Surat Al-Insan Ayat 12

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

وَجَزَىٰهُم بِمَا صَبَرُوا۟ جَنَّةً وَحَرِيرًا

Arab-Latin: Wa jazāhum bimā ṣabarụ jannataw wa ḥarīrā

Artinya: Dan Dia memberi balasan kepada mereka karena kesabaran mereka (dengan) surga dan (pakaian) sutera,

« Al-Insan 11Al-Insan 13 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Pelajaran Menarik Berkaitan Dengan Surat Al-Insan Ayat 12

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Insan Ayat 12 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada berbagai pelajaran menarik dari ayat ini. Terdapat berbagai penjabaran dari berbagai ahli tafsir terkait makna surat Al-Insan ayat 12, misalnya seperti tercantum:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

11-14. Maka Allah melindungi mereka dari kesulitan-kesulitan di hari itu, Allah memberi mereka kebaikan dan cahaya pada wajah-wajah mereka, serta kebahagiaan dan suka cita dalam hati mereka. Allah memberi mereka pahala atas kesabaran mereka di dunia dalam menjalankan ketaatan berupa surga yang agung, di sana mereka makan apa yang mereka kehendaki, memakai kain sutra yang lembut, bersandar pada ranjang-ranjang yang terhias dengan kain-kain dan seprai-seprai yang indah. Di sana mereka tidak merasakan panasnya matahari dan tidak pula dingin yang berlebihan, pohon-pohon surga dekat kepada mereka, menaungi mereka, mudah bagi untuk memetiknya.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

12. Dan Allah memberi balasan kepada mereka -atas kesabaran mereka dalam menjalankan ketaatan, kesabaran mereka atas takdir Allah dan kesabaran mereka dalam menahan diri dari kemaksiatan- berupa Surga, mereka bergelimang kenikmatan di dalamnya dan sutera yang mereka kenakan.


📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia

1). Seorang laki-laki membacakan Surat Al-Insan kepada Abu Sulaiman Ad-Darani, dan ketika dia sampai pada ayat: { وَجَزَىٰهُم بِمَا صَبَرُوا۟ جَنَّةً وَحَرِيرًا } “Dan Dia memberi balasan kepada mereka karena kesabaran mereka (dengan) surga dan (pakaian) sutera” berkata Abu Sulaiman, karena mereka sabar dalam meninggalkan hawa nafsu di dunia ini.

2). Termasuk di dalamnya: sabar terhadap setiap musibah, terhadap kehilangan harta, meninggalnya orang yang dicintai dan sanak saudara, kesakitan karena kemiskinan, penyakit yang diderita, dan sejenisnya, jika ia menelan kepahitannya, dan sabar atas penderitaannya, dan menyerahkannya kepada hukuman Allah.

3). Barangsiapa memberi kebebasan pada dirinya untuk menuruti syahwatnya, maka dia akan kesusahan di alam kuburnya dan di hari kiamat, dan barangsiapa menyulitkannya dengan melawan syahwatnya, maka akan dilapangkan untuknya kuburnya dan kemudahan di hari kiamat, Allah memberikan isyarat dengan firman-Nya: { وَجَزَىٰهُم بِمَا صَبَرُوا۟ جَنَّةً وَحَرِيرًا } "Dan Dia memberi balasan kepada mereka karena kesabaran mereka (dengan) surga dan (pakaian) sutera" tatkala maksud dari sabar itu –menahan diri dari syahwat – dalam keadaan melawan kekerasan, Dia ﷻ membalasnya dengan kelembutan sutera dan luasnya surga.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

12. Allah membalas dan memberi pahala atas dasar kesabaran mereka dalam mengerjakan perintah/kewajiban dan menjauhi larangan dengan balasan surga/taman untuk menjadi tempat tinggal mereka. Yang ditemani para bidadari di dalamnya


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Dia memberikan balasan kepada mereka atas kesabarannya dengan surga dan sutra


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

12. “Dan Dia memberi balasan kepada mereka karena kesabaran mereka,” karena menaatiNya dan mereka melakukan kebaikan. Mereka juga bersabar menahan diri dari kemaksiatan sehingga mereka meninggalkannya serta bersabar atas ketetapan (takdir) pahit, mereka tidak murka atas takdir itu. (Allah membalas mereka) “(dengan) surga,” yang menyatukan segala kenikmatan yang jauh dari berbagai hal yang mengeruhkan dan mengotori, “dan (pakaian) sutra,” sebagaimana disebutkan dalam Firman Allah, “dan pakaian mereka adalah sutera” -Al-Hajj: 23 dan “dan pakaian mereka didalamnya adalah sutera.” Fathir:33
Sepertinya Allah hanya menyebut sutra secara khusus karena itulah pakaian lahir mereka yang menunjukkan kondisi kemewahan pemakainya.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 4-12
Allah SWT memberitahukan tentang apa yang telah Dia sediakan bagi makhlukNya yang kafir kepadaNya, berupa rantai-rantai, belenggu-belenggu, dan api yang menyala-nyala, yaitu menyala-nyala dan membakar di dalam neraka Jahanam. Sebagaimana Allah SWt berfirman: (ketika belenggu dan rantai dipasang di leher mereka, seraya mereka diseret (71) ke dalam air yang sangat panas, kemudian mereka dibakar dalam api (72)) (Surah Ghafir) Setelah menyebutkan apa Dia sediakan bagi orang-orang yang celaka, yaitu neraka yang menyala-nyala, lalu Allah SWT berfirman: (Sesungguhnya orang-orang yang berbuat kebajikan minum dari gelas (berisi minuman) yang campurannya adalah air kafur (5)) Telah diketahui apa yang ada di kafur itu rasanya sejuk, aromanya harum, selain dari kelezatan surga yang terkandung di dalamnya.
Al-Hasan berkata bahwa kesejukan kafur dengan keharuman “zanjabil”. Oleh karena itu Allah berfirman: ((yaitu) mata air (dalam surga) yang darinya hamba-hamba Allah minum, yang mereka dapat mengalirkannya dengan sebaik-baiknya (6)) Ini adalah campuran untuk orang-orang yang baik berupa kafur ini diambil dari mata air yang diminum orang-orang yang didekatkan dari hamba-hamba Allah tanpa campuran kafur, dan mereka menyegarkan diri dengan itu. Oleh karena itu kata “yasyrabu” di sini mengandung makna “yarwa” sehingga diperlukan adanya “ba’” untuk ta'diyah, lalu kata “'ainan” dinashab sebagai tamyiz.
Firman Allah SWT: (yang mereka dapat mengalirkannya dengan sebaik-baiknya) yaitu mereka dapat mengaturnya sesuai dengan apa yang mereka sukai dan ke arah mana pun yang mereka kehendaki, ke dalam gedung-gedung, rumah-rumah, tempat-tempat duduk atau tempat-tempat pertemuan mereka. Kata “At-Tafjir” yaitu memancarkan. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan mereka berkata, "Kami sekali-kali tidak percaya kepadamu hingga engkau memancarkan mata air dari bumi untuk kami” (90)) (Surah Al-Isra’) dan (dan Kami alirkan sungai di celah-celah kedua kebun itu) (Surah Al-Kahfi: 33) Mujahid berkata tentang firmanNya: (yang mereka dapat mengalirkannya dengan sebaik-baiknya) Mereka dapat mengalirkannya ke mana pun mereka sukai. Demikian juga dikatakan Ikrimah dan Qatadah.
Firman Allah: (Mereka menunaikan nazar dan takut akan suatu hari yang azabnya merata di mana-mana (7)) yaitu mereka beribadah kepada Allah sesuai dengan apa yang diwajibkan Allah kepada mereka berupa ketaatan yang diwajibkan berdasarkan hukum asal syariat, dan apa yang mereka wajibkan atas dirinya sendiri melalui nazar mereka.
Qatadah berkata, "Demi Allah, azab di hari itu benar-benar merata sehingga memenuhi langit dan bumi"
Ibnu Jarir berkata, bahwa termasuk ke dalamnya, ucapan mereka,"Keretakan itu merata mengenai semua permukaan kaca" Termasuk di dalamnya perkataan penyair, yaitu Al-A'sya:
“Maka berpisahlah dia (kekasihnya) dengan meninggalkan keretakan dalam hati yang bekasnya merata di mana-mana”
yaitu memanjang dan sangat mendalam.
Firman Allah: (Dan mereka memberikan makanan yang disukainya) dikatakan, karena cinta kepada Allah SWT. Mereka menjadikan dhamir itu merujuk kepada Allah SWT berdasarkan konteks kalimat. Tetapi menurut pendapat yang jelas, dhamir ini merujuk kepada makanan, yaitu mereka memberi makan dengan makanan kesukaan mereka. Pendapat ini dikatakan Mujahid dan Muqatil serta dipilih Ibnu Jarir, sebagaimana firman Allah SWT: (dan memberikan harta yang dicintainya) (Surah Al-Baqarah: 177) dan (Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna) sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai) (Surah Ali Imran: 92)
Ikrimah berkata bahwa mereka adalah para budak. Pendapat ini dipilih Ibnu Jarir, karena keumuman ayat umum terkait orang muslim dan orang musyrik
Mujahid berkata bahwa itu adalah orang yang dipenjara. Mereka memberi makan orang-orang itu dengan makanan yang mereka sukai, seraya berkata sebagaimana dalam firmanNya: (Sesungguhnya kami memberi makan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah) yaitu mengharapkan pahala dan ridha Allah SWT (kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih) yaitu, kami tidak menginginkan balasan yang kalian berikan kepada kami sebagai imbalannya, dan tidak pula pujian kalian kepada kami di hadapan orang lain.
Mujahid dan Sa'id bin Jubair berkata, "Demi Allah, mereka tidak mengatakannya dengan lisan mereka melainkan Allah mengetahui apa yang tersimpan dalam hati mereka yang ikhlas itu, maka Allah memuji mereka agar mereka dijadikan teladan bagi yang lainnya.
(Sesungguhnya kami takut akan (azab) Tuhan kami pada suatu hari yang (di hari itu) orang-orang bermuka masam penuh kesulitan (10)) yaitu sesungguhnya kami melakukan demikian itu hanya berharap agar Allah mengasihi kami dan menerima kami dengan kasih sayangNya di hari yang penuh dengan kesulitan.
Diriwayatakan dari Ibnu Abbas, bahwa ('Abusan) adalah penuh dengan kesulitan, dan (qamtarir) adalah sangat panjang.
Mujahid berkata tentang firmanNya, ('Abusan) yaitu mengernyitkan kedua bibirnya. Dan (qamtarir) adalah mengernyitkan mukanya dan tampak layu.
Qatadah berkata bahwa muka orang-orang menjadi muram karena kengerian dan ketakutan yang melandanya. (Qamtarir) adalah mengernyitkan dahi dan keningnya karena kengerian.
Ibnu Zaid berkata bahwa “al-'abus” adalah keburukan, dan (al-qamtarir) adalah kesengsaraan. Dan ungkapan yang paling jelas, paling indah, paling tinggi, lagi paling fasih adalah pendapat Ibnu Abbas. Ibnu Jarir berkata bahwa qamtarir adalah kesengsaraan. Dikatakan bahwa itu adalah hari yang menyengsarakan, yaitu hari yang keras, hari yang sangat sulit, dan hari yang penuh dengan kesulitan. Itu adalah hari paling panjang musibah dan kesengsaraannya.
Firman Allah SWT: (Maka Tuhan memelihara mereka dari kesusahan hari itu, dan memberikan kepada mereka kejernihan (wajah) dan kegembiraan hati, (11)) Hal ini merupakan sesuatu yang mirip yang sangat jelas (Maka Allah memelihara mereka dari kesusahan hari itu) yaitu mengamankan mereka dari apa yang mereka takutkan (dan memberikan kepada mereka kejernihan) pada wajah mereka (dan kegembiraan hati) yaitu hati mereka, pendapat ini dikatakan Hasan Al-Bashri, Qatadah, Abu Al-Aliyah, Ar-Rabi' bin Anas, dan ini sebagaimana firmanNya: (Banyak muka pada hari itu berseri-seri (38) tertawa, dan gembira ria (39)) (Surah Abasa) Demikian itu karena apabila hati gembira, maka wajah menjadi ceria. Ka'b bin Malik dalam haditsnya yang panjang berkata bahwa Rasulullah SAW apabila senang, wajah beliau bersinar seakan-akan seperti sinar bulan.
Aisyah berkata bahwa Rasulullah SAW masuk menemuinya dalam keadaan senang yang terlihat dari sinar wajah beliau yang cerah.
Firman Allah: (Dan Dia memberi balasan kepada mereka karena kesabarannya) yaitu karena kesabaran mereka, Allah memberi mereka balasan pahala dan menempatkan mereka di dalam (surga dan (pakaian) sutra) yaitu tempat tinggal yang luas, kehidupan yang bahagia, dan pakaian yang indah.


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Insan ayat 12: 11-12. Allah mengabarkan bahwasanya mereka yang selamat yaitu mereka yang memberikan makanan orang-orang miskin, anak-anak yatim dan tawanan perang karena kerasnya hari tersebut, dan Allah menyelamatkan mereka dari segala kondisinya (hari kiamat), dan juga memberikan dengan apa yang telah disebutkan dari macam-macam kenikmatan dimana Allah berikan kepada mereka semua. Dantara kenikmatan yang Allah berikan adalah, Allah mampukan mereka melihat wajah Allah dan Allah berikan kebahagiaan di hati-hati mereka. Allah juga masukkan sebab-sebab kesabaran dan keikhlasan (di dunia) untuk mendapatkan surga yang terkumpul segala kenikmatan, dan Allah juga berikan pakaian-pakaian dari bahan sutra kepada mereka di surga.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Dalam mengerjakan perintah Allah, dalam menjauhi larangan Allah dan terhadap taqdir Allah yang pedih dengan tidak berkeluh kesah.

Yang menghimpun semua kenikmatan dan selamat dari semua yang mengeruhkan atau mengurangi kenikmatannya.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Insan Ayat 12

11-12. Sebagai imbalan atas perbuatan baik yang dilakukan seseorang, seperti yang disebut pada ayat di atas, maka Allah melindungi mereka dari kesusahan dan juga keburukan hari itu, dan memberikan kepada mereka aneka macam nikmat yang menimbulkan keceriaan pada wajah mereka dan kegembiraan pada hati mereka. Dan di samping yang telah disebut di atas, dia memberi juga balasan kepada mereka karena kesabarannya dalam aneka macam situasi, berupa surga dan pakaian sutera. 13-14. Di sana yaitu di dalam surga, mereka duduk bersandar di atas dipan bersama pasangan mereka dan keluarga besar. Di sana mereka tidak melihat dan juga tidak merasakan teriknya matahari dan tidak pula merasakan udara dingin yang berlebihan. Dan anugerah tersebut semakin membahagiakan dengan adanya naungan pepohonannya dekat di atas mereka dan dimudahkan semudah-Mudahnya untuk memetik buahnya.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Itulah sekumpulan penjabaran dari beragam ahli tafsir terhadap kandungan dan arti surat Al-Insan ayat 12 (arab-latin dan artinya), moga-moga bermanfaat untuk kita. Dukunglah dakwah kami dengan memberikan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Artikel Sering Dicari

Kaji banyak topik yang sering dicari, seperti surat/ayat: An-Nur 31, Az-Zalzalah 7, Al-Baqarah 165, Al-‘Ashr 2, An-Nisa 1, Al-Isra 24. Ada pula Al-Anbiya, An-Nur, Ali ‘Imran 185, Al-Ahzab 59, Al-‘Ankabut 45, Al-Mukminun 1-11.

  1. An-Nur 31
  2. Az-Zalzalah 7
  3. Al-Baqarah 165
  4. Al-‘Ashr 2
  5. An-Nisa 1
  6. Al-Isra 24
  7. Al-Anbiya
  8. An-Nur
  9. Ali ‘Imran 185
  10. Al-Ahzab 59
  11. Al-‘Ankabut 45
  12. Al-Mukminun 1-11

Pencarian: ...

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: