Surat Al-Insyirah Ayat 3

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

ูฑู„ู‘ูŽุฐูู‰ู“ ุฃูŽู†ู‚ูŽุถูŽ ุธูŽู‡ู’ุฑูŽูƒูŽ

Arab-Latin: Allaลผฤซ angqaแธa แบ“ahrak

Artinya: Yang memberatkan punggungmu?

ยซ Al-Insyirah 2 โœต Al-Insyirah 4 ยป

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Pelajaran Menarik Mengenai Surat Al-Insyirah Ayat 3

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Insyirah Ayat 3 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada pelbagai pelajaran menarik dari ayat ini. Ditemukan pelbagai penjelasan dari beragam pakar tafsir berkaitan makna surat Al-Insyirah ayat 3, antara lain sebagaimana terlampir:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

3-4. Yang mana beban itu telah memberatkan punggungmu? Dan bukankah kami juga menjadikanmu,dengan nikmat kami kepadamu berupa kemuliaan alkhlak,berada pada kedudukan tingggi lagi mulia?


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

3. Yang telah melelahkanmu hingga hampir mematahkan punggungmu.


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

3. ุงู„ูŽู‘ุฐูู‰ู“ ุฃูŽู†ู‚ูŽุถูŽ ุธูŽู‡ู’ุฑูŽูƒูŽ (yang memberatkan punggungmu?)
Yakni seandainya beban itu berbentuk fisik pasti akan terdengar suara di punggungnya.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia

1-3 .
1 ) . Diriwayatkan dari Hafsh bin Hamid ia berkata : Ziyad bin Hadir berkata kepadaku : "bacakanlah kepadaku surah ini", kemudian aku pun membacakan untuknya : { ุฃูŽู„ูŽู…ู’ ู†ูŽุดู’ุฑูŽุญู’ ู„ูŽูƒูŽ ุตูŽุฏู’ุฑูŽูƒูŽ , ูˆูŽูˆูŽุถูŽุนู’ู†ูŽุง ุนูŽู†ู’ูƒูŽ ูˆูุฒู’ุฑูŽูƒูŽ , ุงู„ู‘ูŽุฐููŠ ุฃูŽู†ู’ู‚ูŽุถูŽ ุธูŽู‡ู’ุฑูŽูƒูŽ } kemudian ia berkata : "wahai Ibnu Ummi ziyad, beban telah memberatkan punggung Rasulullah ?! - yakni : Jika beban telah memberatkan punggung rasulullah, lalu bagaimana dengan kamu ?! , kemudian dia menangis seperti tangisan bayi.

2 ) . Apakah akmu merasakan beratnya beban itu ? { ุฃูŽู„ูŽู…ู’ ู†ูŽุดู’ุฑูŽุญู’ ู„ูŽูƒูŽ ุตูŽุฏู’ุฑูŽูƒูŽ , ูˆูŽูˆูŽุถูŽุนู’ู†ูŽุง } seprti itulah dosa : memberatkan punggung siapapun yang memilikinya dan melemahkan siapa saja yang tersisa dalam hatinya perasaan itu... adapun Rasulullah telah diampuni baginya segala dosa-dosa yang telah berlalu dan yang akan datang, lalu bagaimana dengan dosa saya dan dosamu ? .


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

2-3. Kami letakkan dan turunkan kepadamu beban yang memberatkanmu yaitu perhatianmu yang sungguh-sungguh terhadap hidayah kaummu dan pemeliharaanmu (terhadap mereka) agar tidak menyakiti mereka.


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimurajaโ€™ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-โ€˜Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{yang memberatkan} memberatkan {punggungmu


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

1-4. Allah berfirman kepada RasulNya, โ€œBukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?โ€ yakni, Kami melapangkannya untuk syariat-syariat agama, dakwah kepada Allah, bersifat dengan akhlak yang baik, mengedepankan akhirat dan mempermudahkan kebajikan sehingga tidak terasa sempit dan tertekan hingga hampir (sebelumnya) tidak tunduk pada kebaikan dan hampir tidak merasakannya lapang. โ€œDan Kami telah menghilangkan dari padamu bebanmu,โ€ yakni kesalahanmu โ€œyang memberatkan punggungmu,โ€ sebagaimana firman-Nya :
ู„ููŠูŽุบู’ููุฑูŽ ู„ูŽูƒูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ู…ูŽุง ุชูŽู‚ูŽุฏู‘ูŽู…ูŽ ู…ูู†ู’ ุฐูŽู†ู’ุจููƒูŽ ูˆูŽู…ูŽุง ุชูŽุฃูŽุฎู‘ูŽุฑูŽ ูˆูŽูŠูุชูู…ู‘ูŽ ู†ูุนู’ู…ูŽุชูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ูƒูŽ ูˆูŽูŠูŽู‡ู’ุฏููŠูŽูƒูŽ ุตูุฑูŽุงุทู‹ุง ู…ูุณู’ุชูŽู‚ููŠู…ู‹ุง
supaya Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang telah lalu dan yang akan datang serta menyempurnakan nikmat-Nya atasmu dan memimpin kamu kepada jalan yang lurus,
(QS. Al-Fath :2)
โ€œDan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama) mu,โ€ yakni Kami tinggikan derajatmu dan Kami berikan pujian baik lagi luhur untukmu yang belum pernah dicapai oleh seorang pun sehingga tidaklah Allah disebut melainkan RasulNya juga disebutkan bersamaNya seperti kalimat syahadat masuk islam, adzan, iqamat, khutbah dan lainnya yang dalam kata-kata itu Allah mengagungkan sebutan RasulNya, Muhammad. Dan di hati umatnya, beliau dicintai, diagungkan, dan dimuliakan, yang tidak dimiliki oleh seorang pun selain beliau setelah Allah. Semoga Allah memberi beliau balasan atas jerih payahnya terhadap umat dengan balasan terbaik yang diberikan kepada seorang nabi atas jasa baiknya bagi umatnya.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 1-8
Allah SWT berfirman: (Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu? (1)) yaitu Kami telah melapangkan dadamu, yaitu Kami telah menjadikannya bercahaya, luas, dan lapang. sebagaimana firmanNya: (Barang siapa yang Allah menghendaki akan memberikan petunjuk kepadanya, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam) (Surah Al-An'am: 125) Dan sebagaimana Allah melapangkan dada Rasulullah SAW, demikian pula Allah menjadikan syariatnya luas, lapang, toleran, dan mudah, tidak ada kesulitan, beban, dan kesempitan padanya.
Dikatakan bahwa yang dimaksud dengan firman Allah SWT: (Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu? (1)) yaitu Allah melapangkan dadanya di malam Israโ€™, sebagaimana yang telah disebutkan dalam riwayat Malik bin Sha'sha'ah. Imam Turmuzi telah mengemukakannya di sini. Dan jika memang hal itu terjadi di malam Israโ€™ sebagaimana yang diriwayatkan Malik bin Sha'sha'ah, maka tidaklah bertentangan dengan pendapat itu, karena sesungguhnya akibat dari yang dilakukan terhadap dada beliau di malam Israโ€™, terjadi setelah dilapangkan oleh Allah SWT secara maknawi juga.
Firman Allah SWT: (dan Kami telah menghilangkan darimu bebanmu (2)) Semakna dengan firmanNya: (supaya Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang telah lalu dan yang akan datang) (Surah Al-Fath: 2) firman Allah: (yang memberatkan punggungmu (3)) dan kata โ€œAl-inqadhโ€ adalah suara. Beberapa ulama salaf berkata tentang firmanNya (yang memberatkan punggungmu (3)) yaitu bebannya memberatkanmu
Firman Allah: (Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu (4)) Mujahid berkata bahwa maknanya adalah โ€œAku tidak menyebut melainkan menyebutmu bersamaKuโ€ yaitu dalam โ€œAku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allahโ€.
Qatadah berkata bahwa Allah meninggikan penyebutan namanya di dunia dan akhirat. Maka tidak ada seorang khatib, tidak ada seorang yang membaca syahadat, dan tidak ada orang yang shalat melainkan mengucapkannya, yaitu,โ€Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allahโ€
Firman Allah SWT: (Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (5) sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (6)) Allah SWT memberitahukan bahwa sesungguhnya setelah kesulitan pasti ditemukan kemudahan, kemudian Dia menegaskan berita ini.
Diriwayatkan dari Al-Hasan, dia berkata bahwa mereka berkata bahwa satu kesulitan tidak dapat mengalahkan dua kemudahan.
Maknanya adalah karena โ€œAl-'usrโ€ ini dijadikan maโ€™rifat dalam dua keadaan dan itu merupakan bentuk mufrad, sedangkan โ€œAl-yusrโ€ itu dijadikan nakirah, sehingga berbilang. Oleh karena itu Rasulullah SAW bersabda,โ€Satu kesulitan tidak akan dapat mengalahkan dua kemudahanโ€ yaitu firman Allah SWT (Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (5) sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (6)) dan โ€œAlโ€™usrโ€ yang pertama lain dengan yang kedua, sedangkan โ€œAl-yusrโ€ itu berbilang.
Firman Allah SWT: (Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain (7) dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap (8)) yaitu apabila kamu menyelesaikan perkara-perkara dunia, kesibukannya dan kamu menyelesaikan semua yang berkaitan dengannya, maka bulatkanlah tekadmu untuk beribadah dan bangkitlah kepadanya dalam keadaan bersemangat. Ikhlaslah niatmu kepada Tuhanmu.
Mujahid berkata tentang ayat ini, bahwa apabila kamu menyelesaikan perkara duniamu, lalu kamu berdiri untuk shalat, maka kerjakanlah shalatmu dengan sungguh-sungguh kepada Tuhanmu.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang firmanNya: Maka apabila kamu telah selesai, maka kerjakanlah dengan sungguh-sungguh, yaitu dalam berdoa.
Zaid bin Aslam dan Adh-Dhahhak berkata tentang firmanNya: (Maka apabila kamu telah selesai) yaitu, dari melakukan jihad. (kerjakanlah dengan sungguh-sungguh) yaitu kerjakanlah ibadah (dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap (8))


📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Prof. Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan, anggota Lajnah Daaimah (Komite Fatwa Majelis Ulama KSA)

Yaitu beban yang memberatkan punggungmu, Allah ๏ทป telah mengangkatnya darimu, dan telah menagmpuni pula kesalahan-kesalahan yang telah lalu dan yang akan datang, dan Dia ๏ทป juga telah melimpahkan kepadamu berbagai kenikmatan.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, ulama besar abad 14 H

Dan telah kami letakkan maknanya: Kami buang, kami maafkan darimu ูˆูุฒู’ุฑูŽูƒูŽ : Maknanya: Dosamu. ุงู„ู‘ูŽุฐููŠ ุฃูŽู†ู’ู‚ูŽุถูŽ ุธูŽู‡ู’ุฑูŽูƒูŽ " yang memberatkan punggungmu?" Maknanya yang membebani dan menyakiti, karena punggung adalah tempat memikul bawaan, jika ada bawaan yang memberatkan punggung, maka bawaan tersebut akan lebih melelahkan jika dibawa dengan selain punggung, karena bagian tubuh anda yang paling kuat untuk memikul beban adalah punggung, perhatikanlah jika anda membawa karung dengan punggung dengan anda membawanya dengan kedua tangan anda, antara dua cara tersebut terasa perbedaannya. Maknanya adalah bahwa Allah Ta'ala telah mengampuni Nabi Shallallaahu 'alaihi wa sallam, dosa dan kesalahannya, sehingga ia diampuni, Allah Tabaraka wa Ta'ala berfirman: ุฅูู†ู‘ูŽุง ููŽุชูŽุญู’ู†ูŽุง ู„ูŽูƒูŽ ููŽุชู’ุญู‹ุง ู…ูุจููŠู†ู‹ุง (1) ู„ููŠูŽุบู’ููุฑูŽ ู„ูŽูƒูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ู…ูŽุง ุชูŽู‚ูŽุฏู‘ูŽู…ูŽ ู…ูู†ู’ ุฐูŽู†ู’ุจููƒูŽ ูˆูŽู…ูŽุง ุชูŽุฃูŽุฎู‘ูŽุฑูŽ " Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata, supaya Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang telah lalu dan yang akan datang"(Al-Fath: 1-2)

Dikatakan kepada Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam, ketika beliau shalat malam dan memanjangkan shalatnya hingga kedua kakinya bengkak, beliau ditanya: Mengapa engkau melakukan ini semua sedangkan dosamu yang telah lalu mau pun yang akan datang telah diampuni Allah? Beliau menjawab: ุฃูŽููŽู„ูŽุง ุฃูŽูƒููˆู’ู†ูŽ ุนูŽุจู’ุฏู‹ุง ุดูŽูƒููˆู’ุฑู‹ุง "Tidakkah aku menjadi seorang hamba yang bersyukur"(5) Maka pengampunan dosa-dosa yang telah lampau dan yang akan datang telah ditetapkan dalam al-Quran dan as-Sunnah. Ini adalah di antara keistimewaan Rasul 'alaihissholaatau wassalaam.

Tidak ada seorang pun dari manusia yang diampuni dosa yang lampau dan yang mendatang keculai Rasul shallallaahu 'alaihi wa sallam. Sedangkan orang selain beliau membutuhkan taubat dari dosa, terkada Allah Subhaanahu wa Ta'ala mengampuni dosa selain kesyirikan, tetapi Rasul 'alaihissholaatu wassalaam kita pastikan bahwa beliau telah diampuni dosa-dosanya yang lampau mau pun yang akan datang, oleh karenanya Allah berfirman: ูˆูŽูˆูŽุถูŽุนู’ู†ูŽุง ุนูŽู†ู’ูƒูŽ ูˆูุฒู’ุฑูŽูƒูŽ (2) ุงู„ู‘ูŽุฐููŠ ุฃูŽู†ู’ู‚ูŽุถูŽ ุธูŽู‡ู’ุฑูŽูƒูŽ " Dan Kami telah menghilangkan dari padamu bebanmu, yang memberatkan punggungmu?"

Jika ada yang bertanya: Ayat ini dan yang kami bawakan sebagai bukti ayat, yang menunjukkan bahwa Rasul shallallaahu 'alaihi wa sallam terkadang melakukan dosa, apakan Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam melakukan dosa?

Jawabannya: Ya, dan tidak mungkin kita menolak nash-nash karena kita menganggap tidak mungkin dosa dilakukan oleh Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam, yang kita titik beratkan adalah seorang insan tidak berbuat dosa, namun yang lebih penting adalah seorang insan mendapatkan ampunan (atau tidak). Ini lah yang terpenting, yaitu ia memperoleh ampunan, sedangkan dia tidak pernah terjerumus dalam dosa, Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam telah bersabda: ูƒูู„ู‘ู ุจูŽู†ููŠู’ ุขุฏูŽู…ูŽ ุฎูŽุทู‘ูŽุงุกูŒ ูˆูŽุฎูŽูŠู’ุฑู ุงู„ู’ุฎูŽุทู‘ูŽุงุฆููŠู’ู†ูŽ ุงู„ุชู‘ูŽูˆู‘ูŽุงุจููˆู’ู†ูŽ "Semua anak-anak adam berdosa, dan sebaik-baik yang berdosa adalah yang bertaubat"(1)
Pasti pernah melakukan kesalahan, tetapi terdapat perkara-perkara yang tidak mungkin terjadi dengan para nabi, seperti berdusta dan berkhianat, hal ini tidak mungkin dilakukan oleh para nabi secara mutlak. Karena jika demikian maka ini akan menjadikelemahan terhadap risalah mereka, ini adalah kemustahilan, dan perbuatan-perbuatan hina seperti berzina atau sejenisnya ini juga tidak mungkin dilakukan nabi, karena ini meniadakan (bertentangan dengan) pokok dasar kerasulan, sejatinya diutusnya risalah Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam untuk menyempurnakan akhlak yang mulia, sebagaimana beliau bersabda: ุฅูู†ู‘ูŽู…ูŽุง ุจูุนูุซู’ุชู ู„ูุฃูุชูŽู…ู‘ูู…ูŽ ู…ูŽูƒูŽุงุฑูู…ูŽ ุงู„ู’ุฃูŽุฎู’ู„ูŽุงู‚ู "Hanya saja aku diutus untuk menyempurnakan akhlak-akhlak mulia"(2)

Kesimpulannya bahwa Allah subhaanahu wa Ta'ala meletakkan dosanya Muhammad shallallaahu 'alaihi wa llam, dan menjelaskan bahwa dosa tersebut telah memebebani dan melelahkan beliau. Jika ini saja adalah dosa Rasulullah 'alaihissholatu wassalaam, maka bagaimana dengan dosa selain beliau, dan dosa-dosa kita yang membebani dan melelahkan punggung-punggung kita, tatapi seakan akan kita tidak terbebani sesuatu, itu dikarenakan lemah iman dan lemahnya ilmu kita, dan seringnya kita lalai, kita meminta agar Allah memperlakukan kita dengan kemaafan.

Di sebagian atsar, dikatakan bahwa seorang mukmin, jika berbuat suatu dosa, maka seakan-akan ada gunung yang menimpa kepalanya. sedangkan orang munafik, jika berbuat suatu dosa, seakan-akan dosa tersebut seperti seekor lalat yang hinggap di hidungnya, dia tidak peduli. Adapun seorang mukmin, dosa-dosanya akan membuatnya gundah sampai ia menyudahinya dengan istighfar dan taubat, atau dengan perbuatan-perbuatan baik yang diharapkan bisa menghapus dosa-dosa itu. Jika anda mendapati hati anda lalai dari dosa-dosa maka ketahuilah bahwa hati anda sedang sakit, karena hati yang hidup, tidak mungkin betah dengan penyakitnya, dan penyakit hati-adah dosa-dosa, sebagaimana yang dituturkan oleh Ibnul Mubarak rahimahullaah:

ุฑูŽุฃูŽูŠู’ุชู ุงู„ุฐู‘ูู†ููˆู’ุจูŽ ุชูู…ููŠู’ุชู ุงู„ู’ู‚ูู„ููˆู’ุจูŽ
ูˆูŽู‚ูŽุฏู’ ูŠููˆู’ุฑูุซู ุงู„ุฐู‘ู„ู‘ูŽ ุฅูุฏู’ู…ูŽุงู†ูู‡ูŽุง
ูˆูŽุชูŽุฑู’ูƒู ุงู„ุฐู‘ูู†ููˆุจู ุญูŽูŠูŽุงุฉู ุงู„ู’ู‚ูู„ููˆุจู
ูˆูŽุฎูŽูŠู’ุฑูŒ ู„ูู†ูŽูู’ุณููƒูŽ ุนูุตู’ูŠูŽุงู†ูู‡ูŽุง

Aku melihat dosa-dosa mematikan hati
Dan kecanduan dosa mewariskan kehinaan
Meninggalkan dosa-dosa adalah kehidupan hati
Dan hal terbaik bagi dirimu adalah dengan meninggalkan dosa.

Maka wajib bagi kita untak meperhatikan dan beritropeksi diri-diri kita. Jika para pedagan saja tidak akan tidur sebelum merekap catatan perdagangan mereka,berapa yang mereka simpat, berapa yang mereka infakkan, dan berapa keutungan yang mereka peroleh? Maka sungguh para pedangang akhirat harus lebih perhatian, karena perdagangan mereka lebih mulia. Perdangan pencari dunia, tujuan pendapatan mereka โ€“jika mereka dapatkan- adalah memanjakan badan saja, dari perdagangan tersebut akan dijumpai rasa gundah dan jenuh yang sudah diketahui, jika dia mendapatkan kerugian, ia akan galau karenanya, jika di negerinya terdapat ancaman-ancaman, seperti penyamun dan pencuri maka ia lebih khawatir lagi.
Tetapi perdagangan akhirat sebaliknya, ูŠูŽุง ุฃูŽูŠู‘ูู‡ูŽุง ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู†ูŽ ุขู…ูŽู†ููˆุง ู‡ูŽู„ู’ ุฃูŽุฏูู„ู‘ููƒูู…ู’ ุนูŽู„ูŽู‰ ุชูุฌูŽุงุฑูŽุฉู ุชูู†ู’ุฌููŠูƒูู…ู’ ู…ูู†ู’ ุนูŽุฐูŽุงุจู ุฃูŽู„ููŠู…ู (10) ุชูุคู’ู…ูู†ููˆู†ูŽ ุจูุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ูˆูŽุฑูŽุณููˆู„ูู‡ู ูˆูŽุชูุฌูŽุงู‡ูุฏููˆู†ูŽ ูููŠ ุณูŽุจููŠู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุจูุฃูŽู…ู’ูˆูŽุงู„ููƒูู…ู’ ูˆูŽุฃูŽู†ู’ููุณููƒูู…ู’ ุฐูŽู„ููƒูู…ู’ ุฎูŽูŠู’ุฑูŒ ู„ูŽูƒูู…ู’ ุฅูู†ู’ ูƒูู†ู’ุชูู…ู’ ุชูŽุนู’ู„ูŽู…ููˆู†ูŽ (11) ูŠูŽุบู’ููุฑู’ ู„ูŽูƒูู…ู’ ุฐูู†ููˆุจูŽูƒูู…ู’ ูˆูŽูŠูุฏู’ุฎูู„ู’ูƒูู…ู’ ุฌูŽู†ู‘ูŽุงุชู ุชูŽุฌู’ุฑููŠ ู…ูู†ู’ ุชูŽุญู’ุชูู‡ูŽุง ุงู„ู’ุฃูŽู†ู’ู‡ูŽุงุฑู "Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih? (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahuinya, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai," (As-Shaff: 10-12)

Anda selamat dari siksa, dengan perdagangan ini Allah mengampuni dosa-dosa, dan masuk kedalam surga-surga, surga 'aden adalah surga tempat menetap dan rumah-rumah yang indah di surga aden, rumah-rumah yang bangunan dan bahan bangunannya indah, sebagaimana sabda Nabi shallalaahu 'alaihi wa sallam: ุฌูŽู†ู‘ูŽุชูŽุงู†ู ู…ูู†ู’ ุฐูŽู‡ูŽุจู ุขู†ููŠูŽุชูู‡ูŽู…ูŽุง ูˆูŽู…ุงูŽ ูููŠู’ู‡ูู…ูŽุง ูˆูŽุฌูŽู†ู‘ูŽุชูŽุงู†ู ู…ูู†ู’ ููุถู‘ูŽุฉู ุขู†ููŠูŽุชูู‡ูŽู…ูŽุง ูˆูŽู…ุงูŽ ูููŠู’ู‡ูู…ูŽุง "Dua surga dari emas, bejana-bejananya dan segala perkakas yang ada di dalamnya dan dua surga dari perak, bejana-bejananya dan segala perkakas yang ada di dalamnya "(3)

Demi Allah andai seorang insan hanya menyisakan sekali sujud saja sejak ia baligh hingga ia mati, hal ini murah sekali jika dibandingkan dengan harta yang mulia tersebut (di surga), jika tidak memperoleh apa pun kecuali terbebas dari neraka, itu sudah cukup untuknya. Terkadang seorang insan berfikir, ia mengatakan: andai saja aku tidak dilahirkan, atau cukup bagiku jika aku terbebas dari neraka. Ini lah Umar Bin Khattab radhiyallaahu 'anhu, ia mengatakan: "Anda saja aku menjadi sebatang pohon, andai saja ibuku tidak melahirkanku" Karena banyak dari manusia menyangka dirinya aman, kerena ia melaksanakan sholat, berpuasa, bersedekah, berhaji, dan berbakti kepada kedua orang tuanya dan kebaikan-kebaikan semisalnya, tetapi di hatinya terdapat karang yang menghantarkan kepada su'ulkhatimah, wal-'iyaadzubilla, sebagaimana Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda: ุฅูู†ู‘ูŽ ุฃูŽุญูŽุฏูŽูƒูู…ู’ ู„ูŽูŠูŽุนู’ู…ูŽู„ู ุจูุนูŽู…ูŽู„ู ุฃูŽู‡ู’ู„ู ุงู„ู’ุฌูŽู†ู‘ูŽุฉู ุญูŽุชู‘ูŽู‰ ู…ูŽุง ูŠูŽูƒููˆู†ูŽ ุจูŽูŠู’ู†ูŽู‡ู ูˆูŽุจูŽูŠู’ู†ูŽู‡ูŽุง ุฅูู„ุงู‘ูŽ ุฐูุฑูŽุงุนูŒ "Sesungguhnya salah seorang dari kalian benar-benar beramal dengan amalan penduduk surga hingga jarak antara dia dengan surga hanya satu hasta" maksudnya: Waktu yang dekat dengan kematiannya hanya tersisa satu hasta untuk melakukan amal, karena seluruh amalannya bagai debu, dia melakukan amalan penduduk surga yang terlihat oleh manusia, padahal dia adalah penduduk neraka, sebagaimana dijelaskan dalam hadits yang shahih.
Tetapi sabda beliau: ุญูŽุชู‘ูŽู‰ ู…ูŽุง ูŠูŽูƒููˆู†ูŽ ุจูŽูŠู’ู†ูŽู‡ู ูˆูŽุจูŽูŠู’ู†ูŽู‡ูŽุง ุฅูู„ุงู‘ูŽ ุฐูุฑูŽุงุนูŒ " hingga jarak antara dia dengan surga hanya satu hasta " tidak bermakna bahwa amalannya mendekatkan dia ke surga, namun makna yang benar adalah hingga kehidupannya tidak tersisa kecuali sesaat saja ููŽูŠูŽุนู’ู…ูŽู„ู ุจูุนูŽู…ูŽู„ู ุฃูŽู‡ู’ู„ู ุงู„ู†ู‘ูŽุงุฑู ููŽูŠูŽุฏู’ุฎูู„ูู‡ูŽุง "Kemudian ia beramal dengan amalan penduduk neraka, maka ia masuk ke neraka" Ini jika seorang insan mengamalkan kebaikan untuk manusia (tidak ikhlas) sebagaimana beliau shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda: ุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ุฑู‘ูŽุฌูู„ูŽ ู„ูŽูŠูŽุนู’ู…ูŽู„ู ุจูุนูŽู…ูŽู„ู ุฃูŽู‡ู’ู„ู ุงู„ู’ุฌูŽู†ู‘ูŽุฉู ูููŠู…ูŽุง ูŠูŽุจู’ุฏููˆ ู„ูู„ู†ู‘ูŽุงุณู ูˆูŽู‡ููˆูŽ ู…ูู†ู’ ุฃูŽู‡ู’ู„ู ุงู„ู†ู‘ูŽุงุฑู "Sesungguhny a seseorang beramal dengan amalan penduduk surga, yang terlihat oleh manusia, sedangkan dia (hakikatnya) termasuk penduduk neraka"(4)

Seorang insan apabila ia membaca hadits-hadits seperti ini akan mengkhawatirkan dirinya, khawatir riya, khawatir ujub, dankhawatir dihinakan (oleh Allah).

(1) dikeluarkan oleh Tirmidzi (2499) dan Ibnu Majah (4251) dari hadits Anas radhiyallaahu 'anhu dan dinyatakan hasan oleh Al-Albaniy dalam shahihuljaami' (4515)
(2) Dikeluarkan Ahmad (8729) dari hadits Abu Hurairah radhiyallaahu 'anhu, dishahihkan Al-Albaniy dalam ash-Shahihah (45)
(3) Dikeluarkan Bukhari (3878) dan Muslim (180) dari hadits Abu Musa al-Asy'ariy radhiyallaahu 'anhu.
(4) Dikeluarkan Bukhari (3208) dan Muslim (2643) dari hadits Abdullah Bin Mas'ud radhiyallaahu 'anhu.
(5) Dikeluarkan Bukhari (1130) dan Muslim (2819) dari hadits Al-Mughirah Bin Syu'bah radhiyallaahu 'anhu.


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Insyirah ayat 3: Allah menjelaskan bahwasanya beban yang dibebankan dari-Nya ini sangatlah berat di punggungnya dan sulit penuh resiko karena penuh kesedihan dan kepayahan.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Insyirah Ayat 3

1-4. Wahai nabi, bukankah kami telah melapangkan dadamu' kami telah menjadikanmu seorang nabi yang menerima syariat agama, berakhlak mulia, berwawasan luas, santun, dan sabar dalam menghadapi kepahitan hidup. Dan kami pun telah menurunkan bebanmu darimu, yang memberatkan punggungmu' kami jadikan tugasmu yang sejatinya berat, seperti menyampaikan risalah dan mendakwahkan syariat, terasa ringan. Dan kami pun telah tinggikan sebutan namamu bagimu. Kami sebut namamu secara berurutan dengan nama-ku, seperti dalam syahadat, azan, tasyahud, dan sebagainya. Itu adalah kemu'liaan tersendiri yang tidak kami berikan kepada nabi-nabi yang lain


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Itulah beraneka penjelasan dari beragam mufassirin terkait makna dan arti surat Al-Insyirah ayat 3 (arab-latin dan artinya), moga-moga menambah kebaikan untuk kita bersama. Sokonglah perjuangan kami dengan memberi tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Bacaan Cukup Sering Dikaji

Kami memiliki ratusan materi yang cukup sering dikaji, seperti surat/ayat: An-Naziat, Al-Ma’idah 3, Az-Zumar 53, Yusuf, Bismillah, Al-Lahab. Ada pula Quraisy, Al-Qari’ah, Al-‘Ashr, Al-Kahfi 1-10, An-Nashr, An-Nisa 59.

  1. An-Naziat
  2. Al-Ma’idah 3
  3. Az-Zumar 53
  4. Yusuf
  5. Bismillah
  6. Al-Lahab
  7. Quraisy
  8. Al-Qari’ah
  9. Al-‘Ashr
  10. Al-Kahfi 1-10
  11. An-Nashr
  12. An-Nisa 59

Pencarian: at tahrim litequran, surat imran, asy syuara, tafsir surat ar ra d ayat 11, surah al yunus ayat 40 41

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qurโ€™an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
ย 
๐Ÿ‘‰ tafsirweb.com/start
ย 
โœ… Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: