Surat Al-Qalam Ayat 28
Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!
قَالَ أَوْسَطُهُمْ أَلَمْ أَقُل لَّكُمْ لَوْلَا تُسَبِّحُونَ
Arab-Latin: Qāla ausaṭuhum a lam aqul lakum lau lā tusabbiḥụn
Artinya: Berkatalah seorang yang paling baik pikirannya di antara mereka: "Bukankah aku telah mengatakan kepadamu, hendaklah kamu bertasbih (kepada Tuhanmu)?"
Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!
Tafsir Berharga Terkait Dengan Surat Al-Qalam Ayat 28
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Qalam Ayat 28 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada bermacam tafsir berharga dari ayat ini. Terdapat bermacam penjabaran dari banyak mufassir terkait isi surat Al-Qalam ayat 28, misalnya sebagaimana di bawah ini:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
26-33. Ketika mereka melihat kebun mereka terbakar, mereka merasa tidak percaya, mereka berkata, “Kita salah jalan dalam menuju kepadanya.” Ketika mereka tahu bahwa kebun itu memang benar kebun mereka, mereka berkata, “Kita gagal mendapatkan hasilnya, disebabkan keinginan kita untuk bersikap bakhil dengan menghalang-halangi orang-orang miskin.” Orang yang terbaik dari mereka berkata, “Bukankah aku sudah berkata kepada kalian agar mengucapkan, insya Allah?” mereka berkata sesudah mereka menyadari kesalahan mereka, “Mahasuci Allah dari kezhaliman terkait apa yang menimpa kami, justru kamilah yang menzhalimi diri kami dengan tidak mengucapkan insya Allah dan menyimpan niat buruk. Mereka berkata, “Celakalah kita, kita memang melampaui batas dengan berusaha menghalang-halangi orang-orang fakir dan menyelisihi perintah Allah. Semoga Allah memberi kita sesuatu yang lebih baik daripada kebun kita, karena kami sudah mengakui kesalahan kita dan bertaubat. Sesungguhnya kita hanya berharap kepada Tuhan kita semata, kita mengharapkan maafNya, dan meminta kebaikan dariNya.” Hukuman seperti yang menimpa para pemilik kebun itu merupakan hukuman Kami di dunia bagi siapa yang menyelisihi perintah Allah, bakhil dengan apa yang Allah berikan kepadanya berupa nikmat-nikmat dan tidak menunaikan hak Allah padanya. Dan azab akhirat benar-benar lebih besar dan lebih keras daripada azab dunia; seandainya mereka mengetahui, niscaya mereka meninggalkan apa yang mendatangkan azab.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
28-29. Salah seorang dari mereka yang paling benar pandangannya dan paling baik keadaannya berkata, “Bukankah aku telah meminta kepada kalian untuk bertasbih dan berzikir kepada Allah, dan janganlah kalian menghalangi orang-orang miskin dari hak mereka yang ada dalam harta kalian.”
Mereka menjawab, “Maha Suci Allah dari kezaliman dalam apa yang Dia lakukan terhadap kita.” Mereka mengakui kesalahan mereka yang hendak menghalangi orang-orang miskin dari hak mendapatkan sebagian harta mereka.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
28. Orang yang paling utama di antara mereka berkata, “Bukankah aku telah katakan kepada kalian ketika kalian bertekad untuk melakukan apa yang kalian inginkan yaitu menghalangi orang-orang fakir dari hasil kebun itu, kenapa kalian tidak bertasbih kepada Allah dan bertobat kepada-Nya?”
Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
28. قَالَ أَوْسَطُهُمْ (Berkatalah seorang yang paling baik pikirannya di antara mereka)
Yakni orang yang paling baik dan paling berakal dari mereka.
أَلَمْ أَقُل لَّكُمْ لَوْلَا تُسَبِّحُونَ(“Bukankah aku telah mengatakan kepadamu, hendaklah kamu bertasbih (kepada Tuhanmu)?”)
Yakni bukankah aku telah berkata kepada kalian bahwa perbuatan kalian menolak memberi hak orang-orang miskin itu adalah sebuah kezaliman? Maka hendaklah kalian bertasbih kepada Allah sekarang, setelah kalian yakni bahwa Allah mengawasi perbuatan orang-orang zalim.
📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia
28-29
Alangkah indahnya lisan mengungkapkan pengakuan dosanya, padahal pemiliknya menyesal di dalam hatinya. Perhatikanlah perkataan para penghuni surga yang mereka pernah bersumpah akan merampas hak-hak orang miskin: { قَالَ أَوْسَطُهُمْ أَلَمْ أَقُل لَّكُمْ لَوْلَا تُسَبِّحُونَ } "Berkatalah seorang yang paling baik pikirannya di antara mereka: "Bukankah aku telah mengatakan kepadamu, hendaklah kamu bertasbih (kepada Tuhanmu)?" [28] { قَالُوا سُبْحَانَ رَبِّنَا إِنَّا كُنَّا ظَالِمِينَ } "Maha Suci Tuhan kami, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zalim" [29].
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
28. Orang yang paling adil dan baik akal dan agamanya di antara mereka berkata: “Bukankah aku telah berkata kepada kalian, hendaklah kalian mengingat Allah, meminta ampunan kepadaNya atas tindakan kalian! Jadi janganlah melakukan tindakan yang membuatNya murka”
Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
{Seorang yang paling bijak di antara mereka berkata} orang yang paling adil, paling mengerti dan paling utama di antara mereka {“Bukankah aku telah mengatakan kepada kalian hendaklah kalian bertasbih} Mengapa kalian tidak bertasbih dan bertaubat kepadaNya
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
28. Maka “berkatalah seorang yang paling baik pikirannya di antara mereka,” yaitu orang yang paling lurus dan baik, “Bukankah aku telah mengatakan kepadamu, hendaklah kamu bertasbih (kepada Rabbmu),” yaitu memahasucikan Allah dari sesuatu yang tidak layak bagiNya, di antaranya adalah kalian mengira bahwa kemampuan kalian itu berdiri sendiri. Andai kalian mengecualikan dan mengatakan, “Insya Allah,” dan kalian menempatkan kehendak kalian mengikuti kehendakNya, tentu hal ini tidak akan terjadi.
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Al-Qalam ayat 28: Berkata orang yang berakal di antara mereka : Bukankah kalian punya akal ? Takutlah kalian kepada Allah dan jangan kalian mengharamkan bagian untuk orang faqir dan sucikan (bertasbihlah) kepada Allah atas apa yang tidak sesuai dengan Dzat-Nya.
Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Yakni mengapa kamu tidak mensucikan Allah Subhaanahu wa Ta'aala dari segala yang tidak layak bagi-Nya, yang di antaranya adalah anggapan kamu bahwa kekuasaanmu terhadapnya adalah mutlak, mengapa kamu tidak sebut ‘insya Allah’ dan menjadikan kehendak kamu mengikuti kehendak Allah. Ada pula yang menafsirkan ‘bertasbih kepda Allah’ dengan mensyukuri nikmat-Nya dan tidak meniatkan sesuatu yang bertentangan dengan perintah Allah seperti meniatkan tidak akan memberikannya kepada fakir miskin.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Qalam Ayat 28
28-29. Setelah melihat kenyataan tersebut, berkatalah salah seorang yang paling bijak di antara mereka, ?Bukankah aku telah mengatakan kepadamu bahwa rencana kamu itu sungguh buruk, semestinya kamu merencanakan hal yang baik lagi terpuji, tapi mengapa kamu malah tidak bertasbih kepada Tuhanmu dengan mengucapkan 'lnsya Allah'? Rupanya ketika itu para pemilik kebun tersebut sadar, karena itu mereka mengucapkan,?Mahasuci Tuhan kami, sungguh, kami adalah orang-orang yang zalim dengan rencana buruk tersebut, semestinya kami bersyukur dengan berbagi kepada fakir miskin atas hasil kebun kami.?28-29. Setelah melihat kenyataan tersebut, berkatalah salah seorang yang paling bijak di antara mereka, ?Bukankah aku telah mengatakan kepadamu bahwa rencana kamu itu sungguh buruk, semestinya kamu merencanakan hal yang baik lagi terpuji, tapi mengapa kamu malah tidak bertasbih kepada Tuhanmu dengan mengucapkan 'lnsya Allah'? Rupanya ketika itu para pemilik kebun tersebut sadar, karena itu mereka mengucapkan,?Mahasuci Tuhan kami, sungguh, kami adalah orang-orang yang zalim dengan rencana buruk tersebut, semestinya kami bersyukur dengan berbagi kepada fakir miskin atas hasil kebun kami.?
Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!
Itulah bermacam penafsiran dari para ulama berkaitan makna dan arti surat Al-Qalam ayat 28 (arab-latin dan artinya), semoga bermanfaat untuk ummat. Support dakwah kami dengan memberi tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.