Surat Ali ‘Imran Ayat 31

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ ٱللَّهَ فَٱتَّبِعُونِى يُحْبِبْكُمُ ٱللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَٱللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ

Arab-Latin: Qul ing kuntum tuḥibbụnallāha fattabi'ụnī yuḥbibkumullāhu wa yagfir lakum żunụbakum, wallāhu gafụrur raḥīm

Artinya: Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu". Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

« Ali 'Imran 30Ali 'Imran 32 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Pelajaran Penting Berkaitan Surat Ali ‘Imran Ayat 31

Paragraf di atas merupakan Surat Ali ‘Imran Ayat 31 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beraneka pelajaran penting dari ayat ini. Ditemukan beraneka penjabaran dari para ulama berkaitan kandungan surat Ali ‘Imran ayat 31, antara lain sebagaimana tertera:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Katakanlah (wahai rasul), ”bila kalian mencintai Allah dengan sebenar-benarnya, maka ikutilah aku,dan berimanlah kepadaku secara lahir dan batin, niscaya Allah akan mencintai kalian, dan akan menghapus dosa-dosa kalian. Sesungguhnya Dia maha pengampun terhadap dosa-dosa hamba-hambaNYA yang beriman lagi maha penyanyang kepada mereka.”
Ayat yang mulia ini merupakan pemberi keputusan yang menentukan atas siapa saja yang mengaku dirinya mencintai Allah . Namun tidak mengikuti nabiNYA, Muhammad dengan sebenar-benarnya, dengan menaati dalam perintah dan larangannya, maka sesungguhnya dia adalah seorang pendusta dalam pengakuannya itu sampai dia mau mengikuti rasulullah dengan sebenar-benarnya.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

31-32. Allah memerintahkan Nabi Muhammad untuk menyampaikan kepada setiap orang yang mengaku cinta kepada Allah dengan sebenar-benarnya agar mengikutinya dan beriman kepadanya, itu adalah bukti kecintaan Allah kepada mereka. Mereka mendapat kecintaan dari Allah dan ampunan atas dosa-dosa mereka. Allah Maha Besar ampunan-Nya bagi hamba-hamba-Nya, dan Maha Luas rahmat-Nya bagi mereka.

Syeikh Ibnu Taimiyah berkata: “firman-Nya {يحببكم} merupakan jawaban dari perintah dalam firman-Nya {فاتبعوني}, ini merupakan balasan dari persyaratan oleh sebab itu kata ini mazjum. Ini merupakan balasan atas amalan mereka berupa mengikuti Rasulullah, sehingga Allah membalas mereka dengan mencintai mereka. Dan balasan dari persyaratan, balasan amal, dan akibat dari sesuatu pasti datang setelahnya.” (Majmu’ al-Fatawa 7/443).


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

31. Katakanlah -wahai Rasul-, “Jika kalian benar-benar mencintai Allah, maka ikutilah ajaran yang kubawa secara lahir dan batin. Niscaya kalian akan mendapatkan cinta Allah, dan Dia akan mengampuni dosa-dosa kalian. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang kepada hamba-hamba-Nya yang bertaubat.”


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

31. قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ اللهَ (Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah )
Yakni jika kalian benar dalam pengakuan kalian tentang kecintaan kepada Allah.

فَاتَّبِعُونِى(ikutilah aku)
Yakni ikutilah aku ke dalam agama Islam karena kalian telah mengetahui sesungguhnya aku adalah Rasulullah.

يُحْبِبْكُمُ اللهُ(niscaya Allah mengasihi)
Yakni kecintaan Allah kepada hamba-Nya merupakan hasil dari ketaatan kepada Rasulullah. Dan bentuk kecintaan-Nya kepada hamba-Nya adalah berupa ampunan, karunia, rahmat, dan hidayah ke jalan yang lurus.


📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia

1 ). Barangsiapa yang mencitai Allah dengan sebenar-benarnya cinta, maka hendaklah ia dengan hatinya mencintai apa yang Allah cintai dan rasul-Nya, dan membenci apa yang dibenci oleh Allah dan rasul-Nya, tetapi jika ia melakukan suatu perbuatan yang menyalahi kecintaan Allah, maka sesunguhnya hal itu menandakan kurangnya cinta dalam dirinya, maka hendaklah ia bertaubat kepada Allah dan kembali menyempurnakan cintanya.

2 ). Dalam penjelasan kriteria kecintaan dan kepatuhan seseorang kepada Nabi, hendaklah ia tidak melebihkan kecintaannya itu dengan amalan apapun yang belum disyari'atkan oleh beliau, seperti perbuatan bid'ah dengan maksud mencintai beliau, dan merupakan perkara yang lebih berbahaya ketika ia menyampaikan kebid'ahannya itu kepada orang lain dan megatakan : barangsiapa yang tidak mengikuti amalan ini maka cintanya kepada Nabi telah berkurang.

3 ). Pada firman Allah : { قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي }, disebutkan dengan lafazh ittiba' yang manandakan akan kedekatan; karena salah satu dampak dari cinta seseorang terhadap orang lain adalah terwujudnya kedekatan diantara keduanya, dan kecintaan seseorang kepada Allah selalu bergantung kepada ittiba' setiap hamba kepada Rasulullah.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

31 Katakanlah kepada orang-orang Yahudi: “Jika kamu benar-benar mencintai Allah sebagaimana yang kamu klaim, maka ikutilah aku kepada Islam, niscaya Allah akan membalas kalian, sebab kecintaan dapat menuntun untuk mengikuti tuntunan Nabi dan taat kepada Allah dan rasul-Nya. Allah menutupi dosa-dosa kalian yang telah lampau.” Allah Maha Pengampun atas dosa-dosa hamba-Nya lagi Maha Penyayang kepada mereka. Hasan Bashri berkata: Para kaum pada zaman nabi kami berkata: Demi Allah ya Muhammad, sesungguhnya kami benar-benar mencintai tuhan kami. Kemudian Allah menurukan ayat ini.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Katakanlah,“Jika kalian mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah akan mencintai kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

31-32. Ayat ini merupakan patokan dimana dengannya kita dapat membedakan orang yang mencintai Allah dengan sebenar-benarnya dengan orang yang hanya sekedar mengaku-ngaku semata. Tanda-tanda kecintaan kepada Allah adalah mengikuti Rasulullah, Muhammad dimana Allah menjadikan tindakan mencontohi rasulullah sholallohu alaihi wasallam dan mengikuti segala yang diserukan beliau sebagai jalan kecintaan kepadaNya dan keridhanNya. Oleh karena itu tidak akan diperoleh kecintaan Allah dan keridhaanNya serta pahalaNya kecuali dengan membenarkan apa yang dibawa oleh Muhammad sholallohu alaihi wasallam berupa al-quran dan as-Sunnah dan menaati perintah keduanya dan menjauhi larangan keduanya. Maka barangsiapa yang melakukan hal itu, niscaya Allah akan mencintainya lalu membalasnya dengan balasan orang-orang yang dicintai, mengampuni dosa-dosanya dan menutupi aib-aibnya. Kemudian seolah-olah dikatakan “dan bersama itu semua, maka apakah sebenarnya hakikat mengikuti rasul dan tata caranya?’ Maka Allah menjawab dengan firmanNya, ”katakanlah taatilah Allah dan RasulNya,” yaitu dengan menaati perintah dan menjauhi larangan serta mempercayai kabar berita.”jika kamu berpaling” dari hal itu, maka inilah kekufuran, dan Allah “tidak menyukai orang-orang kafir.”


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 31-32
Ayat ini menentukan hukum bagi siapa saja yang mengklaim kecintaannya kepada Allah tetapi tidak mengikuti jalan yang diajarkan oleh nabi Muhammad. Dia adalah orang yang berdusta atas klaimnya pada perkara yang sama, sehingga dia mengikuti syariat dan agama nabi Muhammad dalam semua perkataan, perbuatan, dan keadaannya, sebagaimana yang ada dalam hadits shahih dari Rasulullah SAW bahwa beliau bersabda: “Barangsiapa melakukan perbuatan yang tidak Kami perintahkan padanya, maka itu ditolak” Oleh karena itu, Allah berfirman: (Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihimu) yaitu kalian akan mendapatkan lebih dari apa yang kalian minta dari kecintaan kalian kepadaNya, yaitu kecintaanNya kepada kalian, yang lebih besar dari sebelumnya, sebagaimana sebagian ahli hikmah yang alim: “Perkaranya bukanlah mencintai, tetapi yang penting adalah dicintai.”
Kemudian Allah SWT berfirman: (dan mengampuni dosa-dosamu". Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang) yaitu dengan mengikuti Rasulullah SAW, akan membuat kalian mendapatkan semua ini berupa berkah dari utusanNya. Kemudian Allah SWT memberi perintah kepada semua orang, baik pribadi maupun umum: (Katakanlah: "Taatilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu berpaling) yaitu kalian menyimpang dari perintahNya, (maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir) Dia menunjukkan bahwa penyimpangan dari jalanNya adalah kekufuran, dan Allah tidak menyukai mereka yang memiliki ciri-ciri seperti itu. Jika seseorang mengklaim dan menganggap bahwa dia mencintai Allah dan ingin mendekatkan diri kepadaNya, maka dia harus mengikuti Rasul yang ummi, penutup para nabi dan rasul, serta utusan Allah kepada seluruh makhluk: jin dan manusia. Bahkan jika para nabi (bahkan para rasul ulul azmi) yang hidup pada zamannya, mereka hanya akan mengikutinya, menaatinya, dan mengikuti syariatnya, sebagaimana yang akan dijelaskan dalam firmanNya: (Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil perjanjian dari para nabi) (Surah Ali 'Imran: 81) Jika Allah SWT menghendaki.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Ali ‘Imran ayat 31: Katakanlah: "Jika kamu cinta kepada Allah, turutlah akan daku, niscaya Allah cinta kepada kamu dan Ia ampunkan bagi kamu dosa-dosa kamu, karena Allah itu Pengampun, Penyayang.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Dalam tafsir Al Jalalain diterangkan, bahwa ayat ini turun berkenaan dengan orang-orang yang menyembah berhala, ketika mereka mengatakan "Kami tidak menyembah berhala kecuali karena cinta kepada Allah, agar mereka (berhala-berhala) itu mendekatkan kami kepada-Nya", maka Allah memerintahkan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam mengatakan kepada mereka apa yang disebutkan di atas, yakni perintah mengikuti Beliau; dengan mentauhidkan Allah (hanya beribadah kepada Allah Subhaanahu wa Ta'aala) dan meninggalkan sesembahan-sesembahan selain Allah.

Ayat ini merupakan hakim bagi setiap orang yang mengaku cinta kepada Allah Subhaanahu wa Ta'aala namun tidak mengikuti Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, tidak mentaati perintahnya dan tidak menjauhi larangannya, bahwa pengakuan cintanya adalah dusta sampai dia mengikuti Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam. Dengan ayat ini ditimbang semua makhluk, iman dan kecintaan mereka kepada Allah tergantung sejauh mana ittiba' (mengikutinya) mereka kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.

Apabila Allah sudah mencintai kamu, maka Dia akan memberikan balasan untukmu.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Ali ‘Imran Ayat 31

Katakanlah, wahai nabi Muhammad, kepada mereka yang merasa mencintai Allah, jika kalian mencintai Allah, ikutilah aku, dengan melaksanakan segala perintah Allah dan menjauhi segala larang-an-Nya yang disyariatkan melalui aku, juga ditambah dengan melaksanakan sunahsunahku, niscaya Allah mencintai kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian. Allah maha pengampun, maha penyayang terhadap siapa pun yang mengikuti perintah rasul-Nya dan meninggalkan larangannya. Sebagai bukti kecintaan kepada Allah, maka katakanlah, wahai nabi Muhammad, kepada mereka yang telah mencintai Allah, taatilah Allah dan rasul baik dalam perintah maupun larangan-Nya. Sebab, jika kalian berpaling dari menaati Allah dan rasul-Nya sementara kalian mengaku telah mencintai-Nya, maka ketahuilah bahwa Allah tidak menyukai orang-orang kafir, baik dari segi akidah maupun mereka yang bergelimang dalam kedurhakaan.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Demikianlah sekumpulan penjelasan dari beragam mufassir terhadap isi dan arti surat Ali ‘Imran ayat 31 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa faidah untuk ummat. Sokonglah syi'ar kami dengan memberikan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Halaman Sering Dicari

Telaah banyak konten yang sering dicari, seperti surat/ayat: An-Nur 2, Ali Imran, Al-Baqarah 286, Asy-Syams, Al-Hujurat 12, Al-Mujadalah 11. Ada pula At-Takatsur, Al-Baqarah 83, Yunus 40-41, Az-Zalzalah, Al-Isra 23, Al-Ma’idah 2.

  1. An-Nur 2
  2. Ali Imran
  3. Al-Baqarah 286
  4. Asy-Syams
  5. Al-Hujurat 12
  6. Al-Mujadalah 11
  7. At-Takatsur
  8. Al-Baqarah 83
  9. Yunus 40-41
  10. Az-Zalzalah
  11. Al-Isra 23
  12. Al-Ma’idah 2

Pencarian: surat fatir ayat 28, al baqarah tafsirweb, alhujurat, al-baqarah ayat 153, surat al hujurat ayat 12 dan artinya

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: