Surat Hud Ayat 8
وَلَئِنْ أَخَّرْنَا عَنْهُمُ ٱلْعَذَابَ إِلَىٰٓ أُمَّةٍ مَّعْدُودَةٍ لَّيَقُولُنَّ مَا يَحْبِسُهُۥٓ ۗ أَلَا يَوْمَ يَأْتِيهِمْ لَيْسَ مَصْرُوفًا عَنْهُمْ وَحَاقَ بِهِم مَّا كَانُوا۟ بِهِۦ يَسْتَهْزِءُونَ
Arab-Latin: Wa la`in akhkharnā 'an-humul-'ażāba ilā ummatim ma'dụdatil layaqụlunna mā yaḥbisuh, alā yauma ya`tīhim laisa maṣrụfan 'an-hum wa ḥāqa bihim mā kānụ bihī yastahzi`ụn
Artinya: Dan sesungguhnya jika Kami undurkan azab dari mereka sampai kepada suatu waktu yang ditentukan. niscaya mereka akan berkata: "Apakah yang menghalanginya?" lngatlah, diwaktu azab itu datang kepada mereka tidaklah dapat dipalingkan dari mereka dan mereka diliputi oleh azab yang dahulunya mereka selalu memperolok-olokkannya.
Pelajaran Penting Terkait Dengan Surat Hud Ayat 8
Paragraf di atas merupakan Surat Hud Ayat 8 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada aneka ragam pelajaran penting dari ayat ini. Terdokumentasi aneka ragam penjabaran dari berbagai mufassir berkaitan kandungan surat Hud ayat 8, sebagiannya sebagaimana tercantum:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Dan apbila kami tangguhkan siksaan atas orang-orang musyrik tersebut sampai waktu tertentu, pastilah mereka akan menganggap kedatangannya terlambat. Dan mereka akan berkata sebagai sikap mengolok-ngolok dan mendustakannya, ”Apakah yang menghalangi siksaan ini terjadi bila memang benar akan terjadi?” ingatlah, pada hari siksaan itu datang kepada mereka, maka tidak akan ada seorangpun yang mampu menyingkirkannya dari mereka dan tidak ada pula seorangpun yang sanggup menolaknya dan akan mengepung mereka dari segala sisi siksaan yang mereka tertawakan sebelum kedatangannya.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
8. Sungguh jika Kami tangguhkan azab bagi orang-orang kafir itu sebentar saja, niscaya mereka akan bertanya-tanya: “Apa yang menghalangi-Nya untuk mengazab kami?” Ketahuilah itu merupakan ajal yang telah ditetapkan waktunya, jika telah datang maka tidak ada yang dapat menolaknya; ketika itu mereka akan ditimpa apa yang selalu mereka olok dan mereka anggap tidak mungkin terjadi.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
8. Sungguh jika Kami menunda dari orang-orang musyrik azab yang berhak mereka terima di dunia sampai beberapa hari yang ditentukan, niscaya mereka dengan nada mengejek segera berkata, "Apa yang menahan azab itu dari kami?" Ingatlah! Sesungguhnya azab yang berhak mereka terima itu memiliki masa jatuh tempo di sisi Allah. Dan ketika azab itu datang kepada mereka, tidak ada seorangpun yang dapat memalingkannya dari mereka. Azab itu pasti akan menimpa mereka. Dan mereka pasti akan dikepung oleh azab yang semula mereka minta disegerakan dengan nada mengolok-olok dan mengejek.
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
8. إِلَىٰٓ أُمَّةٍ مَّعْدُودَةٍ (sampai kepada suatu waktu yang ditentukan)
Yakni sampai beberapa hari yang sedikit saja.
لَّيَقُولُنَّ مَا يَحْبِسُهُۥٓ ۗ( niscaya mereka akan berkata: “Apakah yang menghalanginya?”)
Yakni orang-orang kafir akan berkata: “apa yang menghalangi azab untuk turun sekarang?” mereka berharap azab itu disegerakan sebagai olokan dan pendustaan.
أَلَا يَوْمَ يَأْتِيهِمْ لَيْسَ مَصْرُوفًا عَنْهُمْ(lngatlah, diwaktu azab itu datang kepada mereka tidaklah dapat dipalingkan dari mereka)
Yakni tidak dapat dihalangi dari mereka. Namun azab itu pasti akan menimpa mereka.
وَحَاقَ بِهِم مَّا كَانُوا۟ بِهِۦ يَسْتَهْزِءُونَ(dan mereka diliputi oleh azab yang dahulunya mereka selalu memperolok-olokkannya)
Yakni mereka akan terkepung oleh azab yang ingin mereka segerakan sebagai olokan itu.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
8. Sesungguhnya jika Kami undurkan azab untuk orang-orang musyrik sampai beberapa waktu yang ditentukan. niscaya mereka para pendusta dan orang munafik akan memperolok dan berkata: “Apa gerangan yang bisa menghalanginya turun sehingga belum turun?” Maka Allah menjawab: “lngatlah, di waktu azab itu datang, maka mereka tidak dapat berlari, mereka diliputi oleh azab yang dahulu selalu mereka minta disegerakan dan mereka olok-olok.”
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Sungguh jika Kami menangguhkan azab dari mereka sampai waktu tertentu} waktu yang ditentukan {niscaya mereka akan berkata,“Apakah yang menghalanginya”} manakah yang mencegah kedatangannya {Ketahuilah pada hari azab itu datang kepada mereka, tidaklah dapat dipalingkan dari mereka. Mereka dikepung} mereka dikepung {oleh sesuatu yang dahulu selalu mereka olok-olok
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
8. “dan sesungguhnya jika kami mengundurkan azab dari mereka sampai kepada suatu waktu yang ditentukan” yakni kepada waktu yang ditakdirkan, lalu mereka merasakan kelambatannya, niscaya mereka berkata karena kebodohan dan kezhaliman “apakah yang menghalanginya?” ucapan ini mengandung pendustaan mereka kepadanya. Tidak terjadinya azab yang menimpa mereka, dijadikan sebagai bukti kebohongan Rasulullah yang mengabarkan terjadinya azab, alangkah jauhnya pengambilan dalil ini. ”ingatlah diwaktu azab itu datang kepada mereka, tidaklah dapat dipalingkan dari mereka” sehingga membuat mereka mampu melihat azab yang dahulunya mereka selalu memperolok olokannya” dimana mereka meremehkannya sampai sampai mereka memastikan kebohongan orang yang hadir membawanya.
📚 Aisarut Tafasir / Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi, mudarris tafsir di Masjid Nabawi
Makna kata :
(إلى أمة معدودة) Ilaa ummatim ma’dudah : Sampai masa yang ditentukan.
(و حاق بهم) Wa haaqa bihim : Menimpa dan meliputi mereka.
Makna ayat :
Firman-Nya (ولئن أخرنا عنهم العذاب إلى أمة معدودة) Jika Kami tangguhkan bagi mereka apa yang Kami ancamkan; azab sampai waktu yang ditentukan jam, hari, bulan dan tahunnya. (ليقولن ما يحبسه) apa yang menghalangi azab tersebut, mereka mengatakannya pengingkaran dan meremehkan. (ألا يوم يأتيهم ليس مصروفا عنهم) tidak ada yang dapat mencegah dan mengalihkannya dari mereka. (وحاق بهم ما كانوا به يستهزئون) turun kepada mereka azab yang dahulu mereka ejek dengan perkataan mereka; “Apa yang menghalanginya!!?”
Pelajaran dari ayat :
• Tidak boleh terlena dengan penangguhan dari Allah kepada orang-orang yang bermaksiat. Karena bisa jadi Ia mengazabnya secara tiba-tiba sedangkan mereka tidak sadar.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat Hud ayat 8: Dengan nada mengolok-olok; karena kebodohan dan kezaliman mereka.
Yakni apa yang menghalangi azab itu turun?
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Hud Ayat 8
Orang-orang kafir itu bahkan berani menantang agar diturunkan siksa dengan segera, sebagaimana dijelaskan pada ayat ini. Dan sungguh, jika kami tangguhkan azab terhadap mereka yang mendustakan ayat-ayat kami sampai waktu yang ditentukan menurut kehendak kami, niscaya mereka yang menghendaki agar siksaan itu turun dengan segera akan berkata, dengan nada mengejek, apakah yang menghalanginya, yakni siksaan itu turun sekarang' kemudian Allah berfirman, ketahuilah wahai nabi Muhammad, ketika azab itu betul-betul datang kepada mereka dengan segera, pasti azab itu tidaklah dapat dielakkan oleh mereka. Mereka tidak dapat menahan dan menghindar karena begitu dahsyatnya azab itu. Mereka dikepung dari segala penjuru oleh azab yang dahulu mereka memperolok-olokkannya. Sikap orang-orang kafir yang tidak memercayai kebenaran Al-Qur'an dan mengingkari adanya hari pembalasan, bahkan menantang diturunkannya azab dengan segera, disebabkan oleh kesombongan dan keangkuhan mereka, sehingga hatinya sulit menerima cahaya keimanan. Setelah pada ayat sebelumnya dijelaskan tentang penciptaan langit dan bumi serta apa-apa yang ada pada keduanya, untuk menguji manusia, apakah mensyukuri nikmat Allah atau mengingkarinya, maka pada ayat ini Allah menerangkan tentang tabiat manusia pada umumnya. Dan jika kami berikan rahmat kami ke-pada manusia berupa kesehatan, harta kekayaan, kedudukan, keturun-an, dan rasa aman, kemudian rahmat itu kami cabut kembali, maka pasti-lah dia menjadi putus asa. Mereka hanya memperlihatkan keingkaran dan tidak berterima kasih serta tidak pula menghargai nikmat-nikmat yang masih ada pada dirinya.
Itulah berbagai penafsiran dari para mufassir terhadap kandungan dan arti surat Hud ayat 8 (arab-latin dan artinya), semoga membawa manfaat untuk kita. Dukunglah syi'ar kami dengan memberi tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.