Surat Yunus Ayat 78

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

قَالُوٓا۟ أَجِئْتَنَا لِتَلْفِتَنَا عَمَّا وَجَدْنَا عَلَيْهِ ءَابَآءَنَا وَتَكُونَ لَكُمَا ٱلْكِبْرِيَآءُ فِى ٱلْأَرْضِ وَمَا نَحْنُ لَكُمَا بِمُؤْمِنِينَ

Arab-Latin: Qālū a ji`tanā litalfitanā 'ammā wajadnā 'alaihi ābā`anā wa takụna lakumal-kibriyā`u fil-arḍ, wa mā naḥnu lakumā bimu`minīn

Artinya: Mereka berkata: "Apakah kamu datang kepada kami untuk memalingkan kami dari apa yang kami dapati nenek moyang kami mengerjakannya, dan supaya kamu berdua mempunyai kekuasaan di muka bumi? Kami tidak akan mempercayai kamu berdua".

« Yunus 77Yunus 79 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Hikmah Penting Terkait Dengan Surat Yunus Ayat 78

Paragraf di atas merupakan Surat Yunus Ayat 78 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beragam hikmah penting dari ayat ini. Ditemukan beragam penjelasan dari berbagai ahli ilmu berkaitan isi surat Yunus ayat 78, di antaranya seperti di bawah ini:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Fir’aun dan para pembesarnya berkata kepada Musa , apakah kamu datang untuk membelokan kami dari apa yang kami dapati nenek moyang kami melakukannya berupa menyembah selain Allah, lalu kamu dan harun menggapai keagungan dan kekuasaan di bumi mesir? Dan kami tidaklah mengakui bahwa kalian berdua adalah rasul Allah yang diutus kepada kami agar kami hanya beribadah kepadaNYa semata, tiada sekutu bagiNya.”


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

78. Fir’aun dan para pengikutnya berkata kepada Musa: “Apakah kamu mendatangi kami agar dapat memalingkan kami dari tuhan-tuhan kami yang telah disembah oleh nenek moyang kami? Sehingga kamu dan Harun dapat memiliki kekuasaan di negeri Mesir? Kami sama sekali tidak mempercayai apa yang kalian datangkan.”


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

78. Kaum Fir'aun berkata kepada Musa -'alaihissalām-, "Apakah engkau datang kepada kami dengan membawa sihir ini untuk memalingkan kami dari agama warisan leluhur kami, kemudian engkau dan saudaramu menjadi raja? Kami tidak percaya kepada kalian berdua, wahai Musa dan Harun, bahwa kalian berdua adalah utusan Allah kepada kami.”


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

78. قَالُوٓا۟ أَجِئْتَنَا لِتَلْفِتَنَا عَمَّا وَجَدْنَا عَلَيْهِ ءَابَآءَنَا (Mereka berkata: “Apakah kamu datang kepada kami untuk memalingkan kami dari apa yang kami dapati nenek moyang kami mengerjakannya)
Yakni apakah kamu ingin memalingkan kami dari penyembahan kepada berhala-berhala yang kami dapatkan dari nenek moyang kami.

الْكِبْرِيَآءُ (dan supaya kamu berdua mempunyai kekuasaan)
Mereka menjadikan sebab tidak menerima dakwah nabi Musa karena dua hal; pertama, mereka berpegang pada apa yang mereka dapatkan dari nenek moyang mereka, dan yang kedua, ketamakan mereka terhadap kekuasaan, karena jika ia menerima dakwah nabi Musa maka urusan umatnya akan diserahkan kepada nabi Musa sehingga mereka tidak memiliki kekuasaan penuh, sebab mengatur urusan manusia dengan agama menghilangkan kekuasaan para raja dalam urusan kenegaraan dan adat istiadat.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

78 Fir’aun dan kaumnya berkata: “Apakah kamu datang kepada kami untuk memalingkan kami dari ajaran yang telah dilakukan nenek moyang kami, dan supaya kamu berdua mempunyai kekuasaan di muka bumi? Kami tidak akan mempercayai kamu berdua”.Mereka menolak risalah karena 2 hal yaitu berpegang teguh pada kepercayaan nenek moyang dan menginginkan kekuasaan


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Mereka berkata,“Apakah kamu datang kepada kami untuk memalingkan kami} memalingkan kami {dari apa yang kami dapati pada nenek moyang kami dan agar kalian berdua mempunyai kekuasaan} kekuasaan {di bumi} negeri Mesir {Kami tidak akan beriman kepada kalian berdua.”


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

78. “Mereka berkata”, kepada Musa, sebagai bentuk penolakan ucapannnya dengan apa yang mana dia tidak mampu untuk menolaknya. “Apakah kamu datang kepada kami untuk memalingkan kami dari apa yang kami dapati nenek moyang kami mengerjakannya.” Maksudnya, apakah kamu datang kepada kami untuk menghalangi kami dari syirik dan ibadah kepada selain Allah yang kami dapati turun temurun dari nenek moyang kami dan memerintahkan kami agar menyembah Allah semata tanpa sekutu bagiNya. Mereka menjadikan ucapan nenek moyang mereka yang sesat sebagai hujjah yang dengannya mereka menolak kebenaran yang dibawa oleh Musa.
Dan FirmanNya, “Dan supaya kamu berdua mempunyai kekuasaan di muka bumi?’ maksudnya, kamu datang kepada kami agar kamu menjadi pemimpin dan mengusir kami dari kebodohan mereka dan provokasi kepada orang awam agar memusuhi Musa dan tidak beriman kepadanya. Ini tidak dijadikan sebagai hujjah oleh orang yang mengetahui hakikat dan mampu membedakan perkara-perkara, karena hujjah tidak ditolak kecuali dengan hujjah dan bukti.
Adapun orang yang hadir membawa kebenaran lalu kebenarannya ditolak dengan ucapan yang seperti ini maka itu menunjukkan kelemahan orang yang menghadirkannya untuk mendatangkan argument yang bisa menolak pendapat lawan dialognya, karena seandainya dia mempunyai hujjah, niscaya dia menurunkannya dan tidak mengucapkan, “Tujuanmu adalah begini-begini, atau targetmu adalah ini dan ini.” Sama saja dia jujur atau dusta dalam ucapannya dan pemberitaannya tentang maksud lawannya, padahal setiap orang yang mengetahui keadaan Musa dan ajaran yang didakwahkannya, niscaya dia akan mengetahui bahwa dia sama sekali tidak mememiliki tujuan berkuasa di muka bumi, tujuan Musa sama dengan tujuan para rasul yang lain: memberi petunjuk dan membimbing manusia kepada apa yang bermanfaat bagi mereka. Akan tetapi perkara sebenarnya adalah apa yang mereka ungkapkan sendiri dengan ucapannya, “Kami tidak akan mempercayai kamu berdua.” Sebagai bentuk pengingkaran dan kesombongan bukan karena kebatilan apa yang dibawa oleh Musa dan Harun, tidak pula Karena kerancuan padanya dan tidak pula karena makna-makna lainnya kecuali karena kezhaliman, permusuhan dan kekuasaan yang mereka tuduhkan kepada Musa dan Harun.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 75-78
Allah SWT berfirman: (Kemudian Kami utus) yaitu setelah para rasul itu (Musa dan Harun kepada Fir’aun dan pemuka-pemuka kaumnya) yaitu kaumnya (dengan membawa tanda-tanda) yaitu hujjah dan bukti-bukti Kami (maka mereka menyombongkan diri dan mereka adalah orang-orang yang berdosa) yaitu mereka enggan mengikuti dan tunduk kepada kebenaran. dan mereka adalah kaum yang berdosa (Ketika datang kepada mereka kebenaran dari sisi Kami, mereka berkata, "Ini tiada lain kecuali sihir yang nyata” (76)) Seakan-akan mereka bersumpah atas hal itu (semoga Allah melaknat mereka) padahal mereka mengetahui bahwa yang mereka katakan itu dusta dan bohong, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan mereka mengingkarinya karena kezaliman dan kesombongan (mereka), padahal hati mereka meyakini (kebenaran)nya) (Surah An-Naml: 14). (Maka berkata) kepada mereka (Musa) dengan mengingkari mereka (Apakah kalian mengatakan terhadap kebenaran waktu ia datang kepada kalian, 'Sihirkah ini?' (77) padahal ahli-ahli sihir itu tidaklah mendapat kemenangan. Mereka berkata, "Apakah kamu datang kepada kami untuk memalingkan kami) yaitu membuat kami menyimpang (dari apa yang kami dapati nenek moyang kami mengerjakannya) yaitu agama yang mereka peluk (dan supaya kamu berdua) yaitu untukmu dan Harun (kekuasaan) yaitu keagungan dan kepemimpinan (Di muka bumi kami tidak akan mempercayai kamu berdua”)
Allah SWT sering menyebutkan kisah nabi Musa bersama Fir'aun dalam kitabNya yang mulia, karena itu merupakan kisah paling menakjubkan. Sesungguhnya Fir'aun waspada terhadap kelahiran nabi Musa. Lalu takdir menundukkannya, sehingga dia memelihara orang yang dia waspadai ini di dalam istana dan meja makannya, serta menjadikannya sebagai anak. Kemudian nabi Musa tumbuh besar dan Allah membuatkan baginya penyebab yang mengeluarkannya dari mereka. Lalu Allah memberinya kenabian, risalah dan dapat berbicara denganNya. Allah mengutusnya untuk mengajak Fir’aun menyembah Allah dan kembali kepadaNya. Hal itu dilakukan ketika Fir'aun berada di puncak dengan kebesaran dan kekuasaan. dia datang dengan risalah Allah dan tidak ada yang membantunya kecuali saudaranya, yaitu nabi Harun. Lalu Fir'aun membangkang, dan angkuh serta kesombongannya semakin membara. Dia menjadi besar kepala dan berpaling dengan kekuasaannya. Ia mengaku hal yang tidak layak baginya, berbuat kurang ajar terhadap Allah, berbuat sewenang-wenang, berbuat aniaya dan menghina golongan orang-orang yang beriman dari kalangan Bani Israil. Allah menjaga RasulNya, yaitu nabi Musa dan saudaranya, nabi Harun serta meliputi keduanya dengan pertolonganNya dan menjaganya dengan kekuasaanNya yang tidak pernah tidur.
Hujjah, perdebatan, dan mukjizat-mukjizat ditegakkan melalui tangan nabi Musa satu demi satu dan berturut-turut berupa sesatu yang membingungkan akan dan membuat hati terkagum-kagum, berupa sesuatu yang tidak dapat ditandingi, yang tidak lain kecuali dari orang yang dikuatkan Allah SWT (Dan tidaklah Kami perlihatkan kepada mereka suatu mukjizat kecuali mukjizat itu lebih besar daripada mukjizat-mukjizat sebelumnya) (Surah Az-Zukhruf: 48) Fir'aun dan para pemuka kaumnya (semoga Allah melaknat mereka) bersikeras mendustakan, meng­ingkari dan menyombongkan diri terhadap semua itusehingga Allah menimpakan kepada mereka azabNya yang tidak dapat dihindari, yaitu menenggelamkan mereka semuanya dalam sekejap (Maka orang-orang yang zalim itu dimusnahkan sampai keakar-akarnya. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam (45) (Surah Al-An'am)


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Yunus ayat 78: Dan beralih hanya menyembah Allah saja.

Perkataan ini merupakan pengelabuan dari mereka agar orang-orang awam mendukung mereka memusuhi Nabi Musa ‘alaihis salam dan tidak beriman kepadanya. Membantah kebenaran dengan perkataan yang seperti ini menunjukkan tidak mampunya mereka membantah hujjah lawannya, karena kalau ia memang memiliki hujjah, tentu tidak beralih mengatakan, “Maksudmu adalah begini dan begitu!” padahal orang yang mengetahui keadaan Nabi Musa ‘alaihis salam serta dakwahnya akan mengetahui, bahwa ia tidak bermaksud memperoleh kekuasaan di muka bumi, bahkan maksud Beliau sama dengan saudaranya yang lain dari kalangan para rasul, yaitu menunjukkan manusia dan mengarahkan mereka kepada hal yang bermanfaat bagi mereka.

Karena sombong dan keras kepala, bukan karena batilnya apa yang dibawa Musa dan Harun atau karena samarnya apa yang dibawa keduanya. Bahkan ucapannya tidak lain karena zhalim dan aniaya serta ingin tetap berkuasa di bumi yang mereka tuduhkan kepada Musa dan Harun.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Yunus Ayat 78

Setelah firaun dan kaumnya mendengar jawaban nabi musa, lalu mereka berkata, apakah engkau, wahai musa, datang kepada kami untuk memalingkan kami dari apa yang kami dapati nenek moyang kami mengerjakannya, yakni menyembah berhala, dan agar kamu berdua mempunyai kekuasaan di bumi, yakni di negeri mesir' kami tidak akan mempercayai kamu berdua. Setelah pada ayat sebelumnya dijelaskan penolakan firaun dan kaumnya terhadap dakwah nabi musa, lalu pada ayat ini dijelaskan tentang langkah yang diambil oleh firaun untuk menantang nabi musa dan fir'aun berkata kepada pemuka kaumnya, datangkanlah kepadaku semua penyihir yang ulung untuk melawan musa!


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Demikian beragam penjabaran dari berbagai mufassir terkait isi dan arti surat Yunus ayat 78 (arab-latin dan artinya), moga-moga memberi kebaikan bagi ummat. Bantulah usaha kami dengan mencantumkan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Link Tersering Dilihat

Kami memiliki berbagai konten yang tersering dilihat, seperti surat/ayat: ‘Abasa, Al-Lail, An-Naas, Luqman 13, Maryam, Al-Hujurat 10. Ada pula Al-Baqarah 285-286, Yasin 9, Al-Ma’idah 32, Dua (2) Terakhir al-Baqarah, At-Taubah 40, Al-Fatihah 6.

  1. ‘Abasa
  2. Al-Lail
  3. An-Naas
  4. Luqman 13
  5. Maryam
  6. Al-Hujurat 10
  7. Al-Baqarah 285-286
  8. Yasin 9
  9. Al-Ma’idah 32
  10. Dua (2) Terakhir al-Baqarah
  11. At-Taubah 40
  12. Al-Fatihah 6

Pencarian: surat an aziat, litequran ar rahman, al imran litequran, qs an nisa ayat 59 latin, surat al anbiya ayat 35

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: