Surat Al-Anbiya Ayat 105

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

وَلَقَدْ كَتَبْنَا فِى ٱلزَّبُورِ مِنۢ بَعْدِ ٱلذِّكْرِ أَنَّ ٱلْأَرْضَ يَرِثُهَا عِبَادِىَ ٱلصَّٰلِحُونَ

Arab-Latin: Wa laqad katabnā fiz-zabụri mim ba'diż-żikri annal-arḍa yariṡuhā 'ibādiyaṣ-ṣāliḥụn

Artinya: Dan sungguh telah Kami tulis didalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam) Lauh Mahfuzh, bahwasanya bumi ini dipusakai hamba-hamba-Ku yang saleh.

« Al-Anbiya 104Al-Anbiya 106 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Kandungan Penting Mengenai Surat Al-Anbiya Ayat 105

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Anbiya Ayat 105 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beragam kandungan penting dari ayat ini. Ditemukan beragam penjelasan dari berbagai ahli tafsir terkait makna surat Al-Anbiya ayat 105, di antaranya sebagaimana tertera:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Dan sesungguhnya Kami telah menetapkan di dalam kitab-kitab suci sebelumnya pasca ditulis di Lauhul Mahfuzh, bahwa sesungguhnya bumi itu akan diwarisi oleh hamba-hamba Allah yang shalih yang menjalankan apa yang diperintahkan kepada mereka dan menjauhi perkara yang mereka dilarang melakukannya. Mereka itu adalah umat Muhammad.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

105. Sungguh Kami telah menulis dalam kitab-kitab dan Zabur yang Kami turunkan kepada Nabi Dawud setelah ditulis dalam lauhul mahfuhz atau setelah ditulis dalam Taurat bahwa surga akan diwarisi oleh hamba-hamba Allah yang taat yang mengerjakan amal shalih, ini adalah janji bagi mereka di akhirat; adapun bagi mereka di dunia adalah dengan kemenangan Islam di muka bumi.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

105. Dan sungguh telah Kami tulis dalam kitab-kitab yang Kami turunkan kepada rasul-rasul setelah Kami menuliskannya dalam Lauḥ Maḥfuẓ; bahwasanya bumi ini akan diwarisi oleh hamba-hamba Allah yang saleh dan beramal ketaatan kepada-Nya, mereka itu lah umat Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

105. وَلَقَدْ كَتَبْنَا فِى الزَّبُورِ (Dan sungguh telah Kami tulis didalam Zabur)
Zabur adalah kitab nabi Daud, yaitu kitab yang berisi kumpulan Mazmur.

مِنۢ بَعْدِ الذِّكْرِ (sesudah (Kami tulis dalam) az-zikr)
Yakni dalam Taurat.

أَنَّ الْأَرْضَ يَرِثُهَا عِبَادِىَ الصّٰلِحُونَ (bahwasanya bumi ini dipusakai hamba-hamba-Ku yang saleh)
Terdapat mendapat mengatakan yang dimaksud adalah bumi surga, dengan dalil firman Allah:
وقالوا الحمد لله الذي صدقنا وعده وأورثنا الأرض
“Dan mereka berkata, “Segala puji bagi Allah yang telah memenuhi janji-Nya kepada kami dan telah memberikan tempat ini kepada kami”

Pendapat lain mengatakan yang dimaksud adalah negeri Baitul Maqdis.
Dan pendapat lain mengatakan ayat ini merupakan kabar gembira bagi umat Nabi Muhammad dengan mewarisi tanah-tanah milik orang-orang kafir.


📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia

1 ). Sesungguhnya orang-orang baik yang akan menetap bukan lah mereka yang kuat.

2 ). { وَلَقَدْ كَتَبْنَا فِى ٱلزَّبُورِ مِنۢ بَعْدِ ٱلذِّكْرِ أَنَّ ٱلْأَرْضَ يَرِثُهَا عِبَادِىَ ٱلصَّٰلِحُونَ } "Dan sungguh telah Kami tulis didalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam) Lauh Mahfuzh, bahwasanya bumi ini dipusakai hamba-hamba-Ku yang saleh" sudah menjadi ketetapan alam, lalu kenapa masih saja orang-orang yang membaca ayat ini selalu berkeluh kesah, bahkah sekalipun keadaan begitu mencekam? : { وَلَوْ يَشَآءُ ٱللَّهُ لَٱنتَصَرَ مِنْهُمْ وَلَٰكِن لِّيَبْلُوَا۟ بَعْضَكُم بِبَعْضٍ } "Demikianlah apabila Allah menghendaki niscaya Allah akan membinasakan mereka tetapi Allah hendak menguji sebahagian kamu dengan sebahagian yang lain" [ Muhammad : 4 ], jika bukan kekalahan itu maka kita tidak akan diberikan kemenangan.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

105. Dan sungguh telah Kami tuliskan dalam kitab Dawud yaitu Zabur setelah (ditulis) di kitab Taurat atau di Lauhil Mahfudz bahwa bumi itu diwariskan untuk hamba-hamba yang shalih, yaitu melakukan keshalihan akhirat dengan bertakwa dan keshalihan dunia dengan memakmurkan bumi.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Sungguh Kami telah menuliskan di dalam Zabur} kitab-kitab yang diturunkan kepada para nabi {setelah (tertulis) di dalam Lauhil Mahfuz} setelah tertulis di dalam Lauhil Mahfudz {bahwa bumi} tanah surga {akan diwarisi oleh hamba-hambaKu yang shalih


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

105. “Dan sesungguhnya telah Kami tulis di dalam Zabur,” yaitu kitab yang tertulis, maksudnya kitab-kitab yang diturunkan, misalnya Taurat dan lainnya, “sesudah (Kami tulis dalam) Lauh Mahfuzh,” maksudnya, Kami menuliskannnya dalam kitab-kitab yang diturunkan pasca Kami menuliskannya di kitab terdahulu, yaitu Lauh Mahfuzh dan buku induk yang sesuai dengan seluruh catatan takdir yang berlaku di akhir masa dan yang tertulis di dalamnya, “bahwasanya bumi ini,” yaitu hunian surge “dipusakai hamba-hambaKu yang shalih,” yang melaksanakan perintah-perintah dan menauhi larangan-larangan. Mereka itulah orang-orang yang mana Allah akan mewariskan surge-surga kepada mereka. Seperti perkataan para penghuni surge,
"Segala puji bagi Allah yang telah menunjuki kami kepada (surga) ini. Dan kami sekali-kali tidak akan mendapat petunjuk kalau Allah tidak memberi kami petunjuk.". (Al-A’raf:43)
"dan telah (memberi) kepada kami tempat ini sedang kami (diperkenankan) menempati tempat dalam surga di mana saja yang kami kehendaki." (Az-Zumar:74).
Dan mengandung kemungkinan bahwa maksudnya adalah menjadikan mereka sebagai para khalifah di bumi ini, dan bahwa Allah mendudukkan orang-orang shalih sebagai penguasa d bumi dan menetapkan mereka sebagai pemiliknya. Seperti Firman Allah
"Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apa pun dengan Aku. Dan barang siapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik." (An-Nur:55).


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 105-107

Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang apa yang telah Dia pastikan dan ditetapkan untuk hamba-hambaNya yang shalih berupa kebahagiaan di dunia dan akhirat, serta warisan bumi di dunia dan akhirat, sebagaimana firman Allah SWT: (sesungguhnya bumi (ini) kepunyaan Allah; dipusakakan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya dari hamba-hamba-Nya. Dan kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertakwa) (Surah Al-A'raf: 128)
Allah memberitahukan bahwa ini tertulis dalam kitab-kitab syariat dan takdir, bahwa hal ini pasti terjadi. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Dan sungguh telah Kami tulis di dalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam) Lauhul Mahfuz)
Ibnu Abbas, Asy-Sya'bi, Al-Hasan, Qatadah, dan lainnya berkata bahwa Zabur adalah kitab yang diturunkan kepada nabi Dawud, dan adz-dzikr adalah kitab Taurat.
Mujahid berkata bahwa Zabur artinya semua kitab sesudah adz-dzikr. dan adz-dzikr adalah induk kitab yang ada di sisi Allah. Pendapat ini dipilih Ibnu Jarir. Demikian juga yang dikatakan Zaid bin Aslam, bahwa itu adalah kitab pertama.
Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa Allah SWT memberitahukan di dalam kitab Taurat dan Zabur serta pengetahuanNya yang terdahulu sebelum ada langit dan bumi, bahwa Dia akan mewariskan bumi kepada umat nabi Muhammad SAW dan Dia akan memasukkan mereka ke dalam surga yaitu orang-orang yang shalih
Mujahid meriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang firmanNya: (bahwasanya bumi ini dipusakai hamba-hamba-Ku yang saleh) yaitu bumi surga. Demikian juga dikatakan Abu Al-’Aliyah, Mujahid, Sa'id bin Jubair, Asy-Sya'bi, Qatadah, As-Suddi, Abu Shalih, Ar-Rabi' bin Anas, dan Ats-Tsauri.
Firman Allah: (Sesungguhnya (apa yang disebutkan) dalam (surat) ini benar-benar menjadi peringatan bagi kaum yang menyembah (Allah) (106)) yaitu sesungguhnya di dalam Al-Qur'an yang Kami turunkan kepada hamba Kami, Muhammad SAW (benar-benar mengandung manfaat) yaitu mengandung manfaat dan kecukupan bagi kaum yang menyembah Allah. Mereka menyembah Allah sesuai dengan apa yang Dia syariatkan, Dia sukai dan ridhai, serta lebih memilih taat kepada Allah daripada tunduk kepada setan dan hawa nafsu mereka.
Firman Allah: (Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk menjadi rahmat bagi semesta alam (107)) Allah SWT memberitahukan bahwa Dia menjadikan nabi Muhammad SAW sebagai rahmat bagi alam semesta. yaitu, Dia mengutusnya sebagai rahmat untuk mereka semua. Maka barang siapa yang menerima rahmat ini dan mensyukuri nikmat ini, maka dia berbahagia di dunia dan akhirat. Dan barang siapa menolak dan mengingkarinya, maka dia merugi di dunia dan akhirat, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang telah menukar nikmat Allah dengan kekafiran dan menjatuhkan kaumnya ke lembah kebinasaan (28) yaitu neraka Jahanam; mereka masuk ke dalamnya; dan itulah seburuk-buruknya tempat kediaman (29)) (Surah Ibrahim)
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang firmanNya: (Dan tiadalah Kami mengutus kamu melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam (107)) dia berkata bahwa orang-orang yang mengikutinya mendapatkan rahmat di dunia dan di akhirat. dan orang-orang yang tidak mengikutinya terhindar dari cobaan yang pernah dialami umat-umat lain berupa ditenggelamkan ke bumi, dikutuk, dan ditimpa azab.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Al-Anbiya ayat 105: Yang dimaksud dengan Zabur di sini adalah seluruh kitab yang diturunkan Allah kepada nabi-nabi-Nya. Sebagian ahli tafsir mengartikan dengan kitab yang diturunkan kepada Nabi Daud ‘alaihis salam, sedangkan Adz Dzikr adalah kitab Taurat. Ada pula yang menafsirkan adz dzikr dengan Lauh Mahfuzh.

Ada yang menafsirkan dengan surga, dan ada pula yang menafsirkan dengan bumi yang kita tempati ini, yakni bahwa orang-orang saleh akan Allah berikan kekuasaan di muka bumi sebagaimana yang disebutkan dalam surah An Nuur: 55.

Yaitu mereka yang mengerjakan perintah dan menjauhi larangan.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Anbiya Ayat 105

105. Pada ayat yang lalu Allah menerangkan keadaan orang kafir dan orang beriman di akhirat. Pada ayat ini Allah menerangkan ketetapan-Nya tentang orang-orang yang mewarisi bumi. Dan sungguh, telah kami tulis sebagai suatu ketetapan di dalam zabur, yang diturunkan kepada nabi dawud dan sulaiman, setelah tertulis di dalam az-zikr, yaitu di lauh mahfuz, bahwa bumi ini milik-ku dan akan diwarisi oleh hamba-hamba-ku yang saleh, yaitu sanggup mengelola bumi dan memakmurkannya, mengambil manfaat dari kekayaan alamnya, serta sanggup memimpin masyarakat dan membangunnya dengan mengikuti petunjuk-ku. 106. Sungguh, semua kisah para nabi yang disebutkan di dalam surah ini, bahkan di dalam Al-Qur'an ini benar-benar menjadi petunjuk yang lengkap dan pelajaran yang berharga guna mencapai kebahagiaan hidup dunia akhirat bagi orang-orang yang menyembah Allah dengan pikiran, perasaan dan rohani yang bersih.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Demikianlah berbagai penjabaran dari berbagai mufassirun berkaitan isi dan arti surat Al-Anbiya ayat 105 (arab-latin dan artinya), semoga memberi kebaikan untuk ummat. Dukunglah usaha kami dengan memberikan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Halaman Paling Sering Dilihat

Nikmati banyak konten yang paling sering dilihat, seperti surat/ayat: Al-Buruj, Innallaha Ma’ash Shabiriin, Yasin 82, Fatir 37, Al-Isra, Al-Qashash 77. Ada pula An-Nisa 36, Ar-Rahman 13, Ibrahim 7, Ar-Rum 21, Ayat 15 (Lima Belas), Al-Baqarah 177.

  1. Al-Buruj
  2. Innallaha Ma’ash Shabiriin
  3. Yasin 82
  4. Fatir 37
  5. Al-Isra
  6. Al-Qashash 77
  7. An-Nisa 36
  8. Ar-Rahman 13
  9. Ibrahim 7
  10. Ar-Rum 21
  11. Ayat 15 (Lima Belas)
  12. Al-Baqarah 177

Pencarian: ali imran 49, surat an naba litequran, annisa 43, doa ruqyah latin, yasin ayat 24

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: