Surat Al-Mumtahanah Ayat 6

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيهِمْ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُوا۟ ٱللَّهَ وَٱلْيَوْمَ ٱلْءَاخِرَ ۚ وَمَن يَتَوَلَّ فَإِنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلْغَنِىُّ ٱلْحَمِيدُ

Arab-Latin: Laqad kāna lakum fīhim uswatun ḥasanatul limang kāna yarjullāha wal-yaumal-ākhir, wa may yatawalla fa innallāha huwal-ganiyyul-ḥamīd

Artinya: Sesungguhnya pada mereka itu (Ibrahim dan umatnya) ada teladan yang baik bagimu; (yaitu) bagi orang-orang yang mengharap (pahala) Allah dan (keselamatan pada) Hari Kemudian. Dan barangsiapa yang berpaling, maka sesungguhnya Allah Dialah yang Maha kaya lagi Maha Terpuji.

« Al-Mumtahanah 5Al-Mumtahanah 7 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Tafsir Penting Terkait Dengan Surat Al-Mumtahanah Ayat 6

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Mumtahanah Ayat 6 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada pelbagai tafsir penting dari ayat ini. Didapatkan pelbagai penafsiran dari para ulama tafsir berkaitan kandungan surat Al-Mumtahanah ayat 6, antara lain seperti termaktub:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

6. sungguh telah ada bagi kalian (wahai orang-orang yang beriman) pada Ibrahim dan orang-orang yang bersamanya teladan yang baik bagi siapa yang berharap kebaikan dari Allah di dunia dan akhirat. Barangsiapa berpaling dari apa yang Allah perintahkan, yaitu mengambil teladan dari para NabiNYa dan memberikan loyalitas kepada musuh-musuhNya, maka sesungguhnya Allah Mahakaya, tidak membutuhkan hamba-hambaNya, lagi Maha terpuji pada Dzat dan Sifat-sifatNya, serta terpuji dalam segala keadaan.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

6. Hai orang-orang beriman, Sungguh Nabi Ibrahim dan orang-orang beriman yang bersamanya merupakan teladan mulia dalam perkara berlepas diri dari orang-orang kafir, yaitu teladan bagi orang yang mengharap pahala dari Allah dan takut dari azab-Nya di akhirat. Dan barangsiapa yang enggan beriman dan mentaati Allah, maka Allah Maha Kaya, tidak membutuhkan makhluk-Nya; dan Maha Terpuji Dzat dan sifat-Nya, dan Terpuji setiap saat.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

6. Suri teladan yang baik ini hanyalah berguna bagi orang yang mengharapkan kebaikan dari Allah di dunia dan di Akhirat. Barangsiapa berpaling dari suri teladan yang baik ini, sesungguhnya Allah tidak butuh kepada hamba-hamba-Nya, tidak butuh kepada ketaatan mereka, Dia Maha Terpuji dalam segala hal.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

6. لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيهِمْ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ (Sesungguhnya pada mereka itu (Ibrahim dan umatnya) ada teladan yang baik bagimu)
Yakni pada diri Ibrahim dan kaumnya terdapat teladan yang baik bagi kalian.

لِّمَن كَانَ يَرْجُوا۟ اللهَ وَالْيَوْمَ الْاٰخِرَ ۚ((yaitu) bagi orang-orang yang mengharap (pahala) Allah dan Hari Kemudian)
Yakni peneladanan itu hanya akan dilakukan oleh orang yang ingin mendapatkan kebaikan dari Allah di dunia dan di akhirat.

وَمَن يَتَوَلَّ(Dan barangsiapa yang berpaling)
Yakni yang enggan melakukan itu.

فَإِنَّ اللهَ هُوَ الْغَنِىُّ(maka sesungguhnya Allah Dialah yang Maha kaya)
Tidak membutuhkan makhluk-Nya.

الْحَمِيدُ (lagi Maha Terpuji)
Oleh kekasih-kekasih-Nya.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

6. Telah ada contoh/teladan baik untuk kalian wahai orang mukmin pada diri Ibrahim dan orang-orang mukmin yang menyertainya. Teladan untuk kalian yang mengharap pahala Allah dan keutamaan di akhirat, juga keselamatan dari neraka. Barang siapa mengingkari itu atau di luar kriteria itu, maka sungguh Allah Maha Kaya atas makhluk-Nya, Yang memiliki segala pujian pada setiap keputusan-Nya


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Sungguh pada mereka itu benar-benar terdapat suri teladan yang baik bagi kalian, bagi orang yang mengharap kepada Allah dan hari kemudian. Siapa saja yang berpaling} tidak mau meneladani nabi dan berteman dengan musuh-musuh Allah {sesungguhnya Allah, Dialah Yang Maha kaya lagi Maha Terpuji} Maha terpuji Dzat, Sifat dan TindakanNya


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

6. Selanjutnya Allah mengulang kembali dorongan agar orang-orang yang beriman mengikuti teladan Nabi Ibrahim dan orang-orang yang bersama beliau seraya berfirman, “Sungguh pada mereka itu (Ibrahim dan umatnya) ada teladan yang baik bagimu.” Teladan ini tidak mudah bagi setiap orang namun akan terasa mudah bagi orang “yang mengharap (pahala) Allah dan (keselamatan pada) Hari kemudian.” Karena sesungguhnya iman dan mengharapkan pahala bisa memudahkan semua yang sulit bagi hamba, memperkecil semua yang banyak dan mengharuskannya untuk meneladani hamba-hamba Allah yang shalih dan para nabi serta rasul. Karena ia menilai dirinya amat memerlukan hal itu. “Dan barangsiapa yang berpaling” dari ketaatan terhadap Allah dan meneladani para rasulNya, itu hanya akan membahayakan dirinya sendiri, sama sekali tidak akan membahayakan Allah; “sesungguhnya Allah, Dia-lah Yang Mahakaya,” bagiNya kekayaan yang sempurna dan mutlak dari berbagai segi, tidak memerlukan satu pun dari makhlukNya sama sekali, “lagi Maha Terpuji,” dalam DzatNya, nama-namaNya, sifat-sifatNya dan perbuatanNya. Sesungguhnya Allah terpuji di atas semua itu.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 4-6
Allah SWT berfirman kepada para hambaNya yang beriman yang Dia perintahkan untuk memusuhi, memerangi, menjauhi, dan berlepas diri dari orang-orang kafir (Sesungguhnya telah ada suri teladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengannya) yaitu para pengikutnya yang beriman kepadanya (ketika mereka berkata kepada kaum mereka, "Sesungguhnya kami berlepas diri dari kamu”) yaitu, kami adalah orang-orang yang berlepas diri dari kalian (dan dari apa yang kamu sembah selain Allah, kami ingkari (kekafiran)mu) yaitu kami mengingkari agama dan cara kalian (dan telah nyata antara kami dan kamu permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya) yaitu, telah diperintahkan permusuhan dan kebencian mulai dari sekarang antara kami dan kalian, selama kalian masih tetap dalam kekafiran kalian. Maka kami selamanya berlepas diri dari kalian dan benci kepada kalian (sampai kamu beriman kepada Allah saja) yaitu sampai kalian mengesakan Allah dan menyembah hanya kepadaNya, tidak ada sekutu bagiNya; dan kalian meninggalkan semua berhala dan sekutu yang kaoian sembah selain Dia.
Firman Allah SWT: (Kecuali perkataan Ibrahim kepada bapaknya, "Sesungguhnya aku akan memohonkan ampunan bagi kamu”) yaitu bagi kalian terdapat suri teladan yang baik pada nabi Ibrahim dan kaumnya yang dapat kalian ikuti, kecuali perkataan nabi Ibrahim kepada bapaknya. Karena sesungguhnya hal itu hanyalah karena nabi Ibrahim berjanji kepada bapaknya akan memohonkan ampunan baginya kepada Allah. Tetapi setelah jelas bagi nabi Ibrahim bahwa bapaknya adalah musuh Allah, maka dia berlepas diri bapaknya. Demikian itu karena pada mulanya ada sebagian orang-orang mukmin yang mendoakan bagi bapak-bapak mereka yang telah mati dalam kemusyrikannya dan memohonkan ampunan untuk bapak-bapak mereka, dan berkata bahwa nabi Ibrahim juga pernah memohonkan ampunan untuk bapaknya. Maka Allah SWT menurunkan firmanNya: (Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman meminta­kan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum kerabat(nya), sesudah jelas bagi mereka bahwasanya orang-orang musyrik itu adalah penghuni neraka Jahim (113) Dan permintaan ampun dari Ibrahim (kepada Allah) untuk bapaknya, tidak lain hanyalah karena suatu janji yang telah diikrarkannya kepada bapaknya itu. Maka tatkala jelas bagi Ibrahim bahwa bapaknya itu adalah musuh Allah, maka Ibrahim berlepas diri darinya. Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang yang sangat lembut hatinya lagi penyantun (114)) (Surah At-Taubah)
Allah SWT berfirman dalam ayat ini: (Sesungguhnya telah ada suri teladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengannya ketika mereka berkata kepada kaum mereka, “Sesungguhnya kami berlepas diri dari kamu') sampai firmanNya: (Kecuali perkataan Ibrahim kepada bapaknya, "Sesungguhnya aku akan memohonkan ampunan bagi kamu dan aku tiada dapat menolak sesuatu pun dari kamu (siksaan) Allah”) yaitu dalam hal ini tidak ada suri teladan, yaitu dalam memohonkan ampunan bagi orang-orang musyrik. Demikian juga dikatakan Mujahid dan lainnya.
Kemudian Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang perkataan nabi Ibrahim dan orang-orang yang bersama dia saat mereka memisahkan diri dari kaumnya dan berlepas diri dari mereka, lalu mereka berlindung kepada Allah dan memohon kepadaNya dengan penuh ketundukkan. Mereka berkata: (Ya Tuhan kami, hanya kepada Engkaulah kami bertawakal dan hanya kepada Engkaulah kami bertobat dan hanya kepadaMulah kami kembali) yaitu Kami bertawakal kepadaMu dalam semua urusan kami, dan kami serahkan kepadaMy semua urusan kami dan kami berserah diri kepadaMu dalam semua urusan kami. dan hanya kepadaMulah kami kembali. yaitu kembali di akhirat (Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan kami (sasaran) fitnah bagi orang-orang kafir)
Mujahid berkata bahwa bahwa maknanya adalah,” janganlah Engkau menyiksa kami melalui tangan mereka, jangan pula dengan siksaan dari sisiMu. Karena mereka akan berkata, "Seandainya kami berada dalam kebenaran, tentu kami tidak akan tertimpa siksaan itu"
Qatadah berkata bahwa makna yang dimaksud adalah janganlah Engkau membiarkan mereka menang atas kami, karena mereka akan memfitnah kami, dan mereka akan berpandangan bahwa sesungguhnya diri mereka menang atas kami hanya karena mereka berada dalam kebenaran. Pendapat inilah yang dipilih Ibnu Jarir.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa maknanya adalah janganlah Engkau menjadikan mereka berkuasa atas kami, sehingga mereka akan memfitnah kami.
Firman Allah SWT (Dan ampunilah kami, ya Tuhan kami. Sesungguhnya Engkau, hanya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana) yaitu tutupilah dosa-dosa kami dari selainMu dan maafkanlah dosa yang antara kami dan Engkau (Sesungguhnya Engkau, hanya Engkaulah Yang Maha Perkasa) yaitu yang tidak merasa kecewa orang yang berlindung ke dalam naunganMu (lagi Maha Bijaksana) dalam semua ucapan, perbuatan, syariat, dan takdirNya. Kemudian Allah SWT berfirman (Sesungguhnya pada mereka itu (Ibrahim dan umatnya) ada teladan yang baik bagimu; (yaitu) bagi orang yang mengharap (pahala) Allah dan (keselamatan pada) hari kemudian) Ini adalah penegasan untuk apa yang sebelumnya dan pengecualian dari yang sebelumnya karena teladan yang ditegaskan di sini sama dengan yang pertama.
Firman Allah SWT: ((yaitu) bagi orang yang mengharap (pahala) Allah dan (keselamatan pada) hari kemudian) Hal ini mendorong setiap orang yang beriman kepada Allah dan hari kebangkitan (Dan barang siapa yang berpaling) yaitu dari apa yang diperintahkan Allah (maka sesungguhnya Allah, Dialah Yang Maha Kaya lagi Maha Terpuji) sebagaimana firmanNya: (Jika kamu dan orang-orang yang ada di muka bumi semuanya mengingkari (nikmat Allah), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji) (Surah Ibrahim: 8)
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa “al-ghani” adalah Dzat yang Maha Sempurna kekayaanNya, Dialah Allah. Sifat ini tidaklah layak kecuali hanya bagiNya, tidak ada saingan, dan yang serupa denganNya, Maha Suci Allah yang Maha Esa, Maha Mengalahkan, Maha Terpuji, dan dipuji oleh semua makhlukNya, yakni Dia terpuji dalam semua ucapan dan perbuatanNya, tidak ada Tuhan dan Rabb selain Dia.


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Mumtahanah ayat 6: Allah mengulangi anjuran untuk mengikuti Ibrahim, dan barangsiapa yang ingin melakukannya, maka silahkan melakukan. Allah berkata : Sungguh bagi kalian ada Ibrahim dan orang-orang yang beriman seperti dia, sebagai suri tauladan dan contoh yang baik pada sikapnya terhadap orang-orang musyrik dan berlepas dirinya dari mereka dan apa yang mereka sembah; Maka ikutilah mereka, dan ini adalah petunjuk yang mudah bagi siapa yang tujuannya adalah keridhaan Allah dan keselamatan pada hari kiamat. Dan barangsipa yang menolak dari ketaatan kepada Allah dan mengikuti Rasul-Nya; Maka Allah sungguh Maha Kaya atas seluruh makhluk-Nya, Dialah yang memiliki kekayaan yang sempurna yang mutlak atas segala segi. Yang terpuji bagi nama-nama dan sifat-sifat-Nya, serta perbuatan Allah.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Selanjutnya Allah Subhaanahu wa Ta'aala mengulangi lagi dorongan-Nya untuk mengikuti Ibrahim dan orang-orang yang bersamanya dari kalangan kaum mukmin.

Orang inilah yang mudah beruswah (mengambil teladan) kepada mereka (Nabi Ibrahim ‘alaihis salam dan orang-orang yang bersamanya). Karena beriman kepada Allah dan mengharapkan pahala-Nya serta takut terhadap siksaan pada hari Kiamat akan membuat seorang hamba mudah melakukan sesuatu yang susah, membuat sedikit sesuatu yang banyak serta membuatnya banyak mengikuti hamba-hamba Allah yang saleh, yaitu para nabi dan para rasul.

Dari taat kepada Allah dan beruswah kepada para rasul Allah, maka ia tidaklah memadharratkan (merugikan) siapa-siapa selain kepada dirinya sendiri, dan Allah Subhaanahu wa Ta'aala tidaklah terkena madharrat sedikit pun.

Dia Mahakaya dari segala sisi sehingga Dia tidak butuh kepada seorang pun dari makhluk-Nya dari segala sisi.

Baik pada Dzat-Nya, nama-Nya, sifat-Nya dan perbuatan-Nya. Dia terpuji dalam semua itu.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Mumtahanah Ayat 6

Dari kisah nabi ibrahim itu, Allah menyatakan bahwa sungguh pada mereka itu, ibrahim dan umatnya yang beriman, terdapat suri teladan yang baik bagi kamu, berkenaan dengan sikap beragama, ketegasan, dan kekhusyukan dalam berdoa bagi orang-orang yang berharap kepada Allah, karena Allah tempat memohon dan bergantung seluruh makhluk, dan berharap mendapat keselamatan pada hari akhir, karena kebahagiaan sejati bukan di dunia, tetapi di akhirat ketika selamat dari azab Allah. Dan barang siapa berpaling dari Allah dengan menjauh dan menyimpang dari ajaran-Nya, maka sesungguhnya Allah, dialah yang mahakaya, tidak bertambah keagungan-Nya dengan ketaatan hamba dan tidak berkurang keagungan-Nya dengan kekufuran seluruh makhluk, maha terpuji, sifat dan perbuatan-Nya. 7. Ayat ini menjelaskan bahwa orang-orang beriman menaruh harapan kepada Allah untuk mengubah kebencian dengan kasih sayang. Mudah-Mudahan Allah menimbulkan kasih sayang yang tulus dan bersemi di antara kamu, orang-orang beriman dengan orang-orang yang pernah kamu musuhi di antara mereka, orang-orang kafir. Allah mahakuasa mengubah benci menjadi cinta dan permusuhan menjadi persahabatan. Dan Allah maha pengampun kepada yang tobat dari dosa-dosanya, maha penyayang kepada hamba yang taat kepada-Nya.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Demikianlah pelbagai penafsiran dari berbagai pakar tafsir terkait makna dan arti surat Al-Mumtahanah ayat 6 (arab-latin dan artinya), semoga membawa manfaat untuk kita. Support kemajuan kami dengan memberikan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Konten Paling Sering Dibaca

Kaji ratusan materi yang paling sering dibaca, seperti surat/ayat: Al-Jatsiyah, Al-Baqarah 152, Ali ‘Imran 110, Al-Anfal, Al-Baqarah 168, An-Nur 26. Juga Al-Jumu’ah 10, An-Nisa 29, Al-Insyirah 6, Thaha, An-Nisa 146, Al-Ahzab 56.

  1. Al-Jatsiyah
  2. Al-Baqarah 152
  3. Ali ‘Imran 110
  4. Al-Anfal
  5. Al-Baqarah 168
  6. An-Nur 26
  7. Al-Jumu’ah 10
  8. An-Nisa 29
  9. Al-Insyirah 6
  10. Thaha
  11. An-Nisa 146
  12. Al-Ahzab 56

Pencarian: ayat alquran yang menjelaskan tentang akhlak, alif lamin, ayat 1 al kahfi, arti surat az zumar, bila kita mau bersyukur atas anugerah allah maka allah akan

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: