Surat Thaha Ayat 131

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

وَلَا تَمُدَّنَّ عَيْنَيْكَ إِلَىٰ مَا مَتَّعْنَا بِهِۦٓ أَزْوَٰجًا مِّنْهُمْ زَهْرَةَ ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا لِنَفْتِنَهُمْ فِيهِ ۚ وَرِزْقُ رَبِّكَ خَيْرٌ وَأَبْقَىٰ

Arab-Latin: Wa lā tamuddanna 'ainaika ilā mā matta'nā bihī azwājam min-hum zahratal-ḥayātid-dun-yā linaftinahum fīh, wa rizqu rabbika khairuw wa abqā

Artinya: Dan janganlah kamu tujukan kedua matamu kepada apa yang telah Kami berikan kepada golongan-golongan dari mereka, sebagai bunga kehidupan dunia untuk Kami cobai mereka dengannya. Dan karunia Tuhan kamu adalah lebih baik dan lebih kekal.

« Thaha 130Thaha 132 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Pelajaran Berharga Berkaitan Surat Thaha Ayat 131

Paragraf di atas merupakan Surat Thaha Ayat 131 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada kumpulan pelajaran berharga dari ayat ini. Didapati kumpulan penjabaran dari banyak ahli ilmu berkaitan kandungan surat Thaha ayat 131, misalnya seperti termaktub:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Dan janganlah kamu memandang berbagai macam kesenangan yang telah Kami berikan kepada kaum Musyrikin dan orang-orang yang serupa dengan mereka, karena sesungguhnya itu hanya sekedar hiasan belaka yang akan sirna di kehidupan dunia ini. Kami memberikan kesenangan itu kepada mereka untuk menguji mereka dengannya. Dan rizki Tuhanmu dan pahalaNya lebih baik bagimu dari kesenangan yang Kami berikan kepada mereka dan lebih abadi, lantaran tidak ada waktu putus dan habisnya.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

131. Dan janganlah engkau tujukan pandangan matamu kepada ragam kenikmatan yang telah Kami berikan kepada beberapa golongan orang-orang yang mendustakanmu itu sebagai bunga kehidupan dunia semata agar Kami menguji mereka dengan kenikmatan itu, karena sesungguhnya kenikmatan yang Kami berikan itu akan punah, sehingga pahala Tuhanmu yang dijanjikan padamu agar engkau merasa rida dengannya lebih baik dan lebih kekal dari segala kenikmatan fana yang mereka rasakan di dunia, sebab pahala Tuhanmu tidak akan pernah terputus.


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

131. وَلَا تَمُدَّنَّ عَيْنَيْكَ إِلَىٰ مَا مَتَّعْنَا بِهِۦٓ أَزْوٰجًا مِّنْهُمْ (Dan janganlah kamu tujukan kedua matamu kepada apa yang telah Kami berikan kepada golongan-golongan dari mereka)
Tafsir ayat ini telah disebutkan pada surat al-Hijr: 88.

زَهْرَةَ الْحَيَوٰةِ الدُّنْيَا(sebagai bunga kehidupan dunia)
Yakni perhiasan dan keindahan dunia seperti harta, bangunan, perabot, kendaraan, dan lain sebagainya.

لِنَفْتِنَهُمْ فِيهِ ۚ( untuk Kami uji mereka dengannya)
Yakni untuk Kami jadikan hal itu cobaan bagi mereka.

وَرِزْقُ رَبِّكَ خَيْرٌ وَأَبْقَىٰ (Dan karunia Tuhan kamu adalah lebih baik dan lebih kekal)
Yakni apa yang Allah mudahkan bagi kamu, berupa rezeki di dunia serta pahala Allah dan apa yang Allah simpan di akhirat yang lebih baik dari apa yang Allah rezekikan kepada mereka.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia

1 ). Umar bin al-Khattab kerab membangunkan penghuni rumahnya pada malam hari untuk mendirikan shalat sebagai bentuk ketaatan kepada ayat ini.

2 ). Ibnu Taimiyah mengatakan : barangsiapa yang melihat kepada seekor kuda dan kepada binatang-binatang ternak dengan pandangan baik terhadap dunia, kekuasaan dan kekayaan, maka sesungguhnya sikapnya itu tercela sebagaimana firman Allah : { وَلَا تَمُدَّنَّ عَيْنَيْكَ إِلَىٰ مَا مَتَّعْنَا بِهِۦٓ أَزْوَٰجًا مِّنْهُمْ زَهْرَةَ ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا لِنَفْتِنَهُمْ فِيهِ } "Dan janganlah kamu tujukan kedua matamu kepada apa yang telah Kami berikan kepada golongan-golongan dari mereka, sebagai bunga kehidupan dunia untuk Kami cobai mereka dengannya", sedangkan jika melihat dengan wajah yang tidak mengurangi hak-hak agama, maka pandagangannya itu tidak lain hanya sebagai hiburan bagi dirinya saja, sebagaimana halnya ketika ia melihat kepada bunga-bunga, karena sesungguhnya perkara bathil ini kerap digunakan untuk meraih sesuatu yang haq.

3 ). Ibnu Rajab mengatakan : duduk bersama orang-orang miskin akan menghadirkan keridhoan bagi siapa yang duduk bersama mereka dengan segenap rezki yang Allah karuniakan kepadanya, dan berapapun nikmat Allah yang ada pada dirinya akan terlihat besar dibandingkan dunia ini, sebaliknya duduk bersama orang-orang kaya akan menyebabkan ketidak puasa terhadap nikmat Allah, dan menjadikan mata terus tertuju kepada kekayaan mereka, pada Allah dan rasul-Nya telah melarang, Allah berfirman : { وَلَا تَمُدَّنَّ عَيْنَيْكَ إِلَىٰ مَا مَتَّعْنَا بِهِۦٓ أَزْوَٰجًا مِّنْهُمْ زَهْرَةَ ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا لِنَفْتِنَهُمْ فِيهِ }.

4 ). Ayat ini menjadi dalil bahwa semestinya ba siapa yang dikaruniai oleh Allah ketetapan dalam penghambaan untuk tidak melihat kepada perhiasan dunia ini dengan pandangan takjub, dan agar ia selalu merasa berkecukupan dengan rezeki yang Allah karuniakan kepadanya, dan agar ia mengganti hal-hal yang dilarang dengan memperbanyak bekal ketaatan dan ibadah kepada-Nya.

5 ). Diantara paling besar yang menumbuhkan sifat hasad pada diri seseorang adalah : kerapnya mata tertuju kepada apa yang Allah beri kenikmatan kepada hamba-hamba Nya dari kekayaan, anak-anak dan sebagainya, padahal perkara ini telah dilarang oleh Nabi -صلى الله عليه وسلم-, oleh karena itu ayat ini dapat menjadi obat dari penyakit hasad.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

131. Dan jangan terlalu larut melihat dengan penuh angan dan harapan terhadap sesuatu yang dimiliki orang lain berupa kenikmatan kehidupan dunia, yaitu hiasan-hiasan dan kesenangannya seperti harta benda, bangunan, perkakas, dan kendaraan. Sungguh Kami menguji mereka dalam hal itu. Dan jadikanlah hasratmu itu hanya untuk sesuatu yang ada di sisi Allah. Dan apa yang dijaga oleh Allah dan dijanjikan Allah untukmu di akhirat itu lebih baik daripada apa yang Dia berikan kepada mereka di dunia serta lebih abadi dan tidak terputus-putus.


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Janganlah sekali-kali merngarahkan pandangan matamu} janganlah kamu memperpanjang pandangan matamu dengan pandangan berhasrat dan berminat {pada kenikmatan yang telah Kami anugerahkan kepada beberapa golongan dari mereka} beberapa golongan dari orang-orang musyrik {bunga} perhiasan {kehidupan dunia agar Kami menguji mereka} agar Kami menguji mereka {dengan itu. Karunia Tuhanmu lebih baik dan lebih kekal


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

131.Maka janganlah engkau membelalakkan “kedua matamu,” dengan penuh keheranan dan janganlah engkau berulang-ulang memandang dengan simpatik ke pernak-pernik dunia dan orang-orang yang larut dalam kemewahan padanya, dalam makanan, minuman yang lezat, palaian yang mewah, hunian-hunian yang sarat dengan keindahan, dan wanita-wanita yang cantik-cantik. Semua itu merupakan kembang “kehidupan dunia,” makasudnya jiwa orang-orang yang terpedaya begitu riang dengannya, dan (kehidupan dunia) itu menarik kekaguman orang-orang yang berpaling (dari peringatan). Orang-orang zhalim menikmatinya tanpa menengok kondisi alam akhirat. Kemudian, kembang dunia itu pun hilang dengan begitu cepat dan berlalu semua, membunuhi para pecintanya dan perundungnya. Mereka akan menyesal di saat sesal tidak berguna lagi. Mereka mengetahui tindak tanduk mereka ketika memasuki Hari Kiamat. Allah hanyalah menjadikannya sebagai sumber fitnah dan ujian, supaya dapat dideteksi orang-orang yang diam dan terpukau dengannya dan orang-orang yang lebih baik amalannya. Sebagaimana Allah berfirman,
"Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang ada di bumi sebagai perhiasan baginya, agar Kami menguji mereka siapakah di antara mereka yang terbaik perbuatannya. Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menjadikan (pula) apa yang di atasnya menjadi tanah rata lagi tandus." (Al-Kahfi:7-8).
“Dan karunia Rabbmu,” yang segera (dapat diraih), berupa ilmu, iman, dan hakikat-hakikat amalan yang shalih. Dan karunia yang ditunda (di akhirat) berupa kenikmatan yang lestari dan kehidupan yang nyaman di sisi Rabb Yang Maha Penyayang “adalah lebih baik,” daripada sesuatu yang Kami limpahkan kepada kelompok-kelompok itu pada dzat dan sifat-sifatnya. “dan lebih kekal,” lantaran tidak pernah terputus. Buah-buahnya dan kesejukannya langgeng. Seperti Firman Allah,
"Tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi. Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal." (Al-A’la:16-17).
Dalam ayat ini terselip sebuah isyarat bahwa seorang hamba jika menyaksikan pada dirinya terdapat kerakusan terhadap pesona dunia dan sorotan kepadanya, maka dia wajib mengingatkan dirinya dengan kenikmatan-kenikmatan yang ada di depannya (di akhirat) dari karunia Rabbnya, dan dia harus membandingkan antara ini dan itu.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 131-132
Allah SWT berfirman kepada NabiNya, Muhammad SAW,"Janganlah melihat orang-orang yang bermewah-mewahan dan kenikmatan yang mereka miliki. Karena sesungguhnya hal itu tidal lain merupakan perhiasan dan nikmat yang pasti lenyap, kami menguji mereka dengan hal itu dan hanya sedikit orang yang banyak bersyukur di antara hamba-hambaKu"
Mujahid berkata bahwa firmanNya (azwajan minhum) adalah orang-orang kaya karena sungguh telah diberikan kepadamu apa yang lebih baik daripada apa yang diberikan kepada mereka. Sebagaimana Allah berfirman di ayat lain: (Dan sesungguhnya Kami telah berikan kepadamu tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang dan Al-Qur’an yang agung (87) Jangan sekali-kali engkau (Muhammad) tujukan pandanganmu kepada kenikmatan hidup yang telah Kami berikan kepada beberapa golongan di antara mereka (orang kafir)) (Surah Al-Hijr: 87-88). Begitu juga apa yang disiapkan Allah SWT kepada Rasulullah SAW di akhirat merupakan sesuatu yang agung tanpa batas dan tidak bisa digambarkan. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karuniaNya kepadamu, lalu (hati) kamu menjadi puas (5)) (Surah Adh-Dhuha) Oleh karena itu Allah berfirman: (Dan karunia Tuhan kamu adalah lebih baik dan lebih kekal)
Beliau SAW adalah orang paling zuhud di dunia, padahal beliau mampu menguasainya. Ketika beliau mendapatkan harta, beliau menafkahkannya di bagian sini dan bagian sana kepada hamba Allah dan tidak pernah menyimpan sesuatu pun untuk diri beliau di hari esok.
Qatadah dan As-Suddi berkata tentang firmanNya: (bunga kehidupan dunia) yaitu perhiasan kehidupan dunia.
Qatadah berkata tentang firmanNya: (untuk Kami fitnah mereka dengannya=) yaitu Kami menguji mereka.
Firman Allah: (Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan salat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya) yaitu, selamatkanlah mereka dari azab Allah dengan mengerjakan shalat dan bersabarlah dalam mengerjakannya. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka) (Surah At-Tahrim: 6)
Firman Allah: (Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu) yaitu ketika kamu mengerjakan shalat, maka rezeki akan datang kepadamu dari arah yang tidak kamu sangka. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar (2) Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangka) (Surah Ath-Thalaq) dan ((56) (57) (58)) (Surah Adz-Dzariyat) Oleh karena itu Allah berfirman: (Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu)
Firman Allah: (Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa) yaitu, akibat yang baik di dunia dan akhirat, yaitu surga hanya bagi orang yang bertakwa kepada Allah.
Disebutkan dalam hadits shahih bahwa Rasulullah SAW bersabda,”Tadi malam aku melihat dalam mimpi seakan-akan kita berada di rumah Uqbah bin Rafi', lalu kita disuguhi buah kurma masak dari kurmanya Ibnu Thab. Lalu aku menakwilkan mimpi itu, bahwa sesungguhnya akibat yang terpuji dan derajat yang tinggi itu bagi kita di dunia, dan bahwa agama kita telah sempurna.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Thaha ayat 131: Yakni merasa kagum.

Seperti makanan dan minuman yang enak, pakaian yang indah, harta yang banyak, rumah yang besar, wanita yang cantik, dsb. Sesungguhnya semua itu bunga kehidupan dunia, di mana orang-orang yang tertipu bersenang-senang dengannya, demikian pula orang-orang zalim. Perhiasan itu akan hilang dan ditinggalkan, menyakitkan hati pencintanya dan mereka akan menyesal pada hari kiamat serta akan mereka ketahui bahwa Allah menjadikannya sebagai ujian dan cobaan agar Dia mengetahui siapa yang tergoda dan siapa yang tidak tergoda, yakni tetap baik perbuatannya. Allah Subhaanahu wa Ta'aala berfirman, “Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang di bumi sebagai perhiasan baginya, agar Kami menguji mereka siapakah di antara mereka yang terbaik perbuatannya.--Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menjadikan (pula) apa yang di atasnya menjadi tanah rata lagi tandus.” (Terj. Al Kahfi: 7-8)

Sehingga mereka berbuat melampaui batas.

Baik yang segera (di dunia) maupun yang ditunda (di akhirat). Rezeki yang segera berupa ilmu, iman dan hakikat-hakikat amal saleh, sedangkan rezeki yang ditunda berupa kenikmatan yang kekal dan kehidupan yang sejahtera di dekat Ar Rahman (yakni Surga). Ya Allah masukkanlah kami ke surga dan jauhkanlah kami dari neraka. Ya Allah masukkanlah kami ke surga dan jauhkanlah kami dari neraka. Ya Allah masukkanlah kami ke surga dan jauhkanlah kami dari neraka.

Dari kenikmatan yang diberikan kepada mereka di dunia.

Dalam ayat ini terdapat isyarat, bahwa seorang hamba apabila melihat dirinya tergiur oleh perhiasan dunia, maka hendaknya ia ingat kenikmatan akhirat dan membandingkan keduanya.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Thaha Ayat 131

131. Banyak orang kafir yang mendapat rezeki dan kenikmatan duniawi berlimpah. Allah mengingatkan kaum mukmin untuk tergiur dengan hal tersebut. Wahai orang beriman, janganlah kamu terpesona oleh apa yang orang kafir itu peroleh dan janganlah pula kamu tujukan kedua matamu dengan antusias dan penuh harap kepada apa yang telah kami berikan, berupa kenikmatan duniawi, kepada golongan-golongan dari mereka. Sungguh, semua itu tidak lain sebagai bunga kehidupan dunia untuk kami uji mereka dengannya, dan ketahuilan bahwa karunia tuhan kamu adalah lebih baik dan lebih kekal dari segala sisinya


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Demikian bermacam penafsiran dari para ahli ilmu berkaitan kandungan dan arti surat Thaha ayat 131 (arab-latin dan artinya), moga-moga menambah kebaikan untuk kita bersama. Support perjuangan kami dengan memberikan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Konten Cukup Banyak Dilihat

Tersedia banyak materi yang cukup banyak dilihat, seperti surat/ayat: Al-Isra 32, Al-Falaq, Al-Hujurat 13, Al-Qadr, Do’a Setelah Adzan, Al-Kafirun. Termasuk Yusuf 28, Seribu Dinar, An-Naba, Al-Fatihah, Al-A’la, Adh-Dhuha.

  1. Al-Isra 32
  2. Al-Falaq
  3. Al-Hujurat 13
  4. Al-Qadr
  5. Do’a Setelah Adzan
  6. Al-Kafirun
  7. Yusuf 28
  8. Seribu Dinar
  9. An-Naba
  10. Al-Fatihah
  11. Al-A’la
  12. Adh-Dhuha

Pencarian: qs at taubah ayat 105, ayat.kursi, al baqarah 238, surat iqra, arti dari allahu somad

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: