Surat Al-Anbiya Ayat 96

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

حَتَّىٰٓ إِذَا فُتِحَتْ يَأْجُوجُ وَمَأْجُوجُ وَهُم مِّن كُلِّ حَدَبٍ يَنسِلُونَ

Arab-Latin: ḥattā iżā futiḥat ya`jụju wa ma`jụju wa hum ming kulli ḥadabiy yansilụn

Artinya: Hingga apabila dibukakan (tembok) Ya'juj dan Ma'juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi.

« Al-Anbiya 95Al-Anbiya 97 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Tafsir Mendalam Berkaitan Surat Al-Anbiya Ayat 96

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Anbiya Ayat 96 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada berbagai tafsir mendalam dari ayat ini. Ada berbagai penafsiran dari para ahli ilmu terkait kandungan surat Al-Anbiya ayat 96, di antaranya seperti tercantum:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

96-97. Apabila tembok penutup Ya’juj dan Ma’juj dibuka, dan mereka merangsek segera dari dataran-dataran yang tinggi, dan mereka kemudian menyebar di sisi-sisinya dengan tepat. Dan telah dekatlah Hari Kiamat, dan tampaklah kengerian-kengeriannya. Tiba-tiba pandangan-pandangan orang-orang kafir terbelalak terbuka tidak bisa berkedip dikarenakan dahsyatnya rasa takut mereka. Mereka memekikkan kecelakaan bagi diri mereka dalam penyesalan dengan berkata, “Celaka kami, kami telah bermain-main lagi lalai terhadap hari ini dan untuk mempersiapkan diri untuk menyongsongnya. Dan kami dengan sikap itu telah menzhalimi diri sendiri.”


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

96. Mereka sama sekali tidak akan pernah kembali ke dunia. Hingga jika tembok Yakjuj dan Makjuj dibukakan, dan pada hari itu mereka keluar dengan cepat dari setiap tempat yang tinggi.


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

96. حَتَّىٰٓ إِذَا فُتِحَتْ يَأْجُوجُ وَمَأْجُوجُ (Hingga apabila dibukakan (tembok) Ya’juj dan Ma’juj)
Yakni orang-orang yang disebutkan tadi akan tetap pada perbuatan mereka sampai datang tanda-tanda kedatangan hari kiamat yang diantaranya adalah terbukanya tembok yang mengurung Ya’juj dan Ma’juj.

وَهُم مِّن كُلِّ حَدَبٍ يَنسِلُونَ(dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tingg)
Yakni Ya’juj dan Ma’juj ketika itu akan keluar dari setiap dataran tinggi di bumi yang bergerak dengan cepat menuju tempat yang telah ditakdirkan bagi mereka. Dan keluarnya mereka adalah bagian dari tanda-tanda kedatangan hari kiamat telah dekat.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

96. Mereka tidak bisa kembali sampai terjadinya hari kiamat dan munculnya tanda-tanda kiamat di antaranya yaitu terbukanya penghalang bagi Ya’juj dan Ma’juj yaitu suku yang kejam. Dari setiap tempat tinggi di bumi mereka keluar dengan cepat.


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Sehingga apabila Ya’juj dan Ma’juj dibuka} dibuka penghalang Ya’juj dan Ma’juj {dan mereka berjalan dengan cepat} bergegas dalam berjalan {dari seluruh tempat yang tinggi} tempat yang tinggi di bumi


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

96. INi sebuah peringatan dari Allah bagi sekalian manusia agar mereka tidak selalu berada di atas kekufuran dan kubangan maksiat, serta bahwa sudah dekat masa keluarnya Ya’juj dan Ma’juj. Mereka adalah dua suku besar dari kalangan Bani Adam. Dzul Qarnain telah menutup gerbang keluar bagi mereka tatkala sampai kepada beliau (keluhan orang-orang) mengenai sepak terjang perusakan yang mereka perbuat di bumi. Di akhir zaman nanti, pintu akan terbuka. Mereka pun bertebaran menuju orang-orang. Padahal kondisi ini, gambaran yang disebutkan Allah adalah (mereka) berasal dari tempat yang tinggi, yakni hadb “mereka turun dengan cepat,” dengan bergegas.
Pada ayat ini terkandung pertanda besarnya jumlah mereka yang banyak lagi fantastis, dan kecepatan pergerakan mereka di bumi, baik dengan kemampuan mereka sendiri atau melalui cara-cara yang Allah ciptakan bagi mereka berupa sebab-sebab yang dapat mendekatkan jarak tempuh yang jauh, mempermudah perjalanan yang sulit. Mereka itu menundukkan orang-orang dan menguasai mereka di dunia. Tidak ada seorang pun yang berdaya unttuk memerangi mereka.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 95-97
Allah SWT berfirman: (Sesungguhnya tidak mungkin atas (penduduk) suatu negeri) Ibnu Abbas berkata bahwa maknanya adalah wajib, yaitu telah ditakdirkan bahwa sesungguhnya penduduk suatu kota yang telah dibinasakan tidak akan dihidupkan kembali sebelum hari kiamat. Dalam riwayat lain dari Ibnu Abbas, bahwa mereka tidak dikembalikan yaitu tidak bertaubat. Pendapat yang pertama lebih jelas, hanya Allah yang lebih mengetahui.
Firman Allah: (Hingga apabila dibukakan (tembok) Ya’juj dan Ma'juj) Telah kami jelaskan bahwa mereka adalah keturunan nabi Adam bahkan dari keturunan nabi Nuh, dari anak-anak Yafits yaitu orang tua bangsa Turki, dan bangsa Turki adalah sebagian kecil dari mereka. Ya’juj dan Ma'juj ditinggalkan di balik tembok penghalang yang dibangun Dzulqarnain. Dan dia berkata: (Dinding ini adalah rahmat dari Tuhanku, maka apabila sudah datang janji Tuhanku, Dia akan menjadikannya hancur luluh; dan janji Tuhanku itu adalah benar (98) Kami biarkan mereka di hari itu bercampur aduk antara satu dengan yang lain, kemudian ditiup lagi sangkakala, lalu Kami kumpulkan mereka itu semuanya) (Surah Al-Kahfi) Dan di sini Allah berfirman: (Hingga apabila dibukakan (tembok) Ya’juj dan Ma'juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi (96)) yaitu mereka berjalan dengan cepat untuk berbuat kerusakan. Kata “Al-hadab” yaitu dataran tinggi di bumi. Pendapat ini dikatakan Ibnu Abbas. Demikianlah sikap mereka ketika keluar, seakan-akan pendengar dibawa seakan-akan menyaksikan hal tersebut (dan tidak ada yang dapat memberikan keterangan kepadamu sebagai­mana yang diberikan oleh Yang Maha Mengetahui) (Surah Fathir: 14) Ini adalah pemberitahuan Tuhan Yang mengetahui apa yang telah lalu dan apa yang akan datang, Dzat yang mengetahui apa yang tersembunyi di langit dan bumi, tidak ada Tuhan selain Dia.
Disebutkan dalam banyak hadits dari banyak sumber dari sunnah Nabi tentang keluarnya mereka.
Diriwayatkan dari An-Nawwas bin Sam'an Al-Kalabi, dia berkata bahwa pada siang hari Rasulullah SAW menceritakan tentang Dajjal, lalu beliau merendahkan dan meninggikan suara, sehingga kami menyangka beliau berada di dalam kebun kurma. Nabi SAW bersabda,"Bukan Dajjal yang aku khawatirkan atas kalian. Karena jika Dajjal muncul, dan aku masih di antara kalian, maka aku adalah yang akan menghadapinya, bukan kalian. Jika dia muncul, sedangkan jika dia muncul dan aku tidak berada di antara kalian, maka setiap orang wajib membela dirinya, dan Allahlah yang menjaga setiap orang muslim sepeninggalanku. Sesungguhnya dia adalah seorang pemuda, berambut keriting, dengan bola mata yang menonjol. Sesungguhnya dia keluar dengan pasukan berkuda memenuhi antara negeri Syam dan Irak, lalu menyebar ke arah kanan dan kiri. Wahai hamba-hamba Allah, berpegang teguhlah kalian" Kami bertanya,"Wahai Rasulullah, berapa lamakah Dajjal tinggal di bumi?" Rasulullah SAW menjawab "Empat puluh hari, ada satu hari seperti satu tahun, da satu hari seperti satu bulan, dan ada ada satu hari seperti satu minggu, serta hari-hari lainnya seperti hari-hari kalian sekarang ini" Kami bertanya,"Wahai Rasulullah, tentang sehari yang lamanya sama dengan satu tahun, apakah cukup bagi kita untuk mengerjakan shalat sehari semalam di dalamnya?" Rasulullah SAW bersabda, “Tidak, tetapi tentukanlah perhitungan waktunya" Kami bertanya,"Wahai Rasulullah, bagaimanakah kecepatan perjalanannya di muka bumi ?" Rasulullah bersabda, "Seperti hujan yang diiringi dengan angin besar. Lalu melewati suatu negeri, maka Dajjal dan tentaranya menyeru mereka. Dan mereka menerima seruannya, maka Dajjal memerintahkan kepada langit maka turunlah hujan; dan bumi, maka tumbuhlah tanaman, dan meninggalkan untuk mereka ternak yang bertubuh gemuk-gemuk, serta berlimpah air susunya. Jika Dajjal melewati suatu negeri dan menyeru mereka, lalu mereka menolaknya, maka harta benda mereka mengikuti Dajjal, sehingga mereka tidak mempunyai harta, tidak ada sesuatu pun yang tersisa dari harta mereka. Jika Dajjal melewati suatu daerah yang tandus, maka berkata kepadanya, “Keluarkanlah semua perbendaharaanmu"maka semua perbendaharaannya muncul dan mengikutinya seperti lebah" Rasulullah SAW berfirman, bahwa Dajjal memerintahkan untuk membunuh seorang lelaki, lalu lelaki itu dia sabet dengan pedang lalu terpotong menjadi dua bagian dalam keadaan terpental jauh. Kemudian Dajjal memanggilnya, lalu kembali dan datang kepadanya. Ketika Dajjal dan tentaranya dalam keadaan itu, Allah SWT menurunkan nabi Isa putra Maryam. Nabi Isa turun di menara putih di sebelah timur kota Damaskus dengan memakai dua lapis baju berwarna kuning seraya meletakkan kedua tangannya di antara sayap dua malaikat. Lalu nabi Isa mengejar Dajjal dan dapat menjumpainya di pintu sebelah timur kota Ladd. Rasulullah SAW bersabda, bahwa ketika mereka dalam keadaan demikian, tiba-tiba Allah menurunkan wahyuNya kepada nabi Isa putra Maryam,"Sesungguhnya Aku mengeluarkan sebagian hamba-hambaKu yang tidak akan mampu kamu perangi, maka selamatkanlah hamba-hambaKu yang beriman ke bukit Thur" Lalu Allah mengeluarkan Ya'juj dan Ma'juj, sebagaimana Allah SWT berfirman: (dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi) Lalu nabi Isa dan sahabat-sahabatnya berdoa kepada Allah SWT dengan penuh harap. Kemudian Allah mengirimkan wabah ulat yang menjangkiti tengkuk Ya’juj dan Ma’juj, sehingga mereka mati semuanya bagaikan kematian seseorang. Lalu nabi Isa dan para sahabatnya turun, dan mereka tidak menjumpai suatu rumah pun di bumi melainkan dipenuhi dengan bangkai dan bau busuk Ya’juj dan Ma'juj . Lalu nabi Isa dan para sahabatnya memohon kepada Allah dengan penuh harap. Lalu Allah mengirimkan burung-burung seperti unta yang paling besar, lalu burung-burung itu membawa bangkai Ya’juj dan Ma’juj untuk membuangnya ke tempat yang dikehendaki Allah”
Ibnu Jabir berkata,”Telah bercerita kepadaku ‘Atha’ bin Yazid As-Saksaki dari Ka'b atau lainnya yang berkata yaitu membuang bangkai mereka ke ngarai yang dalam. Ibnu Jabir bertanya,"Wahai Abu Yazid, di manakah ngarai yang dalam itu ?" dia menjawab,"Tempat terbitnya matahari"
Dia berkata,”Allah menurunkan hujan lebat yang tanpa henti menimpa rumah perkotaan dan kampung-kampung selama empat puluh hari, lalu hujan itu mencuci bumi sehingga menjadi bersih dan licin. Lalu dikatakan kepada bumi,"Keluarkanlah tanamanmu dan keberkatanmu" dia berkata,”Lalu pada masa itu satu buah delima dapat mencukupi beberapa orang, dan mereka dapat bernaung di bawah daunnya. Ternak juga diberkati sehingga perahan susu seekor unta betina mencukupi untuk minum sejumlah besar orang, dan perahan susu dari seekor sapi betina dapat mencukupi banyak orang, dan perahan susu seekor kambing betina cukup untuk satu keluarga. Dia berkata,”Ketika mereka dalam keadaan demikian, tiba-tiba Allah SWT mengirimkan angin yang harum, lalu angin itu menerpa bagian bawah ketiak mereka dan mencabut ruh setiap orang muslim, atau setiap orang mukmin. Sehingga yang tersisa hanyalah orang-orang jahat saja yang mereka sama dengan sekumpulan keledai liar, maka hari kiamat terjadi atas mereka.
Firman Allah: (Dan telah dekatlah kedatangan janji yang benar) yaitu hari kiamat, ketika telah terjadi kengerian, guncangan dan kekacauan, maka hari kiamat telah dekat. Dan jika hari kiamat terjadi, maka orang-orang kafir itu berkata,("Ini adalah hari yang sangat sulit") (Surah Al-Qamar: 8) Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (maka tiba-tiba terbelalaklah mata orang-orang yang kafir) yaitu kengerian yang mereka saksikan peristiwa-peristiwa yang agung itu (Aduhai, celakalah kami) yaitu mereka berkata, "Aduhai, celakalah kami" (Sesungguhnya kami adalah dalam kelalaian tentang ini) yaitu di dunia (bahkan kami adalah orang-orang yang zalim) Mereka mengakui kezaliman mereka terhadap diri sendiri. dimana hal itu tidak bermanfaat bagi mereka


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Al-Anbiya ayat 96: Ayat ini merupakan tahdzir (peringatan) dari Allah kepada manusia agar mereka berhenti dari kekafiran dan kemaksiatan, dan bahwa sesungguhnya telah dekat waktu keluarnya Ya’juj dan Ma’juj; kedua kabilah besar dari keturunan Adam yang telah dibuat dinding besar oleh Dzulqarnain ketika manusia pada waktu itu mengeluhkan kepadanya tentang pengrusakan mereka di muka bumi. Keluarnya Ya’juj dan Ma’juj merupakan tanda besar hari kiamat yang menunjukkan sudah sangat dekatnya hari kiamat. Mereka akan keluar dari tempat-tempat tinggi dengan bersegera dan mengadakan kerusakan di muka bumi, mengalahkan manusia dan tidak ada yang sanggup memerangi mereka. Oleh karena itulah Nabi Isa ‘alaihis salam beserta pengikutnya berlindung di balik gunung, hingga kemudian Beliau berdoa kepada Allah agar mereka dibinasakan.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Anbiya Ayat 96

Kebinasaan suatu negeri bisa jadi karena serangan bangsa biadab seperti yakjuj dan makjuj, tartar dan mongol, yang membuat keru-sakan di bumi. Lalu zulkarnain, seorang raja yang kuat, membuat benteng kokoh dari besi dan tembaga guna melindungi bangsa yang lemah dari keganasan yakjuj dan makjuj. Hingga apabila benteng yang menghalangi yakjuj dan makjuj dibukakan seperti yang terjadi pada serangan jengis khan dan hulagu khan, keturunan bangsa tartar dan mongol, maka terjadilah kehancuran sejak asia tengah hingga bagdad tahun 1258. Dan mereka, yakjuj dan makjuj, turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi melakukan kerusakan di bumi dengan membunuh, merampas, dan melakukan segala macam keganasan. (lihat surah al-kahf/18: 94-99)97. Allah menjanjikan bahwa kehidupan dunia ini akan binasa dengan terjadinya kiamat. Dan apabila janji yang benar, kiamat itu telah dekat, maka tiba-tiba mata orang-orang yang kafir terbelalak karena panik, terkejut, dan bingung apa yang harus dilakukan. Mereka berkata dengan jujur, 'alangkah celakanya kami! kami benar-benar lengah tentang ini, tidak percaya akan terjadi kiamat dan tidak mempersiapkan diri dengan beriman dan beramal saleh, bahkan kami benar-benar orang yang zalim, karena kami mendustakan kiamat dan terus berbuat maksiat. '.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Demikianlah sekumpulan penjelasan dari kalangan ulama terhadap makna dan arti surat Al-Anbiya ayat 96 (arab-latin dan artinya), semoga memberi kebaikan untuk kita bersama. Dukung perjuangan kami dengan memberi tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Artikel Sering Dicari

Ada ratusan halaman yang sering dicari, seperti surat/ayat: Asmaul Husna, Do’a Sholat Dhuha, Shad 54, Al-Kahfi, Ayat Kursi, Al-Baqarah. Serta Al-Ikhlas, Al-Kautsar, Yasin, Al-Mulk, Ar-Rahman, Al-Waqi’ah.

  1. Asmaul Husna
  2. Do’a Sholat Dhuha
  3. Shad 54
  4. Al-Kahfi
  5. Ayat Kursi
  6. Al-Baqarah
  7. Al-Ikhlas
  8. Al-Kautsar
  9. Yasin
  10. Al-Mulk
  11. Ar-Rahman
  12. Al-Waqi’ah

Pencarian: al hajj, surah at tin dan artinya, surah al bayyinah, lafadz bismillah, surat al hajj ayat 27

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: