Surat Al-Anfal Ayat 49

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

إِذْ يَقُولُ ٱلْمُنَٰفِقُونَ وَٱلَّذِينَ فِى قُلُوبِهِم مَّرَضٌ غَرَّ هَٰٓؤُلَآءِ دِينُهُمْ ۗ وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى ٱللَّهِ فَإِنَّ ٱللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ

Arab-Latin: Iż yaqụlul-munāfiqụna wallażīna fī qulụbihim maraḍun garra hā`ulā`i dīnuhum, wa may yatawakkal 'alallāhi fa innallāha 'azīzun ḥakīm

Artinya: (Ingatlah), ketika orang-orang munafik dan orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya berkata: "Mereka itu (orang-orang mukmin) ditipu oleh agamanya". (Allah berfirman): "Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah, maka sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana".

« Al-Anfal 48Al-Anfal 50 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Hikmah Mendalam Terkait Dengan Surat Al-Anfal Ayat 49

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Anfal Ayat 49 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada aneka ragam hikmah mendalam dari ayat ini. Terdapat aneka ragam penjelasan dari berbagai ahli tafsir terkait isi surat Al-Anfal ayat 49, sebagiannya seperti berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Dan ingatlah oleh kalian ketika orang-orang yang dipenuhi keraguan dan kemunafikan dan orang-orang yang memiliki hati yang sakit, dan mereka melihat jumlah kaum muslimin yang sedikit dan banyak jumlah musuh mereka berkata, ”Kaum muslimin terpedaya oleh agama mereka, sehingga mengantarakan mereka ke tempat-tempat ini.” Orang-orang munafik tidak tahu bahwa sesungguhnya orang yang bertawakal dan yakin dengan janjiNya, maka sesungguhnya Allah tidak akan menelantarkannya dan sesungguhnya Allah Mahaperkasa, tidak dapat dilemahkan oleh apapun, lagi maha bijaksana dalam pengaturan dan tindakanNya.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

49. Dan ketika setan menghiasi amal mereka sehingga orang-orang munafik dan orang-orang yang serupa dengan mereka berkata: "Tidaklah ada yang membuat orang-orang beriman memiliki keberanian seperti itu padahal jumlah mereka sangat sedikit dan musuh mereka sangat banyak, melainkan karena mereka tertipu oleh agama mereka." Dan barangsiapa yang menyerahkan urusannya kepada Allah dan beriman bahwa Dia adalah penolongnya yang tidak terkalahkan oleh apapun dan tidak ada yang dapat menghalangi kehendak-Nya, maka Allah akan mengabulkan harapannya dan menolongnya atas musuh-musuh, meskipun mereka memiliki jumlah dan bekal yang banyak. Dia Maha Perkasa dan Kuasa atas urusan-Nya, dan Maha Bijaksana yang menetapkan segala urusan sesuai dengan sunnah kauniyah-Nya, yang di antaranya adalah menolong kebenaran atas kebatilan.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

49. Dan ingatlah ketika orang-orang munafik dan orang-orang yang lemah iman berkata, “Orang-orang Islam itu tertipu oleh agama mereka yang menjanjikan kepada mereka kemenangan atas musuh-musuh mereka meskipun jumlah mereka sedikit dan peralatan perang mereka tidak kuat, sedangkan musuh-musuh mereka berjumlah banyak dan peralatan perangnya sangat kuat.” Mereka tidak tahu bahwa orang yang bersandar hanya kepada Allah yakin akan pertolongan yang dijanjikan oleh-Nya, sesungguhnya Allah benar-benar akan menolong mereka dan tidak akan menelantarkan mereka, betapa pun lemahnya diri mereka. Dan Allah Maha Perkasa, tidak ada yang dapat mengalahkan-Nya, lagi Maha Bijaksana dalam menetapkan takdir dan syariat-Nya.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

49. إِذْ يَقُولُ الْمُنٰفِقُونَ (berkata ketika orang-orang munafik)
Mereka adalah orang-orang yang menampakkan keimanan dan menyembunyikan kekafiran dalam diri mereka.

وَالَّذِينَ فِى قُلُوبِهِم مَّرَضٌ (dan orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya)
Mereka adalah orang-orang yang masih ragu terhadap Islam namun tidak memiliki sifat kemunafikan, karena mereka adalah orang-orang yang baru masuk Islam.

غَرَّ هٰٓؤُلَآءِ دِينُهُمْ ۗ (Mereka itu (orang-orang mukmin) ditipu oleh agamanya)
Sehingga memaksakan diri untuk memerangi kaum Quraisy padahal mereka tidak memiliki kekuatan.

وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى اللهِ فَإِنَّ اللهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ(Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah, maka sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana)
Yakni tidak akan dikalahkan oleh orang yang ingin mengalahkan-Nya dan tidak menghinakan orang yang bertawakkal kepada-Nya.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

49 Ingatlah ketika orang-orang munafik yaitu orang yang menampakkan keimanan dan menyembunyikan kekufuran. Juga orang-orang yang mempunyai penyakit di dalam hatinya atau lemah imannya mereka orang yang ragu secara terang-terangan atas kejadian janji atas mereka dalam Islam berkata: “Mereka itu orang-orang mukmin sudah tertipu oleh agamanya, mereka meyakini bahwa mereka akan memperoleh pertolongan sebab menolong agama mereka. Meskipun mereka berjumlah sedikit dan tidak begitu kuat katakanlah kepada mereka wahai Rasul (Allah berfirman): “Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah, maka sesungguhnya Allah akan meneguhkan hatinya, mengalahkan musuhnya, sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana dalam segala perbuatan-Nya maka Dia akan menyulitkan musuh-musuhNya”


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Ketika orang-orang munafik dan orang-orang yang dalam hatinya ada penyakit} lemah iman {berkata,“Mereka itu ditipu} tertipu {oleh agama mereka.” Siapa saja yang bertawakal} bergantung {kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha perkasa lagi Maha bijaksana.”


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

49. “(Ingatlah), ketika orang-orang munafik dan orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya berkata,“ yakni keraguan dan syubhat dari orang-orang yang lemah iman terhadap orang-orang yang beriman ketika mereka pergi berperang dengan jumlah minim melawan orang-orang musyrik dengan jumlah yang besar, “Mereka itu (orang-orang Mukmin) ditipu oleh agamanya.” Yakni agama yang mereka anut menggiring mereka ke medan perang ini yang mana mereka tidak memiliki kemampuan dan kekuatan untuk memenangkannya. Orang-orang munafik itu mengatakannya untuk melecehkan orang-orang Mukmin dan menghina akal mereka padahal justru orang-orang munafik itulah –demi Allah- orang-orang yang bodoh akal dan pikirannya. Karena keimanan akan mewajibkan pemiliknya maju menghadapi perkara-perkara besar yang tidak dihadapi oleh pasukan-pasukan besar karena seorang Mukmin yang bertawakal kepada Allah yang mengetahui bahwa tidak ada daya, kekuatan, dan kemampuan bagi siapa pun kecuali dengan pertolongan Allah, dan seandainya seluruh mahkluk bersepakat untuk memberi manfaat sedikit saja kepada seseorang, niscaya mereka tidak mampu melakukannya, begitu pula jika mereka bersepakat untuk memudaratkannya niscaya mereka tidak mampu memudaratkannya, kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tulis atasnya, dan dia mengetahui bahwa dia di atas kebenaran, bahwa Allah Mahabijaksana lagi Maha Penyayang dalam semua takdir dan keputusanNya, maka dia tidak akan peduli dengan kekuatan dan jumlah yang dia hadapi, dia percaya diri kepada Rabbnya, tenang tanpa rasa takut dan cemas. Oleh karena itu Allah berfirman, “Barangsiapa yang tawakal kepada Allah, maka sesungguhnya Allah Mahaperkasa lagi MahaBijaksana.” Tak ada kekuatan yang dapat mengalahkannya, “lagi Mahabijaksana”, dalam keputusanNya.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 47-49
Setelah A!lah memerintahkan orang-orang mukmin untuk ikhlas dalam berjihad di jalanNya dan memperbanyak menyebut namaNya, Dia berfirman seraya melarang mereka menyerupai orang-orang musyrik yang keluar dari negeri mereka (dengan rasa angkuh) yaitu menolak perkara kebenaran (dan dengan maksud riya') yaitu bersikap sombong terhadap mereka. Sebagaimana Abu Jahal ketika dikatakan kepadanya,"Sesungguhnya kafilah Quraisy telah selamat maka kembalilah" lalu Abu Jahal berkata “Tidak, demi Allah, kami tidak akan kembali sehingga kami sampai di mata air Badar, lalu menyembelih unta dan minum khamr serta mendengarkan nyanyian biduan yang bernyanyi untuk kami, dan orang-orang Arab akan membicarakan tentang kedudukan kami pada hari itu selamanya" Tetapi kenyataannya adalah sebaliknya, karena ketika mereka sampai di mata air Badar, ternyata mereka mendatangi air yang mendidih dan mereka dimasukkan ke dalam sumur Badar dalam keadaan terhina, rendah, kecil dan celaka dalam azab yang kekal, Oleh karena itu Allah SWT berfirman : (Dan (ilmu) Allah meliputi apa yang mereka kerjakan) yaitu Dzat yang mengetahui apa yang mereka inginkan. Oleh karena itu, Allah membalas mereka dengan balasan yang buruk.
Ibnu Abbas, Mujahid, Qatadah, Adh-Dhahhak, dan As-Suddi berkata tentang firmanNya: (Dan janganlah kalian menjadi seperti orang-orang yang keluar dari kampungnya dengan rasa angkuh dan dengan maksud riya kepada manusia) Mereka berkata bahwa mereka adalah orang-orang musyrik yang memerangi Rasulullah SAW pada perang Badar.
Firman Allah SWT: (Dan ketika setan menjadikan mereka memandang baik pekerjaan mereka dan mengatakan.”Tidak ada seorang manusia pun yang dapat menang terhadap kalian pada hari ini, dan sesungguhnya saya ini adalah pelindung kalian”), Setan (semoga dilaknat oleh Allah) menjadikan indah bagi mereka apa yang mereka datangi dan mereka inginkan itu, dan memberi semangat kepada mereka bahwa tidak ada seorang pun yang dapat mengalahkan mereka pada hari itu. Setan melenyapkan rasa takut dari kekhawatiran jika kampung halaman mereka didatangi oleh musuh mereka, Bani Bakar. Lalu setan berkata "Sesungguhnya aku ini adalah pelindung kalian" Demikian itu tampak bagi mereka ketika setan menyerupai Suraqah bin Malik bin Ju'syum, pemimpin Bani Mudlij, pembesar di daerah itu. Semuanya itu sebagaimana Allah SWT berfirman tentangnya: (Setan itu memberikan janji-janji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, padahal setan itu tidak menjanjikan kepada mereka selain dari tipuan belaka (120) (Surah An-Nisa)
Ketika musuh Alla melihat para malaikat (setan itu balik ke belakang seraya berkata: "Sesungguhnya saya berlepas diri daripada kamu, sesungguhnya saya dapat melihat apa yang kamu sekalian tidak dapat melihat) Qatadah berkata,”Demikianlah kebiasaan musuh Allah kepada orang yang taat dan menurutinya. Sehingga ketika kebenaran bertemu dengan kebathilan, maka iblis menyerahkan keburukan dan dia berlepas diri dari mereka saat itu.
Saya berkata kebiasaan bagi orang yang menaatinya, sebagaimana firman Allah SWT: ((Bujukan orang-orang munafik itu adalah) seperti (bujukan) setan ketika dia berkata kepada manusia, "Kafirlah kamu.” Maka tatkala manusia itu lelah kafir, ia berkata, "Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu karena sesungguhnya aku takut kepada Allah, Tuhan semesta alam” (16)) (Surah Al-Hasyr) dan: (Dan berkatalah setan tatkala perkara (hisab) telah diselesaikan, "Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepada kalian janji yang benar, dan aku pun telah menjanjikan kepada kalian, tetapi aku menyalahinya. Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadap kalian, melainkan (sekadar) aku menyeru kalian, lalu kalian mematuhi seruanku. Oleh sebab itu, janganlah kalian mencerca aku, tetapi cercalah diri kalian sendiri. Aku sekali-kali tidak dapat menolong kalian, dan kalian pun sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatan kalian mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu.” Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu mendapat siksaan yang pedih (22)) (Surah Ibrahim)
Firman Allah: ((Ingatlah) ketika orang-orang munafik dan orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya berkata.”Mereka itu (orang-orang mukmin) ditipu oleh agamanya”) Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang ayat ini, sebagian kelompok berdekatan dengan sebagian lain, maka Allah menjadikan sedikit jumlah orang-orang muslim berjumlah di mata orang-orang musyrik, dan juga jumlah orang-orang musyrik di mata orang-orang muslim. Lalu orang-orang musyrik berkata,"Mereka itu ditipu oleh agamanya" Sesungguhnya merea mengatakan demikian karena melihat sedikitnya jumlah oang-orang muslim, sehingga mereka menyangka bahwa mereka pasti dapat mengalahkan orang-orang muslim, tanpa diragukan lagi dalam hal itu. lalu Allah SWT berfirman: (Barang siapa yang tawakal kepada Allah, maka sesungguhnya Allah Maha perkasa lagi Maha bijaksana)
Firman Allah (Barang siapa yang tawakal kepada Allah) yaitu menyandarkan diri kepadaNya (maka sesungguhnya Allah Maha perkasa) yaitu orang yang memohon perlindungan kepadaNya tidak akan dirugikan, sesungguhya Allah Maha Perkasa lagi Maha Mencegah segala sesuatu dari segala sisi lagi Maha Agung kekuasaanNya (lagi Maha bijaksana) dalam perbuatanNya sehingga Dia tidak menempatkan sesuatu kecuali pada tempatnya, sehingga Dia menolong orang yang layak mendapatkan pertolongan, dan menelantarkan orang yang pantas atas hal itu


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Al-Anfal ayat 49: Yakni lemahnya keyakinan.

Karena berangkat melawan musuh yang banyak dalam jumlah sedikit.

Maka dia akan menang. Hal itu, karena jika sekiranya manusia berkumpul untuk memberikan manfaat kepada seseorang meskipun sedikit niscaya mereka tidak akan mampu kecuali sesuai yang ditetapkan Allah Ta’ala, dan jika sekiranya mereka berkumpul untuk menimpakan bahaya, niscaya mereka tidak akan mampu kecuali sesuai yang ditetapkan Allah Ta’ala.

Tidak ada yang dapat mengalahkan-Nya.

Dalam tindakan-Nya.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Anfal Ayat 49

Kaum munafik senantiasa menghina kaum mukmin yang tetap berangkat perang meski jumlah lawan jauh lebih banyak. Ingatlah, ketika orang-orang munafik di madinah dan orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya, yakni orang-orang islam yang belum mantap keimanannya sehingga tidak ikut hijrah ke madinah, berkata, ketika menyaksikan jumlah pasukan mukmin sangat sedikit dibanding jumlah pasukan ka-um musyrik, mereka itu, orang-orang mukmin, ditipu oleh agamanya dengan tetap berperang. Mereka mengira hanya dengan bekal iman dan takwa akan memperoleh kemenangan. Katakanlah, wahai rasul, barang siapa bertawakal kepada Allah dengan disertai usaha yang sung-guh-sungguh, maka ketahuilah bahwa Allah akan membela bahkan mem-berinya kemenangan, sebab Allah mahaperkasa lagi mahabijaksana. Ayat sebelumnya menjelaskan sikap angkuh kaum musyrik dalam perang badar, pada satu sisi, dan sikap orang-orang munafik yang berusaha melemahkan mental kaum mukmin sebelum berperang, pada sisi yang lain. Ayat ini menginformasikan kondisi mereka pada saat menghadapi maut. Sekiranya kamu melihat kaum musyrik dan munafik pada perang badar pasti akan memunculkan kengerian, yaitu ketika para malaikat mencabut nyawa orang-orang kafir sambil memukul wajah dan punggung mereka, yakni mereka dibantai oleh kaum mukmin di medan perang; dan dikatakan kepada mereka, rasakanlah oleh kalian siksa neraka yang membakar di akhirat kelak.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Demikianlah pelbagai penafsiran dari beragam mufassirun berkaitan isi dan arti surat Al-Anfal ayat 49 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa faidah bagi kita semua. Support kemajuan kami dengan memberikan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Halaman Paling Banyak Dikaji

Nikmati banyak konten yang paling banyak dikaji, seperti surat/ayat: At-Takatsur, Asy-Syams, Al-Baqarah 286, Al-Baqarah 83, Al-Ma’idah 2, Al-Mujadalah 11. Juga Ali Imran, Al-Hujurat 12, Al-Isra 23, Yunus 40-41, An-Nur 2, Az-Zalzalah.

  1. At-Takatsur
  2. Asy-Syams
  3. Al-Baqarah 286
  4. Al-Baqarah 83
  5. Al-Ma’idah 2
  6. Al-Mujadalah 11
  7. Ali Imran
  8. Al-Hujurat 12
  9. Al-Isra 23
  10. Yunus 40-41
  11. An-Nur 2
  12. Az-Zalzalah

Pencarian: surat thaha ayat 132, surat an-nisa ayat 1, al nisa ayat 59, ayat haji, al maidah 3

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: