Surat Ibrahim Ayat 34

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

وَءَاتَىٰكُم مِّن كُلِّ مَا سَأَلْتُمُوهُ ۚ وَإِن تَعُدُّوا۟ نِعْمَتَ ٱللَّهِ لَا تُحْصُوهَآ ۗ إِنَّ ٱلْإِنسَٰنَ لَظَلُومٌ كَفَّارٌ

Arab-Latin: Wa ātākum ming kulli mā sa`altumụh, wa in ta'uddụ ni'matallāhi lā tuḥṣụhā, innal-insāna laẓalụmung kaffār

Artinya: Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah).

« Ibrahim 33Ibrahim 35 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Hikmah Penting Mengenai Surat Ibrahim Ayat 34

Paragraf di atas merupakan Surat Ibrahim Ayat 34 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beberapa hikmah penting dari ayat ini. Terdokumentasi beberapa penafsiran dari berbagai mufassirun terhadap makna surat Ibrahim ayat 34, misalnya seperti terlampir:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Dan Dia telah memberikan kepada kalian dari setiap yang kalian minta. Dan jika kalian menghitung nikmat-nikmat Allah pada kalian, kalian tidak akan sanggup menghitung dan membilangnya, karena jumlahnya yang banyak dan bervariatif, sesungguhnya manusia benar-benar banyak berbuat kezhaliman terhadap dirinya lagi banyak ingkar terhadap nikmat-nikmat tuhannya.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

34. Dan Allah memberi kalian segala yang kalian butuhkan dan yang kalian minta berupa kenikmatan-kenikmatan yang tidak terhitung banyaknya. Sungguh manusia sangat zalim dan banyak melupakan kenikmatan-kenikmatan tersebut.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

34. Dan Dia memberi kalian segala apa yang kalian minta dan apa yang tidak kalian minta. Bila kalian menghitung nikmat-nikmat Allah niscaya kalian tidak mampu menghitungnya, karena jumlahnya yang banyak dan beraneka macam, apa yang Allah sebutkan hanya sebagai contohnya saja. Sesungguhnya manusia banyak berbuat zalim terhadap dirinya sendiri, banyak mengingkari nikmat-nikmat Allah.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

34. وَءَاتَىٰكُم مِّن كُلِّ مَا سَأَلْتُمُوهُ ۚ (Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu mohonkan kepadanya)
Dan segala yang belum kalian minta.

وَإِن تَعُدُّوا۟ نِعْمَتَ اللهِ لَا تُحْصُوهَآ ۗ( Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya)
Kalian tidak akan mampu menghitungnya dengan cara apapun.
Seandainya ada seorang hamba yang hendak menghitung kenikmatan Allah yang diberikan kepadanya dalam penciptaan salah satu angota tubuhnya atau panca inderanya maka ia tidak akan mampu melakukannya. Jika demikian bagaimana dengan kenikmatan yang ada di seluruh badannya yang diciptakan Allah, serta kenikmatan-kenikmatan lain yang senantiasa menghampirinya dengan segala jenis dan macamnya. –ya Allah, kami bersyukur kepada-Mu atas segala kenikmatan yang telah Engkau berikan kepada kami, yang tidak ada yang mengetahuinya kecuali Engkau—

إِنَّ الْإِنسٰنَ لَظَلُومٌ(Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim)
Yakni sangat zalim terhadap dirinya sendiri dengan melalaikan rasa syukur atas kenikmatan yang Allah karuniakan kepadanya.

كَفَّارٌ(dan sangat mengingkari)
Yakni sangat ingkar terhadap kenikmatan yang Allah berikan kepadanya dan tidak mensyukuri-Nya dengan semestinya.


📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia

1 ). { وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَتَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا } "Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya" sesungguhnya haq Alla itu lebih berat dibanding apapun yang telah diberikan oleh setiap hamba, dan sesungguhnya nikmat Allah itu lebih besar dibanding usaha hamba untuk menghitungnya, namun teruslah membawa dirimu kepada taubat kepada-Nya.

2 ). Suatu ketika hasan al-Bashri mengulang dalam satu malam firman Allah : { وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَتَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا }, kemudian ditanyaka kepadanya tentang amalannya itu, beliau berkata : sesungguhnya dengan ayat itu aku mengakui akan besarnya nikmat Allah, tidaklah kita membuka mata kemudian menutupnya lagi melainkan ada nikmat yang bertambah, dan sesungguhnya nikmat Allah yang tidak kita ketahui jauh lebih banyak dari apa yang kita ketahui.

3 ). { وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَتَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا } Barangsiapa yang ingin meneliti asal usul datangnya nikmat, maka hendaklah ia memerdekakan pikirannya di taman-taman qur'an, dan senantiasa memperhatikan bagaimana Allah membilang nikmat-Nya dan memperkenalkannya kepada hamba-hamba Nya dari ayat pertama sampai ayat terakhir dari al-qur'an.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

34. Dan Allah telah memberi segala sesuatu yang kalian inginkan melalui keadan dan ucapan kalian dan sesuatu yang tidak kalian inginkan (namun dibutuhkan). Jika kalian mau menghitung nikmat Allah yang telah dilimpahkan kepada kalian, maka kalian tidak akan bisa menghitung jumlahnya dan tidak akan cukup syukur atas segala sesuatu yang diinginkan itu. Namun manusia itu menzalimi diri sendiri dengan tidak mau mensyukuri nikmat. Karena sangat ingkar dan menyangkal nikmat Allah, sehingga tidak mensyukurinya


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Dia telah menganugerahkan kepada kalian} memberi kalian {segala sesuatu yang kalian minta kepadaNya. Jika kalian menghitung nikmat Allah} nikmat Allah {niscaya kalian tidak akan mampu menghitungnya} tidak mampu mengetahui jumlahnya, dan tidak mampu menghitungnya karena jumlahnya yang banyak dan bermacam-macam{Sesungguhnya manusia itu benar-benar sangat zalim lagi sangat kufur


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

34. “Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dari segala apa yang kamu mohonkan kepadaNya”, Allah memberikan kepada kalian segala hal yang berhubungan dengan angan-angan dan kebutuhan kalian yang kalian mohonkan kepadaNya, baik melalui gerak-gerik kalian atau dengan pernyataan verbal berupa hewan-hewan ternak, alat-alat (piranti), produk-pruduk dan lain sebagainya. “Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah kamu dapat menghitungnya”, apalagi berkaitan dengan pelaksanaan syukur kalian terhadapnya “SEsungguhnya manusia itu, sangat zhalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah)”, maksudnya sifat ini merupakan tabiat manusia, di mana dia berbuat zhalim dan nekad melakukan maksiat-maksiat, lalai Dallam memenuhi hak-hak Allah, sering mengingkari nikmat-nikmat Allah, tida mensyukurinya, tidak mengakuinya, kecuali orang-orang yang diberi hidayah oleh Allah, hingga mau bersyukur atas nikmat-nikmatNya, dan menyadari hak Rabbnya (atas dirinya) dan menjalankannya.
Pada beberapa ayat ini, terdapat keterangan mengenai berbagai macam nikmat Allah yang banyak kepada hamba, baik terperinci ataupun global. Allah mengajak para hambaNya untuk berbuat syukur kepadaNya dan mengingatNya serta menganjurkan mereka untuk itu, mendorong untuk meminta dan berdoa kepadaNya di waktu-waktu malam dan siang hari, sebagaimana (timbal baliknya) bahwa nikmatNya akan datang berulang-ulang di segala waktu.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 32-34
Allah SWT menyebutkan nikmat-nikmatNya atas makhlukNya, bahwa Dia telah menciptakan untuk mereka langit sebagai atap yang dipelihara, dan bumi sebagai hamparan. dan menurunkan air dari langit. Maka Kami menumbuhkan dengan air itu berbagai jenis dari tumbuh-tumbuhan yang bermacam-macam, yaitu buah-buahan dan hasil tanaman yang bermacam-macam warna, bentuk, rasa, aroma, dan manfaatnya. Allah menundukkan bahtera sehingga dapat mengapung di atas air laut dan berlayar melewatinya dengan izin Allah SWT. Dia juga menundukkan laut untuk membawa bahtera itu agar para musafir menempuh jalan laut dari suatu daerah ke daerah yang lain untuk mengangkut kebutuhan mereka dari sini ke sana dan dari sana ke sini. Dia juga menundukkan sungai-sungai yang membelah bumi dari suatu daerah ke daerah lain sebagai rezeki untuk hamba-hambaNya berupa air minum, pengairan, dan lainnya yang beragam manfaatnya (Dan Dia telah menundukkan (pula) bagi kalian matahari dan bulan yang terus menerus beredar (dalam orbitnya)) yaitu, keduanya beredar tanpa jhenti malam dan siang hari (Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan, dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya (40)) (Surah Yasin) Matahari dan bulan, malam dan siang saling bergantian. Terkadang bagian ini mengambil bagian itu sehingga menjadi bertambah panjang. Kemudian terkadang yang itu mengambil bagian yang ini sehingga waktunya menjadi pendek (Allah memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam dan Dia menundukkan matahari dan bulan, masing-masing beredar sampai kepada waktu yang ditentukan. Sungguh, Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan) (Surah Luqman: 29)
Firman Allah: (Dan Dia telah memberikan kepada kalian (keperluan kalian) dari segala apa yang kalian mohonkan kepadaNya) yaitu, Allah menyediakan bagi kalian apa yang kalian butuhkan dalam semua keadaan sesuai dengan yang kalian minta kepadaNya. Sebagian ulama salaf berkata yaitu dari semua yang kalian minta dan yang tidak kalian minta kepadaNya. Sebagian mereka membacanya "Dan Dia telah memberikan kepada kalian keperluan kalian dari segala apa yang kalian minta kepadaNya”.
Firman Allah: (Dan jika kalian menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kalian menghinggakannya) Allah SWT memberitahukan ketidakmampuan hamba-hambaNya untuk menghitung nikmat-nikmat yang dianugerahkan, terlebih lagi untuk mensyukurinya.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Aisarut Tafasir / Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi, mudarris tafsir di Masjid Nabawi

Makna kata : (لَظَلُومٞ كَفَّارٞ) lazhaluumun kaffaar : “sungguh sangat zalim lagi ingkar.” Banyak berbuat zalim kepada dirinya atau orang lain, kaffaar sangat ingkar. Ini jika ia tidak beriman dan tidak mendapatkan hidayah, jika ia beriman dan mendapat hidayah maka sifat ini akan di cabut darinya.

Makna ayat :
(وَءَاتَىٰكُم مِّن كُلِّ مَا سَأَلۡتُمُوهُۚ) “Dan Dia memberikan segala sesuatu yang kalian minta.” Apa pun yang kalian butuhkan untuk kelangsungan kehidupan kalian. Inilah Allah, Yang berhak akan ibadah kalian, dengan penuh harap dan takut kepada-Nya. Inilah Dia, sesembahan yang benar, melazimkan agar seluruh ibadah hanya diberikan kepada-Nya, tidak ada sekutu bagi-Nya, tidak pula patung-patung dan berhala-berhala yang kalian sembah dan ajak untuk menyembahnya, yang menyebabkan kalian kafir dan ingkar, bahkan kepada kezaliman, keburukan dan kerusakan.
Firman-Nya : (وَإِن تَعُدُّواْ نِعۡمَتَ ٱللَّهِ لَا تُحۡصُوهَآۗ) “dan seandainya kalian menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kalian tidak akan mampu.” Setelah Allah menyebutkan banyak nikmat-Nya, mengabarkan bahwa tidak mungkin seorang manusia bisa menghitung nikmat-nikmat Allah, sampai kapanpun. Kemudian menjelaskan di akhir nasihat dan peringatan ini. Bahwa jika seorang insan terhalang dari keimanan dan hidayah rabbaniyah (maka ia akan menjadi) (إِنَّ ٱلۡإِنسَٰنَ لَظَلُومٞ كَفَّارٞ) banyak berbuat zalim dan sangat ingkar, dan kita memohon perlindungan kepada Allah dari hal tersebut.

Pelajaran dari ayat :
• Kewajiban beribadah kepada Allah ta’ala dan batilnya beribadah kepada selain-Nya.
• Pensifatan manusia dengan kezaliman dan ingkar yang sangat, selama dia tidak beriman dan konsisten dengan jalan Islam.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Ibrahim ayat 34: Baik dengan lisanulmaqaal (ucapan) maupun lisaanul haal (keadaan yang menunjukkan butuh).

Yakni orang kafir.

Terhadap dirinya dengan bermaksiat.

Inilah tabi’at manusia, zalim, berani berbuat maksiat, meremehkan hak-hak Tuhannya, mengingkari nikmat Allah, tidak mensyukurinya dan tidak mengakuinya, selain orang yang diberi petunjuk oleh Allah untuk mensyukuri nikmat-nikmat-Nya, mengenal hak Tuhannya dan menunaikannya. Dari ayat 32-34 disebutkan nikmat-nikmat Allah secara garis besar dan secara rinci; dengan ayat itu Allah mengajak hamba-hamba-Nya mensyukuri-Nya dan mengingat-Nya, mendorong mereka untuk meminta dan berdoa kepada-Nya di malam dan siang hari, sebagaimana nikmat-nikmat-Nya datang kepada mereka di setiap waktu.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Ibrahim Ayat 34

Dan dia telah memberikan kepadamu berbagai nikmat untuk keperluan hidup kamu sebagai anugerah atas segala apa yang kamu mohonkan kepada-Nya. Dan jika kamu berupaya menghitung nikmat Allah tersebut, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sungguh banyak nikmat yang telah Allah karuniakan, tetapi banyak sekali manusia yang mengingkari nikmat-nikmat itu. Mereka sangat zalim dan sangat mengingkari nikmat Allah. Masih berkaitan dengan nikmat Allah, dijelaskan pula bahwa nabi ibrahim memohon kepada Allah agar anak cucunya diberi nikmat dan dihindarkan dari menyembah berhala. Dan ingatlah, ketika nabi ibrahim berdoa kepada Allah, ya tuhan, jadikanlah negeri mekah ini negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku hingga akhir zaman agar tidak menyembah berhala.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Demikianlah kumpulan penjabaran dari banyak pakar tafsir mengenai kandungan dan arti surat Ibrahim ayat 34 (arab-latin dan artinya), moga-moga bermanfaat untuk ummat. Dukunglah perjuangan kami dengan mencantumkan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Yang Cukup Sering Dikunjungi

Ada banyak konten yang cukup sering dikunjungi, seperti surat/ayat: Asy-Syams, Ali Imran, Al-Baqarah 286, Al-Baqarah 83, Yunus 40-41, At-Takatsur. Termasuk Al-Hujurat 12, Az-Zalzalah, An-Nur 2, Al-Mujadalah 11, Al-Isra 23, Al-Ma’idah 2.

  1. Asy-Syams
  2. Ali Imran
  3. Al-Baqarah 286
  4. Al-Baqarah 83
  5. Yunus 40-41
  6. At-Takatsur
  7. Al-Hujurat 12
  8. Az-Zalzalah
  9. An-Nur 2
  10. Al-Mujadalah 11
  11. Al-Isra 23
  12. Al-Ma’idah 2

Pencarian: al.quraisy, surah al mukminun ayat 12 14 beserta artinya, surat hud ayat 44, surat hud ayat 1, ali imron 173

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: