Surat Al-Haqqah Ayat 7

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

سَخَّرَهَا عَلَيْهِمْ سَبْعَ لَيَالٍ وَثَمَٰنِيَةَ أَيَّامٍ حُسُومًا فَتَرَى ٱلْقَوْمَ فِيهَا صَرْعَىٰ كَأَنَّهُمْ أَعْجَازُ نَخْلٍ خَاوِيَةٍ

Arab-Latin: Sakhkharahā 'alaihim sab'a layāliw wa ṡamāniyata ayyāmin ḥusụman fa taral-qauma fīhā ṣar'ā ka`annahum a'jāzu nakhlin khāwiyah

Artinya: Yang Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam dan delapan hari terus menerus; maka kamu lihat kaum 'Aad pada waktu itu mati bergelimpangan seakan-akan mereka tunggul pohon kurma yang telah kosong (lapuk).

« Al-Haqqah 6Al-Haqqah 8 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Tafsir Berharga Mengenai Surat Al-Haqqah Ayat 7

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Haqqah Ayat 7 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada aneka ragam tafsir berharga dari ayat ini. Didapati aneka ragam penjabaran dari beragam mufassirin mengenai makna surat Al-Haqqah ayat 7, antara lain sebagaimana terlampir:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

5-8. Kaum Tsamud dibinasakan dengan suara teriakan menggelegar yang kerasnya melewati batas.
Kaum Ad dibinasakan dengah angin dingin yang kencang.
Allah mengirimkannya kepada mereka selama 7 malam dan 8 hari terus-menerus, tidak berhenti tidak terputus. Kamu melihat mereka di hari-hari dan malam-malam tersebut mati seolah-olah mereka adalah pangkal pohon kurma yang teronggok yang rapuh bagian dalamnya.
Apakah kamu melihat yang tersisa yang selamat dari mereka?


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

7-8. Angin kencang yang menghancurkan ini tetap berhembus menerjang kaum ‘Ad selama lima hari tujuh malam tanpa henti; sehingga hanya menyisakan kaum ‘Ad yang mati bergeletakan di tanah seperti batang pohon kurma kosong yang tercabut dari akarnya. Angin ini telah membinasaan mereka semua, sehingga tidak ada yang dapat selamat; tidak ada seorangpun yang dapat melihat salah satu dari mereka selamat, sungguh mereka telah binasa seluruhnya.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

7. Allah mengirimkannya kepada mereka selama tujuh malam delapan hari yang menghancurkan mereka semua. Maka kamu lihat kaum itu di rumah-rumah mereka mati bergelimpangan di atas tanah, seakan-akan mereka setelah dibinasakan seperti pangkal pohon kurma keropos yang tumbang di atas tanah.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

7. سَخَّرَهَا عَلَيْهِمْ سَبْعَ لَيَالٍ وَثَمٰنِيَةَ أَيَّامٍ (yang Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam dan delapan hari)
Yakni Allah mengirim angin ini kepada mereka selama tenggang waktu itu tanpa henti. dan angin ini membinasakan mereka karena berhembus dengan membawa batu-batu kecil yang menimpa mereka.

حُسُومًا(terus menerus)
Yakni yang menghancurkan dan menyirnakan mereka.

فَتَرَى الْقَوْمَ فِيهَا(maka kamu lihat kaum ‘Aad pada waktu itu)
Yakni pada rumah-rumah mereka.

صَرْعَىٰ( mati bergelimpangan)
Yakni mati tergeletak di atas tanah.

كَأَنَّهُمْ أَعْجَازُ نَخْلٍ خَاوِيَةٍ (seakan-akan mereka tunggul pohon kurma yang telah kosong (lapuk))
Yakni batang pohon kurma yang roboh dan lapuk.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

7-8. Dengan kuasaNya, Allah memerintahkan bencana itu kepada mereka selama 7 malam dan 8 hari secara berturut-turut. Bencana itu menghapus mereka (melenyapkan mereka). Maka lihatlah kaum yang dihancurkan sampai mati dengan cara dilempar-lemparkan. Mereka seperti biji kurma kosong yang berjatuhan. Apakah kamu menemukan di antara mereka seseorang yang masih hidup?!. Sungguh mereka semua mati.


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Dia menimpakan angin itu kepada mereka} menimpakannya kepada mereka {selama tujuh malam delapan hari terus-menerus} terus-menerus {Maka kamu melihat kaum itu pada waktu itu mati bergelimpangan} binasa {seperti batang-batang pohon kurma} batang pohon kurma {yang telah kosong} jatuh dan tumbang


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

7. “Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam dan delapan hari terus menerus,” yakni malapetaka dan bencana mengerikan yang menimpa mereka sehingga memporak-porandakan dan membinasakan mereka. “Maka kamu melihat kaum ‘Ad pada waktu itu mati bergelimpangan,” maksudnya, dalam keadaan mati binasa, “seakan-akan mereka tanggul-tanggul pohon kurma yang telah kosong (lapuk),” maksudnya, mereka seperti batang pohon kurma yang ujungnya telah terpotong (mati) karena lapuk, sehingga berjatuhan.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 1-12
(Al-Haqqah) yaitu salah satu dari nama hari kiamat, karena di dalamnya terjadilah janji dan ancaman. Oleh karena itu Allah membesarkan perkaranya. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Dan tahukah kamu apakah hari kiamat itu? (3)) Kemudian Allah SWT menyebutkan kebinasaan yang Dia timpakan atas umat-umat yang mendustakannya. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Adapun kaum Tsamud, maka mereka telah dibinasakan dengan kejadian yang luar biasa (5)) yaitu pekikan yang mendiamkan mereka dan guncangan yang mematikan mereka. Demikian juga dikatakan Qatadah, bahwa “Ath-Thagiyah” adalah pekikan. Inilah pendapat yang dipilih Ibnu Jarir.
Mujahid berkata bahwa “Ath-Thagiyah” adalah dosa-dosa. Demikian juga dikatakan Ar-Rabi' bin Anas dan Ibnu Zaid, bahwa makna yang dimaksud adalah perbuatan yang melampaui batas, dan Ibnu Zaid membaca firmanNya: ((Kaum) Samud telah mendustakan (rasulnya) karena mereka melampaui batas (11)) (Surah Asy-Syams)
As-Suddi berkata tentang firmanNya (maka mereka telah dibinasakan dengan kejadian yang luar biasa) dia berkata yaitu menyembelih unta.
(Adapun kaum 'Ad, maka mereka telah dibinasakan dengan angin yang sangat dingin) yaitu angin yang sangat dingin. Qatadah, As-Suddi, Ar-Rabi' bin Anas dan Ats Tsauri berkata tentang firmanNya: (lagi sangat kencang) yaitu, sangat kuat tiupannya.
(yang Allah menimpakan angin itu kepada mereka) yaitu yang Dia perintahkan untuk menguasai mereka (selama tujuh malam dan delapan hari terus-menerus) yaitu, genap selama itu secara terus-menerus tidak ada hentinya.
Ibnu Mas'ud, Ibnu Abbas, Mujahid, Ikrimah, Ats-Tsauri, dan lainnya berkata tentang firmanNya (husuuma) yaitu terus-menerus.
Diriwayatkan pula dari Ikrimah dan Ar-Rabi' bin Khaitsam, yang menimpakan kesialan-kesialan atas mereka, sebagaimana firmanNya: (dalam beberapa hari yang sial) (Surah Fushshilat: 16)
(Maka kamu tidak melihat seorangpun yang tinggal di antara mereka (8)) yaitu, apakah kamu melihat seseorang yang tersisa dari kalangan mereka, atau seseorang yang berketurunan dari kalangan mereka? Tidak, bahkan mereka binasa semuanya, dan Allah tidak menjadikan generasi penerus bagi mereka.
Kemudian Allah SWT berfirman: (Dan telah datang Fir’aun dan orang-orang yang sebelumnya) Dibaca dengan dikasrah huruf qafnya, yaitu dari sisinya, dari orang yang ada pada masanya dari pengikut-pengikutnya, yaitu orang-orang kafir Qibti. Sedangkan ulama lainnya membacanya dengan difathah huruf qafnya, yaitu orang-orang yang sebelumnya dari kalangan umat-umat yang serupa dengannya.
Firman Allah (dan (penduduk) negeri-negeri yang dijungkirbalikkan) Mereka adalah umat-umat yang mendustakan para rasul (karena kesalahan yang besar) yaitu melakukan kesalahan, yaitu mendustakan apa yang diturunkan Allah.
Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Maka (masing-masing) mereka mendurhakai rasul Tuhan mereka) ini merupakan isim jenis, yaitu masing-masing dari mereka mendustakan utusan Allah yang diutus kepada mereka. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (semuanya telah mendustakan rasul-rasul, maka sudah semestinyalah mereka mendapat hukuman yang sudah diancamkan) (Surah Qaf: 14)
Barang siapa yang mendustakan seorang rasul, berarti dia mendustakan semua rasul. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Kaum Nuh telah mendustakan para rasul (105)) (Surah Asy-Syu'ara), dan (Kaum Ad telah mendustakan para rasul (123)) (Surah Asy-Syu'ara’) serta (Kaum Tsamud telah mendustakan rasul-rasul (141)) (Surah Asy-Syu'ara’) Karena sesungguhnya yang datang kepada setiap umat hanyalah seorang rasul. Oleh karena itu Allah SWT berfirman di sini: (Maka (masing-masing) mereka mendurhakai rasul Tuhan mereka, lalu Allah menyiksa mereka dengan siksaan yang sangat keras (10)) yaitu yang besar, keras, dan pedih.
Mujahid berkata terkait firmanNya (rabiyah) yaitu keras.
Kemudian Allah SWT berfirman: (Sesungguhnya Kami, tatkala air telah naik) yaitu melampaui batasan dengan dengan izin Allah dan air naik ke alam wujud.
Ibnu Abbas dan lainnya berkata tentang firmanNya (tatkala air telah naik) yaitu air bertambah banyak. Demikian itu karena doa nabi Nuh terhadap kaumnya, ketika mereka mendustakan dan menentangnya, lalu mereka menyembah selain Allah. Maka Allah memperkenankan doanya dan seluruh penduduk bumi dilanda banjir bandang, kecuali orang-orang yang bersama nabi Nuh di bahteranya. Semua manusia sekarang berasal dari keturunan nabi Nuh.
Oleh karena itu Allah SWT berfirman seraya memberi peringatan bagi manusia atas anugerahNya kepada mereka (Sesungguhnya Kami, tatkala air telah naik (sampai ke gunung) Kami bawa (nenek moyang) kamu ke dalam bahtera (11)) yaitu perahu yang berlayar di atas air (agar Kami jadikan peristiwa itu peringatan bagikamu) Dhamirnya merujuk kepada jenis untuk menunjukkan maknannya. yaitu, Kami membiarkan bagi kalian dari jenisnya yang dapat kalian naiki di atas lautan. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (dan menjadikan untukmu kapal dan binatang ternak yang kamu kendarai (12) supaya kamu duduk di atas punggungnya, kemudian kamu ingat nikmat Tuhanmu apabila kamu telah duduk di atasnya) (Surah Az-Zukhruf) dan (Dan suatu tanda (kebesaran Allah yang besar) bagi mereka adalah bahwa Kami angkut keturunan mereka dalam bahtera yang penuh muatan (41) dan Kami ciptakan untuk mereka yang akan mereka kendarai seperti bahtera itu (42)) (Surah Yasin) Qatadah berkata bahwa bahtera nabi Nuh masih tersisa sehingga masih dijumpai generasi pertama dari umat ini. Akan tetapi, pendapat yang pertama lebih jelas. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (dan agar diperhatikan oleh telinga yang mau mendengar) yaitu memahami dan mengingat nikmat ini dengan telinga yang mau mendengar.


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Haqqah ayat 7: 6-8. Allah mengabarkan bahwa Ad binasa dengan sebab angin yang dahsyat, badai besar dan dingin. Angin ini Allah timpakan kepada mereka selama delapan hari, tujuh malam berturut-turut; Maka binasalah mereka semua, hingga engkau akan melihat kaum yang mati, yang mereka sebagaimana pohon kurma yang dicabut akarnya dari perut bumi. Apakah engkau melihat mereka ada yang tersisa seorangpun setelah adzab menimpanya ? Lokasi kaum Ad di Rub Al Khali, yaitu antara Najran dan laut arab. Mereka adalah kaum yang kuat dan menampakkan kesombongan sebagaimana Amerika saat ini. Maka Allah membinasakan mereka dengan udara ini yang membawa oksigen untuk kehidupan jasad : وَمَا يَعْلَمُ جُنُودَ رَبِّكَ إِلَّا هُوَ artinya : Dan tidak ada yang mengetahui tentara Tuhanmu melainkan Dia sendiri, {Al Muddattsir : 31}.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Sehingga menghancurkan dan membinasakan mereka.

Yakni seperti batang-batang pohon kurma yang telah terpotong pangkalnya dan jatuh.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Haqqah Ayat 7

6-8. Sedangkan kaum 'ad, mereka telah dibinasakan dengan angin topan yang sangat dingin dan memiliki daya rusak yang sangat kuat. Allah menimpakan angin itu sebagai bentuk siksa kepada mereka dengan kekuasaan-Nya selama tujuh malam delapan hari terus-menerus tanpa henti untuk membinasakan mereka. Maka kamu melihat kaum 'ad pada waktu itu mati bergelimpangan seperti batang-batang pohon kurma yang telah kosong yaitu telah lapuk bagian dalamnya. Maka adakah kamu wahai siapa pun kamu, melihat seorang pun yang masih tersisa di antara mereka' tidak tersisa satu orang pun. Ltu berarti mereka sama sekali tidak memiliki keturunan yang dapat melanjutkan regenerasi kaum mereka


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Demikian pelbagai penjabaran dari para mufassirun mengenai makna dan arti surat Al-Haqqah ayat 7 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa manfaat bagi kita bersama. Sokong syi'ar kami dengan memberi link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Artikel Cukup Sering Dilihat

Baca ratusan topik yang cukup sering dilihat, seperti surat/ayat: Al-Baqarah 152, Thaha, An-Nisa 146, Al-Baqarah 168, Al-Jatsiyah, Al-Jumu’ah 10. Serta An-Nur 26, An-Nisa 29, Al-Insyirah 6, Ali ‘Imran 110, Al-Anfal, Al-Ahzab 56.

  1. Al-Baqarah 152
  2. Thaha
  3. An-Nisa 146
  4. Al-Baqarah 168
  5. Al-Jatsiyah
  6. Al-Jumu’ah 10
  7. An-Nur 26
  8. An-Nisa 29
  9. Al-Insyirah 6
  10. Ali ‘Imran 110
  11. Al-Anfal
  12. Al-Ahzab 56

Pencarian: surat al nisa ayat 59, surah al baqarah ayat 221 beserta artinya, surat ata kasur, surat attin latin, al kahfi arab dan latin

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: