Surat Al-A’raf Ayat 123

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

قَالَ فِرْعَوْنُ ءَامَنتُم بِهِۦ قَبْلَ أَنْ ءَاذَنَ لَكُمْ ۖ إِنَّ هَٰذَا لَمَكْرٌ مَّكَرْتُمُوهُ فِى ٱلْمَدِينَةِ لِتُخْرِجُوا۟ مِنْهَآ أَهْلَهَا ۖ فَسَوْفَ تَعْلَمُونَ

Arab-Latin: Qāla fir'aunu āmantum bihī qabla an āżana lakum, inna hāżā lamakrum makartumụhu fil-madīnati litukhrijụ min-hā ahlahā, fa saufa ta'lamụn

Artinya: Fir'aun berkata: "Apakah kamu beriman kepadanya sebelum aku memberi izin kepadamu?, sesungguhnya (perbuatan ini) adalah suatu muslihat yang telah kamu rencanakan di dalam kota ini, untuk mengeluarkan penduduknya dari padanya; maka kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu ini);

« Al-A'raf 122Al-A'raf 124 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Hikmah Berharga Berkaitan Surat Al-A’raf Ayat 123

Paragraf di atas merupakan Surat Al-A’raf Ayat 123 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beragam hikmah berharga dari ayat ini. Terdokumentasi beragam penjelasan dari banyak ahli tafsir mengenai makna surat Al-A’raf ayat 123, misalnya seperti berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Fir’aun berkata kepada para tukang sihir, ”Apakah kalian beriman kepada Allah sebelum aku izinkan kepada kalian untuk beriman kepada Nya? sesungguhnya keimanan kalian kepada Allah dan kepercayaan kalian terhadap Musa, serta penetapan kalian atas kenabiannya hanyalah satu bentuk rekayasa yang kalian rencanakan bersama Musa agar kalian dapat mengusir pendududk kota kalian ini darinya, kemudian kalian menjadi orang-orang yang memonopoli kebaikan-kebaikan yang ada di kota ini. Kalain (wahai para tukang sihir), akan tahu siksaan dan hukuman yang akan menimpa kalian (dariku).


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

123. Maka Fir’aun berkata dengan penuh keingkaran dan keheranan atas keimanan para penyihir itu: “Apakah kalian beriman kepada Tuhan Musa dan Harun sebelum aku memerintahkanmu untuk itu?” Dengan kesombongan dan kebodohannya, dia merasa bahwa mengimani kebenaran harus mendapat izin darinya terlebih dahulu.

Kemudian dia menuduh mereka tidak ikhlas dalam beriman kepada Tuhan Musa dan Harun agar dia dapat memalingkan orang-orang dari para penyihir itu, dia berkata: “Kalian beriman kepada Tuhan Musa dan Harun bukan atas kerelaan dari kalian; namun itu hanyalah tipu daya yang kalian buat bersama Musa sebelum kalian saling menampakkan sihir, agar para penduduk Mesir keluar darinya dan kalian dapat terbebas dan dapat membebaskan Bani Israil.” Kemudian Fir’aun mengancam mereka dengan ancaman keras: “Kalian akan mengetahui akibat perbuatan kalian ini.”


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

123. Setelah para penyihir itu menyatakan beriman kepada Allah semata, Fir’aun langsung mengancam mereka dengan mengatakan, “Kalian menyatakan beriman kepada Allah sebelum aku mengizinkan kalian untuk beriman kepada-Nya? Sesungguhnya pernyataan kalian untuk beriman kepada-Nya dan percaya kepada ajaran yang dibawa oleh Musa pasti sebuah rekayasa serta tipu daya yang kalian rencanakan bersama Musa untuk mengusir penduduk kota ini. Kalian -wahai para penyihir- akan segera tahu apa hukuman yang akan kalian terima."


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

123. قَبْلَ أَنْ ءَاذَنَ لَكُمْ ۖ (sebelum aku memberi izin kepadamu)
Dan ini merupakan gambaran betapa buruk pandangannya, karena sesungguhnya keimanan kepada kebenaran tidak memerlukan izin siapun, sebab dengan keimanan itulah keselamatan seseorang dan meninggalkannya akan mengakibatkan kebinasaan.

إِنَّ هٰذَا لَمَكْرٌ مَّكَرْتُمُوهُ فِى الْمَدِينَةِ (sesungguhnya (perbuatan ini) adalah suatu muslihat yang telah kamu rencanakan di dalam kota ini)
Yakni tipu daya yang kalian buat dengan Musa berupa kesepakatan diantara kalian sebelumnya.

لِتُخْرِجُوا۟ مِنْهَآ (untuk mengeluarkan dari padanya)
Yakni dari negeri Mesir.

أَهْلَهَا ۖ (penduduknya)
Yakni dari kaum qibthy.
Dan agar kalian dan bani Israil dapat menguasai dan menetap di negeri Mesir ini.

في المدينة (di kota ini)
Maknanya adalah tipu daya dan persekongkolan diantara kalian ini kalian buat di dalam kota sebelum kalian dan Musa keluar menuju padang pasir ini.


📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia

{ قَالَ فِرْعَوْنُ آمَنْتُمْ بِهِ قَبْلَ أَنْ آذَنَ لَكُمْ } "Fir'aun berkata: "Apakah kamu beriman kepadanya sebelum aku memberi izin kepadamu?" kita berlindung kepada Allah dari paksaan para tughot; bahkan untuk menyatakan keimanan kepada Allah tidak dibolehkan tanpa izin dari fir'aun ?!


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

123. Fir’aun berkata kepada para penyihir itu: “Bagaimana bisa kalian beriman kepada Musa dan risalahnya sebelum aku memberi ijin kalian untuk beriman. Sesungguhnya tindakan ini adalah pemberontakan rahasia dan trik yang telah kalian susun di kota Mesir sebelum berduel supaya kalian bisa membebaskan penduduknya. Maka kalian akan mengetahui apa yang akan kalian terima akibat persekongkolan ini”


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Fir‘aun berkata,“Mengapa kalian beriman kepadanya} kepada Musa {sebelum aku memberi izin kepada kalian .Sesungguhnya ini benar-benar tipu muslihat yang telah kalian rencanakan di kota ini} tipu daya yang kalian rencanakan bersama Musa di kota Mesir {untuk mengusir penduduknya. Kelak kamu akan mengetahui


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

123 “fir’aun berkata” kepada mereka dengan mengancam karena iman mereka, ”apakah kamu beriman kepadanya sebelum aku memberi izin kepadamu?”, orang busuk ini adalah penguasa otoriter yang sewenang-wenang dalam memperlakukan fisik dan pendapat rakyatnya. Telah terjadi semacam ketetapan baginya dan rakyatnya bahwa pendapatnya harus didengar dan perintahnya harus terlaksana, tak seorangpun boleh keluar dari ucapan dan hukumnya. Dengan kondisi seperti ini mental mereka merosot, akal dan tindakan mereka lemah, serta tidak mampu membela hak-hak mereka. Oleh karena itu, Allah berfirman ”maka fir’aun mempengaruhi kaumnya (dengan perkataan itu ) lalu mereka patuh kepadanya.” Di sini dia berkata “apakah kamu beriman kepadanya sebelum aku memberi izin kepadamu?” ini adalah sikap tidak beradab dari kalian dan pembangkangan terhadapku, kemudian dia berisyarat kepada kaumnya dengan berkata, ”sesungguhnya (perebuatan) ini adalah suatu muslihat yang telah kamu rencanakan di dalam kota ini, untuk mengeluarkan penduduknya dari padanya.” Yakni sesungguhnya musa adalah pemimpinmu yang mengajarkan sihir, kamu telah bersepakat dengannya dimana seakan-akan kalian tunduk padanya lalu dia menang dan kamu mengikutinya, kemudian orang-orang atau mayoritas dari mereka mengikutimu , lalu kamu mengusir penduduknya darinya. Ini adalah kedustaan yang dia sendiri dan orang-orang yang mengetahui situasi, mengetahui bahwa Musa tidak bersekongkol dengan siapa pun dari mereka. Bahwa mereka itu dikumpulkan menurut perintah Fir’aun melalui kaki tangannya. Bahwa apa yang dibawa oleh Musa adalah mukjizat ilahiyyah. Bahwa ahli sihir itu telah mengeluarkan segala kemampuan mereka untuk mengalahkan Musa namun mereka kalah lalu kebenaran menjadi jelas bagi mereka dan mereka pun mengikutinya.
Kemudian Fir’aun mengancam mereka dengan mengatakan ”kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatan ini)” yakni hukuman yang aku siapkan untukmu.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 123-126
Allah SWT memberitahukan tentang ancaman yang disampaikan Fir'aun (semoga laknat Allah atas dirinya) kepada para ahli sihir itu, ketika mereka beriman kepada nabi Musa, dan apa yang dia tampakkan kepada orang-orang tentang siasat dan tipu muslihatnya dalam ucapannya: (Sesungguhnya (perbuatan) ini adalah suatu muslihat yang telah kalian rencanakan di dalam kota ini, untuk mengeluarkan penduduknya darinya) yaitu sesungguhnya kemenangan Musa atas kalian di hari ini adalah berdasarkan apa yang kalian diskusikan dan kalian sukai. Sebagaimana firmanNya: (Sesungguhnya ia (Musa) adalah pemimpin kalian yang mengajarkan sihir Kepada kamu sekalian) (Surah Thaha : 71) nabi Musa dan semua orang yang mempunyai akal mengetahui bahwa apa yang dikatakan Fir'aun adalah sesuatu yang paking bathil. Sesungguhnya nabi Musa datang dari Madyan, dia menyeru Fir'aun untuk menyembah Allah. Lalu dia menampakkan beberapa mukjizat yang jelas dan hujjah yang pasti untuk membuktikan kebenaran dari apa yang dia bawa. Ketika itu Fir'aun mengirimkan di berbagai kota di kerajaannya agar dia mengumpulkan para ahli sihir dari berbagai daerah di negeri Mesir, dimana mereka adalah pilihannya dan para pembesar kaumnya. Lalu dia menghadirkan mereka dan menjanjikan mereka pemberian yang melimpah. Oleh karena itu para ahli sihir itu menjadi orang yang paling menginginkan hal itu, mengamankan kedudukan mereka dan mempersembahkannya untuk Fir’aun. Dan nabi Musa tidak mengenal satu pun orang dari mereka, tidak melihat, dan tidak pula berkumbul dengan mereka, dan Fir'aun mengetahui hal itu. Jadi apa yang dia katakan ini untuk menutupi kekalahan dan mengelabui rakyat negerinya yang tidak mengerti. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Maka Fir’aun mempengaruhi kaumnya {dengan perkataan itu), lalu mereka patuh kepadanya) (Surah Az-Zukhruf: 54) Sesungguhnya di antara kaumnya ada orang-orang yang percaya kepadanya dalam ucapannya: (Akulah tuhan kalian yang paling tinggi) adalah makhluk Allah yang paling bodoh dan paling sesat.
Firman Allah SWT: (untuk mengeluarkan penduduknya darinya) yaitu kalian dan dia telah berkumpul sehingga kalian bisa memiliki negara dan kekuasaan, serta kalian mengusir para pembesar dan pemimpin dari negeri itu, sehingga negeri dan kekuasaannya ada di tangan kalian (maka kelak kalian akan mengetahui (akibat perbuatan kalian ini)) jadi apa yang aku lakukan terhadap kalian. Kemudian Dia menjelaskan ancaman ini dengan firmanNya: (demi, sesungguhnya aku akan memotong tangan dan kaki kalian dengan bersilang secara bertimbal balik) yaitu memotong tangan kanan dan tangan kiri seseorang atau sebaliknya. (kemudian sungguh aku akan menyalib kalian semuanya) Allah SWT berfirman di ayat lain: (pada pangkal pohon kurma) (Surah Thaha: 71) yaitu pada batang pohon.
Ucapan ahli sihir berkata: (Sesungguhnya kepada Tuhanlah kami kembali) yaitu kami yakin bahwa sesungguhnya kami akan kembali kepadaNya, dan azabNya lebih keras daripada siksaanmu dan hukumanNya lebih dahsyat daripada apa yang kamu ancamkan kepada kami hari ini. Dan sihir yang kamu paksa kepada kami itu lebih besar daripada hukumanmu. Sungguh kami akan benar-benar bersabar hari ini atas siksaanmu, agar kami terbebsa dari azab Allah. Oleh karena itu mereka berkata: (Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami) Curahkanlah kepada kami kesabaran dan keteguhan atas agamaMu (dan wafatkanlah kami dalam keadaan berserah diri (kepada-Mu)) yaitu dalam keadaan mengikuti nabiMu, yaitu nabi Musa, dan mereka berkata kepada Fir'aun: (Maka putuskanlah apa yang hendak kamu putuskan. Sesungguhnya kamu hanya akan dapat memutuskan pada kehidupan di dunia ini saja (72) Sesungguhnya kami telah beriman kepada Tuhan kami. agar Dia mengampuni kesalahan-kesalahan kami dan sihir yang telah kamu paksakan kepada kami melakukannya. Dan Allah lebih baik (pahala-Nya) dan lebih kekal (azab-Nya)" (73) Sesungguhnya barang siapa datang kepada Tuhannya dalam keadaan berdosa, maka sesungguhnya baginya neraka Jahannam. Ia tidak mati di dalamnya dan tidak (pula) hidup (74) Dan barang siapa datang kepada Tuhannya dalam keadaan beriman, lagi sungguh-sungguh telah beramal saleh, maka mereka itulah orang-orang yang memperoleh tempat-tempat yang tinggi (mulia) (75)) (Surah Thaha)
Di permulaan siang mereka adalah ahli sihir, lalu mereka di akhir siang, mereka adalah para syuhada yang berbakti.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Al-A’raf ayat 123: Inilah kedustaan Fir’aun, padahal para pesihir sebelumnya telah bersusah payah mengorbankan tenaga mereka untuk mengalahkan Nabi Musa ‘alaihis salam, namun mereka kalah dan kebenaran terbukti, lalu mereka pun mengikutinya.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-A’raf Ayat 123

Melihat itu, fir'aun pun terkejut dan naik pitam. Fir'aun berkata, mengapa kamu beriman kepadanya sebelum aku memberi izin kepadamu' tanpa menanyakan terlebih dahulu sebab mereka beriman, fir'aun melontarkan tuduhan, sesungguhnya ini benar-benar tipu muslihat yang telah kamu rencanakan bersama musa dan harun di kota ini, yakni mesir, untuk mengusir penduduknya. Ia pun mengancam mereka, kelak kamu akan mengetahui apa yang akan aku lakukan untuk kamu, sebagai akibat perbuatanmu dengan beriman kepada musa dan harun, serta sebagai siksaan dari persekongkolan dan tipu muslihat yang kalian lakukan. Begitulah, penguasa tiran akan mengancam bila tersudut dan terpojokkan. Melihat mereka tidak kembali dan tetap teguh dengan keimanan mereka, fir'aun lanjut mengancam, aku bersumpah demi kekuasaanku, pasti akan aku potong tangan dan kakimu dengan bersilang; tangan kanan dan kaki kiri atau sebaliknya, kemudian dengan keadaan yang menyeramkan ini, aku benar-benar akan menyalib kamu semua, tanpa terkecuali, dengan mengikat kaki dan tangan kamu di batang pohon kurma. Itu semua dilakukan agar menjadi peringatan bagi siapa yang hendak menipu dan melawan kekuasaan fir'aun.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Itulah variasi penjabaran dari beragam mufassirun mengenai makna dan arti surat Al-A’raf ayat 123 (arab-latin dan artinya), semoga bermanfaat untuk ummat. Dukunglah usaha kami dengan mencantumkan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Konten Banyak Dikunjungi

Nikmati berbagai halaman yang banyak dikunjungi, seperti surat/ayat: Al-Ma’idah 48, An-Nahl 114, Al-Fatihah 5, Al-Anbiya 30, At-Tin 4, Al-A’raf 54. Termasuk Al-Fatihah 4, An-Nisa, At-Taubah, Al-Humazah, Ali ‘Imran 190, Al-Muthaffifin.

  1. Al-Ma’idah 48
  2. An-Nahl 114
  3. Al-Fatihah 5
  4. Al-Anbiya 30
  5. At-Tin 4
  6. Al-A’raf 54
  7. Al-Fatihah 4
  8. An-Nisa
  9. At-Taubah
  10. Al-Humazah
  11. Ali ‘Imran 190
  12. Al-Muthaffifin

Pencarian: yasin ayat 28, al-fateha, quran surat al-luqman ayat 13-14, surah tabarokalladzi, surat yasin berapa ayat

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: