Surat Al-A’raf Ayat 60

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

قَالَ ٱلْمَلَأُ مِن قَوْمِهِۦٓ إِنَّا لَنَرَىٰكَ فِى ضَلَٰلٍ مُّبِينٍ

Arab-Latin: Qālal-mala`u ming qaumihī innā lanarāka fī ḍalālim mubīn

Artinya: Pemuka-pemuka dari kaumnya berkata: "Sesungguhnya kami memandang kamu berada dalam kesesatan yang nyata".

« Al-A'raf 59Al-A'raf 61 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Tafsir Penting Mengenai Surat Al-A’raf Ayat 60

Paragraf di atas merupakan Surat Al-A’raf Ayat 60 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada variasi tafsir penting dari ayat ini. Didapatkan variasi penjelasan dari berbagai mufassir berkaitan isi surat Al-A’raf ayat 60, di antaranya seperti di bawah ini:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Maka pemimpin-pemimpin dan tokoh-tokoh dari kaum mereka berkata kepadanya, ”sesungguhnya kami benar-benar meyakini (wahai nuh), bahwa sesungguhnya kamu berada dalam kesesatan yang nyata dari jalan yang kebenaran. ”


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

60. Para pemuka kaumnya yang bodoh menjawab dengan penuh kesombongan: "Hai Nuh, sungguh kami yakin kamu berada dalam kesalahan yang jelas dan jauh dari kebenaran."


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

60. Para pemuka dan pemimpin kaumnya menjawab, “Sesungguhnya kami benar-benar melihatmu -wahai Nuh- berada dalam kesesatan yang nyata.”


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

60. قَالَ الْمَلَأُ (Pemuka-pemuka dari kaumnya berkata)
Yakni para pembesar dan pemimpin kaumnya.

إِنَّا لَنَرَىٰكَ (Sesungguhnya kami memandang kamu)
Dalam seruanmu untuk menyembah hanya kepada Allah.

فِى ضَلٰلٍ (berada dalam kesesatan)
Yakni sesat dari jalan kebenaran.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

60. Para pemimpin dan pembesar kaum itu berkata: “Wahai Nuh, sesungguhnya Kami mendapati dirimu dalam kesalahan yang nyata dan menyimpang dari kebenaran”


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Pemuka-pemuka dari kaumnya berkata} para pemuka dan pemimpin {“Sesungguhnya kami benar-benar melihatmu dalam kesesatan} kesalahan dan jauh dari jalan kebenaran {yang nyata.”} yang jelas


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

60 mankala Nuh mengatakan itu pada mereka mereka menjawab dengan jawaban terburuk, ”pemuka-pemuka dari kaumnya berkata” yakni orang-orang kaya, para pemimpin yang diikuti yang telah terbiasa menyombongkan diri di depan kebenaran, dan pembangkang kepada para rasul, ”sesungguhnya kami memandang kamu berada di dalam kesesatan yang nyata.” mereka tidak merasa cukup, semoga Allah menjelekkan mereka, hanya dengan pembangkangan. Bahkan lebih dari itu, mereka menyombongkan diri dari tunduk kepadanya. mereka mencela dengan celaan yang pedas. Mereka menisbatkan pada kesesatan. Tidak sebatas sesat, lebih dari itu mereka menyatakan kesesatan dengan kesesatan yang nyata lagi jelas bagi siapaun. Ini bentuk kesombongan diri paling besar yang akan dilakukan oleh orang yang paling lemah akalnya sekalipun. Justru kriteria ini jelas pas untuk kaum Nuh, yang mendatangi berhala-berhala yang mereka bikin. dan mereka bentuk dengan tangan mereka dari benda mati yang tidak bisa mendengar, tidak bisa melihat, dan tidak berguna sedikitpun, tetapi mereka memposisikannya sebagai pencipta langit. Kepada berhala-berhala itu mereka memberikan berbagai macam ibadah. Sekiranya mereka tidak memiliki akal yang dengannya hujjjah Allah tegak atas mereka, niscaya mereka dikatakan lebih sesat daripada orang-orang gila. Justru orang-orang gila itu lebih berakal dan lebih mendapatkan petunjuk daripada mereka.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 59-62
Ketika Allah SWT menyebutkan kisah nabi Adam dan semua yang berkaitan dan berhubungan dengannya di permulaan surah. Lalu Allah SWT menyebutkan kisah para nabi lain satu per satu. Lalu Allah SWT memulainya dengan menyebutkan nabi Nuh karena sesungguhnya dia adalah rasul Allah yang pertama yang diutus kepada penduduk bumi setelah nabi Adam, yaitu Nuh bin Lamik bin Matusylakh bin Akhnukh.
Abdullah bin Abbas dan beberapa ulama’ dari kalangan ulama tafsir berkata,”Awal mula berhala-berhala itu disembah adalah karena ada suatu kaum yang shalih mati. Kemudian kaum mereka membangun masjid-masjid untuk mereka dan membuat gambar-gambar mereka di dalamnya agar mereka bisa mengingatkan keadaan dan ibadah mereka sehingga mereka bisa menirunya. Setelah masa berlalu lama, mereka menjadikan gambar-gambar itu menjadi bentuk tubuh. Setelah masa berlalu lama lagi, mereka menyembah patung-patung itu dan menamainya dengan nama-nama orang shalih itu, yaitu Wad, Suwa’, Yaghuts, Ya’uq, dan Nasr. Ketika hal itu semakin gawat, Allah SWT mengutus seorang rasul yaitu nabi Nuh. Lalu dia memerintahkan kepada mereka agar menyembah hanya kepada Allah, tidak ada sekutu bagiNya. Lalu Allah SWT berfirman: (Wahai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tak ada Tuhan bagi kalian selain-Nya. Sesungguhnya (kalau kalian tidak menyembah Allah), aku takut kalian akan ditimpa azab hari yang besar (kiamat)) yaitu azab hari kiamat ketika kalian bertemu dengan Allah, dan kalian dalam keadaan menyekutukanNya. (Pemuka-pemuka dari kaumnya berkata) yaitu mayoritas kaum, para pemimpin dan para pembesar mereka. (Sesungguhnya kami memandang kamu berada dalam kesesatan yang nyata)
yaitu dalam seruanmu kepada kami untuk meninggalkan menyembah berhala-berhala ini, yang kami dapati nenek moyang kami melakukannya. Demikian juga keadaan orang-orang yang durhaka. Sesungguhnya mereka melihat orang-orang yang berbuat kebajikan dalam kesesatan. Sebagaimana firmanNya: (Dan apabila mereka melihat orang-orang mukmin, mereka mengatakan, "Sesungguhnya mereka itu benar-benar orang-orang yang sesat" (32)) (Surah Al-Muthaffifin: 32) dan (Dan orang-orang kafir berkata kepada orang-orang yang beriman, "Kalau sekiranya dia (Al-Qur’an) adalah suatu yang baik, tentulah mereka tiada mendahului kami (beriman) kepadanya. Dan karena mereka tidak mendapat petunjuk dengannya, maka mereka akan berkata, "Ini adalah dusta yang lama” (11)) (Surah Al-Ahqaf) dan ayat-ayat lainnya.
(Nuh menjawab, "Hai kaumku, tak ada padaku kesesatan sedikit pun, tetapi aku adalah utusan dari Tuhan semesta alam"(61)) yaitu aku bukanlah orang yang sesat, melainkan utusan Tuhan dan pemilik segala sesuatu. (Aku sampaikan kepada kalian amanat-amanat Tuhanku dan aku memberi nasihat kepada kalian, dan aku mengetahui dari Allah apa yang tidak kalian ketahui (62)) Ini merupakan tugas seorang rasul, yaitu sebagai orang yang menyampaikan risalah dengan fasih, penuh nasehat, dan mengetahui Allah. Tidak ada seorang pun dari makhluk Allah yang mempunyai sifat-sifat ini selain mereka


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-A’raf Ayat 60

Kaum nabi nuh tidak menghiraukan perkataan nabi nuh, bahkan pemuka-pemuka atau pembesar kaumnya berkata dengan nada menghina, sesungguhnya kami tidak mempercayai apa yang kamu sampaikan, malah kami memandang kamu benar-benar berada dalam kesesatan yang nyata karena kamu memusuhi tuhan-tuhan kami dan menyalahkan cara ibadah kami. Dia, nabi nuh, menjawab tuduhan dan penolakan kaumnya, wahai kaumku! aku menyuruhmu mengesakan Allah dan tidak menyembah tuhan selain dia. Aku tidak sesat seperti dugaanmu, tetapi aku ini seorang rasul yang diutus dari tuhan pencipta dan penguasa seluruh alam.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Itulah beraneka penafsiran dari berbagai mufassirin terhadap makna dan arti surat Al-A’raf ayat 60 (arab-latin dan artinya), semoga berfaidah bagi kita semua. Dukunglah perjuangan kami dengan mencantumkan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Yang Cukup Banyak Dibaca

Telaah banyak materi yang cukup banyak dibaca, seperti surat/ayat: Quraisy, An-Naziat, An-Nisa 59, Yusuf, Al-Qari’ah, An-Nashr. Ada pula Al-‘Ashr, Az-Zumar 53, Al-Kahfi 1-10, Al-Lahab, Al-Ma’idah 3, Bismillah.

  1. Quraisy
  2. An-Naziat
  3. An-Nisa 59
  4. Yusuf
  5. Al-Qari’ah
  6. An-Nashr
  7. Al-‘Ashr
  8. Az-Zumar 53
  9. Al-Kahfi 1-10
  10. Al-Lahab
  11. Al-Ma’idah 3
  12. Bismillah

Pencarian: surat yusuf ayat 13, surat wal adiyati dobha, fa inna ma'al usri yusra inna ma'al usri yusra, al imran 190 191, qs thoha 25 28

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: