Surat Asy-Syu’ara Ayat 41

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

فَلَمَّا جَآءَ ٱلسَّحَرَةُ قَالُوا۟ لِفِرْعَوْنَ أَئِنَّ لَنَا لَأَجْرًا إِن كُنَّا نَحْنُ ٱلْغَٰلِبِينَ

Arab-Latin: Fa lammā jā`as-saḥaratu qālụ lifir'auna a inna lanā la`ajran ing kunnā naḥnul-gālibīn

Artinya: Maka tatkala ahli-ahli sihir datang, merekapun bertanya kepada Fir'aun: "Apakah kami sungguh-sungguh mendapat upah yang besar jika kami adalah orang-orang yang menang?"

« Asy-Syu'ara 40Asy-Syu'ara 42 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Kandungan Berharga Terkait Surat Asy-Syu’ara Ayat 41

Paragraf di atas merupakan Surat Asy-Syu’ara Ayat 41 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada pelbagai kandungan berharga dari ayat ini. Didapatkan pelbagai penafsiran dari kalangan ahli ilmu berkaitan kandungan surat Asy-Syu’ara ayat 41, di antaranya seperti di bawah ini:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

maka tatkala ahli-ahli sihir itu datang kepada Fir’aun, mereka berkata kepadanya, “Apakah sesungguhnya kami akan mendapatkan bayaran berupa materi atau kedudukan, bila kami menang melawan Musa?”


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

41-42. Ketika para penyihir menghadap Fir’aun, mereka berkata kepadanya: “Apakah kami akan mendapat upah yang besar jika kami dapat mengalahkan Musa dengan sihir kami?”

Fir’aun sepakat dan menyemangati mereka: “Iya, kalian akan mendapatkan itu dan lebih dari itu kalian akan menjadi orang-oarng terdekatku.”


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

41. Maka tatkala para penyihir datang kepada Fir'aun untuk bertanding melawan Musa, merekapun bertanya kepada Fir'aun, "Apakah kami akan mendapat upah materiil ataupun moril jika kami menang atas Musa?"


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

41. فَلَمَّا جَآءَ السَّحَرَةُ قَالُوا۟ لِفِرْعَوْنَ أَئِنَّ لَنَا لَأَجْرًا (Maka tatkala ahli-ahli sihir datang, merekapun bertanya kepada Fir’aun: “Apakah kami sungguh-sungguh mendapat upah yang besar)
Yakni balasan bagi kami berupa harta atau kedudukan.

إِن كُنَّا نَحْنُ الْغٰلِبِينَ(jika kami adalah orang-orang yang menang?”)
Maka Fir’aun menyetujui hal itu.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

41. Ketika para ahli sihir itu datang pada waktu yang telah ditentukan, mereka berkata kepada Fir’aun: “Apakah ada imbalan materi berupa harta benda atau imbalan moral seperti kemuliaan bagi kami jika menang atas Musa?”


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Maka ketika para penyihir datang, mereka berkata kepada Fir‘aun,“Apakah kami benar-benar akan memperoleh imbalan besar jika kami yang menjadi pemenang”


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

41-42 “maka tatkala ahli-ahli sihir datang,” dan tiba di hadapan fir’aun, mereka berkata kepadanya, ”apakah kami sungguh-sungguh mendapat upah yang besar jika kami adalah orang-orang yang menang?” maksudnya, menang dalam melawan Musa. “fir’aun menjawab, ’ya’.” Kalian akan memperoleh upah dan imabalan, dan kalian benar-benar akan menjadi orang yang didekatkan krepadaku. Fir’aun menjanjikan kepada mereka imbalan dan kedekatan dengannya agar mereka makin giat dan mengeluarkan seluruh kemampuan yang mereka miliki dalam melawan sesuatu yang akan ditimpakan oleh Musa.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 38-48
Allah SWT memberitahukan tentang pertandingan antara nabi Musa dan orang-orang Qibti dalam surah Al-A'raf, surah Thaha, dan surah ini. Demikian itu karena orang-orang Qibti bermaksud memadamkan cahaya Allah dengan mulut mereka, maka Allah menolaknya, Dia tetap me­nyempurnakan cahayaNya, sekalipun orang-orang kafir tidak menyukainya. Ini adalah perkara tentang kekufuran dan keimanan, tidak sekali-kali keduanya berhadapan dan berbenturan, melainkan keimanan dapat mengalahkannya (Sebenarnya Kami melontarkan yang hak kepada yang batil, lalu yang hak itu menghancurkannya, maka dengan serta merta yang batil itu lenyap. Dan kecelakaanlah bagi kalian disebabkan kalian menyifati) (18)). (Surah Al-Anbiya’) dan (Dan katakanlah, "Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap” (81)) (Surah Al-Isra'). Oleh karena itu, para ahli sihir datang dari seluruh penjuru negeri Mesir, mereka pada masa itu adalah orang yang paling pandai dalam ilmu sihir dan paling ahli dalam membuat ilusi di pandangan mata orang. Para ahli sihir yang dikumpulkan itu jumlahnya sangat banyak.
Orang-orang berusaha untuk menghadiri pertemuan itu. Seseorang dari mereka ada yang berkata: (semoga kita mengikuti ahli-ahli sihir jika mereka adalah orang-orang yang menang (40)) Mereka tidak mengatakan,"Semoga kita mengikuti kebenaran, baik dari para ahli sihir ataupun Musa" bahkan bahwa rakyat itu mengikuti agama raja mereka (Maka tatkala ahli-ahli sihir datang) yaitu tiba di majelis Fir'aun yang mana mereka menyediakan bagi Fir'aun panggung khusus. Fir'aun mengumpulkan para pelayan, para hulubalang, para pembantu, para pemimpin negeri dan tentara negerinya. Lalu para ahli sihir berdiri di hadapan Fir'aun seraya meminta kebaikan darinya dan berada dekat dengannya jika mereka menang. yaitu inikah tujuan yang menjadi penyebab engkau mengumpulkan kami? Mereka berkata: ("Apakah kami sungguh-sungguh mendapat upah yang besar jika kami adalah orang-orang yang menang?” (41) Fir’aun menjawab, "Ya. Kalau demikian, sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan menjadi orang yang didekatkan (kepadaku)" (42)) yaitu memenuhi apa yang kalian minta, aku akan menjadikan kalian sebagai orang-orang didekatkan denganku dan teman dudukku, lalu mereka kembali ke tempat pertandingan ((Setelah mereka berkumpul) mereka berkata, "Hai Musa (pilihlah), apakah kamu yang melemparkan (dahulu) atau kamikah orang yang mula-mula melemparkan?” (65) Musa berkata,"Silakan kamu sekalian melemparkan” (Surah Thaha: 65-66) Dalam di sini disingkat, Nabi Musa berkata kepada mereka: ("Lemparkanlah apa yang hendak kalian lemparkan” (43) Lalu mereka melemparkan tali temali dan tongkat-tongkat mereka dan berkata, "Demi kekuasaan Fir’aun, sesungguhnya kami benar-benar akan menang”(44)) Ini seperti dengan yang biasa dikatakan oleh orang bodoh jika hendak melakukan sesuatu, "Demi pahala Fulan" Allah SWT menyebutkan dalam surah Al-A’raf bahwa mereka: (mereka menyulap mata orang dan menjadikan orang banyak itu takut serta mereka mendatangkan sihir yang besar (menakjubkan)) (Surah Al-A'raf: 116) Allah SWT berfirman surah Thaha (Maka tiba-tiba tali-tali dan tongkat-tongkat mereka, terbayang kepada Musa seakan-akan ia merayap cepat, lantaran sihir mereka. Maka Musa merasa takut dalam hatinya (67) Kami berkata: "Janganlah kamu takut, Sesungguhnya kamulah yang paling unggul (menang) (68) dan lemparkanlah apa yang ada ditangan kananmu, niscaya ia akan menelan apa yang mereka perbuat. "Sesungguhnya apa yang mereka perbuat itu adalah tipu daya tukang sihir (belaka). dan tidak akan menang tukang sihir itu, dari mana saja dia datang" (69)) di sini Allah SWT berfirman: (Kemudian Musa melemparkan tongkatnya, maka tiba-tiba ia menelan benda-benda palsu yang mereka ada-adakan itu (45)) yaitu menyambar dan mengumpulkan semuanya dari setiap penjuru, dan menelannya dan tidak meninggalkan sesuatupun darinya. Allah SWT berfirman: (Maka, terbuktilah kebenaran dan sia-sialah segala yang mereka kerjakan (118) Mereka dikalahkan di tempat itu dan jadilah mereka orang-orang yang hina (119) Para penyihir itu tersungkur dalam keadaan sujud (120) Mereka berkata, “Kami beriman kepada Tuhan semesta alam (121) (yaitu) Tuhannya Musa dan Harun” (122)) (Surah Al-A'raf) Hal ini merupakan suatu perkara yang sangat besar, bukti yang nyata, dan hujjah yang mematikan. Demikian itu karena orang-orang yang diandalkan Fir'aun untuk bisa menang menjadi kalah, tunduk, dan beriman kepada nabi Musa pada saat itu juga, dan mereka bersujud kepada Allah, Tuhan semesta alam yang telah mengutus nabi Musa dan nabi Harun dengan benar dan mukjizat yang jelas. Fir'aun mengalami kekalahan yang dahsyat yang belum pernah ada kekalahan yang serupa. dan Fir'aun adalah orang yang sangat kurang ajar. Semoga laknat Allah, para malaikat, dan semua manusia menimpanya. Maka dia dengan keangkuhan, keingkaran, dan kesombongannya mulai memutarbalikkan kenyataan, dia mengancam dan memperingatkan mereka dan berkata: (Sesungguhnya dia benar-benar pemimpin kalian yang mengajarkan sihir kepada kalian) dia berfirman: (Sesungguhnya ini benar-benar tipu muslihat yang telah kamu rencanakan di kota ini untuk mengusir penduduknya. Kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu ini)) (Surah Al-A'raf: 123)


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Asy-Syu’ara ayat 41: 41-42. Ketika telah sampai para penyihir kepada fir’aun, mereka berkata kepadanya : Apakah kami dibayar dan diberikan kedudukan jika kami dapat mengalahkan Musa ? Maka fir’aun menjawab mereka : Betul, kalian mendapatkan semua itu serta tambahan atas permintaan kalian, yaitu kalian akan mendapatkan kedudukan yang dekat di sisiku.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Seperti harta dan kedudukan.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Asy-Syu’ara Ayat 41

Maka ketika para pesihir datang, mereka berkata kepada fir'aun, untuk meminta janji imbalan, 'apakah kami benar-benar akan mendapat imbalan yang besar jika kami yang menang melawan musa'" demikianlah para pesihir bersedia membela fir'aun bukan karena mempertahankan kebenaran tapi menginginkan imbalan yang besar. 42. Dia, fir'aun, menjawab, 'ya, kalian akan mendapatkan imbalan yang besar dan bahkan di samping itu, kamu pasti akan mendapat kedudukan yang dekat kepadaku, dengan kedudukan itu kamu pasti akan mendapatkan fasilitas-fsilitas terbaik dariku. ".


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Demikian variasi penjelasan dari beragam pakar tafsir terhadap isi dan arti surat Asy-Syu’ara ayat 41 (arab-latin dan artinya), moga-moga bermanfaat bagi kita semua. Sokonglah perjuangan kami dengan memberikan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Konten Cukup Sering Dilihat

Telaah ratusan konten yang cukup sering dilihat, seperti surat/ayat: At-Taubah 128-129, Al-Baqarah 155, At-Tahrim 6, An-Nahl 125, Al-Waqi’ah 35-38, Al-Furqan 63. Juga Ath-Thariq, Al-Baqarah 275, As-Sajdah, Ar-Ra’d 28, Al-Hujurat, Al-Baqarah 1-5.

  1. At-Taubah 128-129
  2. Al-Baqarah 155
  3. At-Tahrim 6
  4. An-Nahl 125
  5. Al-Waqi’ah 35-38
  6. Al-Furqan 63
  7. Ath-Thariq
  8. Al-Baqarah 275
  9. As-Sajdah
  10. Ar-Ra’d 28
  11. Al-Hujurat
  12. Al-Baqarah 1-5

Pencarian: quran surah aljumu'ah ayat 9, alif lam mim allahu la ilaha illa huwal hayyul qayyum, terjemahan al alaq, arti al ahzab ayat 59, ayat 38

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: