Surat Al-Muzzammil Ayat 1

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

يَٰٓأَيُّهَا ٱلْمُزَّمِّلُ

Arab-Latin: Yā ayyuhal-muzzammil

Artinya: Hai orang yang berselimut (Muhammad),

« Al-Jin 28Al-Muzzammil 2 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Tafsir Menarik Mengenai Surat Al-Muzzammil Ayat 1

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Muzzammil Ayat 1 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada berbagai tafsir menarik dari ayat ini. Ditemukan berbagai penjabaran dari berbagai mufassirin terkait makna surat Al-Muzzammil ayat 1, antara lain seperti terlampir:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

1-4. Wahai orang yang berselimut dengan kain selimutnya, bangkitlah untuk shalat di malam hari kecuali sedikit darinya. Bangkitlah setengah malam, atau kurang dari setengah hingga sampai sepertiga, atau tambahlah di atas setengah hingga sampai dua pertiga. Bacalah al-Quran dengan tenang dan pelan, dengan huruf-huruf dan waqaf-waqaf yang jelas.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

1-4. Allah menyampaikan kepada Nabi Muhammad: Wahai orang yang berselimut, tinggalkanlah selimutmu dan dirikanlah shalat untuk mendekatkan diri kepada Allah dan menyiapkan diri untuk memikul tugas dakwah. Jadikanlah waktu malam antara untuk menegakkan ketaatan dan ibadah dan untuk beristirahat dan tidur, dengan menjadikan mayoritas waktu malam, setengahnya, atau sepertiganya untuk shalat dan beribadah; sedangkan sisanya untuk beristirahat dan tidur. Dan bacalah al-Qur’an dengan tenang dan perlahan, dengan memperjelas huruf dan lafazhnya, agar lebih mudah untuk dihayati dan difahami maknanya.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

1. Wahai orang yang melipat diri dengan bajunya (maksudnya Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-).


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

1. يٰٓأَيُّهَا الْمُزَّمِّلُ (Hai orang yang berselimut (Muhammad))
Panggilan ini ditujukan kepada nabi Muhammad yang ketika itu ia sedang berselimut karena ketakutan pada saat Jibril mendatanginya pertama kali untuk menyampaikan wahyu. Sebab ketika ia mendengar suara malaikat dan memandangnya, ia menjadi menggigil. Maka ia pergi menuju istrinya dan berkata: “selimutilah aku, selimutilah aku!” Kemudian ia dikabarkan tentang kenabian dan kerasulannya serta pendampingan Jibril.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

1. Wahai engkau Nabi, yang berselimut yang menyelubungi tubuhnya dengan pakaiannya. Maksudnya adalah “yang sedang menyendiri karena sedih atas apa yang telah dikatakan orang-orang musyrik


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Wahai orang yang berselimut} berselimut dengan pakaiannya


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

1-5. Al-Muzammil adalah orang yang menutupi badannya dengan baju semakna dengan kata al-Mudatsir. Hal ini terjadi pada Rasulullah ketika Allah memuliakan beliau dengan risalah. Allah memulainya dengan menurunkan wahyu dengan mengutus Jibril menemui beliau. Rasulullah melihat sesuatu yang belum pernah beliau lihat sebelumnya dan tidak ada yang mampu bertahan atasnya melainkan hanya para rasul. Pada saat itu Rasulullah gemetar kala melihat Jibril. Kemudian Rasulullah pulang kepada istri beliau dan berkata, “Selimutilah aku, selimutilah aku.” Rasulullah menggigil ketakutan. Setelah itu datanglah jibril dan berkata, “Bacalah! Rasulullah menjawab, “Aku tidak bisa membaca.” Jibril memeluk erat beliau hingga Rosulullah kelelahan, Jibril mengajarkan bacaan padanya lalu Rasulullah pun membaca.
Kemudian Allah menganugerahkan keteguhan padanya dan memberinya wahyu hingga mencapai tingkat yang belum pernah dicapai oleh para rasul sebelumnya.
Subhanallah! Alangkah besarnya perbedaan antara permulaan kenabian dan akhirannya. Karena itulah Allah berfirman kepada Rasulallah dengan menyebutkan sifat seperti ini yang dilihat pada beliau pada saat pertama kali. Allah memerintahkan Rasulullah dengan berbagai ibadah yang berkaitan denganNya.
Selanjutnya Allah memerintahkan beliau untuk bersabar atas gangguan kaumnya lalu memerintahkan untuk tegar dengan perintahNya dan mengumumkan dakwah beliau kepada Allah. Allah memerintah beliau dengan ibadah yang paling mulia, yaitu shalat pada waktu yang paling mantap dan utama (qiyamul lail). Di antara rahmat Allah, Dia tidak memerintahkan Rasulullah untuk menghidupkan seluruh malam dengan shalat, tapi Allah berfirman, “Bangunlah (untuk shalat) di malam hari, kecuali sedikit (darinya).” Selanjutnya Allah menentukannya, “(Yaitu) seperduanya atau kurangilah darinya,” yakni dari seperdua, “sedikit” misalnya sepertiganya, “atau lebih dari seperdua itu,” lebih dari seperdua seukuran dua pertiga malam , “dan bacalah al-Quran itu dengan perlahan-lahan,” karena membaca al-Quran dengan perlahan bisa mendatangkan perenungan, pemikiran, bisa menggerakan kalbu, beribadah dengan tanda-tanda kebesaran Allah serta bersiap-siap secara sempurna untuk itu.
Allah berfirman, “Sesungguhnya Kami akan menurunkan kepadamu perkataan yang berat,” yakni, Kami akan mewahyukan al-Quran yang berat ini padamu. Yang dimaksud dengan berat adalah makna-maknanya yang agung, sifat-sifatnya yang luhur. Untuk itu, sesuatu yang sifatnya seperti ini layak dipersiapkan, dibaca secara perlahan, serta merenungkan apa yang tercakup di dalamnya.


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Muzzammil ayat 1: 1-4. Telah datang dalam shahih bukhari bahwa Nabi ﷺ ketika datang kepadanya Jibril dan Nabi pada saat itu beribadah di gua hira, kemudian turun kepadanya : ٱقْرَأْ بِٱسْمِ رَبِّكَ ٱلَّذِى خَلَقَ, {Al Alaq : 1}; Nabi pulang ke istrinya (Khadijah), dan Nabi gemetar karena seolah ada yang menakutinya di tempat yang tidak pernah ia temui yang semisal dengannya. Nabi berkata kepada istrinya : Selimuti aku, selimuti aku, sungguh aku sangat ketakutan. Kemudian Nabi kabarkan kepada istrinya atas kejadian sebenarnya. Maka Khadijah mengokohkan hatinya dan menenangkannya, kemudian ia menyelimutinya dengan kain selimut, atau berselimut dengannya. Kemudian Allah menyerunya dengan ramah dan lembut, Allah berkata : Wahai manusia yang tertutup di tempat tidurnya, letakkan penutupmu dan kain selimut yang menutupimu. kerjakan shalat malam dengan ringan (sebentar), dan bagimu masih memiliki setengah malam, atau pemudahlah shalatmu sampai datang sepertiga malam atau tambahkan setengah malam sampai datang sepertiga malam. Dan Allah memerintahkan untuk membaca Al Qur’an di sepanjang waktu shalat malam dengan bacaan yang dihayati, yakin, pelan dan perlahan, agar menolongmu paham Al Qur’an dan dapat mentadabburinya.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Yakni yang menyelimuti dirinya dengan kain ketika wahyu datang karena takut kepadanya disebabkan kemuliaannya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berselimut ini ketika Allah Subhaanahu wa Ta'aala memuliakan Beliau dengan risalah-Nya dan mulai menurunkan wahyu kepada Beliau dengan perantaraan malaikat Jibril. Ketika itu, Beliau melihat perkara yang belum pernah dilihatnya dan tidak ada yang dapat teguh menghadapinya kecuali para rasul, maka Beliau terperanjat ketika melihat malaikat Jibril ‘alaihis salam. Setelah itu, Beliau mendatangi istrinya dan berkata dalam keadaan bergemetar, “Selimutilah aku-selimutilah aku.” Selanjutnya Allah Subhaanahu wa Ta'aala memberikan keteguhan kepadanya dan wahyu pun kemudian turun beturut-turut. Demikianlah yang diterangkan sebagian mufassir.

Dalam tafsir Ibnu Katsir disebutkan: Al Haafizh Abu Bakar Ahmad bin ‘Amr bin ‘Abdul Khaaliq Al Bazzar meriwayatkan dari Jabir ia berkata, “Orang-orang Quraisy berkumpul di Darunnadwah dan berkata, “Namailah orang ini (Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam) dengan nama yang dapat menghalangi manusia darinya.” Maka (sebagian) dari mereka berkata, “Seorang dukun.” Yang lain berkata, “Dia bukan dukun.” Sebagian mereka berkata, “Orang gila.” Sebagian lagi berkata, “Dia bukan orang gila.” Sebagian mereka berkata, “Seorang pesihir.” Sebagian lagi berkata, “Dia bukan pesihir.” Maka orang-orang musyrik berpecah belah dalam hal itu sehingga sampailah berita itu kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu Beliau menyelimuti dirinya dengan kainnya dan berkemul dengannya. Kemudian malaikat JIbril ‘alaihis salam datang kepadanya sambil berkata, “Wahai orang yang berselimut (muzzammil)-Wahai orang yang berkemul (muddatstsir)!” Selanjutnya Al Bazzar mengomentari hadits ini, “Mu’alla bin bin ‘Abdurrahman telah dibicarakan oleh banyak ahli ilmu, namun mereka membawa haditsnya, akan tetapi ia sendiri membawakan hadits-hadits yang tidak ada mutabi’(penguat dari jalan yang sama)nya.”

Kami tidak mengetahui, apakah surat Al Muzzammil turun karena sebab sebelumnya atau karena sebab yang diterangkan dalam tafsir Ibnu Katsir tersebut, wallahu a’lam.

Di surah ini, Allah Subhaanahu wa Ta'aala memerintahkan Nabi-Nya shallallahu 'alaihi wa sallam untuk beribadah, kemudian memerintahkannya untuk bersabar terhadap gangguan kaumnya dan memerintahkan untuk tetap berdakwah serta memerintahkan Beliau untuk mengerjakan ibadah yang paling utama yaitu shalat dan di waktu yang paling utama, yaitu malam.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Muzzammil Ayat 1

1-4. Di akhir surah al-jinn dijelaskan tentang keagungan Al-Qur'an dan pemeliharaan Allah atas wahyu yang diturunkannya tersebut, sedangkan di awal surah ini berisi petunjuk kepada nabi Muhammad untuk mempersiapkan diri menghadapi turunnya wahyu yang berat. Wahai orang yang berselimut, yaitu nabi Muhammad! bangunlah untuk mengerjakan salat dan bermunajat kepada Allah pada malam hari, kecuali sebagian kecil dari waktu malammu dapat digunakan untuk istirahat tidur, yaitu separuhnya atau kurang sedikit dari itu, atau lebih dari seperdua itu, dan bacalah Al-Qur'an itu dengan perlahan-lahan dengan bacaan yang baik dan benar


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Demikian beragam penafsiran dari kalangan ahli ilmu terkait isi dan arti surat Al-Muzzammil ayat 1 (arab-latin dan artinya), semoga membawa faidah bagi kita. Support perjuangan kami dengan memberikan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Konten Banyak Dikunjungi

Kaji ratusan halaman yang banyak dikunjungi, seperti surat/ayat: An-Nisa 1, An-Nur 31, Al-Baqarah 165, Al-Ahzab 59, An-Nur, Al-Mukminun 1-11. Serta Al-Isra 24, Al-Anbiya, Al-‘Ashr 2, Az-Zalzalah 7, Ali ‘Imran 185, Al-‘Ankabut 45.

  1. An-Nisa 1
  2. An-Nur 31
  3. Al-Baqarah 165
  4. Al-Ahzab 59
  5. An-Nur
  6. Al-Mukminun 1-11
  7. Al-Isra 24
  8. Al-Anbiya
  9. Al-‘Ashr 2
  10. Az-Zalzalah 7
  11. Ali ‘Imran 185
  12. Al-‘Ankabut 45

Pencarian: ...

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: