Surat Al-Lail Ayat 8

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

وَأَمَّا مَنۢ بَخِلَ وَٱسْتَغْنَىٰ

Arab-Latin: Wa ammā mam bakhila wastagnā

Artinya: Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup,

« Al-Lail 7Al-Lail 9 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Hikmah Penting Terkait Dengan Surat Al-Lail Ayat 8

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Lail Ayat 8 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada berbagai hikmah penting dari ayat ini. Tersedia berbagai penjabaran dari kalangan mufassirin terhadap makna surat Al-Lail ayat 8, sebagiannya sebagaimana berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

8-9. Sedangkan barangsiapa yang bakhil dengan hartanya,tidak membutuhkan pahala dari tuhannya, Mendustakan “laa ilaha illallah” dan petunjukannya serta apa yang diakibatkannya.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

8-11. Sedangkan golongan kedua bersikap pelit dan enggan berinfak, merasa puas dengan syahwat dunia dan lalai dari pertemuan dengan Allah dan balasan dari-Nya, mengira tidak membutuhkan rahmat dari Allah, dan mendustakan kalimat syahadat dan Rasulullah; Kami akan memberi mereka kemudahan dalam kehidupan mereka untuk menuju kesengsaraan yang menyebabkan mereka cepat masuk neraka. Apakah orang yang sengsara itu mendapat manfaat dari harta yang dia kumpulkan, dan enggan menginfakkannya ketika dia telah jatuh ke dalam jurang neraka?


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

8. Adapun orang yang bakhil dengan hartanya, tidak menyalurkan apa yang menjadi kewajibannya, dan merasa cukup dengan hartanya sehingga tidak membutuhkan Allah serta tidak mau memohon karunia dari Allah.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

8. Adapun orang yang kikir dalam menginfakkan harta bendanya di jalan kebaikan, tidak membutuhkan pahala dari Allah dengan (lebih memilih) syahwat dunia dan meninggalkan Allah SWT. (Ibnu Abbas berkata: “Ayat ini diturunkan untuk Umayyah bin Khallaf”)


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Adapun orang yang kikir} orang yang kikir dengan hartanya sehingga tidak mau mengorbankannya di jalan kebaikan {dan merasa cukup} tidak membutuhkan pahala Allah sehingga tidak menginginkannya


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

8-10. “Dan adapun orang-orang yang bakhil,” dengan apa yang diperintahkan dan tidak mau mengeluarkan infak wajib dan sunnah dan tidak merelakan dirinya menunaikan kewajiban untuk Allah, “dan merasa dirinya cukup,” tidak memerlukan Allah dengan tidak menyembahNya dan tidak menganggap dirinya butuh pada Rabbnya sementara tidak ada keselamatan, keberuntungan, dan kemenangan bagi jiwa selain menjadikan Allah sebagai Dzat yang dicintai dan disembah yang dimaksudkan dan menjadi tujuan, “serta mendustakan pahala yang terbaik,” yakni mendustakan apa yang diwajibkan Allah atas para hamba untuk dipercayai berupa akidah-akidah yang baik, “maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar,” yakni untuk keadaan sulit dan sifat-sifat tercela dengan dijadikan sebagai orang yang mudah melakukan keburukan, di mana saja berada, ia selalu terkait dengan perbuatan-perbuatan maksiat. Kita memohon kepada Allah semoga diberi keselamatan.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 1-11
Allah SWT bersumpah dengan firmanNya SWT: (Demi malam apabila menutupi (cahaya siang) (1)) yaitu apabila malam hari menyelimuti semua makhluk dengan kegelapannya (dan siang apabila terang benderang (2)) yaitu dengan cahayanya
(dan penciptaan laki-laki dan perempuan (3)) sebagaimana firmanNya: (dan Kami jadikan kamu berpasang-pasangan (8)) (Surah An-Naba') dan (Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan) (Surah Adz-Dzariyat: 49) Mengingat sumpah yang tentang berbagai hal yang berlawanan, maka subjek sumpahnya juga demikian. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (sesungguhnya usaha kamu memang berbeda-beda (4)) yaitu, amal perbuatan para hamba yang mereka usahakan itu juga berlawanan dan beraneka ragam, maka ada yang berbuat baik dan ada yang berbuat buruk.
Allah SWT berfirman: (Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa (5)) yaitu mengeluarkan apa yang diperintahkan untuk dikeluarkan dan dia bertakwa kepada Allah dalam semua urusannya (dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (6)) yaitu balasan amal perbuatan itu. Pendapat itu dikatakan Qatadah.
Ibnu Abbas, Mujahid dan Ikrimah berkata tentang firmanNya: (dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (6)) yaitu dengan adanya penggantian.
Abu Abdurrahman As-Sulami dan Adh-Dhahhak berkata tentang firmanNya: (dan membenarkan (kalimah) yang terbaik (6)) yaitu "Tidak ada Tuhan yang selain Allah".
Firman Allah SWT (Maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah (7)) Ibnu Abbas berkata bahwa maknanya adalah kebaikan.
Zaid bin Aslam mengatakan bahwa makna yang dimaksud adalah surga. Sebagian ulama salaf berkata bahwa itu termasuk pahala kebaikan adalah mengerjakan kebaikan setelahnya, dan termasuk balasan keburukan adalah mengerjakan keburukan setelahnya. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Dan adapun orang-orang yang bakhil) yaitu dengan apa yang ada di sisinya (dan merasa dirinya cukup)
Ibnu Abbas berkata bahwa maknanya adalah kikir dengan hartanya dan merasa tidak membutuhkan Tuhannya SWT. Pendapat ini diriwayatkan Ibnu Abu Hatim (dan mendustakan pahala yang terbaik (9)) yaitu balasan di akhirat (maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar (10)) yaitu untuk menuju ke jalan keburukan, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan (begitu pula) Kami memalingkan hati dan penglihatan mereka seperti mereka belum pernah beriman kepadanya (Al-Qur'an) pada permulaannya, dan Kami biarkan mereka bergelimang dalam kesesatannya yang sangat (110)) (Surah Al-An'am) dan ayat-ayat lain yang semakna cukup banyak yang menunjukkan bahwa Allah SWT membalas orang yang bermaksud untuk mengerjakan kebaikan dengan memberinya pertolongan untuk hal itu, dan barang siapa bermaksud melakukan keburukan, Allah akan menghinakannya; dan semuanya itu berdasarkan takdir yang telah ditetapkan. dan hadits-hadits yang menunjukkan makna ini banyak
Firman Allah SWT: (Dan hartanya tidak bermanfaat baginya apabila ia telah binasa (11)) Mujahid berkata bahwa makna yang dimaksud adalah jika dia mati.
Abu Shalih dan Malik meriwayatkan dari Zaid bin Aslam berkata tentang firmanNya (apabila ia telah binasa) yaitu di neraka


📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Prof. Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan, anggota Lajnah Daaimah (Komite Fatwa Majelis Ulama KSA)

{ وَأَمَّا مَنْ بَخِلَ } Dan barangsiapa kikir dengan hartanya yang Allah limpahkan kepadanya, dia menolak untuk mengeluarkan zakat, menolak untuk menunaikan kewajibannya dari harta yang ia miliki, { وَاسْتَغْنَىٰ } selain kikir dia juga merasa bahwa apa yang ia miliki saat ini sangatlah cukup, dan meyangka bahwa dia tidak butuh dengan pertolongan Allah ﷻ , dia merasa bahwa pahala dan balasan dari Tuhannya tidak berarti apa-apa dibandingkan dengan kekayaaan yang ia miliki.


📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, ulama besar abad 14 H

Oleh karenanya Allah berfirman: وَأَمَّا مَنْ بَخِلَ " Dan adapun orang-orang yang bakhil " Ia tidak memberikan apa-apa yang diperintahkan untuk diberikan وَاسْتَغْنَى " dan merasa dirinya cukup," Merasa tidak butuh dengan Allah 'Azza Wa Jalla, dan tidak bertakwa kepada Rabb-nya, bahkan ia merasa tidak butuh kepada rahmat Allah,


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Lail ayat 8: 8-9. Kemudian Allah menjelaskan kelompok yang kedua : Yaitu siapa yang amalannya mengantarkannya menuju ke dalam neraka, kemudian Allah berkata : Adapun barangsiapa yang bakhil dengan menginfakkan hartanya, dan tidak memberikan kepada orang-orang yang kekurangan dan yang miskin, hak bagi mereka karena sebab kikir dan bakhil, kemudian (mereka adalah mansuaia) yang merasa kaya dan cukup dari meminta kepada Allah dan dari pahala yang Ia berikan, bahkan menjadi para pendusta yang mendustakan surga dan kenikmatannya, lalu mendustakan hari akhir dengan balasan dan perhitungan (amalan), dan mendustakan setiap apa yang Allah wajibkan atas hambanya dari keimanan dan amalan shalih.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Ia pun menolak berinfak yang wajib maupun yang sunat, dan dirinya tidak senang mengerjakan kewajiban.

Yang dimaksud dengan merasa dirinya cukup ialah tidak memerlukan pertolongan Allah dan pahala-Nya, sehingga ia meninggalkan beribadah kepada-Nya dan merasa dirinya tidak butuh kepada Tuhannya, padahal tidak ada keselamatan dan keberuntungan kecuali jika Allah Subhaanahu wa Ta'aala yang dicintainya, disembahnya serta dihadapkan diri kepada-Nya.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Lail Ayat 8

8-10. Dan adapun orang yang kikir terhadap hartanya dengan tidak memenuhi hak Allah dalam harta itu dan merasa dirinya cukup dengan apa yang dia punya sehingga tidak lagi memerlukan pahala dari Allah tidak mau beramal untuk kehidupan akhiratnya, serta mendustakan pahala yang terbaik, yaitu surga di akhirat; atau ingkar kepada Allah, hari akhir, dan apa yang Allah janjikan kepada mereka yang beramal saleh sehingga dia senantiasa melakukan maksiat, maka akan kami mudahkan baginya jalan menuju kesukaran dan kesengsaraan. Kami tutup hatinya dari keinginan untuk berbuat kebajikan dan kami tahan langkahnya untuk taat kepada kami


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Demikian beberapa penjabaran dari beragam mufassir berkaitan kandungan dan arti surat Al-Lail ayat 8 (arab-latin dan artinya), semoga membawa faidah untuk kita semua. Bantulah perjuangan kami dengan mencantumkan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Artikel Banyak Dikaji

Terdapat banyak halaman yang banyak dikaji, seperti surat/ayat: Yunus 40-41, Al-Ma’idah 2, Al-Baqarah 83, Al-Hujurat 12, An-Nur 2, At-Takatsur. Ada juga Al-Mujadalah 11, Ali Imran, Az-Zalzalah, Asy-Syams, Al-Baqarah 286, Al-Isra 23.

  1. Yunus 40-41
  2. Al-Ma’idah 2
  3. Al-Baqarah 83
  4. Al-Hujurat 12
  5. An-Nur 2
  6. At-Takatsur
  7. Al-Mujadalah 11
  8. Ali Imran
  9. Az-Zalzalah
  10. Asy-Syams
  11. Al-Baqarah 286
  12. Al-Isra 23

Pencarian: al alaq ayat 5, arti surat an nisa ayat 136, surah al anbiya ayat 87-88, ayat fastabiqul khairat, al.zalzalah

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: