Surat Hud Ayat 108

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

۞ وَأَمَّا ٱلَّذِينَ سُعِدُوا۟ فَفِى ٱلْجَنَّةِ خَٰلِدِينَ فِيهَا مَا دَامَتِ ٱلسَّمَٰوَٰتُ وَٱلْأَرْضُ إِلَّا مَا شَآءَ رَبُّكَ ۖ عَطَآءً غَيْرَ مَجْذُوذٍ

Arab-Latin: Wa ammallażīna su'idụ fa fil-jannati khālidīna fīhā mā dāmatis-samāwātu wal-arḍu illā mā syā`a rabbuk, 'aṭā`an gaira majżụż

Artinya: Adapun orang-orang yang berbahagia, maka tempatnya di dalam surga, mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain); sebagai karunia yang tiada putus-putusnya.

« Hud 107Hud 109 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Tafsir Berharga Terkait Dengan Surat Hud Ayat 108

Paragraf di atas merupakan Surat Hud Ayat 108 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beragam tafsir berharga dari ayat ini. Terdokumentasi beragam penjabaran dari berbagai pakar tafsir terhadap kandungan surat Hud ayat 108, sebagiannya seperti berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Sedangkan orang-orang yang diberi karunia kebahgiaan bagi mereka, mereka masuk kedalam surga, abadi di dalamnya selama langit dan bumi masih ada, kecuali golongan yang Allah kehendaki untuk menunda mereka masuk, yaitu orang-orang yang bermaksiat dari kalangan ahli tauhid, sesungguhnya mereka akan berada di dalam neraka beberapa waktu lamanya, kemudian dikeluarkan dari sana menuju surga dengan kehendak Allah dan rahmatNya. Dan tuhanmu akan memberikan kepada orang-orang yang bahagia di dalam surga karunia yang tidak terputus-putus dari mereka.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

108. Adapun orang-orang yang ditetapkan Allah mendapat kebahagiaan, maka mereka berada di dalam surga, mereka tinggal di dalam istana-istana dan rumah-rumah yang ada di dalamnya; mereka bersenang-senang di antara naungan-naungannya yang luas dan pohon-pohonnya yang berbuah lebat. Mereka akan kekal di dalamnya kecuali jika Allah menghendaki lain, kerena segala hal terjadi atas kehendak-Nya.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

108. Sedangkan orang-orang bahagia yang telah mendapatkan kebahagiaan dari Allah karena keimanan dan amal perbuatan baik mereka akan masuk Surga. Mereka tinggal di Surga itu untuk selama-lamanya sepanjang langit dan bumi masih ada. Kecuali orang yang Allah kehendaki untuk dimasukkan ke Neraka terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke Surga. Yaitu orang-orang mukmin yang memiliki dosa. Sesungguhnya nikmat yang Allah berikan kepada penghuni Surga tidak pernah terputus.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

108. وَأَمَّا الَّذِينَ سُعِدُوا۟ (Adapun orang-orang yang berbahagia)
Ditetapkan bagi mereka kebahagiaan dengan keimanan dan amal baik mereka.

إِلَّا مَا شَآءَ رَبُّكَ ۖ (kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain))
Yang dimaksud adalah karena mereka terlambat dalam masuk ke kubur dan ketika di padang mahsyar sebelum mereka masuk surga.

عَطَآءً غَيْرَ مَجْذُوذٍ (sebagai karunia yang tiada putus-putusnya)
Terbentang tanpa ada batas dan tanpa terputus.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

108. Adapun orang-orang yang berbahagia, dengan keimanan mereka dan amal shaleh mereka itu juga diketahui dan dibantu oleh Allah. Mereka itu menetap di surga selamanya, selama langit dan bumi. Menurut kalam bangsa Arab, ungkapan itu adalah untuk menunjukkan keabadian. Ketentuan itu sesuai dengan kehendak Allah yang mana tidak ada satupun makhluk yang beisa menaklukanNya. Dan di antara kehendakNya yaitu memuliakan mereka dengan sesuatu yang lebih agung dari hal itu. Tuhan memberi mereka pemberian yang tiada putus dan bersambung selama-lamanya. Perbedaan manusia terkait derajat rendah neraka dan derajat tinggi surga tidak bisa mencegah setiap hal yang disebutkan itu. Dia membalas setiap orang sesuai dengan perbuatannya.


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Adapun orang-orang yang berbahagia, maka di dalam surga. Mereka kekal di dalamnya selama masih ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki} kecuali orang di antara para pelaku maksiat yang bertauhid yang dikehendaki Allah untuk dimasukkan neraka sebelum dimasukkan ke surga {sebagai karunia yang tidak putus-putusnya} tidak terputus


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

108 “adapun orang orang yang berbahagia” yakni yang meraih kebahagiaan, kemenangan, dan keberuntungan ”maka tempatya di dalam surge, mereka kekal didalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Rabbmu menghendaki (yang lain)” kemudia Dia menegaskannya dengan FirmanNya ”sebagai karunia yang tiada putus putusnya.” Nikmat yang kekal dan kelezatan yang tinggi yang Allah berikan kepada mereka akan berlangsung terus, tak terputus sesaat pun. kita memohon kepada Allah dari karuniaNya.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Allah SWT berfirman: (Adapun orang-orang yang berbahagia) Mereka adalah pengikut-pengikut para rasul (maka tempatnya di dalam surga) yaitu tempat tinggal mereka adalah surga (mereka kekal di dalamnya) yaitu mereka tinggal di dalamnya selamanya (selagi masih ada langit dan bumi kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain)) makna istitsna di sini adalah bahwa keabadian mereka dalam kenikmatan yang mereka dapatkan itu bukanlah hal yang wajib, melainkan diserahkan kepada kehendak Allah SWT. MilikNyalah karunia kepada mereka selamanya, Oleh karena itu mereka diilhami untuk menyucikan dan memuji, sebagaimana mereka diilhami untuk bernafas.
Adh-Dhahhak dan Hasan Al-Bashri berkata bahwa itu berkaitan dengan hak orang-orang yang durhaka dari orang-orang yang bertauhid, yaitu mereka yang di dalam neraka , kemudian mereka dikeluarkan dari sana. Dia menyambungkan hal itu dengan firmanNya (sebagai karunia yang tiada terputus-putus) yaitu tidak terputus. Pendapat ini dikatakan oleh Mujahid, Ibnu Abbas, Abu Al-’Aliyah, dan lainnya. Agar setelah penyebutan kehendak Allah, orang yang suka menduga-duga itu menduga bahwa ada putusnya atau ada berhentinya atau ada sesuatu. Melainkan telah diputuskan baginya kekekalan dan tidak ada hentinya, sebagaimana yang dijelaskan bahwa azab penduduk neraka kekal itu berdasarkan kehendak Allah, dan keadilan serta kebijaksanaanNya, Dia mengazab mereka. Oleh karena itu Allah berfirman: (Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki) (Surah Hud: 107) dan (Dia tidak ditanya tentang apa yang diperbuat-Nya, dan merekalah yang akan ditanyai (23)) (Surah Al-Anbiya’)
Hal ini menenangkan hati dan meneguhkan niat dengan firmanNya (ebagai karunia yang tidak ada putus-putusnya)
Disebutkan dalam hadits shahih juga,”Maka dikatakan, "Wahai penduduk surga, Bagi kalian itu hidup dan tidak akan mati selamanya. Sesungguhnya bagi kalian tetap muda, dan tidak akan tua selamanya. Dan sesungguhnya bagi kalian sehat dan tidak akan sakit selamanya. Dan sesungguhnya bagi kalian tetap bersenang-senang dan tidak akan sengsara selamanya


📚 Aisarut Tafasir / Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi, mudarris tafsir di Masjid Nabawi

Makna kata : (عَطَآءً غَيۡرَ مَجۡذُوذٖ) ‘athoo’an ghaira majdzuudz : tidak terputus bahkan kekal.

Makna ayat :
Firman-Nya : (وَأَمَّا ٱلَّذِينَ سُعِدُواْ) Adapun orang yang telah Allah tulis sebagai orang yang bahagia, karena taufik-Nya sehingga mereka beriman, beramal saleh, meninggalkan syirik dan maksiat, (فَفِي ٱلۡجَنَّةِ خَٰلِدِينَ فِيهَا مَا دَامَتِ ٱلسَّمَٰوَٰتُ وَٱلۡأَرۡضُ إِلَّا مَا شَآءَ رَبُّكَۖ) maka mereka berada di dalam surga, kekal selamanya, selama langit dan bumi masih tegak. Ketentuan Allah adalah mutlak, kecuali dengan kehendak-Nya.

Pelajaran dari ayat :
• Kehendak Allah adalah mutlak, jika Dia berkehendak mengeluarkan seluruh penduduk nereka dari neraka pasti akan terjadi, jika berkehendak mengusir penduduk surge dari surge Dia pasti akan melakukannya, namun Dia telah menetapkan bahwa Dia adalah Yang Maha Perkasa dan Maha Adil.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Hud ayat 108: Lihat tafsir ayat 107.

Ya Allah, masukkanlah kami ke surga dan lindungilah kami dari neraka. Ya Allah, masukkanlah kami ke surga dan lindungilah kami dari neraka. Ya Allah, masukkanlah kami ke surga dan lindungilah kami dari neraka.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Hud Ayat 108

Dan adapun orang-orang yang berbahagia, maka tempat kembali mereka adalah di dalam surga yang penuh kenikmatan di sisi Allah yang maha mulia. Mereka kekal di dalamnya dalam waktu lama selama ada langit dan bumi ketika di dunia, kecuali jika tuhanmu menghendaki mereka diampuni dosanya lalu diberi balasan masuk surga atas amal saleh yang mereka lakukan. Anugerah Allah bagi ahli surga adalah sebagai karunia yang tidak ada putus-putusnya, melainkan kekal sepanjang masa. Karena begitu dahsyatnya keadaan hari kiamat itu, maka janganlah engkau wahai orang-orang yang mendengar seruan ini ragu-ragu tentang apa yang mereka sembah, yaitu berhala, karena sesembahan mereka tidak dapat mendatangkan manfaat dan menolak mudarat. Tindakan mereka menyembah berhala atau sejenisnya sebagaimana nenek moyang mereka dahulu menyembah, benar-benar dapat menghantarkan mereka masuk ke dalam neraka. Kami pasti akan menyempurnakan pembalasan terhadap perbuatan yang telah mereka lakukan di dunia dengan sempurna tanpa dikurangi sedikit pun.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Demikianlah berbagai penjelasan dari banyak ulama tafsir terhadap isi dan arti surat Hud ayat 108 (arab-latin dan artinya), moga-moga memberi kebaikan bagi kita semua. Dukunglah syi'ar kami dengan memberikan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Halaman Banyak Dicari

Tersedia berbagai halaman yang banyak dicari, seperti surat/ayat: An-Nahl 114, An-Nisa, Al-A’raf 54, Al-Ma’idah 48, At-Taubah, Ali ‘Imran 190. Ada juga Al-Muthaffifin, Al-Anbiya 30, At-Tin 4, Al-Fatihah 5, Al-Humazah, Al-Fatihah 4.

  1. An-Nahl 114
  2. An-Nisa
  3. Al-A’raf 54
  4. Al-Ma’idah 48
  5. At-Taubah
  6. Ali ‘Imran 190
  7. Al-Muthaffifin
  8. Al-Anbiya 30
  9. At-Tin 4
  10. Al-Fatihah 5
  11. Al-Humazah
  12. Al-Fatihah 4

Pencarian: yusuf surat ke 12 ayat 1 16, quran surat 51 ayat 18, ali imron 174, surat al ashr ayat 1, salamun alaikum bima shabartum artinya

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: