Surat Al-Qiyamah Ayat 12

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

إِلَىٰ رَبِّكَ يَوْمَئِذٍ ٱلْمُسْتَقَرُّ

Arab-Latin: Ilā rabbika yauma`iżinil-mustaqarr

Artinya: Hanya kepada Tuhanmu sajalah pada hari itu tempat kembali.

« Al-Qiyamah 11Al-Qiyamah 13 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Tafsir Berharga Berkaitan Dengan Surat Al-Qiyamah Ayat 12

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Qiyamah Ayat 12 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada bermacam tafsir berharga dari ayat ini. Terdokumentasikan bermacam penafsiran dari beragam mufassirun terkait kandungan surat Al-Qiyamah ayat 12, antara lain seperti tertera:

📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

12. Hanya kepada Rabbmu -wahai Rasul- pada hari itu tempat kembali untuk perhitungan amal perbuatan dan pembalasan.


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

12. إِلَىٰ رَبِّكَ يَوْمَئِذٍ الْمُسْتَقَرُّ (Hanya kepada Tuhanmu sajalah pada hari itu tempat kembali)
Yakni tempat kembali dan tempat berakhir.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

11-12. Tidak ada jalan! Untuk mencela mereka bahwa tidak ada jalan untuk melarikan diri. Tidak ada tempat untuk melarikan diri dari itu semua. Hanya Tuhanmu-lah tempat kembali pada hari itu, dan tempat berpulang yang abadi


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{kepada Tuhanmulah pada hari itu temoat kembali} tempat kembali dan menetap


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

11-13. “Sekali-kali tidak! Tidak ada tempat berlindung,” yakni tidak ada tempat untuk mendapatkan perlindungan untuk siapa pun kecuali kepada Allah. “Hanya kepada Rabbmu sajalah pada hari itu tempat kembali,” untuk seluruh manusia. Tidak mungkin bagi seorang pun untuk sembunyi atau lari dari tempat itu. Semua pasti akan berdiri di situ untuk mendapatkan balasan atas amal perbuatannya. Karena itu Allah berfirman, “Pada hari itu diberitakan kepada manusia apa yang telah dikerjakannya dan apa yang dilalaikannya,” yakni seluruh perbuatannya yang baik dan yang buruk dari pertama kali hingga terakhir kalinya. Manusia diberitakan sesuatu yang tidak bisa ia ingkari.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 1-15
Pembahasannya telah disebutkan berkali-kali bahwa objek sumpah itu apabila merupakan hal yang dinafikan, maka boleh mendatangkan huruf “la” sebelum kata qasam untuk menegaskan nafi. Dan yang menjadi objek qasamnya adalah mengukuhkan adanya hari kebangkitan, dan menyanggah apa yang diduga oleh para hamba yang bodoh yang meniadakan hari kebangkitan. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Aku bersumpah dengan hari kiamat (1) dan Aku bersumpah dengan jiwa yang amat menyesali (dirinya sendiri) (2)) Al-Hasan berkata bahwa Aku bersumpah dengan hari kiamat, dan tidak bersumpah dengan jiwa yang menyesal
Qatadah berkata, bahkan Allah bersumpah dengan menyebut keduanya.
Diriwayatkan dari Sammak, bahwa dia bertanya kepada Ikrimah tentang firmanNya: (dan Aku bersumpah dengan jiwa yang amat menyesali (dirinya sendiri) (2)) dia berkata setiap orang menyesali perbuatan yang baik dan yang buruk, dan seandainya aku melakukan ini dan itu. Ibnu Jarir meriwayatkan ini dari SA’id bin Jubair tentang firmanNya: (dan Aku bersumpah dengan jiwa yang amat menyesali (dirinya sendiri) (2)) dia berkata bahwa dia mencela kebaikan dan keburukan.
Ibnu Jarir berkata bahwa semua pendapat itu saling berdekatan maknannya. Tetapi yang lebih mirip dengan makna yant tampak adalah jiwa yang menyesali dirinya atas perbuatan baik dan buruknya, dan menyesali yang telah lalu.
Firman Allah SWT: (Apakah manusia mengira bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang belulangnya? (3)) yaitu pada hari kiamat, apakah dia mengira bahwa Kami tidak mampu mengembalikan tulangnya, lalu mengumpulkannya dari tempat-tempatnya yang berserakan (Bukan demikian, sebenarnya Kami kuasa menyusun (kembali) jari jemarinya dengan sempurna (4)) Sa'id bin Jubair dan Al-Aufi meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa makna yang dimaksud adalah kuku atau teracaknya. Demikian juga dikatakan Mujahid, Ikrimah, Al-Hasan, Qatadah, Adh-Dhahhak, dan Ibnu Jarir. Ibnu Jarir mengemukakan alasannya, bahwa sesungguhnya jika Allah menghendaki, bisa saja Dia melakukan hal itu di dunia. Makna yang jelas dari ayat ini menunjukkan bahwa firmanNya SWT: (Kami kuasa) merupakan haal dari firmanNya SWT (Najma'a) yaitu apakah manusia mengira bahwa Kami tidak akan mengumpulkan kembali tulangnya? Bukan, sebenarnya Kami akan mengumpulkannya kembali, dan Kami mampu untuk menyusun kembali jari jemarinya, yaitu kekuasaan Kami mampu untuk menghimpunkannya, dan seandainya Kami mengkehendaki, maka Kami membangkitkannya dengan lebih sempurna dari sebelumnya, maka Kami menjadikan jari jemarinya dalam keadaan rata yaitu sama panjangnya. Demikianlah makna dari pendapat Ibnu Qutaibah dan Az-Zujaj.
Firman Allah: (Bahkan manusia itu hendak membuat maksiat terus-menerus (5)) Sa'id bin Jubair meriwayatkan dari Ibnu Abbas, yakni terus-menerus dalam kedurhakaannya.
Mujahid berkata tentang firmanNya: (hendak membuat maksiat terus-menerus) yaitu, terus ke depan mengikuti kepalanya.
Al-Hasan berkata bahwa anak cucu nabi Adam tidak akan pernah merasa puas dalam mengikuti hawa nafsunya kepada perbuatan durhaka terhadap Allah terus-menerus kecuali orang yang dipelihara oleh Allah SWT.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa makna yang dimaksud adalah orang kafir yang mendustakan hari penghisaban. Demikian juga yang dikatakan Ibnu Zaid, dan inilah yang lebih kuat dan lebih sesuai dengan yang dimaksud. Oleh karena itu, maka Allah berfirman setelahnya: (Ia bertanya, "Bilakah hari kiamat itu?” (6)) yaitu dia menanyakan kapan hari kiamat itu? Akan tetapi, pertanyaan itu merupakan pertanyaan yang bermaksud menunjukkan kemustahilan kejadiannya dan mendustakan keberadaannya. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan mereka berkata, "Kapankah (datangnya) janji ini, jika kamu adalah orang-orang yang benar?” (29) Katakanlah.”Bagimu ada hari yang telah dijanjikan (hari kiamat) yang tiada dapat kamu minta mundur darinya barang sesaat pun dan tidak (pula) kamu dapat meminta supaya diajukan" (30)) (Surah Saba')
Allah SWT berfirman di sini: (Maka apabila mata terbelalak (ketakutan) (7)) Abu Amr bin Al-’Ala’ berkata bahwa “bariqa” dengan dikasrah huruf ra’nya yaitu terbelalak. Apa yang dia katakan mirip dengan pengertian firman Allah SWT: (sedangkan mata mereka tidak berkedip-kedip) (Surah Ibrahim: 43) yaitu, bahkan mereka memandang karena takut ini dan itu, mata mereka terbelalak ke sana kemari tidak menentu karena dicekam rasa takut yang hebat.
Ulama lainnya membaca “baraqa” dengan difathah, tetapi maknanya berdekatan dengan pendapat yang pertama. Makna yang dimaksud adalah bahwa pandangan-pandangan mata di hari kiamat terbelalak dan tidak berkedip serta bingung karena dahsyatnya kengerian hari kiamat, berupa besarnya peristiwa yang mereka saksikan pada hari kiamat.
Firman Allah SWT: (dan apabila bulan telah hilang cahayanya (8)) yaitu, sinarnya lenyap (dan matahari dan bulan dikumpulkan (9)) Mujahid berkata yaitu keduanya digulung.
Firman Allah SWT: (pada hari itu manusia berkata, "Ke mana tempat lari?” (10)) yaitu apabila manusia melihat huru-hara yang kedahsyatan hari kiamat ini, maka setiap orang menginginkan lari menyelamatkan diri seraya berkata, "Dimanakah tempat untuk melarikan diri?" yaitu tempat untuk berlindung dari itu? Allah SWT berfirman: (Sekali-kali tidak! Tidak ada tempat berlindung! (11) Hanya kepada Tuhanmu sajalah pada hari itu tempat kembali (12)) Ibnu Abbas, Sa'id bin Jubair dan selain mereka dari kalangan ulama salaf berkata bahwa makna yang dimaksud adalah tidak ada jalan selamat. Ayat ini sebagaimana firmanNya: (Kamu tidak memperoleh tempat berlindung pada hari itu dan tidak (pula) dapat mengingkari (dosa-dosamu)) (Surah Asy-Syura: 47) yaitu tidak ada suatu tempat bagi kalian untuk bersembunyi. Demikian juga Allah berfirman di sini: (Tidak ada tempat berlindung) yaitu, tidak ada tempat untuk berlindung bagi kalian. Oleh karena itu Allah berfirman: (Hanya kepada Tuhanmu sajalah pada hari itu tempat kembali (12)) yaitu tempat kembali dan tempat pulang.
Kemudian Allah SWT berfirman: (Pada hari itu diberitakan kepada manusia apa yang telah dikerjakannya dan apa yang dilalaikannya (13)) yaitu memberitahukan semua amal perbuatan yang dia lakukan, baik yang di masa lalu dan di masa sekarang, dan baik yang pertama maupun yang terakhir, yang kecil maupun yang besar. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis). Dan Tuhanmu tidak menganiaya seorangpun) (Surah Al-Kahfi: 49) Demikian juga Allah berfirman di sini: (Bahkan manusia itu menjadi saksi atas dirinya sendiri (14) meskipun dia mengemukakan alasan-alasannya (15)) yaitu dia menyaksikan dirinya, dan menetahui perbuatannya sekalipun dia beralasan dan mengingkarinya. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai penghisab terhadapmu) (Surah Al-Isra: 14)
Ibnu Abbas berkata tentang firmanNya: (Bahkan manusia itu menjadi saksi atas dirinya sendiri (14)) dia berkata yaitu pendengaran, penglihatan, kedua tangan, kedua kaki, dan anggota tubuhnya
Qatadah berkata yaitu menjadi saksi terhadap dirinya sendiri.
Mujahid berkata tentang firmanNya: (meskipun dia mengemukakan alasan-alasannya (15)) yaitu sekalipun dia mendebat untuk membela dirinya, tetapi dia melihatnya.
Qatadah berkata tentang firmanNya: (meskipun dia mengemukakan alasan-alasannya (15)) yaitu bagaimanapun alasannya pada hari itu. tidak akan diterima darinya.
Pendapat yang shahih adalah yang dikatakan oleh Mujahid dan para temannya, sebagaimana firmanNya: (Kemudian tiadalah fitnah mereka, kecuali mengatakan.”Demi Allah, Tuhan kami, tiadalah kami mempersekutukan Allah” (23)) (Surah Al-An'am: 23)


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Qiyamah ayat 12: 11-13. Maka dikatakan pada orang kafir ini : Sekali-kali tidak; Tidaklah urusannya sebagaimana engkau angan-angankan, sungguh Allah tidak akan memberikan tempat perlindungan dan juga aman dari hari manusia dihisab dan dibalas di hadapan Rabb semesta alam. Kemudian kepada Allah saja lah tempat kembali seluruh makhluk dan mereka semua akan menetapi hari kiamat yang tidak ada tempat untuk meloloskan diri darinya. Kemudian dibalaslah sesuai dengan apa yang dikerjakan (di duna). Pada hari yang besar ini, manusia akan dikabarkan tentang apa yang telah lalu dari amalan-amalan mereka (baik dan buruknya), dari awalnya sampai akhirnya.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Untuk dihisab dan diberikan balasan.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Qiyamah Ayat 12

11-13. Pertanyaan manusia pada akhir ayat yang lalu, diberikan jawab-annya pada ayat-ayat ini. Sekali-kali tidak! tidak ada tempat berlindung kecuali pada Allah semata! hanya kepada tuhanmu sajalah yang selama ini berbuat baik kepadamu wahai manusia, tidak kepada siapa pun selain-Nya, tempat kembali pada hari itu. Allah yang akan memutuskan seadil-adilnya atas segala urusan manusia. Pada hari itu diberitakan secara jelas dan tegas kepada manusia apa yang telah dikerjakannya dan apa yang dilalaikannya


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Demikianlah sekumpulan penjabaran dari para ulama mengenai isi dan arti surat Al-Qiyamah ayat 12 (arab-latin dan artinya), semoga membawa faidah bagi kita bersama. Sokonglah perjuangan kami dengan memberikan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Yang Cukup Sering Dicari

Nikmati banyak materi yang cukup sering dicari, seperti surat/ayat: An-Nisa 1, Al-Anbiya, Al-‘Ashr 2, Al-Ahzab 59, Al-‘Ankabut 45, Al-Isra 24. Juga Al-Baqarah 165, An-Nur, Ali ‘Imran 185, Az-Zalzalah 7, Al-Mukminun 1-11, An-Nur 31.

  1. An-Nisa 1
  2. Al-Anbiya
  3. Al-‘Ashr 2
  4. Al-Ahzab 59
  5. Al-‘Ankabut 45
  6. Al-Isra 24
  7. Al-Baqarah 165
  8. An-Nur
  9. Ali ‘Imran 185
  10. Az-Zalzalah 7
  11. Al-Mukminun 1-11
  12. An-Nur 31

Pencarian: ...

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: