Surat Al-Ma’idah Ayat 21

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

يَٰقَوْمِ ٱدْخُلُوا۟ ٱلْأَرْضَ ٱلْمُقَدَّسَةَ ٱلَّتِى كَتَبَ ٱللَّهُ لَكُمْ وَلَا تَرْتَدُّوا۟ عَلَىٰٓ أَدْبَارِكُمْ فَتَنقَلِبُوا۟ خَٰسِرِينَ

Arab-Latin: Yā qaumidkhulul-arḍal-muqaddasatallatī kataballāhu lakum wa lā tartaddụ 'alā adbārikum fa tangqalibụ khāsirīn

Artinya: Hai kaumku, masuklah ke tanah suci (Palestina) yang telah ditentukan Allah bagimu, dan janganlah kamu lari kebelakang (karena takut kepada musuh), maka kamu menjadi orang-orang yang merugi.

« Al-Ma'idah 20Al-Ma'idah 22 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Pelajaran Berharga Tentang Surat Al-Ma’idah Ayat 21

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Ma’idah Ayat 21 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beberapa pelajaran berharga dari ayat ini. Terdokumentasi beberapa penjabaran dari beragam ahli tafsir terhadap isi surat Al-Ma’idah ayat 21, misalnya sebagaimana berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Wahai kaumku, masuklah kalian kenegeri yang disucikan ,yaitu baitul maqdis dan juga tempat sekitarnya, yang Allah janjikan kalian akan memasukinya dan memerangi orang-orang kafir yang ada di dalamnya. Dan janganlah kalian kembali dari memerangi orang-orang yang menjajah, maka kalian akan merugi karena tidak mendapatkan kebaikan dunia dan kebaikan akhirat.”


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

21. Setelah Allah mengingatkan kenikmatan kenikmatan yang telah diberikan kepada mereka, dan mengingatkan masa lalu mereka yang belum lama dan kesudahan urusan mereka dalam hal hidayah dan kejayaan untuk mempersiapkan mereka melakukan kewajiban yang telah menunggu mereka ini.

Kemudian Allah memerintahkan mereka untuk memasuki Baitul Maqdis dan mengabarkan bahwa mereka telah ditetapkan untuk memasukinya, sebagai penegas perintah dan pendorong bagi mereka untuk segera melaksanakannya. Maka sesungguhnya yang perlu mereka lakukan hanyalah segera melaksanakannya karena mereka telah mendapat jaminan. Namun jika mereka enggan menjalankan perintah Allah maka mereka telah berpaling dan mundur dengan membawa kegunaan dan kerugian.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

21. Musa berkata, “Wahai kaumku! Masuklah kalian ke tanah suci (Baitulmakdis dan sekitarnya) yang telah Allah janjikan kepada kalian bahwa kalian akan memasukinya dan memerangi orang-orang kafir yang ada di sana, dan kalian tidak akan tunduk kepada para penjajah yang kejam, supaya kalian tidak merugi di dunia dan di Akhirat.”


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

21. الْأَرْضَ الْمُقَدَّسَةَ (tanah suci)
Yakni tanah Palestina.
Dan makna (المقدسة) yakni disucikan, atau diberkahi.

الَّتِى كَتَبَ اللهُ لَكُمْ (yang telah ditentukan Allah bagimu)
Yakni ditakdirkan untuk kalian berdasarkan ilmu Allah. Dan dijadikan sebagai tempat tinggal mereka ketika mereka masih taat kepada-Nya. Dan ketika mereka rusak, Allah mengeluarkan mereka.

وَلَا تَرْتَدُّوا۟ عَلَىٰٓ أَدْبَارِكُمْ (dan janganlah kamu lari kebelakang)
Yakni janganlah kalian meninggalkan perintah-Ku dan ketaatan kepada-Ku serta apa yang Aku wajibkan atas kalian berupa peperangan melawan orang-orang yang perkasa karena takut dan lemah.

فَتَنقَلِبُوا۟ خٰسِرِينَ (maka kamu menjadi orang-orang yang merugi)
Yakni rugi atas kebaikan dunia dan akhirat.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

21 Musa juga berkata: Hai kaumku, masuklah ke tanah suci Palestina yang telah disucikan Allah dari berhala karena di sana banyak diutus Nabi-nabi. Allah telah menentukan bahwa kalian memasukinya, selagi kalian berbuat baik dalam keimanan dan ketaatan. Jika kalian rusak dan menjauh dari ketaatan bahkan tidak mau kembali dan lari ke belakang karena takut kepada musuh, maka kamu menjadi orang-orang yang merugi atas kebaikan dunia dan pahala akhirat.


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Wahai kaumku, masuklah ke tanah suci} tanah yang disucikan yaitu Baitul Maqdis dan daerah sekitarnya {yang telah Allah tentukan bagi kalian} Allah mewajibkan atas kalian untuk memasukinya dan menjanjikan kalian untuk memasukinya {dan janganlah berbalik ke belakang} janganlah kalian melanggar perintah {sehingga kalian kembali} kembali {menjadi orang-orang yang rugi.”


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

21. Oleh karena itu Musa berkata, “Wahai kaumku, masuklah ke tanah suci (Palestina) yang telah ditentukan oleh Allah bagimu.” Musa menyampaikan kepada mereka berita yang menenangkan diri mereka jika mereka percaya dan beriman kepada berita Allah. Allah telah menentukan bahwa mereka akan memasukinya dan mereka akan menang atas musuh mereka.
“Dan janganlah kamu lari,” artinya, jangan mundur “ke belakang, karena kamu akan menjadi orang-orang yang merugi.” Kamu merugi di dunia karena lepasnya kemenangan atas musuhmu dari tanganmu dan hilangnya kesempatan untuk membebaskan negerimu, dan kamu juga rugi akhirat karena kamu kehilangan pahala, dank arena pelanggaranmu itu, maka kamu berhak mendapatkan hukuman.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 20-26
Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang hambaNya, rasulNya, dan kalimNya, yaitu nabi Musa AS, tentang sesuatu yang Dia ingatkan kepada kaumnya berupa nikmat-nikmat dan pemberian yang dianugerahkan Allah kepada kaumnya, di dunia maupun akhirat, jika mereka tetap istiqamah di jalan yang lurus. Allah berfirman: (Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada kaumnya: "Hai kaumku, ingatlah nikmat Allah atasmu ketika Dia mengangkat nabi nabi diantaramu) yaitu setiap kali seorang nabi meninggal, Allah mengangkat seorang nabi lainnya di antara kalian, dari leluhur kalian, nabi Ibrahim, dan seterusnya. Demikianlah para nabi terus-menerus mengajak kalian kepada Allah dan memperingatkan kalian tentang kemurkaanNya, sampai akhirnya Allah menutup (nabi Bani Israil) dengan nabi Isa AS. Kemudian Allah memberikan wahyu kepada penutup para nabi dan rasul, nabi Muhammad SAW bin Abdullah, yang berasal dari keturunan nabi Isma'il AS anak dari nabi Ibrahim AS, yang merupakan yang nabi paling mulia di antara semua nabi sebelumnya.
Firman Allah: (dan dijadikan-Nya kamu para pemimpin) Diriwayatkan dari Ibnu Abbas terkait firmanNya (dan dijadikan-Nya kamu para pemimpin), dia berkata yaitu pemipmin dari pelayan, pemimpin dari perempuan dan pemimpin rumah.
Firman Allah (dan diberikan-Nya kepadamu apa yang belum pernah diberikan-Nya kepada seorangpun diantara umat-umat yang lain) yaitu umat-umat di zaman kalian. Sesungguhnya mereka adalah manusia paling mulia pada masanya daripada bangsa Yunani, Mesir, dan dan semua bangsa dari anak cucu nabi Adam, sebagaimana Allah berfirman (Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Bani Israil Al-Kitab (Taurat), kekuasaan dan kenabian dan Kami berikan kepada mereka rezeki-rezeki yang baik dan Kami lebihkan mereka atas bangsa-bangsa (pada masanya) (16)) (Surah Al-Jatsiyah) Allah SWT juga berfirman seraya memberitahu tentang nabi Musa ketika mereka berkata (Sesungguhnya mereka itu akan dihancurkan kepercayaan yang dianutnya dan akan batal apa yang seIalu mereka kerjakan (139) Musa menjawab: "Patutkah aku mencari Tuhan untuk kamu yang selain dari pada Allah, padahal Dialah yang telah melebihkan kamu atas segala umat (140)) (Surah Al-A’raf) Maknanya bahwa mereka adalah sebaik-baik penduduk di masanya, lalu umat ini adalah umat yang lebih mulia daripada mereka, serta paling utama di sisi Allah, paling sempurna syariatnya, paling lurus ajarannya, paling mulia nabinya, paling agung kekuasaannya, paling melimpah rezekinya, paling banyak harta dan anaknya, paling luas kekuasaannya, dan paling lama kekuatannya. Allah SWT berfirman (Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia) (Surah Ali-Imran: 110) dan (Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia) (Surah Al-Baqarah: 143). Kami telah menyebutkan beberapa hadits mutawatir tentang keutamaan, kemuliaan, dan kehormatan umat ini di sisi Allah berdasarkan firmanNya (Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia) (Surah Ali-Imran: 110)
Kemudian Allah berfirman seraya memberitahu tentang dorongan nabi Musa kepada Bani Israil untuk berperang dan memasuki Baitul Maqdis, yang sebelumnya telah berada di bawah kekuasaan mereka pada zaman leluhur mereka, nabi Yakub, ketika dia beserta anak-anaknya dan keluarganya berpindah menuju Mesir selama masa kepemimpinan nabi Yusuf. Kemudian, mereka tetap tinggal di sana hingga mereka keluar dari sana bersama nabi Musa. Di sana mereka menemukan kaum Amaliqah yang sangat besar yang telah menguasainya. Lalu Rasul Allah, nabi Musa memerintahkan mereka, untuk memasukinya dan berperang melawan musuh-musuh mereka. Nabi Musa memberi mereka kabar gembira tentang kemenangan dan keberhaslan mereka. Namun, mereka menolak, berbuat durhaka, dan menentang perintahnya.
Lalu mereka dihukum dengan tersesat secara terus menerus dalam perjalanan mereka dengan keadaan bingung tanpa tahu arah tujuannya selama empat puluh tahun, sebagai hukuman atas pelanggaran mereka terhadap perintah Allah SWT. Lalu Allah berfirman, seraya memberitahu tentang nabi Musa, bahwa dia berkata: (Hai kaumku, masuklah ke tanah suci) yang disucikan.
Sufyan Ats-Tsauri meriwayatkan dari Al-A'masy, dari Mujahid, dari Ibnu Abbas mengenai firmanNya: (masuklah ke tanah suci). Dia berkata "Yaitu bukit Thur dan daerah sekitarnya" Demikian juga yang dikatakan oleh Mujahid dan lainnya.
Firman Allah: (yang telah ditentukan Allah bagimu) yang telah dijanjikan Allah kepada kalian, melalui lisan leluhur kalian Israil (nabi Ya’kub) bahwa mereka akan mewarisi negeri itu bagi mereka beriman di antara kalian. (dan janganlah kamu lari kebelakang) yaitu janganlah kalian menolak untuk berjihad (maka kamu menjadi orang-orang yang merugi (21) Mereka berkata: "Hai Musa, sesungguhnya dalam negeri itu ada orang-orang yang gagah perkasa, sesungguhnya kami sekali-kali tidak akan memasukinya sebelum mereka ke luar daripadanya. Jika mereka ke luar daripadanya, pasti kami akan memasukinya" (22)) mereka beralasan bahwa di negeri yang kamu perintahkan kepada kami untuk memasukinya dan memerangi penduduknya itu ada orang-orang yang sangat kuat, yaitu mereka memiliki postur yang besar dan sangat kuat. Kami tidak mampu menghadapi dan mengalahkan mereka. Jadi tidak mungkin bagi kami untuk memasukinya selama mereka masih ada di dalamnya. Jika mereka itu keluar dari sana, maka kami akan memasukinya. Namun, jika mereka tidak pergi, maka kami tidak mampu melawan mereka.
Firman Allah SWT: (Berkatalah dua orang diantara orang-orang yang takut (kepada Allah) yang Allah telah memberi nikmat atas keduanya) yaitu ketika Bani Israil tidak mau taat kepada Allah dan tidak mau mengikuti RasulNya, nabi Musa, datanglah dua orang di antara mereka yang telah diberikan nikmat besar oleh Allah kepada mereka, dan keduanya termasuk orang-orang yang takut akan perintah Allah dan takut akan hukumanNya. Ini adalah keengganan mereka untuk berjihad, pertentangan mereka terhadap Rasul mereka, dan penolakan mereka untuk memerangi musuh.
Firman Allah : (Berkata Musa: "Ya Tuhanku, aku tidak menguasai kecuali diriku sendiri dan saudaraku. Sebab itu pisahkanlah antara kami dengan orang-orang yang fasik itu" (25)) yaitu ketika Bani Israil enggan untuk berperang, nabi Musa marah kepada mereka dan berdoa untuk mereka, (Ya Tuhanku, aku tidak menguasai kecuali diriku sendiri dan saudaraku) yaitu tidak ada satupun yang akan taat kepadaku di antara mereka, sehingga menjalankan perintah Allah dan mengikuti seruanku, kecuali aku dan saudaraku Harun (Sebab itu pisahkanlah antara kami dengan orang-orang yang fasik itu)
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas: bahwa selesaikanlah perkara antara aku dan mereka, sebagaimana yang dikatakan oleh seorang penyair:
“Ya Tuhan, pisahkanlah antara dia dan aku dimana Engkau memisahkan yang paling keras antara dua orang"
Firman Allah SWT, (maka sesungguhnya negeri itu diharamkan atas mereka selama empat puluh tahun, (selama itu) mereka akan berputar-putar kebingungan di bumi itu) ketika nabi Musa berdoa atas mereka ketika enggan berjihad, Allah memutuskan untuk melarang mereka masuk ke negeri itu selama empat puluh tahun. Mereka terperangkap dalam kebingungan selamanya dan tidak ada yang mendapatkan petunjuk untuk keluar dari sana.
Firman Allah, (Empat puluh tahun) menjadi manshub dengan firmanNya (Yantahuuna fil ardhi)
Ibnu Jarir memilih pendapat bahwa firmanNya (maka sesungguhnya negeri itu diharamkan atas mereka) adalah ‘amil bagi (Arba;iina sanah) sehingga mereka tetap terhenti, tidak bisa memasukinya selama empat puluh tahun, dan mereka terus tersesat di padang gurun tanpa menemukan arah tujuan. Ibnu Jarir berkata, ”Kemudian, mereka keluar bersama nabi Musa, dan Allah membukakan jalan untuk masuk ke Baitul Maqdis bagi mereka"
Firman Allah, (Maka janganlah kamu bersedih hati atas orang-orang yang fasik itu) sebagai bentuk penghiburan bagi nabi Musa tentang mereka. yaitu, janganlah merasa sedih atau berduka atas mereka terkait apa yang Aku tetapkan untuk mereka, karena mereka pantas mendapatkannya. Kisah ini mengandung celaan untuk kaum Yahudi, menjelaskan tentang aib-aib mereka, perlawanan mereka terhadap Allah dan RasulNya, keengganan mereka untuk menaati Allah dan RasulNya terkait perintah untuk berjihad, dan kelemahan mereka untuk melawan dan menghadapi musuh. Padahal, di antara mereka ada Rasul Allah, Kalimullah, Shafiyullah dari makhlukNya pada masa itu. dan Allah telah menyiapkan kemenangan dan keberhasilan atas musuh. Ini terjadi meskipun mereka telah menyaksikan perbuatan Allah terhadap musuh mereka, yakni Fir'aun, dimana Allah memberinya azab, siksaan, dan menenggelamkannya beserta pasukannya di lautan, dan mereka menyaksikannya dengan mata kepala mereka, dan menyaksikan sesuatu yang telah dijanjikan sebelumnya. Kemudian mereka enggan untuk memerangi penduduk negeri yang, dibandingkan dengan Mesir, jumlahnya tak sebanding dengan sepersepuluh jumlah mereka. Tindakan keji mereka tampak jelas baik perbuatan yang kecil maupun yang umum, dan aib-aib mereka menjadi jelas sehingga tidak bisa ditutupi oleh malam tidak pula penutup. Mereka masih dalam kebodohan, dan merasa bingung dan ragu-ragu dalam kesesatan. Mereka adalah kaum yang dibenci oleh Allah dan merupakan musuh-musuhNya. Dengan semua itu, mereka tetap berkata,”Kami adalah anak-anak Allah yang kekasih-kekasihNya. Maka Allah merendahkan wajah mereka yang sebagiannya diubah menjadi babi dan kera, dan Dia telah memberikan laknat yang akan mengiringi mereka ke dalam neraka yang penuh dengan bahan bakar. Allah telah menetapkan untuk mereka siksaan yang abadi, dan milikNyalah segala pujian di seluruh alam


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Al-Ma’idah ayat 21: Maksudnya, tanah Palestina itu ditentukan Allah bagi kaum Yahudi selama mereka beriman dan taat kepada Allah.

Dengan tidak mendapatkan kemenangan terhadap musuh dan tidak dapat menaklukkan negeri sendiri, dan di akhirat tidak memperoleh pahala bahkan berhak memperoleh hukuman karena maksiatnya.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Ma’idah Ayat 21

Nabi musa selanjutnya berkata kepada kaumnya, wahai kaumku! masuklah ke tanah suci, yaitu tanah palestina yang disucikan dari kemusyrikan karena banyaknya nabi-nabi yang diutus di tanah itu, itulah tanah yang telah ditentukan Allah bagimu dalam ilmu-Nya yang azali untuk memasukinya dan merasakan kedamaian di dalamnya apabila engkau beriman dan taat kepada perintah-Nya, dan janganlah kamu berbalik ke belakang karena takut kepada musuh, nanti kamu menjadi orang yang rugi di dunia dan akhirat karena kamu tidak mempercayai jaminan Allah bahwa tanah itu ditetapkan Allah bagimu untuk memasukinya. Mereka tidak serta merta menuruti perintah nabi musa yang menyuruh agar mereka memasuki tanah palestina. Sebaliknya, mereka bahkan menyatakan keengganan untuk memasukinya karena takut kepada para penjahat perkasa yang tengah menduduki tanah itu. Mereka, kaum bani israil itu, berkata, wahai musa! sesungguhnya di dalam negeri itu yang kami diperintahkan untuk memasukinya ada orang-orang yang sangat kuat dan kejam, yakni orang-orang kana'an, yang akan menindas dan berbuat jahat kepada kami. Kami tidak akan memasukinya sebelum mereka keluar darinya tanpa kami berperang melawan mereka. Kami tidak sanggup mengusirnya karena mereka sangat perkasa. Jika mereka keluar dari sana, niscaya kami akan masuk ke negeri itu.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Itulah pelbagai penjelasan dari para pakar tafsir terkait isi dan arti surat Al-Ma’idah ayat 21 (arab-latin dan artinya), semoga menambah kebaikan untuk ummat. Bantu kemajuan kami dengan mencantumkan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Konten Paling Banyak Dibaca

Nikmati banyak materi yang paling banyak dibaca, seperti surat/ayat: Al-Muthaffifin, At-Taubah, An-Nahl 114, Al-Ma’idah 48, Al-Humazah, At-Tin 4. Ada pula Al-A’raf 54, Al-Fatihah 4, Al-Fatihah 5, An-Nisa, Ali ‘Imran 190, Al-Anbiya 30.

  1. Al-Muthaffifin
  2. At-Taubah
  3. An-Nahl 114
  4. Al-Ma’idah 48
  5. Al-Humazah
  6. At-Tin 4
  7. Al-A’raf 54
  8. Al-Fatihah 4
  9. Al-Fatihah 5
  10. An-Nisa
  11. Ali ‘Imran 190
  12. Al-Anbiya 30

Pencarian: ali imran ayat 109, albaqarah 184, qs ali imran ayat 139, surat yusuf ayat 41, quran surat an-nur

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: