Surat Al-An’am Ayat 28

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

بَلْ بَدَا لَهُم مَّا كَانُوا۟ يُخْفُونَ مِن قَبْلُ ۖ وَلَوْ رُدُّوا۟ لَعَادُوا۟ لِمَا نُهُوا۟ عَنْهُ وَإِنَّهُمْ لَكَٰذِبُونَ

Arab-Latin: Bal badā lahum mā kānụ yukhfụna ming qabl, walau ruddụ la'ādụ limā nuhụ 'an-hu wa innahum lakāżibụn

Artinya: Tetapi (sebenarnya) telah nyata bagi mereka kejahatan yang mereka dahulu selalu menyembunyikannya. Sekiranya mereka dikembalikan ke dunia, tentulah mereka kembali kepada apa yang mereka telah dilarang mengerjakannya. Dan sesungguhnya mereka itu adalah pendusta belaka.

« Al-An'am 27Al-An'am 29 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Hikmah Penting Mengenai Surat Al-An’am Ayat 28

Paragraf di atas merupakan Surat Al-An’am Ayat 28 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada aneka ragam hikmah penting dari ayat ini. Terdokumentasi aneka ragam penjabaran dari banyak ulama berkaitan isi surat Al-An’am ayat 28, antara lain sebagaimana berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Sebenarnya tidak demikian adanya. Justru akan tampak nyata bagi mereka pada Hari Kiamat apa yang sudah mereka ketahui sendiri tentang kebenaran risalah yang dibawa para rasul di dunia. Kendatipun mereka menampakkan di hadapan para pengikut mereka berupa sikap yang berbeda. Kalaupun ditetapkan bahwa mereka akan dikembalikan ke dunia lagi, dan mendapatkan kesmpatan, pastilah mereka kembali melakukan penentangan dan berbuat kekafiran dan pendustaan. Dan sesungguhnya mereka benar-benar berdusta dengan ucapan mereka, “seandainya kami dikembalikan ke dunia, kami tidak akan mendustakan ayat-ayat tuhan kami dan kami termasuk orang-orang yang beriman. ”


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

28. Allah Maha Mengetahui tabiat orang-orang yang selalu mendustakan dan membangkang itu. Ketika mereka telah ada di hari kiamat dan timbangan amal telah ditegakkan, dan Allah menampakan kekafiran dan pendustaan memenuhi catatan amal mereka; maka tampakklah dari mereka apa yang dahulu mereka ketahui tentang keesaan Allah dan kebenaran risalah para rasul, meskipun dahulu mereka di dunia menampakkan kebalikan itu semua. Dan pada hari itu mereka berharap dapat kembali ke dunia agar dapat berhenti dari kekafiran dan keingkaran mereka; namun itu tidak akan terjadi, karena mereka hanya berdusta ketika berkata:

يليتنا نرد ولا نكذب بآيات ربنا ونكون من المؤمنين
“Seandainya kami dikembalikan (ke dunia), tentu kami tidak akan mendustakan ayat-ayat Tuhan kami, serta menjadi orang-orang yang beriman.”
Karena Allah Maha Mengetahui keadaan mereka, seandainya Allah mengembalikan mereka ke dunia saya mereka akan kembali melakukan kesyirikan dan kekafiran.

Dalam firman-Nya: (وإنهم لكاذبون) menggunakan bentuk kalimat ismiyah yang berfungsi menunjukkan ketetapan dalam suatu keadaan; yakni kedustaan telah menjadi tabiat mereka di dunia, maka tidak mengherankan jika mereka berharap dapat kembali ke dunia agar beriman, namun jika mereka telah kembali mereka pasti akan kembali kepada tabiat buruk mereka.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

28. Sesungguhnya masalahnya tidak seperti yang mereka katakan, bahwa seandainya mereka dikembalikan ke dunia niscaya mereka akan beriman. Justru yang muncul dari mereka ialah apa yang dahulu mereka sembunyikan. Yaitu ucapan mereka, “Demi Allah, dahulu kami bukanlah orang-orang musyrik.” Hal itu terjadi ketika anggota badan mereka memberikan kesaksian yang merugikan mereka. Dan seandainya mereka benar-benar dikembalikan ke dunia, niscaya mereka akan kembali melakukan apa yang dilarang bagi mereka, seperti berbuat kufur dan syirik. Sesungguhnya mereka berbohong dalam janji mereka untuk beriman apabila mereka dikembalikan ke dunia.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

28. بَلْ بَدَا لَهُم مَّا كَانُوا۟ يُخْفُونَ مِن قَبْلُ ۖ (Tetapi (sebenarnya) telah nyata bagi mereka kejahatan yang mereka dahulu selalu menyembunyikannya)
Yakni tampak bagi mereka kemunafikan, kekafiran, dan keburukan amalan yang mereka dahulu sembunyikan, dan mereka yakin bahwa mereka akan binasa karena kesyirikan mereka. Oleh sebab itu mereka mengubah sikap dengan berangan-angan dan berjanji dengan janji palsu.
Dan bisa jadi yang dimaksudkan adalah tampak bagi mereka kebenaran yang dahulu mereka sembunyikan dalam hati mereka yakni kebenaran Nabi Muhammad dalam berita-berita yang dibawanya, meskipun mereka mengaku dalam perkumpulan-perkumpulan mereka bahwa mereka mendustakan Muhammad.

وَلَوْ رُدُّوا۟ (Sekiranya mereka dikembalikan ke dunia)
Sebagaimana yang mereka angan-angankan.

لَعَادُوا۟ (tentulah mereka kembali)
Yakni kembali kepada apa yang telah dilarang kepada mereka, berupa keburukan-keburukan dan yang paling besar adalah kesyirikan. Sebagaimana Iblis yang telah menyaksikan ayat-ayat Allah namun ia masih saja durhaka.

وَإِنَّهُمْ لَكٰذِبُونَ (Dan sesungguhnya mereka itu adalah pendusta belaka)
Yakni berdusta dalam janji mereka untuk menjadi orang yang beriman. Karena sebenarnya mereka mengatakan janji itu hanya untuk bisa lolos dari azab yang akan menimpa mereka.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

28. Namun sebenarnya telah tampak bagi orang-orang kafir itu kekufuran, dan amal buruk di dunia yang mereka sembunyikan. Dan jika mereka dikambalikan di dunia sebagaimana yang mereka harapkan, maka sungguh mereka akan kembali kepada keyakinan buruk mereka, yaitu kesyirikan dan kemaksiatan, lalu tabiat buruk mereka mendominasi diri mereka. Sesungguhnya mereka itu adalah orang-orang yang berdusta dalam janji atau ucapan mereka, yaitu sesungguhnya harapan mereka untuk kembali itu tidak keluar dari keinginan yang benar untuk beriman.


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Namun telah tampak} tampak {bagi mereka apa yang mereka sembunyikan sebelumnya. Seandainya dikembalikan, sungguh mereka akan kembali} sungguh mereka akan kembali {pada apa yang telah dilarang. Sesungguhnya mereka benar-benar orang-orang yang berdusta


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

28. “Tetapi (sebenarnya) telah nyata bagi mereka sesuatu yang dahulu selalu mereka sembunyikan.” Mereka menyembunyikan pada diri mereka bahwa mereka adalah para pembohong, dan kebenaran yang mereka ketahui muncul pada hati mereka dalam banyak kesempatan, akan tetapi tujuan-tujuan buruk menghalangi mereka dari itu dan memalingkan hati mereka dari kebaikan. Dan dalam hal ini mereka adalah para pembual, karena tujuan mereka itu sebenarnya adalah hendak menolak azab dari diri mereka. Kalaupun “mereka dikembalikan ke dunia, tentulah mereka kembali kepada kesyirikan yang mana mereka telah dilarang mengerjakannya. Dan sesungguhnya mereka itu adalah pendusta-pendusta belaka.”


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 27-30
Allah SWT menyebutkan keadaan orang-orang kafir ketika mereka menghadapi di neraka pada hari kiamat, dan menyaksikan apa yang ada di dalamnya berupa rantai dan belenggu serta melihat dengan mata kepala mereka perkara yang agung dan menakutkan itu. Maka saat itu mereka berkata: (Kiranya kami dikembalikan (ke dunia) dan tidak mendustakan ayat-ayat Tuhan kami, serta menjadi orang-orang yang beriman) Mereka berharap untuk dikembalikan lagi ke dunia, agar mengerjakan amal shalih, tidak mendustakan ayat-ayat Tuhan mereka, dan menjadi orang-orang yang beriman. Allah SWT berfirman: (Tetapi (sebenarnya) telah nyata bagi mereka kejahatan yang mereka dahulu selalu menyembunyikannya)
yaitu tetapi tampak saat itu juga bagi mereka apa yang mereka sembunyikan dalam diri mereka, berupa kekufuran, pendustaan, dan keingkaran yang mereka ingkari di dunia atau di akhirat; sebagaimana Allah berfirman sebelumnya: (Kemudian tiadalah fitnah mereka kecuali mengatakan, "Demi Allah, Tuhan kami, tiadalah kami mempersekutukan Allah (23) Lihatlah, bagaimana mereka telah berdusta terhadap diri mereka sendiri) (Surah Al-An'am: 23, 24) Ayat itu juga bisa mengandung makna bahwa tampak jelas bagi mereka apa yang mereka ketahui dalam diri mereka, yaitu kebenaran sesuatu yang disampaikan oleh para rasul kepada mereka di dunia, yaitu ketika mereka menampakkan kepada para pengikutnya menentangnya. Sebagaimana firman Allah seraya memberitahukan tentang nabi Musa yang berkata kepada Fir'aun: (Sesungguhnya kamu telah mengetahui bahwa tiada yang menurunkan mukjizat-mukjizat itu kecuali Tuhan Yang memelihara langit dan bumi sebagai bukti-bukti yang nyata) (Surah Al-Isra: 102), dan firman Allah SWT seraya memberitahukan tentang Fir'aun dan kaumnya: (Dan mereka mengingkarinya karena kezaliman dan kesombongan (mereka), padahal hati mereka meyakini (kebenaran)nya) (Surah An-Naml: 14)
Bisa dimaknai bahwa yang dimaksud adalah orang-orang munafik, yaitu orang yang menampakkan keimanan kepada manusia dan menyembunyikan kekafiran. Ini merupakan pemberitahuan tentang apa yang terjadi di hari kiamat berupa perkataan orang-orang kafir. Maka tampaklah ketika itu sesuatu yang mereka sembunyikan berupa kekafiran, kemunafikan, dan pertentangan. Hanya Allah yang lebih mengetahui.
Adapun makna “Al-Idhrab” dalam firmanNya: (Tetapi (sebenarnya) telah nyata bagi mereka kejahatan yang mereka dahulu selalu menyembunyikannya) Sesungguhnya mereka tidak meminta untuk dikembalikan ke dunia karena ingin dan suka kepada keimanan, melainkan karena takut kepada azab yang mereka saksikan sebagai balasan atas apa yang telah mereka lakukan berupa kekafiran. Jadi mereka meminta kembali ke dunia agar mereka terbebas dari apa yang mereka saksikan berupa neraka. Oleh karena itu Allah berfirman: (Sekiranya mereka dikembalikan ke dunia, tentulah mereka kembali kepada apa yang mereka telah dilarang mengerjakannya. Dan sesungguhnya mereka itu adalah pendusta-pendusta belaka) yaitu dalam permintaan mereka untuk kembali ke dunia agar beriman. Kemudian Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang mereka, bahwa jika mereka dikembalikan ke dunia, maka mereka kembali mengulangi sesuatu yang dilarang, yaitu kekufuran dan pertentangan.
(Dan sesungguhnya mereka itu adalah pendusta-pendusta belaka) yaitu dalam firmanNya: (Kiranya kami dikembalikan (ke dunia) dan tidak mendustakan ayat-ayat Tuhan kami, serta menjadi orang-orang yang beriman), (Dan tentu mereka akan mengatakan (pula), "Hidup hanyalah kehidupan kita di dunia saja, dan kita sekali-kali tidak akan dibangkitkan” (29)) yaitu sungguh mereka kembali melakukan hal-hal yang dilarang; dan mereka berkata: (Hidup hanyalah kehidupan kita di dunia saja) yaitu kehidupan itu hanyalah di dunia saja, kemudian tidak ada hari kebangkitan. Oleh karena itu: (dan kita sekali-kali tidak akan dibangkitkan) Kemudian Allah berfirman: (Dan seandainya kamu melihat ketika mereka dihadapkan kepada Tuhannya) yaitu mereka berada di hadapanNya (Allah berfirman, "Bukankah (kebangkitan) ini benar”)? Yaitu bukankah hari kebangkitan ini benar, bukan sesuatu yang salah sebagaimana yang kalian sangkakan (Mereka menjawab, "Sungguh benar, demi Tuhan kami.” Allah Berfirman, "Karena itu, rasakanlah azab ini disebabkan kalian mengingkari (nya)”) yaitu yang kalian dustakan, maka rasakanlah pada hari itu azabnya. (Maka apakah sihir itu? Ataukah kalian tidak melihat? (15)) (Ath-Thur)


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-An’am ayat 28: Bahkan! Telah nyata bagi mereka apa yang mereka sembunyikan dahulu; dan jika dikembalikan mereka ke (dunia), tentu mereka kembali lagi kepada apa yang mereka dilarang, karena sesungguhnya mereka itu pendusta.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Maksudnya, bahwa mereka sebenarnya tidak bercita-cita ingin dikembalikan ke dunia untuk beriman kepada Allah, tetapi perkataan itu semata-mata diucapkan karena melihat kedahsyatan neraka, di mana mereka ingin dihindarkan daripadanya.

Seperti syirk (menyekutukan Allah).


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-An’am Ayat 28

Nurani mereka ingin kembali ke dunia untuk menjadi orang beriman, tetapi sebenarnya bagi mereka telah nyata kejahatan, yaitu penolakan dan kekufuran mereka terhadap ajakan rasulullah yang mereka sembunyikan dahulu dalam lubuk hati mereka. Seandainya mereka dikembalikan ke dunia, suatu angan-angan yang tidak mungkin terjadi, tentu mereka akan mengulang kembali kekufuran, kemusyrikan, dan kemunafikan yang telah dilarang oleh Allah mengerjakannya. Mereka itu kenyataannya sungguh pendusta terhadap diri mereka sendiri. Orang-orang kafir tidak mempercayai adanya kehidupan akhirat dan kebangkitan setelah mati. Dan mereka akan mengatakan pula suatu pandangan yang bersumber dari ideologi materialisme, hidup hanyalah di dunia ini, kini, di sini, dan di tempat ini saja, dan kita tidak akan pernah dibangkitkan untuk hidup di akhirat setelah kematian menimpa diri kita.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Itulah beraneka penjabaran dari kalangan mufassir terhadap makna dan arti surat Al-An’am ayat 28 (arab-latin dan artinya), semoga memberi kebaikan untuk kita bersama. Support dakwah kami dengan memberikan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Halaman Cukup Sering Dibaca

Telaah ratusan materi yang cukup sering dibaca, seperti surat/ayat: Al-Hujurat 12, Al-Ma’idah 2, Ali Imran, Yunus 40-41, At-Takatsur, An-Nur 2. Termasuk Az-Zalzalah, Al-Isra 23, Al-Mujadalah 11, Al-Baqarah 286, Asy-Syams, Al-Baqarah 83.

  1. Al-Hujurat 12
  2. Al-Ma’idah 2
  3. Ali Imran
  4. Yunus 40-41
  5. At-Takatsur
  6. An-Nur 2
  7. Az-Zalzalah
  8. Al-Isra 23
  9. Al-Mujadalah 11
  10. Al-Baqarah 286
  11. Asy-Syams
  12. Al-Baqarah 83

Pencarian: fakulu mimma, arti surat al alaq ayat 19, wa ahallallahul bai'a, al hujurat ayat 11 latin, al-baqarah ayat 155

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: