Surat Al-Buruj Ayat 4

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

قُتِلَ أَصْحَٰبُ ٱلْأُخْدُودِ

Arab-Latin: Qutila aṣ-ḥābul-ukhdụd

Artinya: Binasa dan terlaknatlah orang-orang yang membuat parit,

« Al-Buruj 3Al-Buruj 5 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Kandungan Berharga Tentang Surat Al-Buruj Ayat 4

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Buruj Ayat 4 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada variasi kandungan berharga dari ayat ini. Diketemukan variasi penjelasan dari para mufassirin berkaitan makna surat Al-Buruj ayat 4, di antaranya sebagaimana di bawah ini:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

1-9. Allah bersumpah dengan langit yang memiliki orbit orbit yang dilewati oleh beredarnya matahari dan rembulan, Dan juga dengan hari kiamat yang Allah janjikan kepada manusia akan mengumpulkan mereka padanya, Dengan saksi yang bersaksi dan yang disaksikan. Allah bersumpah dengan apa yang dia kehendaki dari makhluk-makhlukNYA, adapun makhluk, mereka tidak boleh bersumpah dengan selain Allah, karena bersumpah dengan selain Allah adalah syirik, Bahwa dilaknat orang-orang yang membuat parit-parit besar di bumi untuk menyiksa orang orang beriman, Mereka menyalakan api yang besar pada parit-parit itu, Manakala mereka duduk ditepi parit-parit dan tidak meninggalkannya. Mereka hadir menyaksikan apa yang mereka lakukan terhadap orang-orang beriman, berupa hukuman dan siksaan. Mereka itu tidak menyiksa orang orang beriman dengan siksa yang berat itu kecuali karena orang-orang beriman itu beriman kepada Allah yang maha perkasa yang tidak terkalahkan, maha terpuji dalam perkataan,perbuatan dan sifat sifatNYA, Pemilik langit dan bum, dan Allah maha menyaksikan segala sesuatu,tidak ada sesuatu pun yang samar bagi-Nya.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

4. Dilaknat orang-orang yang telah membelah (membuat parit) di bumi dengan belahan yang besar.


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

4. قُتِلَ أَصْحٰبُ الْأُخْدُودِ (Binasa dan terlaknatlah orang-orang yang membuat parit)
Mereka adalah seorang raja dari orang-orang kafir dengan para tentaranya. Ketika sebagian rakyatnya beriman, raja itu kemudian membuat parit dan mengisinya dengan nyala api kemudian orang-orang yang beriman itu mereka lemparkan ke dalam api tersebut, sedangkan raja dan tentaranya melihat mereka terbakar. Kisah lengkapnya dapat dirujuk pada kitab shahih Muslim juz 4 hal. 2299.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

4. Terlaknatlah para pembuat parit, yaitu pembesar Najran dan Yaman. Mereka adalah kaum kafir yang membakar kelompok orang mukmin dalam sebuah parit di negeri Yaman. Mereka adalah kaum Nasrani Najran, yang sebelumnya mereka mempercayai bahwa Tuhan itu satu


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{binasalah} terlaknatlah {orang-orang yang membuat parit} membuat parit yang besar di bumi untuk membakar orang-orang mukmin


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

Ayat 4-9
“Telah dibinasakan orang-orang yang membuat parit.” Ini adalah doa kebinasaan atas mereka. Parit adalah lubang yang dibuat di dalam tanah. Orang-orang yang membuat parit adalah orang-orang kafir dan di tengah-tengah mereka terdapat segolongan orang-orang yang beriman. Mereka mengajak orang-orang yang beriman agar masuk ke dalam agama mereka, tapi orang-orang beriman tidak mau. Kemudian orang-orang kafir membuat parit di tanah. Mereka menyalakan api di parit itu. Mereka duduk di sekeliling parit itu. Mereka menguji orang-orang yang beriman dan mendekatkan mereka ke parit. Yang menerima ajakan mereka akan dilepaskan, sedangkan yang terus beriman dilemparkan ke dalam api. Ini adalah puncak perang melawan Allah dan golonganNya, orang-orang yang beriman. Karena itu, Allah melaknat, membinasakan, dan mengancam mereka, “Telah dibinasakan orang-orang yang membuat parit.” Kemudian Allah menjelaskan parit yang dimaksud denagn FirmanNya, “Yang berapi (dinyalakan dengan) kayu bakar, ketika mereka duduk di sekitarnya, sedang mereka menyaksikan apa yang mereka perbuat terhadap orang-orang yang beriman.” Ini adalah puncak kesombongan dan kerasnya hati, karena mereka menyatukan antara kufur terhadap tanda-tanda kebesaran Allah, menentangnya, memerangi, dan menyiksa orang-orang beriman dengan siksaan seperti ini yang memiriskan hati, yang disatukan dengan hadirnya mereka pada saat orang-orang beriman dilemparkan ke dalam parit berapi. Padahal mereka tidaklah menyiksa orang-orang beriman kecuali karena kondisi yang membuat mereka terpuji dan karenanya mereka berbahagia, karena mereka, “beriman kepada Allah yang Mahaperkasa lagi Maha Terpuji,” yakni yang memiliki keperkasaan, yang dengan keperkasaan itu Dia memaksa segala sesuatu. Dia Terpuji dalam perkataan, perbuatan, dan sifat-sifatNya. “Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi,” sebagai pencipta dan yang disembah, serta manusia yang diperlakukan sesuai kehendakNya. “Dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu,” secara pengetahuan, pendengaran, dan penglihatan. Apakah mereka yang membangkang itu tidak merasa takut pada Allah bila menyiksa mereka? Atau apakah mereka tidak tahu bahwa mereka semua adalah milik Allah? Tidak ada seorang pun yang berkuasa atas yang lain tanpa izin dari Allah. Ataukah mereka tidak tahu bahwa Allah Maha Melihat amal perbuatan mereka dan akan membalasnya? Sekali-kali tidak, sesungguhnya orang-orang kafir berada dalam tipuan, sedangkan orang bodoh berada dalam kebutaan dan tersesat dari jalan yang lurus.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 1-10
Allah SWT bersumpah dengan menyebut langit dan gugusan-gugusannya, yaitu bintang-bintang yang besar. Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam firmanNya SWT: (Maha Suci Allah yang menjadikan di langit gugusan-gugusan bintang dan Dia menjadikan juga padanya matahari dan bulan yang bercahaya. (Al-Furqan: 61) Mujahid dan Qatadah berkata bahwa Al-Buruj adalah bintang-bintang.
Ibnu Jarir memilih pendapat bahwa makna yang dimaksud adalah manzilah-manzilah matahari dan bulan, yaitu dua belas buruj; matahari menempuh setiap manzilah itu selama satu bulan, sedangkan bulan menempuh setiap manzilah selama dua sepertiga hari, yaitu dua puluh delapan malam, sedangkan yang dua malamnya bulan bersembunyi.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah, dia berkata tentang ayat ini (dan yang menyaksikan dan yang disaksikan (3)) dia berkata bahwa yang menyaksikan adalah hari Jumat, dan yang disaksikan adalah hari ‘arafah, hari yang dijanjikan yaitu hari kiamat
Diriwayatkan dari Abu Hurairah, dia berkata bahwa hari yang dijanjikan itu adalah hari kiamat. Demikian juga dikatakan Qatadah, dan Ibnu Zaid, tetapi aku tidak melihat mereka berbeda pendapat tentangnya.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa yang menyaksikan adalah Allah dan yang disaksikan adalah hari kiamat
Kebanyakan ulama berkata bahwa yang menyaksikan adalah hari Jumat dan yang disaksikan adalah hari 'Arafah.
Firman Allah SWT: (Binasa dan terlaknatlah orang-orang yang membuat parit (4)) yaitu terkutuklah para pembuat parit itu. “Ukhdud” bentuk jamaknya adalah “Akhadid”. yaitu galian. Ini adalah pemberitahuan tentang kaum yang kafir yang sengaja menangkap orang-orang yang beriman kepada Allah yang ada di kalangan mereka; mereka memaksa orang-orang mukmin itu untuk murtad dari agama mereka, tetapi orang-orang mukmin menolaknya. Lalu kaum kafir itu membuat suatu galian untuk orang-orang mukmin itu, kemudian mereka menyalakan di dalamnya api yang besar, dan mereka menyediakan kayu bakar yang cukup untuk membuat api itu tetap bergejolak. Kemudian mereka membawa orang-orang mukmin yang mereka itu ke dekat galian, lalu mereka melemparkan orang-orang mukmin itu ke dalamnya. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Binasa dan terlaknatlah orang-orang yang membuat parit (4) yang berapi (dinyalakan dengan) kayu bakar (5) ketika mereka duduk di sekitarnya (6) sedangkan mereka menyaksikan apa yang mereka perbuat terhadap orang-orang yang beriman (7)) yaitu mereka menyaksikan apa yang dilakukan terhadap orang-orang mukmin itu.
Allah SWT berfirman: (Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji (8)) yaitu Orang-orang mukmin itu tidak mempunyai salah terhadap mereka kecuali hanya karena keimanan mereka kepada Allah yang Maha Perkasa yang tidak akan tersia-siakan orang yang berlindung di bawah naunganNya yang sangat kokoh, dan Maha Terpuji dalam firman, perbuatan. syariat dan takdirNya. Sekalipun Dia menakdirkan atas hamba-hambaNya yang beriman itu di bawah kekuasaan orang-orang kafir, maka Dia tetap Maha Perkasa lagi Maha Terpuji, walaupun penyebab hal itu tidak diketahui oleh kebanyakan orang.
Kemudian Allah SWT berfirman: (Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi) Termasuk sifat Allah yang sempurna adalah Maha Merajai semua langit, bumi dan semua yang ada di dalam dan di antara keduanya (dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu) yaitu tidak ada sesuatu pun yang tidak kelihatan bagiNya di langit dan bumi, dan tidak ada sesuatupun yang tersembunyi dariNya.
Firman Allah SWT: (Sesungguhnya orang-orang yang mendatangkan cobaan kepada orang-orang yang mukmin laki-laki dan perempuan) yaitu yang membakar mereka, pendapat itu dikatakan Mujahid dan Qatadah (kemudian mereka tidak bertaubat) yaitu tidak mau menghentikan apa yang mereka lakukan dan tidak menyesali apa yang telah mereka lakukan (maka bagi mereka azab Jahanam dan bagi mereka azab (neraka) yang membakar) Demikian itu karena pembalasan itu sesuai jenis perbuatannya.


📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Prof. Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan, anggota Lajnah Daaimah (Komite Fatwa Majelis Ulama KSA)

{ قُتِلَ } Terbunuhlah, dalam hal ini dapat dimaknai : Terlaknatlah { أَصْحَابُ الْأُخْدُودِ } para pemilik parit ( lubang ), Allah melaknat mereka, dan siapakah mereka pemilik parit itu ?

{ أَصْحَابُ الْأُخْدُودِ } Mereka adalah para pembuat parit itu ( lubang yang digali ditnah ), mereka menggalinya kemudian menyalakan api didalamnya, kemudian para pemilik parit itu datang bersama kaum muslimin dengan paksaan agar mereka murtad atau keluar dari keimanan mereka kepada Allah, akan tetapi kaum muslimin itu enggan menuruti keinginan mereka dan akhirnya mereka membakar kaum mu'minin hidup-hidup didalam lubang parit itu, para penggali parit itu pun melihat kaum mu'minin hangus terbakar.

Perbedaan pendapat diantara ulama mengenai keberadaan para pemilik parit itu ?

Dalam riwayat dikatakan : bahwasanya mereka itu berasal dari bani isra'il, dikatakan juga : bahwasanya mereka adalah kaum yang berasal dari negri Yaman, yang dipimpin oleh seorang penguasa kafir dan kejam terhadap kaum mu'minin di negri itu, mereka ingin dari kaum mu'minin itu menggalkan agama mereka, akan tetapi mereka menolak dan digalilah sebuah parit ata lubang besar untuk membakar kaum mu'minin


📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, ulama besar abad 14 H

قُتِلَ أَصْحَابُ الْأُخْدُودِ “Binasa dan terlaknatlah orang-orang yang membuat parit,” Penggalan kalimat pada ayat ini adalah jawab dari sumpah tadi. قُتِلَ maknanya binasa dikatakan juga bahwa maknanya adalah laknat. Yang berarti dilemparkan dan dijauhkan dari rahmat Allah أَصْحَابُ الْأُخْدُودِ [As-Habul Ukhdud (para pemilik parit)] mereka adalah sekelompok kaum yang kafir yang membakar orang –orang mukmin dengan api. Datang beberapa kisah tentang kaum tersebut, di antara mereka ada di negeri syam dan di antaranya ada yang dari yamn. Maksudnya adalah orang-orang kafir itu yang berusa untuk mengeluarkan orang-orang mukmin dari agama mereka. Namun mereka gagal sehingga mereka menggali parit yang membentang di tanah seperti sungai, mereka mengumpulkan kayu bakar yang banyak lalu mereka membakar orang-rang beriman dengan apinya wal-‘iyadzu billaah, oleh karenaya Allah Befirman: النَّارِ ذَاتِ الْوَقُودِ “yang berapi (dinyalakan dengan) kayu bakar,” Maknanya adalah parit-parit itu adalah parit api النَّارِ ذَاتِ الْوَقُودِ “dinyalakan” Yaitu: kayu bakar yang banyak dan api yang berkobar


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Buruj ayat 4: Kemudian datang pada ayat ini jawaban dari sumpah (pada ayat sebelumnya), maka Allah berkata : Allah membinasakan penggali (pembuat) parit yang mereka membuat lubang (celah) panjang di bumi dan menjadikannya banyak lubang. Mereka menyalakan api di dalamnya untuk membakar orang-orang yang beriman. Kemudian Allah menceritakan bahwa api ini menyala-nyala yang dinyalakan dengan kayu bakar yang banyak. Dak kisah para penggali parit ini dikisahkan imam muslim di dalam shahihnya.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Ibnu Katsir berkata, “(Ayat) ini merupakan berita tentang orang-orang kafir yang mendatangi orang-orang yang beriman kepada Allah ‘Azza wa Jalla di dekat mereka, mereka memaksa orang-orang yang beriman agar murtad dari agamanya, namun mereka menolak, maka mereka (orang-orang kafir) membuat parit di bumi dan menyalakan api di dalamnya serta menyiapkan kayu bakar untuk menyalakannya, lalu mereka meminta orang-orang yang beriman (untuk murtad), namun mereka (orang-orang yang beriman) menolak, maka dimasukkanlah mereka ke dalamnya.”

Hal ini merupakan sikap mengadakan perlawanan kepada Allah dan golongan-Nya yaitu kaum mukmin. Oleh karennya, Allah Subhaanahu wa Ta'aala melaknat dan membinasakan mereka serta mengancam mereka. Dia berfirman, “Binasalah orang-orang yang membuat parit.”


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Buruj Ayat 4

Allah melaknat penguasa kafir dari najr'n, sebuah wilayah di yaman saat ini, yang berbuat keji terhadap kaum beriman. Terlaknat dan binasalah orang-orang yang membuat parit untuk dijadikan ladang pembantaian terhadap kaum beriman yang tidak mau murtad. Merekalah para pembesar najran di yaman. 5. Mereka membuat parit yang berapi dan dinyalakan dengan kayu bakar hingga membara untuk membakar kaum beriman.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Demikianlah pelbagai penjelasan dari para ulama tafsir mengenai kandungan dan arti surat Al-Buruj ayat 4 (arab-latin dan artinya), semoga membawa faidah untuk ummat. Sokong kemajuan kami dengan memberi tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Konten Paling Sering Dikaji

Nikmati ratusan topik yang paling sering dikaji, seperti surat/ayat: Al-Qamar 49, Ali ‘Imran 139, Al-Isra 25, Al-Jin, Tentang Al-Quran, Ali ‘Imran 97. Ada juga Al-Baqarah 45, At-Thalaq, Ad-Dukhan, Al-Ma’idah 8, Al-Hadid 20, Al-Baqarah 43.

  1. Al-Qamar 49
  2. Ali ‘Imran 139
  3. Al-Isra 25
  4. Al-Jin
  5. Tentang Al-Quran
  6. Ali ‘Imran 97
  7. Al-Baqarah 45
  8. At-Thalaq
  9. Ad-Dukhan
  10. Al-Ma’idah 8
  11. Al-Hadid 20
  12. Al-Baqarah 43

Pencarian: ...

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: