Surat Al-Hijr Ayat 18

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

إِلَّا مَنِ ٱسْتَرَقَ ٱلسَّمْعَ فَأَتْبَعَهُۥ شِهَابٌ مُّبِينٌ

Arab-Latin: Illā manistaraqas-sam'a fa atba'ahụ syihābum mubīn

Artinya: Kecuali syaitan yang mencuri-curi (berita) yang dapat didengar (dari malaikat) lalu dia dikejar oleh semburan api yang terang.

« Al-Hijr 17Al-Hijr 19 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Tafsir Mendalam Terkait Dengan Surat Al-Hijr Ayat 18

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Hijr Ayat 18 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada aneka ragam tafsir mendalam dari ayat ini. Terdokumentasikan aneka ragam penjelasan dari para mufassirun mengenai makna surat Al-Hijr ayat 18, di antaranya sebagaimana berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Kecuali setan mencuri-curi pendengaran dari ucapan para penghuni mala’il a’la (majelis tertinggi para malaikat) pada sebagian waktu, lalu ia akan tertangkap dan dikejar oleh bintanng bercahaya terang yang akan membakarnya. Dan terkadang setan membisikan kepada temannya sebagian berita yang dicurinya sebelum bola api membakarnya.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

18. Kecuali setan yang berusaha mencuri pendengaran dari para Malaikat, namun ia terkena lemparan bola api yang membakarnya.


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

18. إِلَّا مَنِ اسْتَرَقَ السَّمْعَ فَأَتْبَعَهُۥ شِهَابٌ مُّبِينٌ (kecuali syaitan yang mencuri-curi (berita) yang dapat didengar (dari malaikat) lalu dia dikejar oleh semburan api yang terang)
Kami menjaga langit dari para setan agar tidak mendengar suatu wahyu atau yang lainnya, dan jika ada yang hendak mencuri-curi pendengaran maka ia akan dikejar oleh api sehingga ia akan mati atau terluka.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

18. Kecuali syaitan yang mencuri-curi berita yang dapat didengar dari malaikat, lalu dia dikejar dan dibakar oleh semburan api yang terang dan menyala


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{kecuali yang mencuri} mencuri {sesuatu yang didengar, lalu dia dikejar} lalu dia diikuti dan dikejar {oleh bintang-bintang} bintang-bintang bercahaya yang membara {yang terang} yang tampak jelas dilihat oleh penduduk bumi


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

18. “kecuali setan yang mencuri curi (berita) yang dapat didengar (dari malaikat)” maksudnya (kecuali) pada sebagian waktu terkadang setan setan berhasil mencuri curi pendengaran dengan sembunyi sembunyi dan licik “lalu ia dikejar oleh semburan api yang terang” yaitu yang terang memancar, akan membunuh atau mengikatnya. kadang kadang semburan api menangkapnya sebelum bisa mentransfernya ke para pemujanya, sehingga beritanya terputus dari bumi. Dan suatu waktu dia mampu menyampaikannya kepada mitranya, sebelum semburan api mengenainya. ia menyampaikannya kepada mitranya, sebelum semburan api mengenainya. Ia menyampaikannya dan menambahkan bersamanya seratus buah kedustaan serta menjadikan kalimat yang didengar dari langit sebagai petunjuk baginya.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 16-20
Allah SWT menyebutkan tentang penciptaan langit yang ditinggikan dan apa yang digunakan untuk menghiasnya berupa bintang-bintang yang tetap bagi orang yang merenungi dan terus melihatnya sebagai sesuatu yang dilihat sebagai keajaiban dan tanda-tanda kekuasaan yang jelas dan membuat terpesona orang yang memandangnya. Karena itu Mujahid dan Qatadah berkata bahwa yang dimaksud kata “al-buruj” di sini adalah bintang-bintang.
Saya berkata, Ini sebagaimana firman Allah SWT: (Mahasuci Allah yang menjadikan di langit gugusan bintang-bintang dan Dia juga menjadikan padanya matahari dan bulan yang bersinar (61)) (Surah Al-Furqan) Di antara mereka ada yang berkata bahwa “al-buruj” yaitu tempat-tempat bagi matahari dan bulan
Kemudian Allah SWT menyebutkan penciptaannya terhadap bumi, dan bumi itu dipanjangkan, diluaskan dan dihamparkan. Dan apa yang Dia jadikan padanya berupa gunung-gunung yang menjulang, lembah-lembah, dataran-dataran rendah, dan padang pasir. Serta apa yang Dia tumbuhkan padanya berupa hasil tanaman dan buah-buahan yang beragam.
Ibnu Abbas berkata tentang firmanNya: (segala sesuatu menurut ukuran) yaitu telah diketahui. Demikian juga dikatakan oleh Sa'id bin Jubair, Ikrimah, Abu Malik, Mujahid, Al-Hakam bin Uyainah, Al-Hasan bin Muhammad, Abu Shalih, dan Qatadah.
Di antara mereka ada yang berkata bahwa maknanya adalah sesuatu sesuai ukurannya
Firman Allah: (Dan Kami telah menjadikan untuk kalian di bumi keperluan-keperluan hidup) Allah SWT menyebutkan bahwa Dia telah menciptakan berbagai macam sebab dan penghidupan di muka bumi. itu adalah bentuk jamak dari kata “ma'isyah”.
Firman Allah: (dan (Kami menciptakan pula) makhluk-makhluk yang kalian sekali-kali bukanlah pemberi rezeki kepadanya) Mujahid berkata bahwa itu adalah hewan liar dan hewan ternak.
Ibnu Jarir berkata bahwa mereka adalah budak-budak laki-laki dan perempuan, hewan liar, dan hewan ternak. Makna yang dimaksud adalah Allah menganugerahkan kepada mereka penyebab mendapatkan upaya, dan penghidupan untuk mereka. Dia telah menundukkan untuk mereka hewan-hewan yang mereka tunggangi, dan hewan ternak yang mereka makan, dan budak-budak lelaki dan perempuan yang melayani mereka. Rezeki mereka itu dari Pencipta mereka, bukan dari orang-orang yang memiliki mereka, maka bagi mereka itu manfaat dan rezeki dari Allah SWT.


📚 Aisarut Tafasir / Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi, mudarris tafsir di Masjid Nabawi

Makna kata: (شِهَابٞ مُّبِينٞ) syihaabum mubiin : “nyala api yang terang” bintang yang dilemparkan kepada setan, kemudian membakarnya, atau merobek, atau merusaknya.

Makna ayat:
Firman-Nya : (إِلَّا مَنِ ٱسۡتَرَقَ ٱلسَّمۡعَ) “Kecuali sebagian dari mereka yang mencuri dengar” kecuali setan-setan yang menaiki langit untuk mencuri berita dari para malaikat, lalu turun mengkabarkannya kepada wali mereka berupa para dukun dari kalangan manusia (فَأَتۡبَعَهُۥ شِهَابٞ) “maka ia akan dikejar oleh semburan” dari api (مُّبِينٞ) memberikan bekas kepada setan tersebut, dengan melukainya, merusaknya, atau membakarnya. Ayat-ayat ini, yaitu firman-Nya ta’ala : (وَلَقَدۡ جَعَلۡنَا فِي ٱلسَّمَآءِ بُرُوجٗا)... hingga akhir pembahasan yang panjang ini, dimaksudkan untuk menunjukkan kekuasaan Allah ta’ala, ilmu, hikmah, dan rahmat-Nya, yang semua ini adalah dasar dari diutusnya para Rasul dan diturunkannya kitab, untuk memberikan manusia petunjuk agar hanya beribadah kepada Rabb mereka, mereka bisa mendapatkan kesempurnaan dan kebahagiaan di dunia dan di akhirat, namun orang-orang yang mendustakan tidak mengetahuinya.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Al-Hijr ayat 18: Terkadang setan mencuri berita di langit, lalu dikejar oleh meteor yang akan membakarnya, melobanginya atau mencakarnya. Jika ia lolos (tidak kena), maka setan tersebut akan menyampaikan ke telinga wali-walinya, yang terdiri dari dukun, peramal atau paranormal, lalu walinya menggabungkan seratus kedustaan terhadap berita yang benar, demikianlah yang diterangkan dalam hadits yang shahih. Agar kata-katanya dibenarkan, maka ia (dukun) menggunakan berita yang diperoleh dari setan itu.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Hijr Ayat 18

Kecuali setan yang terus-menerus berupaya keras mencuri-curi berita yang dapat didengar dari malaikat lalu dikejar oleh semburan api yang terang. Usai menyebut tanda kekuasaan-Nya di langit, Allah lalu beralih menyebut tanda kekuasaan-Nya di bumi. Allah menyatakan, dan kami telah menghamparkan bumi sebagai pijakan bagi manusia, dan kami pancangkan padanya gunung-gunung yang kukuh sebagai pasak bagi bumi agar tidak roboh dan berguncang sehingga manusia menjadi aman, serta kami ciptakan dan tumbuhkan di sana segala sesuatu, seperti tumbuhan yang beragam, menurut ukuran yang seimbang dan tepat; semuanya demi kemaslahatan makhluk-Nya.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Demikian variasi penafsiran dari banyak mufassir berkaitan isi dan arti surat Al-Hijr ayat 18 (arab-latin dan artinya), semoga membawa faidah bagi kita semua. Sokong syi'ar kami dengan mencantumkan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Yang Cukup Sering Dicari

Ada banyak materi yang cukup sering dicari, seperti surat/ayat: Quraisy, An-Nisa 59, Al-‘Ashr, Az-Zumar 53, An-Nashr, Al-Kahfi 1-10. Termasuk Al-Lahab, An-Naziat, Al-Qari’ah, Al-Ma’idah 3, Bismillah, Yusuf.

  1. Quraisy
  2. An-Nisa 59
  3. Al-‘Ashr
  4. Az-Zumar 53
  5. An-Nashr
  6. Al-Kahfi 1-10
  7. Al-Lahab
  8. An-Naziat
  9. Al-Qari’ah
  10. Al-Ma’idah 3
  11. Bismillah
  12. Yusuf

Pencarian: surah adz dzariyat, surat al kafh, attaubah 128-129, al insan litequran, surat al-lail latin

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: