Surat Al-Ma’arij Ayat 19

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

۞ إِنَّ ٱلْإِنسَٰنَ خُلِقَ هَلُوعًا

Arab-Latin: Innal-insāna khuliqa halụ'ā

Artinya: Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir.

« Al-Ma'arij 18Al-Ma'arij 20 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Pelajaran Mendalam Terkait Surat Al-Ma’arij Ayat 19

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Ma’arij Ayat 19 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada berbagai pelajaran mendalam dari ayat ini. Diketemukan berbagai penafsiran dari para ahli tafsir terhadap makna surat Al-Ma’arij ayat 19, sebagiannya seperti di bawah ini:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

19-30. Sesungguhnya manusia diciptakan bertabiat suka berkeluh kesah dan rakus. Bila ditimpa keburukan dan kesulitan, dia banyak berkeluh kesah dan bersedih. Bila mendapatkan kebaikan dan kemudahan, dia banyak menahan dan menolak memberi, kecuali orang-orang yang mendirikan shalat yang menjaganya pada setiap waktunya, tidak disibukkan oleh sesuatu, orang-orang yang pada harta mereka terdapat bagian tertentu yang Allah wajibkan atas mereka, yaitu zakat bagi siapa yang meminta bantuan kepada mereka dan bagi siapa yang menahan diri dengan tidak meminta-minta, oramng-orang yang beriman kepada hari perhitungan amal dan pembalasan, lalu mereka menyiapkan diri dengan iman dan amal shalih, orang-orang yang takut kepada azab Allah, sesungguhnya azab Tuhan mereka, tidak patut bagi seorang pun merasa aman darinya, orang-orang yang menjaga kehormatan mereka dari segala apa yang Allah haramkan atas mereka, kecuali pada istri-istri mereka dan hamba sahaya mereka, maka sesungguhnya mereka tidak akan dihukum.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

19-21. Ayat-ayat ini menyebutkan sifat-sifat manusia jika belum terdidik oleh keimanan kepada Allah. Sifat-sifat ini adalah sangat tamak dan tidak mampu bersabar, mudah putus asa dan mengeluh jika tertimpa musibah, dan jika mendapat kelapangan rezeki maka dia enggan membaginya dengan orang lain. Ini semua disebabkan oleh besarnya kecintaannya kepada diri sendiri, dan kecondongannya untuk merasakan kenikmatan.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

19. Sesungguhnya manusia itu diciptakan dalam kondisi sangat panik.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

19. إِنَّ الْإِنسٰنَ خُلِقَ هَلُوعًا (Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir)
Makna (الهلع) adalah kekikiran yang sangat dan suka mengeluh.


📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia

Kalau Anda mau tahu orang yang berkeluh kesa lagi kikir, dialah yang ketika dilanda rasa lapar misalnya, menunjukkan rasa lapar, jika rasa sakit menimpanya, ia segera mengeluh, dan jika penindasan menimpanya, ia menunjukkan kepasrahan, karena ia tidak memiliki kemungkinan atau preferensi.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

19. Sesungguhnya manusia menjadi sangat cemas (jika hartanya disalurkan) kepada sesuatu yang dibenci dan melarangnya untuk (disalurkan) pada kebaikan. Al-Hala’ adalah sangat rakus


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Sesungguhnya manusia diciptakan dengan sifat keluh kesah lagi kikir} sangat rakus dan sedikit sekali bersabar


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

19-21. Ini adalah sifat manusia yang esensial. Allah menggambarkan karakter asli manusia dengan sifat berkeluh kesah. Sifat keluh kesah dijelaskan oleh FirmanNya, “Apabila ia ditimpa kesusahan, ia berkeluh kesah,” manusia berkeluh kesah manakala ditimpa kemiskinan, penyakit, atau hilangnya benda-benda yang dicintai, seperti hilangnya harta, meninggalnya keluarga atau anak, tidak bersabar dan merelakan takdir Allah. “Dan apabila ia mendapat kebaikan, ia amat kikir,” tidak menginfakkan sebagian yang diberikan Allah, tidak bersyukur kepada Allah atas nikmat dan kebaikanNya sehingga manusia bersikap keluh kesah dalam kesusahan dan bersifat kikir ketika berbahagia.


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Ma’arij ayat 19: 19-21. Allah menyebutkan bahwa sebagian dari tabiat manusia adalah banyak panik dan gampang mengeluh. Maka jika ditimpakan keburukan (kepada mereka) dari sakit, miskin atau musibah dan selainnya; Maka mereka mengeluh dan komplain, dan tidak ridha dengan apa yang Allah berikan dan takdirkan. Dan jika diberikan kebaikan sepeti kekayaan, panjang umur dan selainnya, maka jadilah mereka bakhil dan banyak menahan hartanya; Mereka tidak menginfaqkannya dari apa yang telah Allah berikan kepada mereka, dan juga tidak mengakui (nikmat) pemberian Allah dari karunianya, mereka malah berkata : Sesungguhnya ini semua aku dapatkan atas jerih payahku dan pengetahuanku melalui jalan berdagang.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Inilah sifat yang menjadi tabiat asli manusia, yaitu haluu' (suka mengeluh), dan diterangkan secara lebih lanjut tentang sifat haluu’ ini di ayat selanjutnya.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Ma’arij Ayat 19

19-22. Setelah diuraikan tentang orang-orang yang durhaka, kini diuraikan sebab-sebab kedurhakaan mereka, yaitu adanya sifat buruk pada manusia: sungguh, manusia diciptakan bersifat suka mengeluh lagi kikir. Apabila dia ditimpa sedikit kesusahan atau musibah, dia berkeluh kesah, dan apabila mendapat kebaikan harta yaitu keluasan rezeki, dia menjadi sangat kikir, kecuali orang-orang yang melaksanakan salat dengan baik dan benar, sehingga dapat mengalahkan sifat negatif tersebut


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Demikian beberapa penjabaran dari beragam mufassir terkait kandungan dan arti surat Al-Ma’arij ayat 19 (arab-latin dan artinya), moga-moga menambah kebaikan bagi kita. Sokong perjuangan kami dengan mencantumkan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Bacaan Terbanyak Dikaji

Kaji ratusan halaman yang terbanyak dikaji, seperti surat/ayat: Al-Jumu’ah 10, Al-Baqarah 152, An-Nisa 29, An-Nisa 146, Al-Anfal, Thaha. Termasuk Ali ‘Imran 110, Al-Insyirah 6, Al-Ahzab 56, Al-Jatsiyah, An-Nur 26, Al-Baqarah 168.

  1. Al-Jumu’ah 10
  2. Al-Baqarah 152
  3. An-Nisa 29
  4. An-Nisa 146
  5. Al-Anfal
  6. Thaha
  7. Ali ‘Imran 110
  8. Al-Insyirah 6
  9. Al-Ahzab 56
  10. Al-Jatsiyah
  11. An-Nur 26
  12. Al-Baqarah 168

Pencarian: arti surah albayyinah, surat al waqiah full arab, ayat al a la, berikan contoh-contoh ihsan yang terkandung dalam ayat 83 surah albaqarah, ayat untuk ibu hamil

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: