Surat At-Taubah Ayat 35

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

يَوْمَ يُحْمَىٰ عَلَيْهَا فِى نَارِ جَهَنَّمَ فَتُكْوَىٰ بِهَا جِبَاهُهُمْ وَجُنُوبُهُمْ وَظُهُورُهُمْ ۖ هَٰذَا مَا كَنَزْتُمْ لِأَنفُسِكُمْ فَذُوقُوا۟ مَا كُنتُمْ تَكْنِزُونَ

Arab-Latin: Yauma yuḥmā 'alaihā fī nāri jahannama fa tukwā bihā jibāhuhum wa junụbuhum wa ẓuhụruhum, hāżā mā kanaztum li`anfusikum fa żụqụ mā kuntum taknizụn

Artinya: Pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka jahannam, lalu dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka: "Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu".

« At-Taubah 34At-Taubah 36 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Kandungan Mendalam Berkaitan Surat At-Taubah Ayat 35

Paragraf di atas merupakan Surat At-Taubah Ayat 35 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada sekumpulan kandungan mendalam dari ayat ini. Didapati sekumpulan penjelasan dari berbagai ahli ilmu mengenai isi surat At-Taubah ayat 35, di antaranya sebagaimana terlampir:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Pada hari kiamat akan diletakkan lempengen-lempengan emas dan perak di dalam neraka. Apabila panasnya sudah membara, maka dibakarlah dengannya dahi-dahi, lambung-lambung, dan punggung-punggung mereka, dan dikatakan kepada mereka sebagai celaan bagi mereka, ”ini adalah harta yang dulu kalian tahan dan kalian menolak mengeluarkan hak-hak Allah darinya, maka rasakanlah siksaan pedih ini dikarenakan kalian menimbun dan menahannya,


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

35. Pada hari kiamat mereka akan dibakar di neraka Jahannam dengan apa yang mereka kumpulkan itu. Apabila harta itu telah menjadi sangat panas, maka akan diletakkan pada dahi, pinggang, dan punggung mereka; dan akan dikatakan kepada mereka sebagai olokan: “Inilah harta yang dahulu kalian kumpulkan, namun tidak kalian tunaikan zakatnya, maka rasakanlah akibatnya.”


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

35. Pada hari Kiamat nanti apa yang mereka kumpulkan dan tidak mereka bayarkan kewajibannya itu akan dipanaskan di dalam Neraka Jahanam. Kemudian jika sudah sangat panas akan diletakkan di kening mereka, di lambung mereka, dan di punggung mereka. Dan mereka akan dicela dengan kata-kata, "Inilah harta kalian yang tidak kalian bayarkan kewajibannya. Maka rasakanlah akibat dari apa yang kalian kumpulkan dan tidak kalian tunaikan kewajibannya."


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

35. يَوْمَ يُحْمَىٰ عَلَيْهَا فِى نَارِ جَهَنَّمَ (pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka jahannam)
Yakni neraka dinyalakan dengan hal tersebut, dan ia memiliki panas yang tinggi.
Mereka disiksa dengan siksaan yang sesuai dengan kemaksiatan mereka, yaitu dengan disetrika menggunakan harta mereka yang dipanaskan dengan panas yang paling tinggi.

هٰذَا مَا كَنَزْتُمْ لِأَنفُسِكُمْ (Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri)
Yakni akan dikatakan kepada mereka: “inilah harta yang kalian simpan untuk kalian ambil manfaatnya, dan inilah manfaatnya!”. Ini dikatakan sebagai bentuk olokan dan hinaan bagi mereka.

فَذُوقُوا۟ مَا كُنتُمْ تَكْنِزُونَ(maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu)
Yakni rasakanlah akibatnya.
Ibnu Umar menanggapi ayat ini dengan mengatakan: “sesungguhnya hal ini berlaku sebelum disyariatkan zakat, setelah disyariatkan zakat Allah menjadikannya sebagai penyuci harta”. Kemudian ia melanjutkan “aku tidak peduli (berapa banyak hartaku) seandainya aku memiliki emas sebesar gunung Uhud maka aku telah mengetahui jumlahnya sehingga aku bisa mengeluarkan zakat darinya kemudian aku memakai sisanya untuk ketaatan kepada Allah.


📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia

Bagaimana mungkin seseorang menahan zakat dari hartanya sedangkan dia membaca firman Allah : { يَوْمَ يُحْمَىٰ عَلَيْهَا فِي نَارِ جَهَنَّمَ فَتُكْوَىٰ بِهَا جِبَاهُهُمْ وَجُنُوبُهُمْ وَظُهُورُهُمْ } "Pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka jahannam, lalu dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka" tidakkah mereka takut akan siksa dari Allah ?.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

35. Pada hari dimana harta yang mereka kumpulkan dalam neraka Jahanam yang sangat panas, lalu dahi, lambung dan punggung mereka dibakar dengannya (harta yang dipanaskan). Dan dikatakan kepada mereka dengan ejekan dan hinaan: “Inilah yang kalian timbun, silahkan kalian nikmati, lalu rasakanlah azab dan akibat dari harta yang kalian kumpulkan tanpa menunaikan zakatnya, karena setiap harta itu harus ditunaikan zakatnya, bukan ditimbun”


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Pada hari ketika hal itu dipanaskan} timbunan itu dipanaskan {dalam neraka Jahanam lalu disetrikakan} dibakarkan {dengan timbunan itu pada dahi, lambung, dan punggung mereka. “Inilah apa yang dahulu kalian timbun} apa yang kalian kumpulkan {untuk diri sendiri. Maka rasakanlah apa yang selama ini kalian simpan”


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

35. Kemudian Allah menafsirkannya dengan FirmanNya, “Pada hari dipanaskan” yaitu pada harta mereka “dalam Neraka Jahanam”, setiap dinar dan emas dipanaskan sedemikian rupa, “lalu dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka,” pada Hari Kiamat. Setiap kali ia dingin, siksa itu dilakukan kembali pada hari yang lamanya seperti lima puluh ribu tahun (di dunia), maka dikatakan kepada mereka dengan celaan dan hinaan. “INilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu.” Allah tidak menzhalimimu, akan tetapi kamulah yang menzhalimi dirimu sendiri dan disiksa dengan kekayaan ini.
Dalam dua ayat ini Allah menyebutkan penyimpangan manusia pada hartanya, yaitu dengan satu dari dua hal: bisa dengan membelanjakannya dalam kebatilan yang tidak bermanfaat apa pun, justru yang didapatkan hanyalah mudarat semata, seperti dengan membelanjakan harta dalam memuaskan nafsu dan kemaksiatan yang tidak mendukung ketaatan kepada Allah, dan mengeluarkannya untuk menghalang-halangi dari jalan Allah, bisa pula dengan tidak menafkahkannya pada hal yang bersifat wajib, dan larangan terhadap sesuatu merupakan perintah kepada kebalikannya.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

As-Suddi berkata bahwa kata “Ahbar” itu menurut orang-orang Yahudi, dan “Ar-Ruhban” itu menurut orang-orang Nasrani. hal itu sebagaimana Allah berfirman bahwa “Al-Ahbar” adalah orang-orang alim Yahudi, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Mengapa orang-orang alim mereka, pendeta-pendata mereka tidak melarang mereka mengucapkan perkataan bohong dan memakan yang haram?) (Surah Al-Maidah: 63)
dan “Ar-Ruhban” adalah orang-orang yang ahli ibadah dari orang-orang Nasrani, dan orang-orang alim mereka adalah pendeta, sebagaimana Allah berfirman: (Yang demikian itu disebabkan di antara mereka itu (orang-orang Nasrani) terdapat pendeta-pendeta dan rahib-rahib) (Surah Al-Maidah: 82)
Yang dimaksud adalah waspada terhadap ulama yang jahat dan ahli ibadah yang sesat
Disebutkan dalam hadits shahih,”Sesungguhnya kalian benar-benar akan meniru perbuatan orang-orang sebelum kalian, satu langkah demi satu langkah. Para sahabat bertanya, "Apakah yang dimaksud adalah orang-orang Yahudi dan Nasrani?" Nabi SAW menjawab, "Lalu siapa lagi?" Menurut riwayat lain, mereka mengatakan Persia dan Romawi, maka Nabi SAW menjawab, "Lalu siapa lagi kalau bukan mereka?"
Yang dimaksud adalah peringatan dari menyerupai mereka dalam ucapan dan keadaan mereka. Oleh karena itu Allah berfirman: (benar-benar memakan harta orang dengan jalan yang batil dan mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah) Demikian itu karena mereka memakan hal dunia dengan agama. Mereka juga memakan harta orang lain dengan kedudukan dan kepemimpinan mereka, sebagaimana yang dilakukan oleh para rahib Yahudi di masa Jahiliah, mereka mempunyai kehormatan, dan mereka mendapatkan hadiah dan pajak untuk diri mereka sendiri. Ketika Allah mengutus Rasulallah SAW, mereka terus berada pada kesesatan, kekufuran, dan keingkaran mereka karena ketamakan mereka untuk mempertahankan kepemimpinan itu. Lalu Allah memadamkannya dengan cahaya kenabian, dan mencabutnya dari mereka, serta menggantinya dengan kehinaan dan kerendahan, dan mereka kembali dengan murka dari Allah SWT
Firman Allah SWT: (dan mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah) yaitu di samping mereka memakan sesuatu yang haram, mereka menghalangi manusia supaydari mengikuti kebenaran; dan mencampurkan kebenaran dengan kebathilan, dan menampakkan kepada para pengikutnya yang tidak tahu bahwa mereka mengajak kepada kebaikan, dan mereka tidak seperti yang mereka duga. bahkan mereka adalah orang-orang yang mengajak kepada neraka, dan pada hari kiamat mereka tidak ditolong.
Firman Allah: (Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah) Mereka adalah golongan ketiga dari pemimpin manusia, karena sesungguhnya manusia itu adalah beban para ulama, para hamba, dan orang-orang yang memiliki harta. Jika keadaan mereka rusak, maka keadaan manusia juga rusak, sebagaimana sebagian mereka berkata:
Tiada yang merusak agama kecuali para raja, orang-orang alim. dan rahib-rahib yang jahat.
Adapun kata “Al-kanzu”, Malik meriwayatkan dari Abdullah bin Dinar, dari Ibnu Umar bahwa itu adalah harta yang tidak ditunaikan zakatnya.
Firman Allah SWT: (pada hari dipanaskan emas dan perak itu dalam neraka Jahanam lalu dibakar dengannya dahi mereka, lambung, dan punggung mereka, (lalu dikatakan) kepada mereka, "Inilah harta benda kalian yang kalian simpan untuk diri kalian sendiri, maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kalian simpan itu” (35) yaitu firman ini dikatakan kepada mereka sebagai kecaman, hinaan, dan ejekan, sebagaimana firmanNya: (Kemudian tuangkanlah di atas kepalanya siksaan (dari) air yang panas (48) Rasakanlah, sesungguhnya kamu orang yang perkasa lagi mulia (49)) (Surah Ad-Dukhan) yaitu halini karena tindakan itu, dan ini adalah sesuatu yang dahulu kalian simpan. Oleh karena itu,"Siapa saja yang mencintai sesuatu dan mendahulukannya di atas ketaatan kepada Allah, maka dia akan diazab dengan hal itu, dan mereka itu ketika mengumpulkan harta ini, dan lebih mereka sukai daripada ridha Allah kepada mereka, maka mereka akan diazab dengan hal itu"


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat At-Taubah ayat 35: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

مَا مِنْ صَاحِبِ ذَهَبٍ وَلَا فِضَّةٍ لاَ يُؤَدِّيْ مِنْهَا حَقَّهَا إِلاَّ إِذَا كاَنَ يَوْمُ اْلقِيَامَةِ صُفِّحَتْ لَهُ صَفَائِحُ مِنْ نَارٍ فَأُحْمِيَ عَلَيْهَا فِيْ نَارِ جَهَنَّمَ فَيُكْوَى بِهَا جَنْبُهُ وَجَبِيْنُهُ وَظَهْرُهُ كُلَّمَا بَرَدَتْ أُعِيْدَتْ لَهُ فِي يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُ خَمْسِيْنَ أَلْفَ سَنَةٍ حَتَّى يُقْضَى بَيْنَ اْلعِبَادِ

“Tidaklah pemilik emas maupun perak yang enggan membayar zakatnya kecuali pada hari kiamat akan dibuatkan untuknya lempengan-lempengan dari api, lalu dipanaskan kemudian dibakarkan dahi, lambung dan punggungnya dengannya. Setiap kali menjadi dingin, maka diulangi lagi dalam sehari yang lamanya 50.000 tahun sampai diputuskan masalah di kalangan manusia.” (HR. Muslim)

Dalam kedua ayat di atas, Allah Subhaanahu wa Ta'aala menyebutkan penyimpangan manusia dalam hartanya, yaitu dengan mengeluarkannya untuk yang batil, seperti untuk maksiat atau mengeluarkannya untuk menghalangi manusia dari jalan Allah, atau dengan menahan hartanya dengan tidak mengeluarkannya pada yang wajib, seperti zakat dan nafkah yang wajib.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat At-Taubah Ayat 35

Ayat ini menjelaskan azab yang diancamkan kepada para pemimpin ahli kitab dan siapa saja yang kikir sebagaimana mereka. Ingatlah, pada hari ketika emas dan perak dipanaskan dalam neraka jahanam, lalu dengan itu disetrika dahi, lambung dan punggung mereka, yakni orang-orang kaya yang tidak dermawan, seraya dikatakan kepada mereka, inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri. Dengan harta itu, bukan saja kamu tidak menunaikan zakatnya, namun juga tidak kamu manfaatkan untuk membantu mereka yang membutuhkan, maka rasakanlah akibat dari apa yang kamu simpan itu. Ancaman ini berlaku umum, yaitu ditujukan kepada siapa saja yang dikaruniai harta banyak namun kikir. Islam memang membolehkan umatnya untuk mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya, tetapi pada saat yang sama ia juga harus bersifat dermawan. Setelah ayat yang lalu menjelaskan keburukan akidah para tokoh ahli kitab, maka ayat ini kembali menginformasikan keburukan perilaku kaum musyrik, yakni mengubah hukum Allah. Di antara hukum Allah yang diubah adalah menambah hitungan bulan dalam setahun. Ayat menyatakan, bahwa sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah dalam satu tahun ialah dua belas bulan dengan mengikuti perputaran bulan, sebagaimana dalam ketetapan Allah sejak penciptaan alam ini, yakni pada waktu dia menciptakan langit dan bumi. Di antaranya, yakni dua belas bulan tersebut, ada empat bulan haram atau yang dimuliakan, yaitu zulqa'dah, zulhijjah, muharram, dan rajab. 1 itulah ketetapan agama yang lurus, yaitu bahwa empat bulan yang dimuliakan itu sesuai dengan sistem yang telah ditetapkan oleh Allah dan menjadi syariat agama-Nya, maka janganlah kamu menzalimi dirimu, baik melakukan peperangan (lihat : surah al-baqarah/2: 217), maupun perbuatan dosa lainnya, terlebih lagi dalam bulan yang empat itu, karena dosanya akan dilipatgandakan. Namun, larangan peperangan di bulan-bulan haram ini lalu dinasakh atau dihapus hukumnya dengan firman-Nya, dan perangilah kaum musyrik semuanya, sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya di mana saja dan kapan saja meski bertepatan dengan empat bulan yang semestinya dilarang untuk berperang itu. Dan ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang takwa.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Demikian bermacam penjabaran dari banyak ahli ilmu mengenai isi dan arti surat At-Taubah ayat 35 (arab-latin dan artinya), moga-moga menambah kebaikan untuk kita semua. Sokonglah usaha kami dengan memberi tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Konten Cukup Banyak Dicari

Baca berbagai materi yang cukup banyak dicari, seperti surat/ayat: Al-Kahfi 1-10, Al-Qari’ah, Quraisy, An-Nisa 59, An-Naziat, Bismillah. Ada pula Yusuf, Al-‘Ashr, Az-Zumar 53, Al-Lahab, Al-Ma’idah 3, An-Nashr.

  1. Al-Kahfi 1-10
  2. Al-Qari’ah
  3. Quraisy
  4. An-Nisa 59
  5. An-Naziat
  6. Bismillah
  7. Yusuf
  8. Al-‘Ashr
  9. Az-Zumar 53
  10. Al-Lahab
  11. Al-Ma’idah 3
  12. An-Nashr

Pencarian: surat al baqarah ayat 220, surat al baqarah ayat 191, al baqarah ayat 69, al anfal ayat 46, surat yunus ayat 40 sampai 41

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: