Surat Ali ‘Imran Ayat 80

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

وَلَا يَأْمُرَكُمْ أَن تَتَّخِذُوا۟ ٱلْمَلَٰٓئِكَةَ وَٱلنَّبِيِّۦنَ أَرْبَابًا ۗ أَيَأْمُرُكُم بِٱلْكُفْرِ بَعْدَ إِذْ أَنتُم مُّسْلِمُونَ

Arab-Latin: Wa lā ya`murakum an tattakhiżul-malā`ikata wan-nabiyyīna arbābā, a ya`murukum bil-kufri ba'da iż antum muslimụn

Artinya: Dan (tidak wajar pula baginya) menyuruhmu menjadikan malaikat dan para nabi sebagai tuhan. Apakah (patut) dia menyuruhmu berbuat kekafiran di waktu kamu sudah (menganut agama) Islam?".

« Ali 'Imran 79Ali 'Imran 81 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Hikmah Berharga Mengenai Surat Ali ‘Imran Ayat 80

Paragraf di atas merupakan Surat Ali ‘Imran Ayat 80 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beberapa hikmah berharga dari ayat ini. Ditemukan beberapa penjelasan dari berbagai ahli tafsir terkait makna surat Ali ‘Imran ayat 80, di antaranya sebagaimana di bawah ini:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Dan tidak sepantasnya bagi salah sorang dari mereka memerintahkan kalian untuk menjadikan malaikat dan nabi-nabi sebagai tuhan-tuhan tandingan yang kalian sembah selain Allah. Apakah masuk di akal (wahai sekalian manusia),dia memerintahkan kalian untuk kafir kepada Allah setelah kalian tunduk patuh kepada perintahNYA?


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

80. Dan juga tidak sepatutnya dia memerintahkan kepada kalian untuk menjadikan para Malaikat dan para Nabi sebagai tuhan-tuhan yang kalian sembah selain Allah. Bolehkah dia memerintahkan kepada kalian untuk ingkar kepada Allah setelah kalian tunduk dan berserah diri kepada-Nya?


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

80. وَلَا يَأْمُرَكُمْ أَن تَتَّخِذُوا۟ الْمَلٰٓئِكَةَ وَالنَّبِيِّۦنَ أَرْبَابًا ۗ ( dan (tidak wajar pula baginya) menyuruhmu menjadikan malaikat dan para nabi sebagai tuhan)
Yakni tidak ada hak bagi seorang nabi baik itu Isa atau yang lain untuk menyembah dirinya setelah diberi Allah ilmu dan petunjuk, tidak pula untuk menjadikan malaikat dan para nabi sebagai Tuhan-Tuhan yang disembah selain Allah; akan tetapi para Nabi adalah yang melarang itu.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

80 Dan tidak wajar pula bagi nabi untuk menyuruhmu menjadikan malaikat dan para nabi sebagai tuhan selain Allah, namun seharusnya dia melarangmu. Apakah masuk akal jika dia menyuruhmu berbuat kekafiran di waktu kamu sudah menganut agama Islam dan berpegang teguh kepada ajaran Allah?”.


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Tidak (sepatutnya) dia menyuruh kalian} tidaklah pantas baginya untuk memerintahkan kalian {menjadikan para malaikat dan para nabi sebagai tuhan. Apakah dia menyuruh kalian berbuat ingkar setelah kalian menjadi muslim


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

79-80. Maksudnya, tidak akan terjadi dan bahkan sangat mustahil sekali bagi seorang manusia yang telah dikaruniakan wahyu oleh Allah, al-Kitab dan Kenabian dan memberikan kepadanya hukum-hukum syariat, untuk menyuruh manusia untuk beribadah kepada dirinya dan kepada para Nabi dan malaikat serta menjadikan mereka sebagai tuhan-tuhan lain. Karena semua itu adalah kekufuran, bagaimana mungkin, padahal ia telah diutus dengan Islam yang memberantas kekufuran dengan segala bentuknya, lalu bagaimana ia menyeru kepada hal yang berlawanan dengan itu. Ini adalah diantara perkara yang tidak mungkin terjadi, dan apa yang dibawa olehnya dan semua yang telah Allah karuniakan ubudiyah yang total dan ketundukan yang sempurna kepada Allah yang Esa lagi Mahaperkasa.
Ini merupakan jawaban atas delegasi Nasrani negeri Najran ketika mereka bersikeras dengan keterpedayaaan mereka hingga keadaan mereka semakin jauh, dan mereka berkata dengan kesombongannya,” Apakah engkau menyeru kami wahai MUhammd untuk menyembahmu? Ketika beliau memerintahkan mrereka untuk beribadah hanya kepada Allah dan taat kepadaNya. Lalu Allah menjelaskan tentang kesalahan perkataan mereka dan bahwasanya perkataan mereka dan perkataan selain mereka yang seperti itu sangat batil.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 79-80
Yaitu tidak seharusnya bagi manusia yang telah diberikan kitab, hikmah, dan kenabian oleh Allah itu berkata kepada orang lain, “Sembahlah aku selain Allah,” yaitu “menyembahku bersama-sama dengan menyembah Allah.” Hal ini tidaklah pantas bagi seorang nabi atau rasul. Tidak layak bagi seorang manusia selain para nabi dan rasul untuk mengklaim hal itu.
Orang-orang yang bodoh dari para pendeta dan uskup, serta para tetua kesesatan termasuk dalam orang yang dicela dan ditegur dengan menentang para rasul dan enggan mengikuti para ulama’ yang mengamalkan ilmunya, dimana mereka hanya memerintahkan apa yang diperintahkan Allah kepada mereka dalam bahasa yang dimengerti oleh para rasulNya yang mulia. Mereka juga melarang apa yang dilarang Allah kepada mereka dalam bahasa yang dimengerti oleh para rasulNya yang mulia. Maka para rasul itu, semoga shalawat dan salam dari Allah selalu menyertai mereka semua. Mereka adalah perantara antara Allah dan makhlukNya dalam melaksanakan apa yang mereka bawa berupa risalah dan menyampaikan amanat. Mereka menjalankan tugas mereka dengan sebaik-baiknya, memberikan nasehat kepada makhlukNya, menyampaikan kebenaran kepada mereka. Firman Allah (Akan tetapi (dia berkata): "Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani, karena kamu selalu mengajarkan Al Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya) yaitu tetapi seorang rasul berkata kepada manusia,”Jadilah kalian orang-orang rabbani (orang yang menyembah Tuhan)”
Ibnu Abbas, Abu Razin, dan lainnya berkata,”Yaitu orang-orang yang bijaksana, memiliki ilmu, dan orang yang murah hati”
Al-Hasan dan lainnya berkata,”Orang-orang yang berilmu” Demikian juga yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas, Sa’id bin Jubair, Qatadah, ‘Atha’ Al-Khurasani, ‘Athiyah Al-Aufi Ar-Rabi’ bin Anas.
Diriwayatkan dari Al-Hasan juga, maknanya adalah orang yang ahli ibadah dan bertakwa
“Ta’lamun” yaitu yang kalian pahami maknanya dan dibaca (Tu’allimun) dengan ditasydid dari mashdar “Ta’lim” (dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya) kalian menjaga lafazh-lafazhnya. Kemudian Allah berfirman, (dan (tidak wajar pula baginya) menyuruhmu menjadikan malaikat dan para nabi sebagai tuhan) yaitu Dia tidak memerintahkan kalian untuk menyembah selainNya, yang tidak memiliki nabi untuk diutus dan tidak ada pula malaikat pula yang didekatkan (Apakah (patut) dia menyuruhmu berbuat kekafiran di waktu kamu sudah (menganut agama) Islam?) yaitu janganlah melakukan itu karena jika seseorang mengajak untuk menyembah selain Allah, maka dia telah mengajak kepada kekufuran. Para nabi hanya memerintahkan untuk beriman, yaitu hanya menyembah kepada Allah semata, tidak ada sekutu bagiNya sebagaimana Allah SWT berfirman, (Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya: "Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku" (25)) (Surah Al-Anbiya)


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Ali ‘Imran ayat 80: Dan tidak ia menyuruh kamu menganggap malaikat-malaikat dan nabi-nabi sebagai Tuhan-tuhan. Apakah (bisa jadi) ia menyuruh kamu kufur sesudah kamu (jadi) Muslimin.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Sebagaimana orang-orang shabi'in menjadikan malaikat sebagai tuhan, orang-orang Yahudi menjadikan Uzair sebagai tuhan dan orang-orang Nasrani menjadikan Isa sebagai tuhan.

Yakni tidak patut bagi seorang nabi menyuruh demikian.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Ali ‘Imran Ayat 80

Begitu juga, tidak mungkin bagi seorang rasul menyuruh kalian menjadikan para malaikat dan para nabi sebagai tuhan. Apakah patut dia menyuruh kamu menjadi kafir setelah kamu menjadi muslim, pemeluk islam yang inti ajarannya adalah tauhid' ini menunjukkan sifat utama para rasul'juga mereka yang melanjutkan dakwah para rasul'yaitu al-amin, atau bisa dipercaya dalam segala hal, terutama dalam melaksanakan tugas dakwah. Setelah ayat sebelumnya menginformasikan tuduhan-tuduhan tidak benar yang ditujukan kepada para nabi dan rasul, maka ayat ini menegaskan bahwa para nabi dan rasul itu telah diambil sumpah janjinya oleh Allah untuk membenarkan Muhammad sebagai nabi dan rasul terakhir. Ingatlah ketika Allah mengambil perjanjian dari para nabi dan rasul, manakala aku memberikan kitab dan hikmah yaitu ilmu yang bermanfaat dan kemampuan untuk mengamalkannya, kepada kamu, lalu datang kepada kamu seorang rasul, yakni nabi Muhammad, yang membenarkan apa yang ada pada kamu berupa ajaran tauhid yang tercantum dalam kitab-kitab mereka, niscaya kamu akan sungguh-sungguh beriman kepadanya dan menolong agama-Nya. Allah berfirman, apakah kamu setuju dan menerima perjanjian dengan-ku atas yang demikian itu, yakni membenarkan Muhammad sebagai nabi dan rasul terakhir' mereka menjawab, kami setuju. Allah berfirman, kalau begitu bersaksilah kamu, wahai para nabi, dan aku menjadi saksi bersama kamu bahwa nabi Muhammad adalah rasul dan nabi terakhir. Ayat ini juga menjadi bukti bahwa manusia itu cenderung lalai terhadap aturan ilahi, sehingga perlu diturunkan nabi dan rasul secara berkesinambungan yang berakhir pada nabi Muhammad, saat ini dilanjutkan oleh para pewaris beliau, yaitu para ulama.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Itulah bermacam penjelasan dari banyak ulama terkait makna dan arti surat Ali ‘Imran ayat 80 (arab-latin dan artinya), moga-moga menambah kebaikan untuk kita. Dukung syi'ar kami dengan memberi tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Link Paling Banyak Dikaji

Nikmati berbagai konten yang paling banyak dikaji, seperti surat/ayat: An-Nisa, Al-Fatihah 5, Al-Humazah, Al-Ma’idah 48, Al-Fatihah 4, At-Taubah. Ada juga At-Tin 4, Al-A’raf 54, Al-Anbiya 30, Ali ‘Imran 190, Al-Muthaffifin, An-Nahl 114.

  1. An-Nisa
  2. Al-Fatihah 5
  3. Al-Humazah
  4. Al-Ma’idah 48
  5. Al-Fatihah 4
  6. At-Taubah
  7. At-Tin 4
  8. Al-A’raf 54
  9. Al-Anbiya 30
  10. Ali ‘Imran 190
  11. Al-Muthaffifin
  12. An-Nahl 114

Pencarian: alkafirun ayat 2, surat al mu'minun ayat 12-14 latin dan artinya, surat al ahzab ayat 21 latin, surat alfatihah ayat 4, lafal surat al ashr ayat 1

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: