Surat Al-Isra Ayat 13

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

وَكُلَّ إِنسَٰنٍ أَلْزَمْنَٰهُ طَٰٓئِرَهُۥ فِى عُنُقِهِۦ ۖ وَنُخْرِجُ لَهُۥ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ كِتَٰبًا يَلْقَىٰهُ مَنشُورًا

Arab-Latin: Wa kulla insānin alzamnāhu ṭā`irahụ fī 'unuqih, wa nukhriju lahụ yaumal-qiyāmati kitābay yalqāhu mansyụrā

Artinya: Dan tiap-tiap manusia itu telah Kami tetapkan amal perbuatannya (sebagaimana tetapnya kalung) pada lehernya. Dan Kami keluarkan baginya pada hari kiamat sebuah kitab yang dijumpainya terbuka.

« Al-Isra 12Al-Isra 14 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Hikmah Mendalam Terkait Surat Al-Isra Ayat 13

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Isra Ayat 13 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada bermacam hikmah mendalam dari ayat ini. Didapatkan bermacam penafsiran dari beragam pakar tafsir terhadap makna surat Al-Isra ayat 13, antara lain sebagaimana terlampir:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Dan setiap manusia, Allah telah menjadikan apa yang dia perbuat yang baik maupun yang buruk selalu melekat padanya, maka dia tidak akan dihisab kerena perbuatan orang lain juga tidak akan dihisab orang lain kerena amal dia. Dan pada Hari Kiamat Allah akan mengeluarkan baginya satu buku yang berisi catatan segala perbuatanya yang akan ia lihat terbuka.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

13-14. Setiap manusia tertawan dengan amalannya; dia akan mendapat balasan atas amalan tersebut, dan pada hari kiamat Kami akan mengeluarkan baginya sebuah kitab yang telah terbuka yang berisi segala kebaikan dan keburukan yang telah dia perbuat. Ketika itu akan dikatakan kepadanya: “Bacalah kitab catatan amalanmu, cukuplah hari ini sebagai saksi atas apa yang telah kamu perbuat itu”.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

13. Dan setiap manusia telah Kami jadikan amal perbuatan yang ia kerjakan senantiasa melekat pada dirinya laksana melekatnya kalung pada leher, ia tidak akan terpisah darinya hingga amal perbuatannya tersebut dihisab, dan pada hari Kiamat kelak Kami keluarkan baginya satu kitab yang tercatat di dalamnya semua amal perbuatannya yang baik dan buruk, lalu ia akan menyaksikan kitab ini terbuka dan terbentang dihadapannya.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

13. وَكُلَّ إِنسٰنٍ أَلْزَمْنٰهُ طٰٓئِرَهُۥ (Dan tiap-tiap manusia itu telah Kami tetapkan amal perbuatannya (sebagaimana tetapnya kalung) pada lehernya)
Menurut kepercayaan orang-orang arab (الطائر)/burung adalah tanda dari nasib seseorang, atau sering juga mereka sebut dengan (البخت). Dahulu mereka menggantungkan nasib seseorang dengan burung yang terbang melewati mereka, mereka mengaku bahwa mereka dapat mengetahui kebaikan atau keburukan dari burung tersebut. Maka dalam ayat ini Allah menjelaskan bahwa nasib seseorang tergantung dari kebaikan atau keburukan hati dan perbuatannya, dan burung sama sekali tidak mengatahui hal tersebut.

وَنُخْرِجُ لَهُۥ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ كِتٰبًا يَلْقَىٰهُ مَنشُورًا (Dan Kami keluarkan baginya pada hari kiamat sebuah kitab yang dijumpainya terbuka)
Dalam kitab tersebut tercantum amalan-amalan kebaikan dan keburukannya sebagai kabar gembira tentang kebaikannya yang disegerakan atau sebaliknya sebagai hinaan atas keburukannya.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

13. Dan Kami telah menetapkan kepada setiap manusia itu amal perbuatannya berupa amal baik atau buruk dengan mengikatkan tali ketentuan itu di lehernya, amal perbuatan yang ditetapkan kepadanya. Lalu Kami keluarkan baginya itu catatan amalnya pada hari kiamat, yang terbuka di hadapannya tanpa digulung. Catatan yang mengandung amal baik dan buruk


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Setiap manusia telah Kami kalungkan (catatan) amal perbuatannya di lehernya} amalnya yang diperbuat, seperti mengikat kalung di leher {Kami mengeluarkan} mengeluarkan {baginya pada hari kiamat sebuah kitab yang dia terima dalam keadaan terbuka} yang dia dapati dalam keadaan terbuka


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

13-14. Ini merupakan pemberitahuan tentang kesempurnaan keadilan Allah; bahwasanya Dia menetapkan amal perbuatan pada setiap orang (sebagaimana kalung yang menempel) pada lehernya. Maksudnya, setiap amal perbuatan yang dikerjakan, baik ataupun buruk, niscaya Allah menetapkan (ganjarannya) pada pelakunya, tidak akan berpindah kepada orang lain. (Begitu pula) orang lain pun tidak dimintai pertanggung jawaban berdasarkan amalan orang tadi. “Kami keluarkan baginya pada Hari KIamat sebuah Kitab yang dijumpainya terbuka.” Di dalamnya terdapat segala sesuatu yang pernah dia kerjakan berupa kebaikan dan keburukan, baik yang besar maupun kecil. Kemudian dikatakan kepadanya, “Bacalah kitabmu. Cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai penghisab terhadapmu.” Inilah bentuk keadilan dan keobyektifan terbesar, manakala dikatakan kepada seorang hamba, “Hisablah dirimu sendiri.” Supaya dia mengetahui fakta dosa yang ada pada dirinya yang mendatangkan azab.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 13-14
Allah SWT berfirman setelah menyebutkan tentang waktu dan segala sesuatu yang dilakukan oleh anak cucu nabi Adam di dalamnya (Dan tiap-tiap manusia itu telah Kami tetapkan amal perbuatan­nya (sebagaimana tetapnya kalung) pada lehernya) kata “thaa’ir” adalah segala sesuatu dari amalnya yang terbang, sebagaimana yang dikatakan oleh Ibnu Abbas, Mujahid, dan lainnya bahwa itu adalah amal baik dan amal buruk yang merupakan ketetapan dan balasan bagi pelakunya (Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya (7) Dan barangsiapa mengerjakan kejahatan seberat dzarrah pun niscaya ia akan melihat (balasan)nya (8)) (Surah Az-Zalzalah) Allah SWT berfirman: (seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebe­lah kiri (17) Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya Malaikat pengawas yang selalu hadir (18)) (Surah Qaf) dan (Padahal sesungguhnya bagi kalian ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaan kalian) (10) yang mulia (di sisi Allah) dan yang mencatat (pekerjaan-pekerjaan itu) (11) mereka mengetahui apa yang kalian kerjakan (12) Sesungguhnya orang-orang yang berbakti benar-benar berada dalam (surga yang penuh) kenikmatan (13) dan sesungguhnya orang-orang yang durhaka benar-benar berada dalam neraka (14)) (Surah Al-Infithar) dan (Sesungguhnya kalian hanya diberi balasan menurut apa yang kalian kerjakan) (Surah Ath-Thur: 16) serta (Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan, niscaya akan dibe­ri pembalasan dengan kejahatan itu) (Surah An-Nisa: 123) yang dimaksud adalah bahwa amal perbuatan manusia itu terpelihara dalam catatan baik yang sedikit dan yang banyak, di malam dan siang, serta pagi dan petang.
Firman Allah: (Dan Kami keluarkan baginya pada hari kiamat sebuah kitab yang dijumpainya dengan terbuka) yaitu Kami kumpulkan semua amalnya di dalam kitab yang akan diberikan kepadanya pada hari kiamat. ada yang menerima dari sebelah kanan, jika dia orang yang berbahagia, atau dari sebelah kirinya, jika dia orang yang celaka. dengan terbuka, yaitu terbuka lebar sehingga dia dan orang lain bisa membacanya, di dalamnya terdapat semua amalnya sejak permulaan hingga akhir umurnya (Pada hari itu diberitakan kepada manusia apa yang telah dikerjakannya dan apa yang dilalaikannya (13) Bahkan manusia itu menjadi saksi atas dirinya sendiri (14) Meskipun ia mengemukakan alasan-alasannya (15) (Surah Al-Qiyamah) Oleh karena itu Allah SWT berfirman (Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini seba­gai penghisab terhadapmu (14)) yaitu, sesungguhnya kamu mengetahui bahwa dirimu tidak dianiaya. Dan tidak dicatatkan atas dirimu kecuali hanya apa yang kamu kerjakan, karena sesungguhnya kamu ingat semua yang kamu lakukan. Tidak ada seorangpun yang lupa terhadap apa yang telah dia lakukan, walaupun sedikit. Pada hari itu setiap orang membaca catatan amalnya. baik orang yang bisa baca tulis atau orang yang ummi.
Firman Allah: (Kami tetapkan amal perbuatannya (sebagaimana tetapnya kalung) pada lehernya) Sesungguhnya disebutkan leher di sini, karena merupakan anggota tubuh yang tidak ada penggantinya dalam tubuh­nya. Siapa saja yang telah ditetapkan atas sesuatu, maka dia ti­dak dapat melarikan diri darinya. Sebagaimana yang dikatakan oleh seorang penyair:
“Pergilah dengan membawanya, pergilah dengan membawanya, aku telah memberinya kalung yang ada pada burung merpati”
Ma'mar meriwayatkan dari Qatadah tentang firmanNya: (Kami tetapkan amal perbuatannya (sebagaimana tetapnya kalung) pada) dia berkata bahwa itu adalah amalnya (Dan Kami keluarkan baginya pada hari kiamat) yaitu, Kami keluarkan amal itu pada hari kiamat ((berupa) sebuah kitab yang dijumpainya dalam keadaan terbu­ka) Ma'mar berkata bahwa Hasan Al-Bashri membaca firmanNya: (seorang duduk di sebelah kanan, dan yang lain duduk di sebelah kiri) (Surah Qaf: 17) Wahai anak cucu nabi Adam, Aku telah mempersiapkan bagimu catatan amalmu, dan telah ditugaskan kepadamu dua malaikat yang mulia, yang salah satunya ada di sebelah kananmu, dan yang lain ada di sebelah kirimu. Adapun yang ada di sebelah kananmu mencatat amal baikmu, dan yang ada di sebelah kirimu mencatat semua amal burukmu.


📚 Aisarut Tafasir / Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi, mudarris tafsir di Masjid Nabawi

Makna kata:
(طَٰٓئِرَهُۥ) thaa`irah : amalan dan takdirnya; kebahagiaan atau kesengsaraan.
(فِي عُنُقِهِۦۖ) fii ‘unuqih : terus bersamanya tidak akan berpisah hingga akhir.

Makna ayat:
Allah ta’ala menjelaskan bahwa Dia—karena keagungan kekuasaan-Nya, keluasan ilmu dan hikmah-Nya dalam pengaturan—menetapkan segala konsekuensi dari setiap amal yang dilakukan oleh seorang insan berupa kebahagiaan atau kesengsaraan di dunia dan akhirat. Sebuah keharusan yang tidak mungkin dihindari atau tertunda seakan-akan balasan itu terikat di lehernya, inilah makna dari firman-Nya ta’ala “Dan seluruh manusia telah Kami kalungkan catatan amal perbuatanya di lehernya…”
Firman-Nya ta’ala “Dan pada hari kiamat Kami keluarkan baginya sebuah kitab dalam keadaan terbuka.” Pada hari kiamat Allah ta’ala akan mengeluarkan bagi setiap insan kitab amalannya, maka ia akan mendapatinya “terbuka” di hadapannya.

Pelajaran dari ayat:
• Penegasan aqidah qadha` dan qadar.
• Penegasan aqidah kebangkitan dan pembalasan.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Al-Isra ayat 13: Mujahid berkata, “Tidak ada anak yang lahir, kecuali di lehernya ada selembar catatan, tertulis di sana (apakah) ia orang yang bahagia atau celaka?” Syaikh As Sa’diy berkata, “Apa yang dikerjakannya baik atau buruk, Allah jadikan melekat pada dirinya tidak berpindah kepada yang lain. Oleh karena itu, ia tidaklah dihisab dengan amal orang lain, dan orang lain tidaklah dihisab dengan amalnya.”

Yang di sana tercatat amal-amalnya; baik dan buruk, kecil dan besar.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Isra Ayat 13

Ayat yang lalu ditutup dengan pernyataan bahwa segala sesuatu telah kami rinci dan jelaskan. Salah satu yang dirinci dan dijelaskannya berupa amal-amal perbuatannya. Ayat ini menyatakan, dan setiap manusia itu telah kami tetapkan amal perbuatannya sebagaimana tetapnya kalung pada lehernya, tidak dapat terpisah satu dengan lainnya. Dan kami keluarkan baginya pada hari kiamat sebuah kitab yang mencatat semua amalnya di dunia yang dijumpainya kitab itu terbuka, tidak ada sesuatu yang ditutupi atau tersembunyi. Pada saat itu akan dinyatakan kepadanya, bacalah kitabmu yang terbuka di hadapanmu dan cukuplah dirimu sendiri pada hari ini sebagai penghitung atas dirimu yang menghitung dan menilai perbuatanmu di dunia. Kamu tidak dapat mengingkari perbuatanmu karena semuanya telah ditampakkan dengan nyata di dalam kitabmu.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Demikian beraneka penafsiran dari para ahli tafsir terkait makna dan arti surat Al-Isra ayat 13 (arab-latin dan artinya), semoga membawa manfaat bagi kita semua. Bantulah dakwah kami dengan memberi link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Yang Paling Sering Dilihat

Ada berbagai halaman yang paling sering dilihat, seperti surat/ayat: Al-Ma’idah 32, Al-Baqarah 285-286, An-Naas, Dua (2) Terakhir al-Baqarah, Yasin 9, Al-Lail. Termasuk Luqman 13, At-Taubah 40, Al-Fatihah 6, Maryam, ‘Abasa, Al-Hujurat 10.

  1. Al-Ma’idah 32
  2. Al-Baqarah 285-286
  3. An-Naas
  4. Dua (2) Terakhir al-Baqarah
  5. Yasin 9
  6. Al-Lail
  7. Luqman 13
  8. At-Taubah 40
  9. Al-Fatihah 6
  10. Maryam
  11. ‘Abasa
  12. Al-Hujurat 10

Pencarian: surah at tahrim, surat idza zulzilatil ardhu zilzalaha, surat 20 ayat 12, surat waladiyah, al baqarah 56

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: