Surat Al-Ma’idah Ayat 40

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

أَلَمْ تَعْلَمْ أَنَّ ٱللَّهَ لَهُۥ مُلْكُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ يُعَذِّبُ مَن يَشَآءُ وَيَغْفِرُ لِمَن يَشَآءُ ۗ وَٱللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ

Arab-Latin: A lam ta'lam annallāha lahụ mulkus-samāwāti wal-arḍ, yu'ażżibu may yasyā`u wa yagfiru limay yasyā`, wallāhu 'alā kulli syai`ing qadīr

Artinya: Tidakkah kamu tahu, sesungguhnya Allah-lah yang mempunyai kerajaan langit dan bumi, disiksa-Nya siapa yang dikehendaki-Nya dan diampuni-Nya bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

« Al-Ma'idah 39Al-Ma'idah 41 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Pelajaran Mendalam Berkaitan Dengan Surat Al-Ma’idah Ayat 40

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Ma’idah Ayat 40 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beraneka pelajaran mendalam dari ayat ini. Didapati beraneka penjabaran dari para mufassirin terkait makna surat Al-Ma’idah ayat 40, misalnya seperti termaktub:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Tidak kah kamu tahu wahai rasul, bahwa sesungguhnya Allah adalah pencipta alam semesta, pengatur dan penguasanya, dan sesungguhnya Dia maha kuasa berbuat apa yang Dia kehendaki? Dia menyiksa siapa saja yang dikehendakiaNya dan mengampuni siapa saja yang kehendakinNya. Dan Dia maha kuasa atas segala sesuatu.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

40. Ayat ini menegaskan hukum-hukum yang telah disampaikan sebelumnya. Yang menetapkan syariatkan hukum ini adalah Dzat Yang memiliki kekuasaan penuh atas hamba-hamba-Nya. Dan Penguasa berhak mengatur kekuasaan-Nya sesuai kehendakcNya, mengazab siapa yang Dia kehendaki dengan keadilan-Nya dan mengampuni siapa yang Dia kehendaki dengan rahmat dan kelembutan-Nya. Dia Maha Kuasa untuk melaksanakan ancaman-Nya dan memenuhi janji-Nya karena tidak ada yang mampu menghalangi-Nya.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

40. Wahai Rasul! Kamu telah mengetahui bahwa Allah adalah pemilik kerajaan langit dan bumi. Dia berhak melakukan apa pun yang Dia kehendaki di sana. Dia berhak menyiksa siapa pun yang Dia kehendaki dengan keadilan-Nya. Dan Dia berhak mengampuni siapa pun yang Dia kehendaki dengan anugerah-Nya. Sesungguhnya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu. Tidak ada sesuatu pun yang dapat menghalangi-Nya.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

40. Lalu Allah memberitahukan tentang illah dari hukum-hukum atas para penyerang dan perampok itu dengan berfirman: “Wahai Rasul, apakah kamu tidak mengerti bahwa Allah adalah Dzat yang Merajai langit dan Bumi, dan Dzat yang mengatur segala sesuatu di dalamnya dengan penuh hikmah dan keadilan. Dia mengazab orang yang dikehendaki untuk diazab dan mengampuni orang yang dikehendaki mendapat ampunan. Allah itu Maha Berkuasa atas segala sesuatu. Tidak ada satupun di dunia dan akhirat yang mampu menaklukkanNya”


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Tidakkah kamu tahu bahwa sesungguhnya milik Allahlah kerajaan langit dan bumi. Dia menyiksa siapa saja yang Dia kehendaki dan mengampuni siapa saja yang Dia kehendaki. Allah Maha kuasa atas segala sesuatu


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

40. Hal itu karena Allah adalah pemilik kerajaan langit dan bumi. Dia melakukan tindakan padanya sesuai dengan apa yang Dia kehendaki: Menentukan takdir, meletakkan hukum-hukum syar’I, mengampuni dan menyiksa sesuai dengan hikmah, rahmat dan ampunanNYa yang luas.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 38-40
Allah SWT berfirman seraya memberi keputusan dan memerintahkan untuk memotong tangan pencuri laki-laki maupun perempuan. Ats-Tsauri meriwayatkan dari Jabir bin Yazid Al-Ju'fi, dari Amir bin Syarahil Asy-Sya'bi, bahwa Ibnu Mas'ud membacanya (Was saariqu was saariqatu faqtha’uu aimaanahuma) Ini adalah bacaan yang berbeda, meskipun ketentuan menurut mayoritas ulama itu setuju dengan makna ayat ini, namun bukan dengan bacaannya. sebaliknya, hal itu disandarkan dari dalil lain. Hukuman potong tangan ini telah ada pada zaman Jahiliyah dan ditegaskan pada masa Islam, dengan diberi penambahan beberapa syarat, sebagaimana yang akan kami sebutka, jika Allah menghendaki. Beberapa ahli fiqh dari kalangan ahlu zhahir berpendapat bahwa ketika pencuri mencuri sesuatu, maka tangan mereka harus dipotong, tanpa mempedulikan jumlah sedikit atau banyak karena keumuman ayat (Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya) sehingga mereka tidak memperhatikan jumlah dan nilainya, melainkan mereka hanya mengambil tindakan pencurian itu. Mereka berpegang pada hadits shahih Bukhari Muslim dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW bersabda,”Allah melaknat seorang pencuri yang mencuri telur, lalu dipotong tangannya dan mencuri seutas tali lalu dipotong tangannya”. Adapun mayoritas ulama mempertimbangkan jumlah yang dicuri, meskipun mereka berbeda pendapat tentang jumlahnya. Semua imam empat mengambil pendapat yang berbeda dalam hal batasannya. Menurut Imam Malik bin Anas bahwa nilai yang dicuri adalah tiga dirham murni. Jadi, jika pencuri mencuri barang senilai itu atau lebih, maka harus dihukum potong tangan. Ini berdasarkan riwayat dari Nafi 'dari Ibnu' Umar bahwa Rasulullah SAW memotong tangan seseorang yang mencuri perisai senilai tiga dirham. Ini juga disampaikan dalam hadits shahih Bukhari Muslim.
((sebagai) balasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana) yaitu sebagai balasan atas perbuatan jahat mereka, yaitu mencuri harta orang menggunakan tangan mereka. Jadi pantas jika hal yang membantunya melakukan pencurian itu dipotong, (dan sebagai siksaan dari Allah) yaitu siksaan dari Allah kepada mereka karena melakukan perbuatan itu. (Dan Allah Maha Perkasa) yaitu dalam mengambil tindakan pembalasanNya, (lagi Maha Bijaksana) yaitu dalam perintah, larangan, syariat dan kuasaNya.
Kemudian Allah SWT berfirman: (Maka barangsiapa bertaubat (di antara pencuri-pencuri itu) sesudah melakukan kejahatan itu dan memperbaiki diri, maka sesungguhnya Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (39)) yaitu siapa saja yang bertaubat setelah melakukan pencurian dan menyesal kepada Allah, maka sesungguhnya Allah menerima taubat antara dirinya dengan Allah. Adapun harta orang yang dicuri harus dikembalikan kepada pemiliknya, atau menggantinya dengan nilai yang sesuai menurut mayoritas ulama.
Kemudian Allah SWT berfirman: (Tidakkah kamu tahu, sesungguhnya Allah-lah yang mempunyai kerajaan langit dan bumi) yaitu Dialah Dzat yang memiliki semua itu, lagi Maha Bijaksana dimana tidak ada yang bisa menolak keputusanNya. Dialah Dzat yang Maha Berbuat sesuai kehendakNya (Dia menyiksa siapa saja yang Dia kehendaki dan mengampuni siapa saja yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu)


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Al-Ma’idah ayat 40: Termasuk di antaranya adalah menyiksa dan mengampuni kepada siapa yang Dia kehendaki.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Ma’idah Ayat 40

Sesudah mengingatkan tentang ketetapan dan syariat-Nya, Allah kemudian menekankan bahwa hanya dia penguasa alam semesta ini. Peringatan ini diungkapkan dengan pertanyaan retorika sebagai berikut, tidakkah kamu tahu bahwa Allah yang telah mencipta semua yang ada adalah juga yang memiliki seluruh kerajaan langit dan bumi. Selain itu, dia akan menyiksa siapa saja yang dia kehendaki karena telah melakukan kejahatan dan mengampuni siapa yang dia kehendaki karena telah bertobat. Sungguh Allah mahakuasa atas segala sesuatu. Pada ayat yang lalu diterangkan tentang hukuman bagi pencuri, sementara ayat ini menjelaskan sikap orang yahudi terhadap hukum dalam kitab taurat. Keterangan ini diawali dengan peringatan kepada rasulullah. Wahai rasul! janganlah engkau disedihkan karena mereka berlomba-lomba dalam kekafirannya dan menampakkan permusuhan, karena Allah pasti akan melindungimu. Ketahuilah bahwa mereka adalah orang-orang munafik yang mengatakan dengan mulut mereka, kami telah beriman, padahal hati mereka meyakini yang lain, dan mereka sesungguhnya belum beriman; dan waspadalah juga terhadap orang-orang yahudi yang sangat suka mendengar berita-berita bohong yang diungkapkan oleh pendeta-pendetanya, dan mereka juga sangat suka mendengar perkataan-perkataan orang lain yang belum pernah datang kepadamu yang menjelek-jelekkanmu. Mereka tidak segan-segan untuk mengubah katakata dalam kitab taurat dari makna yang sebenarnya, seperti mengubah hukum rajam bagi pezina menjadi menghitamkan wajah dan cambukan, atau diselewengkan pengertiannya. Mereka mengatakan kepada utusan yang diperintahkan untuk bertanya kepada rasulullah tentang hukum bagi pezina, jika ini, seperti yang mereka lakukan, yang diberikan kepadamu, yaitu hukum yang sudah diubah, terimalah, dan jika kamu diberi hukum yang bukan ini, maka hati-hatilah dan jangan diterima. Barang siapa dikehendaki Allah untuk dibiarkan sesat karena keangkuhan dan keras kepalanya, sedikit pun engkau tidak akan mampu menolak suatu akibat atau hukuman apa pun dari Allah untuk menolongnya. Karena pilihan pada kesesatan, maka mereka itu adalah termasuk orang-orang yang sudah tidak dikehendaki Allah untuk diberi petunjuk agar dapat menyucikan hati mereka. Di dunia mereka pasti akan mendapat kehinaan akibat sikapnya itu, dan di akhirat mereka pasti akan mendapat azab yang besar karena kesesatannya


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Demikian variasi penjelasan dari para mufassirun terhadap makna dan arti surat Al-Ma’idah ayat 40 (arab-latin dan artinya), semoga berfaidah untuk kita bersama. Sokonglah dakwah kami dengan memberi link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Artikel Paling Sering Dikaji

Kami memiliki banyak materi yang paling sering dikaji, seperti surat/ayat: Al-Balad, Al-Baqarah 153, Al-Baqarah 185, Al-Fajr, Al-‘Adiyat, Al-Maidah. Ada juga Juz al-Qur’an, Ar-Ra’d 11, Al-Insyirah 5-6, Al-An’am, Luqman 14, Ali Imran 190-191.

  1. Al-Balad
  2. Al-Baqarah 153
  3. Al-Baqarah 185
  4. Al-Fajr
  5. Al-‘Adiyat
  6. Al-Maidah
  7. Juz al-Qur’an
  8. Ar-Ra’d 11
  9. Al-Insyirah 5-6
  10. Al-An’am
  11. Luqman 14
  12. Ali Imran 190-191

Pencarian: surat al kahfi full, arti surat al adiyat, artinya surat an-nas, at talaq latin, surah ath thalaq ayat 2-3

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: