Surat An-Naba Ayat 23

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

ู„ู‘ูŽูฐุจูุซููŠู†ูŽ ูููŠู‡ูŽุงู“ ุฃูŽุญู’ู‚ูŽุงุจู‹ุง

Arab-Latin: Lฤbiแนกฤซna fฤซhฤ aแธฅqฤbฤ

Artinya: Mereka tinggal di dalamnya berabad-abad lamanya,

ยซ An-Naba 22 โœต An-Naba 24 ยป

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Hikmah Menarik Terkait Surat An-Naba Ayat 23

Paragraf di atas merupakan Surat An-Naba Ayat 23 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beragam hikmah menarik dari ayat ini. Didapati beragam penafsiran dari berbagai pakar tafsir terkait isi surat An-Naba ayat 23, antara lain sebagaimana berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

21-26. Pada hari itu,neraka jahanam mengintai orang orang kafir Yang mana neraka jahanam itu memang disiapkan bagi mereka. Ia adalah tempat kembali bagi orang orang kafir sebagai tempat kembali mereka,mereka tinggal disana selama-lamanya,tidak berpenghabisan, Mereka tidak diberi makan dengan sesuatu yang mendinginkan panasnya,tidak diberi minum yang menghilangkan dahaga mereka, Kecuali air panas dan nanah penghuni neraka, Mereka di balas demikian sebagai balasan yang adil sesuai dengan amal-amal mereka yang mereka kerjakan di dunia.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

23. Mereka menetap di dalamnya berabad-abad tidak ada batasnya.


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

23. ู„ู‘ูฐุจูุซููŠู†ูŽ ูููŠู‡ูŽุข ุฃูŽุญู’ู‚ูŽุงุจู‹ุง (mereka tinggal di dalamnya berabad-abad lamanya)
Yakni mereka tetap di dalam neraka selama-lamanya.
Makna (ุงู„ุญู‚ุจ) yakni kurun waktu yang panjang, jika telah berlalu satu kurun maka akan masuk ke kurun yang lain, dan begitu seterusnya selama-lamanya.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

23. Mereka menetap di sana selamanya. Ahqaban adalah bentuk jamak dari haqabun jamak dari haqibah: bermakna waktu yang tidak berakhir


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimurajaโ€™ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-โ€˜Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Mereka tinggal} mereka tinggal {di sana dalam masa yang lama} dalam masa-masa yang tidak ada akhirnya


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

Ayat 17-25
Allah menyebutkan apa apa yang akan terjadi di hari kiamat yang dipertanyakan oleh mereka yang mendustakan dan ditentang oleh para pembangkang. Hari kiamat adalah hari besar dan Allah menjadikannya sebagai โ€œ hari keputusanโ€ untuk manusia, โ€œ yaitu hari ( yang pada waktu itu ) ditiup sangkakala lalu kamu datang berkelompok kelompok.โ€ Pada hari itu kalian berlarian, karena mat menakutkan dan menggelisahkan, yang membuat anak beruban dan membuat hati risau. Gunung gunung berjalan hingga seperti debu yang dihamburkan, langit terbelah hingga menjadi berpintu pintu, dan Allah memutuskan perkara antara sesama manusia dengan hukumnya yang tidak lalim. Neraka jahannam dinyalakan yang telah disediakan Allah dan diintaikan untuk mereka yang melampaui batas, dan dijadikannya sebagai tempat kembali bagi mereka. Mereka tinggal di dalamnya dalam jangka waktu yang amat lama. Kata alhiqabu sebagaimana dinyatakan oleh banyak ulama tafsir adalah jangka waktu selama delapan puluh tahun ( jamaknya adalah ahqaabun ). Ketika mereka melintasinya, โ€œ mereka tidak merasakan kesejukan di dalamnya dan tidak ( pula mendaptat) minuman,โ€ yakni tidak ada air yang menyejukan kulit mereka dan yang bisa menghapus dahaga mereka, โ€œ kecuali air yang mendidih,โ€ yakni, air panas yang mematangkan wajah mereka dan memutuskan usus mereka, โ€œ dan nanahโ€ yakni nanah penduduk neraka yang begitu menyengat baunya dan tidak enak rasanya.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 17-30
Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang Hari Keputusan, yaitu hari kiamat bahwa sesungguhnya hari itu telah ditetapkan waktu yang tertentu bagi kejadiannya, tidak ditambah, dan tidak dikurangi, dan tidak ada seorangpun yang mengetahui tentang waktunya secara tertentu selain Allah SWT, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan Kami tiadalah mengundurkannya, melainkan sampai waktu tertentu (104)) (Surah Hud)
(yaitu hari (yang pada waktu itu) ditiup sangkakala, lalu kalian datang berkelompok-kelompok (18)) Mujahid berkata berbondong-bondong.
Ibnu Jarir berkata bahwa maknanya adalah setiap umat datang bersama rasulnya, sebagaimana firmanNya: ((Ingatlah) suatu hari (yang di hari itu) Kami panggil tiap umat dengan pemimpinnya) (Surah Al-Isra: 71).
Imam Bukhari berkata tentang firmanNya: (yaitu hari (yang pada waktu itu) ditiup sangkakala, lalu kamu datang berkelompok-kelompok (18)) dari Abu Hurairah, dia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Jarak waktu antara kedua tiupan adalah empat puluhโ€ Mereka bertanya, "Apakah empat puluh hari?โ€ Rasulullah SAW menjawab, "Aku menolak mengatakannyaโ€ Mereka bertanya,"Apakah empat puluh bulan?" Rasulullah SAW menjawab, "Aku menolak mengatakannyaโ€ Mereka bertanya lagi, "Apakah empat puluh tahun?โ€ Rasulullah SAW menjawab, "Aku menolak mengatakannyaโ€ Lalu Rasulullah SAW melanjutkan, "Kemudian Allah menurunkan hujan dari langit, maka mereka bermunculan sebagaimana tumbuhnya sayur. Tidak ada suatu pun dari manusia melainkan pasti hancur kecuali satu tulang, yaitu tulang ekornya, maka darinya makhluk disusun pada hari kiamatโ€
(dan dibukalah langit, maka terdapatlah beberapa pintu (19)) yaitu jalan-jalan dan jalur-jalur untuk turunnya para malaikat (dan dijalankanlah gunung-gunung, maka menjadi fatamorganalah ia (20)) sebagaimana firmanNya: (Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan sebagai jalannya awan) (Surah An-Naml: 88) dan (dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan (5)) (Surah Al-Qari'ah) dan di sini Allah berfirman: (maka menjadi falamorganalah ia) yaitu dengan khayalan orang yang memandangnya seakan-akan gunung itu adalah sesuatu benda, padahal tidaklah demikian. Setelah itu gunung-gunung itu lenyap tanpa bekas, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan mereka bertanya kepadamu tentang gunung-gunung, maka katakanlah, "Tuhanku akan menghancurkannya (di hari kiamat) sehancur-hancurnya (105) maka Dia akan menjadikan (bekas) gunung-gunung itu datar sama sekali (106) tidak ada sedikit pun kamu lihat padanya tempat yang rendah dan yang tinggi-tinggiโ€ (107)) (Surah Thaha) dan (Dan (ingatlah) akan hari (yang ketika itu) Kami perjalankan gunung-gunung dan kamu akan melihat bumi itu datar) (Surah Al-Kahfi: 47)
Firman Allah SWT: (Sesungguhnya neraka Jahanam itu adalah tempat yang telah disediakan (21)) yaitu tempat yang telah disediakan (bagi orang-orang yang melampaui batas) Mereka adalah para pembangkang, para pendurhaka yang menentang para rasul (sebagai tempat kembali (mereka)) yaitu tempat kembali, tempat menetap, dan tempat berpulang.
Al-Hasan dan Qatadah berkata tentang firman Allah SWT (Sesungguhnya neraka Jahanam itu (padanya) ada tempat pengintai (21)) yaitu, tidak ada seorangpun yang akan masuk surga sampai melewati neraka. Maka jika dia mempunyai pembolehan, maka dia selamatlah, jika tidak maka, maka dia ditahan.
Firman Allah SWT: (mereka tinggal di dalamnya berabad-abad lamanya (23)) yaitu mereka tinggal di dalamnya selama berabad-abad, bentuk jamak dari โ€œhiqbunโ€, yaitu suatu waktu dari zaman. Mereka berbeda pendapat tentang lamanya masa ini.
Khalid bin Ma'dan berkata bahwa ayat ini dan firman Allah SWT: (kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain)) (Surah Hud: 107) tentang dengan ahli tauhid ; keduanya diriwayatkan Ibnu Jarir. Kemudian dia berkata bahwa bisa juga ditafsirkan bahwa firman Allah SWT: (mereka tinggal di dalamnya berabad-abad lamanya (23)) Berkaitan dengan firmanNya SWT: (mereka tidak merasakan kesejukan di dalamnya dan tidak (pula mendapat) minuman (24)) Kemudian Allah mengadakan bagi mereka setelah itu azab lain yang berbeda bentuk dan jenisnya dari. Kemudian dia berkata bahwa pendapat yang benar bahwa azab di neraka itu tidak ada habisnya, sebagaimana yang dikatakan Qatadah dan Ar-Rabi' bin Anas.
Diriwayatkan dari Qatadah tentang firman Allah SWT: (mereka tinggal di dalamnya berabad-abad lamanya (23)) yaitu masa yang tidak ada hentinya, setiap kali satu abad berlalu, maka datang abad setelahnya,.
Firman Allah SWT: (mereka tidak merasakan kesejukan di dalamnya dan tidak (pula mendapat) minuman (24)) yaitu di dalam neraka Jahanam mereka tidak mendapati hal yang menyejukkan hati mereka, tidak pula minuman yang baik untuk mereka konsumsi. Oleh karena itu, Allah SWT berfirman: (selain air yang mendidih dan nanah (25))
Abu Al-โ€™Aliyah berkata bahwa ini merupakan lawan kata dari sebelumnya; kesejukan dengan air mendidih dan minuman dengan nanah. Demikian juga dikatakan Ar-Rabiโ€™ bin Anas. Adapun โ€œAl-hamimโ€ adalah air yang panasnya mencapai puncak kepanasannya, dan โ€œAl-ghassaqโ€ adalah campuran nanah, keringat, air mata, dan yang keluar dari luka-luka penghuni neraka, dinginnya tidak dapat diukur, dan aroma busuknya tidak tertahankan.
Kami telah menjelaskan pembahasan โ€œAl-ghassaqโ€ dalam surah Sad, sehingga tidak perlu diulangi lagi. Semoga Allah melindungi kita dari hal itu dengan karunia dan kemurahanNya.
Ibnu Jarir berkata bahwa dikatakan bahwa maksud firmanNya: (mereka tidak merasakan kesejukan di dalamnya) yaitu tidur, sebagaimana yang dikatakan Al-Kindi:
โ€œTerasa sejuk olehku moncong wadah minumannya, tetapi rasa kantuk yang menyerang diriku menghalangiku dari mereguknyaโ€
Yang dimaksud dengan dingin adalah rasa kantuk dan tidur. Demikianlah yang dia sebutkan dan dia tidak menisbatkannya kepada siapapun. Ibnu Abu Hatim meriwayatkannya dari jalur As-Suddi, dari Murrah At-Tayyib.
Firman Allah SWT: (sebagai pembalasan yang setimpal (26)) yaitu siksaan yang mereka dapatkan ini sesuai dengan amal perbuatan mereka yang rusak yang mereka lakukan di dunia. Pendapat ini dikatakan Mujahid, Qatadah dan lainnya.
Kemudian Allah SWT berfirman: (Sesungguhnya mereka tidak takut kepada hisab (27)) yaitu mereka sama sekali tidak meyakini bahwa ada kehidupan lain yang mereka akan mendapati balasan amal perbuatannya dan dihisab di sana. (dan mereka mendustakan ayat-ayat Kami dengan sesungguh-sungguhnya (28)) yaitu, dahulu mereka mendustakan hujjah Allah dan bukti-bukti kekuasaanNya terhadap makhlukNya yang Dia turunkan kepada para rasulNya, lalu mereka menanggapinya dengan kedustaan dan keingkaran.
Firman Allah SWT: (dengan kedustaan yang sesungguh-sungguhnya) yaitu dengan penuh kedustaan. Itu adalah mashdar yang bukan berasal dari fi'il.
Firman Allah SWT: (Dan segala sesuatu telah Kami catat dalam suatu kitab (29)) yaitu sungguh Kami mengetahui amal perbuatan semua hamba dan Kami telah mencatatnya atas mereka, maka Kami akan membalas mereka atas hal itu jika kebaikan, maka balasannya kebaikan; dan jika keburukan, maka balasannya keburukan.
Firman Allah SWT: (Karena itu, rasakanlah. Dan Kami sekali-kali tidak akan menambah kepada kalian selain dari azab (30)) yaitu dikatakan kepada penghuni neraka,"Rasakanlah apa yang kalian dapatkan ini, maka Kami tidak akan menambahkan kepada kalian selain azab yang sesuai jenisnya (dan berbagai macam (azab) yang lain yang serupa itu (58)) (Surah Shad)


📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Prof. Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan, anggota Lajnah Daaimah (Komite Fatwa Majelis Ulama KSA)

Mereka tinggal didalam neraka jahannam bertahun-tahun lamanya, dan ( ุฃูŽุญู’ู‚ูŽุงุจู‹ุง ) adalah kata jamak dari ( ุญูู‚ู’ุจูŒ ) yaitu : jumlah tahun tertentu, dikatakan bahwa lamanya adalah : 80 tahun, dan ada yang mengatakan : bahwa lebih dari itu, dan ada juga yang mengatakan : bahkan kurang dari 80 tahun, dalam satu satu tahun dua belas bulan , dan dalam satu bulan ada 30 hari, dan satu hari dihitung seribu tahun disisi Allah, inilah perumpamaan jangka waktu yang akan dilalui oleh orang-orang kafir didalam neraka jahannam, dan bahwasanya mereka tidak akan bisa keluar dari neraka; mereka kekal didalamanya.

Dan kita tidak mengetahui secara pasti berapa tahun yang dimaksud dalam Ayat ini, apakah itu puluhan tahun, atau ratusan tahun, atau bahkan ribuan tahun ? sebagaimana yang tertera dalam ayat bahwa ( ุฃูŽุญู’ู‚ูŽุจุงู‹ ) disini tidak dibatasi oleh jangka waktu tertentu. - semoga Allah selalu memberikan kita keselamatan -

Mereka orang-orang kafir kekal didalamanya, mereka tidak lagi mengharapkan adanya kesempatan untuk keluar dari neraka Jahannam itu, dan sesungguhnya jahannam itulah tempat kembali mereka selamanya.


📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, ulama besar abad 14 H

ู„ูŽุงุจูุซููŠู†ูŽ ูููŠู‡ูŽุง ุฃูŽุญู’ู‚ูŽุงุจู‹ุง โ€œmereka tinggal di dalamnya berabad-abad lamanya โ€ Maknanya: Mereka menetap terus menerus ุฃูŽุญู’ู‚ูŽุงุจู‹ุง [Ahqaabaa] maknanya: waktu yang sangat lama. Al-Quran menerangkan bahwa waktu tersebut tidak ada ujung akhirnya, sebagaimana itu diberitakan secara jelas dalam tiga ayat dalam Al-Quran. Pertama, dalam surat An-Nisa yaitu firman Allah Taโ€™ala: ุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู†ูŽ ูƒูŽููŽุฑููˆุง ูˆูŽุธูŽู„ูŽู…ููˆุง ู„ูŽู…ู’ ูŠูŽูƒูู†ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ู„ููŠูŽุบู’ููุฑูŽ ู„ูŽู‡ูู…ู’ ูˆูŽู„ูŽุง ู„ููŠูŽู‡ู’ุฏููŠูŽู‡ูู…ู’ ุทูŽุฑููŠู‚ู‹ุง (168) ุฅูู„ู‘ูŽุง ุทูŽุฑููŠู‚ูŽ ุฌูŽู‡ูŽู†ู‘ูŽู…ูŽ ุฎูŽุงู„ูุฏููŠู†ูŽ ูููŠู‡ูŽุง ุฃูŽุจูŽุฏู‹ุง ูˆูŽูƒูŽุงู†ูŽ ุฐูŽู„ููƒูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ูŠูŽุณููŠุฑู‹ุง (169) โ€œSesungguhnya orang-orang yang kafir dan melakukan kelaliman, Allah sekali-kali tidak akan mengampuni (dosa) mereka dan tidak (pula) akan menunjukkan jalan kepada mereka, kecuali jalan ke neraka Jahanam; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Dan yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.โ€(QS. An-Nisa: 168-169) kedua, dalam surat al-Ahzab: ุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ู„ูŽุนูŽู†ูŽ ุงู„ู’ูƒูŽุงููุฑููŠู†ูŽ ูˆูŽุฃูŽุนูŽุฏู‘ูŽ ู„ูŽู‡ูู…ู’ ุณูŽุนููŠุฑู‹ุง (64) ุฎูŽุงู„ูุฏููŠู†ูŽ ูููŠู‡ูŽุง ุฃูŽุจูŽุฏู‹ุง ู„ูŽุง ูŠูŽุฌูุฏููˆู†ูŽ ูˆูŽู„ููŠู‘ู‹ุง ูˆูŽู„ูŽุง ู†ูŽุตููŠุฑู‹ุง (65) โ€œSesungguhnya Allah melaknati orang-orang kafir dan menyediakan bagi mereka api yang menyala-nyala (neraka), mereka kekal di dalamnya selama-lamanya; mereka tidak memperoleh seorang pelindung pun dan tidak (pula) seorang penolong.โ€(QS. Al-Ahzaab: 64-65) dan ketiga, dalam surat al-Jinn: ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ูŠูŽุนู’ุตู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ูˆูŽุฑูŽุณููˆู„ูŽู‡ู ููŽุฅูู†ู‘ูŽ ู„ูŽู‡ู ู†ูŽุงุฑูŽ ุฌูŽู‡ูŽู†ู‘ูŽู…ูŽ ุฎูŽุงู„ูุฏููŠู†ูŽ ูููŠู‡ูŽุง ุฃูŽุจูŽุฏู‹ุง (23) โ€œDan barang siapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sesungguhnya baginyalah neraka Jahanam, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. โ€(QS. Al-Jin: 23)
Jika Allah telah memberitakannya secara terang-terangan dalam tiga ayat dalam kitab-Nya bahwa penghuni neraka (yang kafir) akan kekal selamanya di dalamnya, maka konsekuensinya adalah neraka selamanya akan ada, inilah yang diyakini oleh ahlussunnah wal jamaโ€™ah: bahwa neraka dan surga adalah makhluk yang tidak akan pernah binasa selamanya. Ada sedikit perbedaan pendapat di kalangan ahlussunnah dalam masalah keabadian neraka, mereka menyangka bahwa neraka tidak abadi, mereka berdalil dengan argumen-argumen yang sebenarnya itu adalah syubhat yang tidak dapat menunjukkan kebenaran pendapat mereka, dan jika dibandungkan dengan dalil-dalil lainnya maka akan jelas tidak ada celah bagi penentang juga bagi pendapatnya ini.
Sehingga yang wajib bagi seorang mukmin: Meyakini sesuai yang ditunjukkan oleh al-Quran yang terang yang tidak ada kemungkinan penafsiran yang lain, ketiga ayat yang telah kami sebutkan semuanya jelas tidak ada nasakh (perubahan hukum) di dalamnya, dan tidak ada kemungkinan bemakna lainnya. Ada pun sebab tidak mingkin ada nasakh karena ayat-ayat tersebut adalah ayat-ayat berita, sedangkan berita-berita dari Allah tidak mungkin berubah, begitu juga berita-berita dari Rasul-Nya shallallaahu โ€˜alaihi wa sallam, karena kosekuansi perubahan berita adalah terdapat kedustaan pada berita pertama atau kedua. Bisa karena unsur sengaja dari penyampai berita, atau karena ketidak tahuan kondisi kejadian sesungguhnya. Semua itu tidak mungkin terjadi pada berita Allah dan berita Rasul-Nya yang dibangun di atas wahyu. Ada pun sebab ketidak mungkinan adanya makna lain adalah kerena ketiga ayat tersebut jelas menyatakan keabadian neraka.
Yang terpenting adalah bahwa wajib bagi kita semua meyakini dua hal:

Pertama: Surga dan neraka sudah ada sejak saat ini. Banyak dalil-dalil dari Al-Quran dan Sunnah yang menunjukkan hal ini, di antaranya firman Allah Taโ€™ala: ูˆูŽุณูŽุงุฑูุนููˆุง ุฅูู„ูŽู‰ ู…ูŽุบู’ููุฑูŽุฉู ู…ูู†ู’ ุฑูŽุจู‘ููƒูู…ู’ ูˆูŽุฌูŽู†ู‘ูŽุฉู ุนูŽุฑู’ุถูู‡ูŽุง ุงู„ุณู‘ูŽู…ูŽุงูˆูŽุงุชู ูˆูŽุงู„ู’ุฃูŽุฑู’ุถู ุฃูุนูุฏู‘ูŽุชู’ ู„ูู„ู’ู…ูุชู‘ูŽู‚ููŠู†ูŽ โ€œDan bersegeralah kalian kepada ampunan dari Rabb kalian dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,โ€(QS. Ali Imran: 133) ุงู„ุฅูุนู’ุฏูŽุงุฏ [al-Iโ€™daad adalah bentuk masdar dari ุฃูุนูุฏู‘ูŽุชู’]: persiapan sinonim ุงูŽู„ุชู‘ูŽู‡ููŠู’ุฆูŽุฉ [At-Tahiiah]: tersedia Fiโ€™il (kata kerja) Uโ€™Iddat adalah menunjukan pekerjaan yang telah lalu, menunjukkan bahwa persiapannya telah dilaksanakan. Allah Taโ€™ala juga berfirman tentang neraka: ูˆูŽุงุชู‘ูŽู‚ููˆุง ุงู„ู†ู‘ูŽุงุฑูŽ ุงู„ู‘ูŽุชููŠ ุฃูุนูุฏู‘ูŽุชู’ ู„ูู„ู’ูƒูŽุงููุฑููŠู†ูŽ โ€œDan peliharalah dirimu dari api neraka, yang disediakan untuk orang-orang yang kafir.โ€(QS. Ali Imran: 131) Iโ€™dad (masdar bagi kata uโ€™iddat) mermakna menyiapkan sesuatu. Fiโ€™il (Kata kerja) uโ€™iddat di sini menunjukan bahwa pekerjaannya telah dilakukan.

Hadits-hadits pun telah menjelaskannya secara gamblang bahwa Nabi shallallaahu โ€˜alaihi wa sallam telah melihat surga dan neraka.

Kedua: Menyakini bahwa kedua tersebut abadi, siapa saja yang telah memasukinya sedangkan dia memang dinobatkan sebagai penghuni tetap (seperti orang-orang kafir) maka ia akan tetap di dalamnya selama-lamanya abadi. Siapa saja yang memasuki surga maka ia tidak akan pernah keluar selamanya, Allah Taโ€™ala berfirman: ูˆูŽู…ูŽุง ู‡ูู…ู’ ู…ูู†ู’ู‡ูŽุง ุจูู…ูุฎู’ุฑูŽุฌููŠู†ูŽ โ€œdan mereka sekali-kali tidak akan dikeluarkan daripadanya.โ€(QS. Al-Hijr: 48) sedangkan neraka maka para ahli maksiat yang beriman akan memasukinya sesuai kehendak Allah hingga kapanpun mereka menetap, kemudian mereka akan dikembalikan ke surga, sebagaimana telah diterangkan oleh berita-berita berupa hadits-hadits yang shahih dari Rasulullah shallallahu โ€˜alaihi wa sallam. Firman Allah Taโ€™ala: ู„ูŽุงุจูุซููŠู†ูŽ ูููŠู‡ูŽุง ุฃูŽุญู’ู‚ูŽุงุจู‹ุง โ€œmereka tinggal di dalamnya berabad-abad lamanya โ€ tidak menunjukkan bahwa abad-abad itu dan kondisi-kondisi tertentu terhitung dengan jumlah tertentu sehingga akan berakhir, akan tetapi maknanya adalah berabad-abad lamanya yang tidak ada akhirnya.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat An-Naba ayat 23: 21-25. Kemudian setelah Allah menjelaskan ke Maha Kuasaan-Nya atas makhluk-Nya, Allah menjelaskan balasan bagi orang-orang kafir, dimana (Ia) mengabarkan bahwa jahannam adalah tempat bagi mereka untuk di adzab di akhirat. Allah jerat mereka dengan adzab, Allah janjikan bagi mereka suatu tempat yang menanti (mereka) dengan segala sesuatunya yang di dalamnya terdapat kejelekan dengan sebab amalan buruk mereka. Allah kabarkan kondisi jahannam bagi mereka yang nekat untuk menerobos ketentuan-ketentuan Allah (selama di dunia). Bagi mereka (orang-orang kafir) tempatnya adalah di neraka sepanjang masa tiada akhir. Dikecualikan darinya orang-orang mukmin yang bermaksiat sehingga masuk ke dalam neraka untuk disucikan atas dosa-dosanya, kemudian ia (kaum mukminin) dikeluarkan untuk menuju ke dalam surga. Mereka orang-orang kafir tidak akan pernah merasakan apa yang mereka kaum mukminin beristirahat didalamnya (surga), begitu pula kaum mukminin tidak akan merasakan kehausan (sebagaimana orang-orang kafir); Bahkan minuman-minuman mereka (orang-orang kafir) pada hari itu adalah air yang mendidih dan nanah para penghuni neraka. Kemudian Allah menjelaskan balasan bagi mereka (orang-orang kafir) atas apa yang mereka amalkan dari amalan-amalan penghuni neraka.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat An-Naba Ayat 23

Mereka yang melampaui batas itu tinggal di sana yakni neraka jahanam dalam masa yang lama. Hanya Allah yang mengetahui berapa lama mereka akan tinggal di neraka secara pasti. Bagi orang yang menderita, masa yang sebentar akan terasa sangat lama, apalagi jika masa itu benar-benar lama hingga ribuan tahun atau lebih. 24. Mereka mendiami neraka jahanam dengan penuh penderitaan. Mereka tidak pernah merasakan kesejukan di dalamnya untuk sekadar menikmati udara segar atau keteduhan, dan tidak pula mendapat minuman untuk melepas dahaga yang sangat berat.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Demikianlah beraneka penafsiran dari kalangan ulama berkaitan makna dan arti surat An-Naba ayat 23 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa manfaat untuk kita semua. Sokong usaha kami dengan memberikan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Halaman Paling Sering Dilihat

Terdapat berbagai topik yang paling sering dilihat, seperti surat/ayat: Al-‘Ankabut 45, Al-Baqarah 165, Al-Anbiya, Az-Zalzalah 7, An-Nur, An-Nur 31. Ada pula An-Nisa 1, Ali ‘Imran 185, Al-‘Ashr 2, Al-Mukminun 1-11, Al-Ahzab 59, Al-Isra 24.

  1. Al-‘Ankabut 45
  2. Al-Baqarah 165
  3. Al-Anbiya
  4. Az-Zalzalah 7
  5. An-Nur
  6. An-Nur 31
  7. An-Nisa 1
  8. Ali ‘Imran 185
  9. Al-‘Ashr 2
  10. Al-Mukminun 1-11
  11. Al-Ahzab 59
  12. Al-Isra 24

Pencarian: ...

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qurโ€™an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
ย 
๐Ÿ‘‰ tafsirweb.com/start
ย 
โœ… Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: