Surat An-Najm Ayat 26

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

۞ وَكَم مِّن مَّلَكٍ فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ لَا تُغْنِى شَفَٰعَتُهُمْ شَيْـًٔا إِلَّا مِنۢ بَعْدِ أَن يَأْذَنَ ٱللَّهُ لِمَن يَشَآءُ وَيَرْضَىٰٓ

Arab-Latin: Wa kam mim malakin fis-samāwāti lā tugnī syafā'atuhum syai`an illā mim ba'di ay ya`żanallāhu limay yasyā`u wa yarḍā

Artinya: Dan berapa banyaknya malaikat di langit, syafa'at mereka sedikitpun tidak berguna, kecuali sesudah Allah mengijinkan bagi orang yang dikehendaki dan diridhai (Nya).

« An-Najm 25An-Najm 27 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Pelajaran Mendalam Tentang Surat An-Najm Ayat 26

Paragraf di atas merupakan Surat An-Najm Ayat 26 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada sekumpulan pelajaran mendalam dari ayat ini. Ada sekumpulan penafsiran dari kalangan ahli tafsir berkaitan kandungan surat An-Najm ayat 26, antara lain sebagaimana berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Banyak malaikat di langit dengan kedudukan mereka yang tinggi, syafaat mereka tidak berguna sama sekali kecuali sesudah Allah izinkan mereka untuk memberi syafaat dan meridhai siapa yang diberi syafaat.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

26. Berapa banyak malaikat di langit yang syafaat mereka tidak berguna sedikitpun seandainya mereka ingin memberikan syafaat kepada seseorang kecuali setelah Allah mengizinkan sebagian mereka memberi syafaat untuk orang yang dikehendaki-Nya dan Allah meridai orang yang diberi syafaat itu. Allah tidak akan memberi izin bagi yang menjadikan sekutu selain Allah untuk memberi syafaat, dan tidak meridai orang yang diberi syafaat yang menyembahnya selain menyembah Allah.


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

26. وَكَم مِّن مَّلَكٍ فِى السَّمٰوٰتِ لَا تُغْنِى شَفٰعَتُهُمْ شَيْـًٔا (Dan berapa banyaknya malaikat di langit, syafa’at mereka sedikitpun tidak berguna)
Jika malaikat yang mulia dan banyak beribadah tidak mampu memberi syafaat kecuali bagi yang diizinkan Allah, maka bagaimana benda mati yang tidak dapat berfikir itu dapat memberi syafaat?

إِلَّا مِنۢ بَعْدِ أَن يَأْذَنَ اللهُ(kecuali sesudah Allah mengijinkan)
Yakni mengizinkan mereka untuk memberi syafaat.

لِمَن يَشَآءُ(bagi orang yang dikehendaki)
Yakni bagi orang yang dikehendaki-Nya untuk mendapat syafaat.

وَيَرْضَىٰٓ( dan diridhai (Nya))
Untuk mendapat syafaat, yaitu orang yang mentauhidkan Allah. Sedangkan orang-orang musyrik tidak akan mendapat syafaat.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

26. Malaikat yang sangat banyak di langit itu (untuk menunjukkan tingginya kedudukan mereka) tidak berguna sedikitpun syafaatnya kepada seseorang kecuali setelah mendapatkan ijin memberi syafaat bagi orang yang dikehendaki oleh Allah, maka mereka akan memberikan syafaat untuknya. Allah meridhai orang-orang yang ikhlas dalam ucapan dan perbuatannya.


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Betapa banyak malaikat} banyak malaikat {di langit yang tidak berguna} tidak berguna {syafaat mereka sedikit pun, kecuali setelah Allah mengizinkannya bagi siapa saja yang Dia kehendaki dan Dia ridhai


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

26. Allah berfirman mengingkari orang yang menyembah selainNya seperti malaikat dan lainnya, di mana orang itu mengira bahwa sesembahan selain Allah itu bisa membawa manfaat dan memberinya syafa’at baginya di sisi Allah pada Hari Kiamat.
“Dan berapa banyaknya malaikat di langit,” yakni para malaikat yang didekatkan (kepada Allah) dan malaikat mulia, “syafa’at mereka sedikitpun tidak berguna ,” artinya, sesembahan selain Allah yang dimintai, diharapkan, dan dijadikan tempat bergantung tidak memberinya manfaat, “kecuali sesudah Allah mengizinkan bagi orang yang dikehendaki dan diridhai (Nya).” Artinya, harus memenuhi dua syarat; izin Allah dalam memberi syafa’at dan keridhaanNya terhadap orang yang diberi syafa’at. Sebagaimana diketahui bahwa amalan itu tidak bisa diterima kecuali yang dilakukan karena Allah semata dan sesuai dengan ketentuan syariat. Karena itu orang-orang musyrik tidak mendapatkan bagian syafa’at semau orang yang bisa memberi syafa’at, karena mereka sendiri yang menutup diri sendiri untuk mendapatkan rahmat dari Allah yang Maha pemberi rahmat.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 19-26
Allah SWT berfirman seraya mengecam orang-orang musyrik karena mereka menyembah berhala-berhala dan sekutu-sekutu. Mereka membuat rumah-rumah untuk berhala-berhala itu sebagai tandingan Ka'bah yang dibangun nabi Ibrahim (Maka apakah patut kamu (hai orang-orang musyrik) menganggap Al-Lata) Lata adalah sebuah batu besar yang berwarna putih yang dipahat dan merupakan sebuah rumah yang di Thaif yang mempunyai kain kelambu dan para pelayan. Di sekitarnya terdapat halaman yang disucikan oleh penduduk Thaif. Mereka adalah dari Bani Tsaqif dan para pengikutnya. Mereka bangga dengan itu atas orang-orang selain mereka yaitu orang-orang Arab kecuali orang-orang Quraisy.
Ibnu Jarir berkata bahwa mereka mengambil akar namanya dari salah satu nama Allah. Jadi mereka mengatakan Lata dengan maksud bentuk bentuk mu'annats dari Allah. Maha Tinggi Allah dari ucapan mereka dengan ketinggian yang Maha besar.
Diriayatkan dari Ibnu Abbas tentang firmanNya: (Al-Lata dan Uzza) bahwa di masa Jahiliyah ada seorang laki-laki yang pekerjaannya menggiling sawiq untuk makanan para jamaah haji. Ibnu Jarir berkata, bahwa demikian juga Uzza dari kata “Al-Aziz”, pada mulanya merupakan sebuah pohon yang dibuatkan bangunan dan diberi kain kelambu di Nakhlah, yaitu di antara Makkah dan Thaif, dahulu orang-orang Quraisy mengagungkan bangunan itu, sebagaimana yang dikatakan Abu Sufyan saat perang Uhud, "Kami mempunyai Uzza, sedangkan kalian tidak mempunyai Uzza" Maka Rasulullah SAW bersabda,”Katakanlah,"Allah adalah Pelindung kami dan tidak ada pelindung bagi kalian!"
Kemudian Allah SWT berfirman: (Apakah (patut) untuk kamu (anak) laki-laki dan untuk Allah (anak) perempuan?) yaitu apakah kalian menganggap bahwa Allah memiliki anak dan kalian menganggap bahwa itu adalah anak perempuan, sedangkan kalian memilih untuk diri kalian sendiri anak laki-laki. Seandainya kalian berbagi dengan sesama kalian dengan cara pembagian seperti ini, sungguh pembagian tersebut adalah: (suatu pembagian yang tidak adil) yaitu tidak jujur dan bathil. Lalu bagaimana bisa kalian berbagi dengan Tuhan kalian dengan pembagian ini; yang sekiranya hal ini dilakukan di antara kalian, itu merupakan pembagian yang tidak adil.
Kemudian Allah SWT berfirman seraya membantah kedustaan dan kebohongan yang mereka buat-buat dan kekafiran mereka, seperti menyembah berhala dan menjadikannya sebagai tuhan (Itu tidak lain hanyalah nama-nama yang kamu dan bapak-bapak kamu mengada-adakannya) yaitu, dari diri kalian (Allah tidak menurunkan suatu keterangan pun untuk (menyembah)nya) yaitu, tidak ada suatu hujjah pun (Mereka tidak lain hanyalah mengikuti sangkaan-sangkaan, dan apa yang diingini oleh hawa nafsu mereka) yaitu tidak ada sandaran selain dari prasangka baik mereka terhadap nenek moyang mereka yang menempuh jalan yang bathil itu sebelum mereka, dan jika tidak demikian, maka mereka hanya menginginkan agar tetap menjadi pemimpin dan mengagungkan nenek moyang mereka yang terdahulu (dan sesungguhnya telah datang petunjuk kepada mereka dari Tuhan mereka) Sesungguhnya Allah telah mengutus kepada mereka para rasul dengan membawa kebenaran yang menerangi dan hujjah yang pasti, tetapi sekalipun demikian mereka tidak mau mengikuti dan tunduk terhadap apa yang disampaikan para rasul itu.
Kemudian Allah SWT berfirman: (Atau apakah manusia akan mendapat segala yang dicita-citakannya (24)) yaitu, tidak semua orang yang mengharapkan kebaikan dapat mendapatkannya ((Pahala dari Allah) itu bukanlah menurut angan-anganmu yang kosong dan bukan (pula) menurut angan-angan Ahli Kitab) (Surah An-Nisa: 123) yaitu tidaklah semua orang yang mengakui bahwa dirinya mendapat petunjuk sesuai dengan apa yang dia katakan, tidak pula semua orang yang mengharapkan sesuatu dapat mendapatkannya.
Firman Allah SWT: ((Tidak), maka hanya bagi Allah kehidupan akhirat dan kehidupan dunia (25)) yaitu sesungguhnya semua urusan itu hanya milik Allah, Dzat yang Maha Merajai dan Mengatur dunia dan akhirat. Dialah Dzat yang dengan kehendakNya sesuatu menjadi ada dan apa yang tidak Dia kehendaki tidak ada.
Firman Allah SWT: (Dan berapa banyaknya malaikat di langit, syafaat mereka sedikit pun tidak berguna kecuali sesudah Allah mengizinkan bagi orang yang dikehendaki dan diridhai(Nya) (26)) Sebagaimana firmanNya: (Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya) (Surah Al-Baqarah: 255) dan (Dan tiadalah berguna syafaat di sisi Allah melainkan bagi orang yang telah diizinkan-Nya memperoleh syafaat itu) (Surah Saba': 23) Apabila ini ditetapkan terhadap para malaikat yang didekatkan, maka bagaimana bisa kalian mengharapkan syafaat dari berhala-berhala dan sekutu-sekutu itu di sisi Allah SWT, wahai orang-orang yang bodoh, sedangkan Allah SWT tidak memerintahkan dan mengizinkan penyembahannya, melainkan Dia melarang melakukan penyembahan itu melalui lisan para rasul, dan menurunkan larangan itu di dalam kitab-kitabNya?


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat An-Najm ayat 26: Allah mengabarkan bahwa kebanyakan dari Malaikat yang mereka beribadah kepada Allah malam dan siang; Bersamaan dengan kedudukan mereka yang tinggi, mereka tidak dapat memberikan syafaat sama sekali; Kecuali jika Allah meridhai yang diberi syafaat, dan mengizinkan untuk memberi syafaat. Maka jika demikian keadaan para malaikat di sisi Allah, maka bagaimana mungkin bagi berhala-berhala yang benda mati, tanpa ruh dan juga kehidupan memiliki syafaat. Begitu juga para kekasih Allah, atau yang lebih tinggi kedudukannya dari mereka, dan pada ayat ini menetapkan bahwa syafaat itu bersyarat.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Di ayat ini Allah Subhaanahu wa Ta'aala mengingkari orang yang menyembah selain-Nya baik berupa malaikat maupun selainnya dan menyangka bahwa sembahannya itu bermanfaat baginya dan dapat memberinya syafaat di sisi Allah Subhaanahu wa Ta'aala pada hari Kiamat.

Oleh karena itu, syafaat hanyalah akan diberikan setelah terpenuhi dua syarat:

- Izin dari Allah Subhaanahu wa Ta'aala untuk memberi syafaat

- Ridha Allah Subhaanahu wa Ta'aala kepada orang yang diberi syafaat.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat An-Najm Ayat 26

Berapa banyak manusia dengan kemampuan luar biasa nyatanya tidak dapat menggapai keinginannya, dan berapa banyak pula malaikat yang suci dan berkedudukan mulia di langit, tetapi syafa'at dan pertolongan mereka sedikit pun tidak berguna bagi makhluk lain, kecuali apabila Allah Yang Mahakuasa telah mengizinkan mereka untuk memberi syafa'at bagi siapa yang Dia kehendaki dan Dia ridai karena amal saleh dan keta'atannya.27. Sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, yaitu orang musyrik penyembah berhala, mereka benar-benar menamakan para malaikat dan menyifati mereka dengan nama dan sifat pe-rempuan. Selanjutnya, mereka mengatakan bahwa para malaikat itu adalah putri-putri Allah.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Demikian beragam penjabaran dari banyak mufassirin terkait isi dan arti surat An-Najm ayat 26 (arab-latin dan artinya), moga-moga bermanfaat bagi kita. Bantu kemajuan kami dengan mencantumkan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Yang Cukup Sering Dikunjungi

Terdapat berbagai materi yang cukup sering dikunjungi, seperti surat/ayat: Tiga (3) Terakhir al-Baqarah, Al-Baqarah 255, Az-Zalzalah 7-8, Ali ‘Imran 173, At-Talaq 3, An-Nahl. Termasuk An-Nahl 97, Al-Kautsar 2, Al-Baqarah 156, Luqman 12, At-Taubah 103, Yusuf 87.

  1. Tiga (3) Terakhir al-Baqarah
  2. Al-Baqarah 255
  3. Az-Zalzalah 7-8
  4. Ali ‘Imran 173
  5. At-Talaq 3
  6. An-Nahl
  7. An-Nahl 97
  8. Al-Kautsar 2
  9. Al-Baqarah 156
  10. Luqman 12
  11. At-Taubah 103
  12. Yusuf 87

Pencarian: surat al waqiah 1-96, salinlah dan terjemahkan beberapa ayat alquran yang menggambarkan siksa neraka, nikmat apa lagi yang kau dustakan, surah ke 86, tajwid al jumu ah ayat 9 10

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: