Surat Al-A’raf Ayat 170

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

وَٱلَّذِينَ يُمَسِّكُونَ بِٱلْكِتَٰبِ وَأَقَامُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ إِنَّا لَا نُضِيعُ أَجْرَ ٱلْمُصْلِحِينَ

Arab-Latin: Wallażīna yumassikụna bil-kitābi wa aqāmuṣ-ṣalāh, innā lā nuḍī'u ajral-muṣliḥīn

Artinya: Dan orang-orang yang berpegang teguh dengan Al Kitab (Taurat) serta mendirikan shalat, (akan diberi pahala) karena sesungguhnya Kami tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengadakan perbaikan.

« Al-A'raf 169Al-A'raf 171 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Hikmah Menarik Mengenai Surat Al-A’raf Ayat 170

Paragraf di atas merupakan Surat Al-A’raf Ayat 170 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada variasi hikmah menarik dari ayat ini. Didapati variasi penafsiran dari para ahli tafsir terkait kandungan surat Al-A’raf ayat 170, antara lain seperti berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Dan orang-orang yang berpegang teguh pada kitab (taurat) dan mengerjakan kandungannya berupa keyakinan-keyakinan dan hukum-hukumnya, serta menjaga ibadah shalat dengan seluruh ketentuannya dengan baik dan tidak menunda-nunda waktu-waktunya, maka sesungguhnya Allah akan memberikan balasan pahala atas amal-amal shalih mereka dan tidak menyia-nyiakannya.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

170. Kemudian Allah memuji hamba-Nya yang berpegang teguh kepada kitab-Nya, dengan menjelaskan bahwa orang-orang yang berpegang teguh pada perintah-perintah dalam kitab yang diturunkan Allah dan menjadikannya sandaran bagi segala urusannya, niscaya Allah tidak akan menyia-nyiakan balasan mereka, sebab mereka telah berbuat baik bagi agama dan dunia mereka. Dan Allah tidak akan menyia-nyiakan pahala orang yang telah berbuat baik.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

170. Sedangkan orang-orang yang memegang teguh kitab suci itu, mengamalkan isinya dan mendirikan salat dengan menjaga waktu-waktunya, syarat-syarat, kewajiban-kewajiban, dan sunah-sunahnya, maka Allah membalas amal perbuatan mereka. Karena Allah tidak akan menyia-nyiakan ganjaran orang yang berbuat baik.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

170. وَالَّذِينَ يُمَسِّكُونَ بِالْكِتٰبِ (Dan orang-orang yang berpegang teguh dengan Al Kitab)
Dan dari mereka terdapat golongan yang berpegang teguh dengan Taurat dan mengamalkannya serta menjadikannya sebagai sandaran dalam urusan agama mereka. Mereka adalah orang-orang baik yang tidak akan disia-siakan pahala mereka oleh Allah. Dan keteguhan mereka merupakan bentuk perbaikan.


📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia

1 ). Diantara perkara penting yang mesti dimiliki oleh setiap muslim pembaharu adalah : memperbaiki dirinya lebih awal kemudian diri orang lain, dengan al-qur'an dan shalat... Allah berfirman : { وَالَّذِينَ يُمَسِّكُونَ بِالْكِتَابِ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ إِنَّا لَا نُضِيعُ أَجْرَ الْمُصْلِحِينَ } . pada lafazh { يُمَسِّكُونَ } jika dibaca takhfif maka maknanya : mereka berpegang teguh dengan diri mereka sendiri, dan jika dibaca tasydid, berarti : mereka berpegang teguh dengan diri mereka dan kepada selain mereka juga.

2 ). Perpegang teguh kepada kitab Allah dengan kesungguhan hati, serta mendirikan shalat dengan segala ketentuanya, adalah dua manhaj rabbani yang menjadi dasar untuk memperbaiki diri, perhatikan firman Allah : { وَالَّذِينَ يُمَسِّكُونَ بِالْكِتَابِ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ إِنَّا لَا نُضِيعُ أَجْرَ الْمُصْلِحِينَ } "Dan orang-orang yang berpegang teguh dengan Al Kitab (Taurat) serta mendirikan shalat, (akan diberi pahala) karena sesungguhnya Kami tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengadakan perbaikan" dan pengkhususan shalat dalam ayat ini tanpa ibadah lainnya adalah karena keutamaan yang menjadi tolak ukur keimanan setiap orang, dan mendirikannya akan menghadirkan ibadah-ibadah lainnya.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

170 Orang-orang yang berpegang teguh dan mengamalkan perintah Taurat serta senantiasa mendirikan shalat pada waktunya, maka akan diberi pahala karena sesungguhnya Kami tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang melakukan perbaikan dan ketaatan


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Orang-orang yang berpegang teguh} berpegang teguh {pada kitab dan mendirikan shalat, sesungguhnya Kami tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang shalih


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

170 Orang-orang yang berakal sebenar-benarnya adalah orang-orang yang dicitrakan oleh Allah dengan FirmanNya ”dan orang-orang yang berpegang teguh dengan alkitab (taurat)” yakni berpegang teguh dari segi ilmu dan amal, mereka mengetahui hukum-hukum dan berita-berita yang dikandungnya dimana ilmu tentang itu adalah ilmu yang termulia, mereka menjalankan perintah-perintah agung yang wajib di pegang adalah mendirikan shalat secara lahir dan batin. oleh karena itu Allah menyebutkannya secara khusus karena keutamaannya dan kemuliaannya, dan bahwa ia adalah timbangan amal dan penegakannya mendorong pada penegakan ibadah-ibadah yang lain. karena seluruh amal mereka adalah baik, maka Allah berfirman ”sesungguhnya kami tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengadakan perbaikan” dalam perkataan, perbuatan, dan niat mereka, memperbaiki diri orang lain. Ayat ini dan yang sepertinya menunjukkan bahwa Allah mengutus para RasulNya dengan kebaikan bukan kerusakan dengan manfaat bukan mudarat mereka diutus dengan kebaikan dunia dan akhirat. jadi semakin seseorang itu baik, maka dia semakin dekat kepada sikap mengikuti mereka.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 168-170
Allah SWT menyebutkan bahwa Dia mencerai-beraikan mereka di bumi menjadi berbagai golongan yaitu menjadi beberapa kelompok dan bagian sebagaimana Allah berfirman: (Dan Kami berfirman sesudah itu kepada Bani Israil, "Diamlah di negeri ini, maka apabila datang masa berbangkit, niscaya Kami datangkan kalian dalam keadaan bercampur-baur" (104)) (Surah Al-Isra)
(di antaranya ada orang-orang yang saleh dan di antaranya ada yang tidak demikian) yaitu di antara mereka ada orang baik, dan tidak baik. Sebagaimana ucapan jin: (Dan sesungguhnya di antara kami ada orang-orang yang saleh dan di antara kami ada (pula) yang tidak demikian halnya. Adalah kami menempuh jalan yang berbeda-beda (11)) (Surah Al-Jin). (Dan Kami coba mereka) yaitu Kami menguji mereka (dengan (nikmat) yang baik dan (bencana) yang buruk-buruk. (Al-A'raf: 168) yaitu dengan kesejahteraan dan kesempitan, anjuran dan peringatan, serta kesehatan dan penyakit (agar mereka kembali (kepada kebenaran)) Kemudian Allah SWT berfirman: (Maka datanglah sesudah mereka generasi yang mewarisi Taurat, yang mengambil harta benda dunia yang rendah ini). Allah SWT berfirman bahwa setelah generasi yang di dalamnya terdapat orang shalih dan tidak baik itu datanglah generasi lain yang tidak ada kebaikan sama sekali di dalamnya, dan mereka mewarisi kitab itu, yaitu Taurat.
Mujahid berkata mereka adalah orang-orang Nasrani. Dan bisa juga maknanya lebih umum daripada itu.(mereka mengambil harta dunia yang rendah ini) yaitu mereka menukar kebenaran yang harus disampaikan dan disiarkan dengan harta dunia. Lalu mereka menjanjikan terhadap diri sendiri bahwa mereka akan bertaubat. Dan setiap kali datang kepada mereka hal seperti yang pertama, mereka terjerumus ke dalamnya. Oleh karena itu Allah berfirman: (Dan kelak jika datang kepada mereka harta benda dunia sebanyak itu (pula), niscaya mereka akan mengambilnya juga) Sebagaimana yang dikatakan oleh Sa'id bin Jubair,"Mereka melakukan dosa, kemudian meminta ampun kepada Allah dari dosa itu dan mengakui kesalahannya kepada Allah. dan jika tampak bagi mereka harta itu, maka mereka akan mengambilnya juga"
Mujahid berkata tentang firrnan Allah SWT: (mereka mengambil harta dunia yang rendah ini) dia berkata,”Tidak ada sesuatu apa pun dari perkara dunia yang tampak di hadapan mereka melainkan mereka mengambilnya, baik halal maupun haram, lalu mereka mengharapkan ampunan.
)dan mereka berkata, Kami akan diberi ampun." Dan kelak jika datang kepada mereka harta dunia sebanyak itu (pula), niscaya mereka akan mengambilnya (juga)) Qatadah berkata tentang ayat ini,"Benar, demi Allah, sungguh memang generasi yang jahat" (mereka mewarisi Kitab) setelah para nabi dan rasul mereka, Allah mewariskannya kepada mereka dan mengambil janji dari mereka. Allah SWT berfirman di ayat lain (Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan salat) (Surah Maryam: 59)
Allah berfirman: (mereka mengambil harta benda dunia yang rendah ini, dan berkata, "Kami akan diberi ampun”) Mereka berangan-angan dengan angan-angan kosong terhadap Allah dan teperdaya (Dan kelak jika datang kepada mereka harta benda dunia sebanyak itu (pula), niscaya mereka akan mengambilnya (juga)) Tidak ada sesuatu pun yang menyibukkan dan menghalangi mereka dari hal itu, setiap kali ada kesempatan bagi mereka perkara dunia, maka mereka memakannya, tanpa memperhatikan apakah itu halal ataupun haram.
Allah SWT berfirman: (Bukankah perjanjian Taurat sudah diambil dari mereka, yaitu bahwa mereka tidak akan mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar) Allah SWT berfirman seraya menyangkal perbuatan mereka, bersamaan dengan janji yang di ambil atas mereka yaitu agar menerangkan kebenaran kepada manusia dan tidak boleh menyembunyikannya. Sebagaimana firman Allah: (Dan (ingatlah) ketika Allah mengambil janji dari orang-orang yang telah diberi kitab (yaitu), "Hendaklah kalian menerangkan isi kitab itu kepada manusia, dan jangan kalian menyembunyikannya," lalu mereka melemparkan janji itu ke belakang punggung mereka dan mereka menukarnya dengan harga yang sedikit. Amatlah buruknya tukaran yang mereka terima (187)) (Surah Ali Imran)
Ibnu Juraij berkata bahwa Ibnu Abbas telah berkata tentang firmanNya: (Bukankah perjanjian Taurat sudah diambil dari mereka, yaitu bahwa mereka tidak akan mengatakan terhadap Allah kecualiyang benar) dia berkata dalam apa yang mereka harapkan dari Allah, yaitu pengampunan dosa-dosa mereka dimana mereka masih mengulanginya dan tidak bertaubat.
Firman Allah SWT: (Dan kampung akhirat itu lebih baik bagi mereka yang bertakwa Maka apakah kamu sekalian tidak mengerti?) Allah menganjurkan kepada mereka menyukai pahalaNya yang berlimpah dan memperingatkan mereka bencana dan hukumanNya, yaitu pahalaKu dan apa yang ada di sisiKu berupa kebaikan bagi orang-orang yang menghindari hal-hal yang diharamkan dan meninggalkan kemauan hawa nafsunya serta mau melakukan ketaatan kepada Tuhannya (Maka apakah kamu sekalian tidak mengerti?) Dia berfirman,”Apakah mereka yang menukar apa yang ada di sisiKu dengan harta dunia mempunyai akal yang mencegah perbuatan bodoh dan sia-sia yang mereka lakukan? Kemudian Allah SWT menyebutkan tentang orang yang berpegang teguh kepada kitabNya yang menuntunnya untuk pengikut Rasulullah Muhammad SAW sebagaimana yang ada dalam kitab. Lalu Allah SWT berfirman: (Dan orang-orang yang berpegang teguh dengan Al-Kitab (Taurat)) yaitu berpegang teguh kepadanya, mengikuti perintah-perintahnya, dan meninggalkan hal-hal yang dilarang. (serta mendirikan salat (akan diberi pahala), karena sesungguhnya Kami tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengadakan perbaikan)


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Al-A’raf ayat 170: Dengan mempelajari dan mengamalkannya.

Seperti Abdullah bin Salam dan kawan-kawannya. Disebutkan secara khusus ibadah shalat, karena ia merupakan timbangan keimanan, mendirikannya dapat membantu mengerjakan ibadah yang lain, sekaligus sebagai benteng yang menjaga seseorang dari perbuatan keji dan munkar.

Baik bagi diri maupun orang lain.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-A’raf Ayat 170

Setelah menjelaskan keadaan mereka yang durhaka dan menyianyiakan kitab taurat, ayat ini berbicara tentang orang-orang yang berpegang teguh dan mengikuti kebenaran. Dan orang-orang yang selalu berpegang teguh pada kitab, yakni taurat, dengan selalu mengamalkan tuntunannya dan mengikuti nabi Muhammad setelah mendapat penjelasan tentang sifat-sifat dan kabar gembira tentang kedatangannya di dalam taurat, serta melaksanakan kewajiban salat secara sempurna dan berkesinambungan, akan diberi pahala. Sungguh, kami tidak akan menghilangkan pahala orang-orang saleh dan kami tidak membiarkan mereka tanpa ganjaran atas kesalehan dan kebajikan yang mereka lakukan. Allah membantah orang-orang yahudi yang mengatakan bahwa bani israil itu tidak pernah melanggar kebenaran. Maka Allah berfirman, dan ingatlah ketika kami mengangkat gunung sinai ke atas kepala pendahulu, bani israil. Mereka ketakutan karena mengira seakan-akan gunung itu naungan awandan mereka yakin bahwa gunung itu akan jatuh menimpa mereka. Ketika itu kami firmankan kepada mereka, peganglah dengan teguh dan tunjukkan keinginan kuat untuk menaati apa yang telah kami berikan kepadamu berupa petunjuk-petunjuk taurat, serta ingatlah selalu apa yang tersebut di dalamnya, yakni tuntunan, dengan selalu mengamalkannya agar kamu menjadi orang-orang bertakwa, yakni ter-hindar dari sanksi dan siksa Allah. Sampai di sini selesai sudah kisah nabi musa bersama kaumnya.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Demikian kumpulan penafsiran dari beragam ulama tafsir berkaitan isi dan arti surat Al-A’raf ayat 170 (arab-latin dan artinya), semoga bermanfaat untuk kita bersama. Sokong syi'ar kami dengan memberi tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Halaman Paling Banyak Dikaji

Kami memiliki banyak halaman yang paling banyak dikaji, seperti surat/ayat: An-Nahl 114, An-Nisa, Al-A’raf 54, Al-Ma’idah 48, Al-Fatihah 5, Al-Humazah. Ada juga Al-Anbiya 30, At-Tin 4, Al-Muthaffifin, Al-Fatihah 4, At-Taubah, Ali ‘Imran 190.

  1. An-Nahl 114
  2. An-Nisa
  3. Al-A’raf 54
  4. Al-Ma’idah 48
  5. Al-Fatihah 5
  6. Al-Humazah
  7. Al-Anbiya 30
  8. At-Tin 4
  9. Al-Muthaffifin
  10. Al-Fatihah 4
  11. At-Taubah
  12. Ali ‘Imran 190

Pencarian: al ahqaf ayat 13, surat al imran ayat 161, surat al baqoro, wa kullu syai'in indahu, faahisyatan artinya

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: