Surat Al-Qashash Ayat 47

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

وَلَوْلَآ أَن تُصِيبَهُم مُّصِيبَةٌۢ بِمَا قَدَّمَتْ أَيْدِيهِمْ فَيَقُولُوا۟ رَبَّنَا لَوْلَآ أَرْسَلْتَ إِلَيْنَا رَسُولًا فَنَتَّبِعَ ءَايَٰتِكَ وَنَكُونَ مِنَ ٱلْمُؤْمِنِينَ

Arab-Latin: Walau lā an tuṣībahum muṣībatum bimā qaddamat aidīhim fa yaqụlụ rabbanā lau lā arsalta ilainā rasụlan fa nattabi'a āyātika wa nakụna minal-mu`minīn

Artinya: Dan agar mereka tidak mengatakan ketika azab menimpa mereka disebabkan apa yang mereka kerjakan: "Ya Tuhan kami, mengapa Engkau tidak mengutus seorang rasul kepada kami, lalu kami mengikuti ayat-ayat Engkau dan jadilah kami termasuk orang-orang mukmin".

« Al-Qashash 46Al-Qashash 48 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Tafsir Mendalam Berkaitan Dengan Surat Al-Qashash Ayat 47

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Qashash Ayat 47 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada sekumpulan tafsir mendalam dari ayat ini. Didapatkan sekumpulan penjelasan dari banyak mufassirun berkaitan kandungan surat Al-Qashash ayat 47, antara lain seperti berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Dan supaya ketika siksaan menimpa orang-orang kafir itu dikarenakan kekafiran mereka terhadap Tuhan mereka, mereka tidak mengatakan, “Wahai Tuhan Kami, mengapa Engkau tidak mengutus kepada kami seorang rasul sebelumnya lalu kami akan mengikuti ayat-ayatMu yang diturunkan di dalam kitabMu dan kami menjadi orang-orang yang beriman kepadamu?”


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

47. Hai Rasulullah, kalaulah bukan karena musibah mereka disebabkan kesyirikan dan dosa-dosa yang mereka lakukan dan kemudian mereka berkata: “Ya Tuhan kami, mengapa Engkau tidak mengutus seorang rasul kepada kami agar kami hidup di atas petunjuk ayat-ayat-Mu dan menjadi orang-orang yang beriman kepadanya”; niscaya Kami tidak akan mengutusmu kepada mereka, Kami mengutusmu agar mereka tidak lagi beralasan. Seandainya Kami mengazab mereka, niscaya mereka akan berkata: “Allah tidak mengutus seorang rasulpun kepada kami.” Dan mereka mengira itu dapat menjadi alasan bagi mereka, akan tetapi mereka tidak lagi memiliki alasan karena Kami telah menegakkan hujjah dengan mengutusmu kepada mereka.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

47. Dan agar mereka tidak berkata -tatkala mereka mendapat hukuman ilahiyah karena kekufuran dan kemaksiatan yang mereka kerjakan- dengan beralasan tidak ada seorang Rasul pun yang diutus kepada mereka, “Kenapa Engkau tidak mengutus kepada kami seorang rasul sehingga kami mengikuti ayat-ayat-Mu dan menjalankannya serta kami menjadi orang-orang beriman yang menjalankan perintah-perintah Rabb mereka.” Kalau bukan karena hal itu, niscaya Kami segerakan hukuman atas mereka, akan tetapi Kami menunda hukuman tersebut dari mereka hingga kami memutus alasan mereka dengan mengirim seorang Rasul kepada mereka.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

47. وَلَوْلَآ أَن تُصِيبَهُم مُّصِيبَةٌۢ بِمَا قَدَّمَتْ أَيْدِيهِمْ فَيَقُولُوا۟ رَبَّنَا لَوْلَآ أَرْسَلْتَ إِلَيْنَا رَسُولًا (Dan agar mereka tidak mengatakan ketika azab menimpa mereka disebabkan apa yang mereka kerjakan: “Ya Tuhan kami, mengapa Engkau tidak mengutus seorang rasul kepada kami)
Yakni mengapa Engkau tidak mengutus seorang Rasul dari sisi-Mu untuk mengabarkan kepada kami apa yang Engkau perintahkan bagi kami.

فَنَتَّبِعَ ءَايٰتِكَ(lalu kami mengikuti ayat-ayat Engkau)
Yakni ayat-ayat yang diturunkan dengan jelas.

وَنَكُونَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ (dan jadilah kami termasuk orang-orang beriman)
Yakni beriman kepada ayat-ayat itu.
Makna ayat ini adalah seandainya Aku mengazab mereka sebelum Aku mengutusmu niscaya mereka akan berkata: zaman pengutusan para Rasul telah lama berlalu, dan Allah tidak pernah mengutus kepada kami seorang Rasul.” Mereka mengira itu adalah alasan bagi mereka, namun Kami sempurnakan hujjah atas mereka dan Kami hilangkan alasan mereka dengan pengutusanmu kepada mereka hai Muhammad.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

47. Jika kaummu tidak ditunjukkan kepada suatu musibah seperti azab dunia dan akhirat, sehingga ketika azab menimpa mereka disebabkan apa yang telah mereka kerjakan, mereka tidak akan mengatakan: "Ya Tuhan kami, mengapa Engkau tidak mengutus seorang rasul kepada kami, lalu kami mengikuti ayat-ayat Engkau dan jadilah kami termasuk orang-orang mukmin". Jika bukan karena itu Kami tidak akan mengutusmu sebagai Rasul untuk menunjukkan hujjah kepada mereka. Maksudnya bahwa pengutusan nabi dan semua rasul sebelumnya adalah untuk menampik hujjah mereka untuk tidak mengutus rasul sebagai pembawa peringatan. Kata lau la adalah berfungsi menunjukkan kecondongan untuk mendapatkan sesuatu yang terkandung dalam kalimat sesudahnya.


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Seandainya saja mereka ditimpa musibah} hukuman {karena apa yang dikerjakan tangan mereka, maka mereka tidak berkata,“Ya Tuhan kami, mengapa tidak} mengapa tidak {Engkau utus seorang rasul kepada kami agar kami mengikuti ayat-ayatMu dan termasuk orang-orang mukmin”


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

47. “Kalau saja mereka tidak ditimpa azab disebabkan apa yang mereka kerjakan,” yaitu kekafiran dan berbagai maksiat, tentu mereka mengatakan, “Ya Rabb kami, mengapa Engkau tidak mengutus seorang rasul kepada kami, lalu kami mengikuti ayat-ayatMu dan jadilah kami termasuk orang-orang Mukmin,” maka dari itu Kami mengutusmu wahai Muhammad, untuk menolak alasan mereka dan memotong perkataan mereka.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 44-47
Allah SWT berfirman seraya mengingatkan tentang bukti kenabian nabi Muhammad SAW dimana Nabi SAW memberitahukan kisah-kisah masa lalu seakan-akan dia mendengar, dan menyaksikannya sendiri, seperti yang telah disebutkan\. Padahal beliau adalah seorang lelaki yang ummi, yang tidak pandai membaca dan menulis, dan dilahirkan di antara kaum yang tidak mengetahui sesuatupun tentang hal itu. Sebagaimana yang beliau lakukan ketika mengisahkan tentang Maryam dan semua perkaranya. Jadi Allah SWT berfirman: (Itulah sebagian dari berita-berita gaib yang Kami wahyukan kepadamu (Muhammad), padahal engkau tidak bersama mereka ketika mereka melemparkan pena mereka (untuk mengundi) siapa di antara mereka yang akan memelihara Maryam. Dan engkau pun tidak bersama mereka ketika mereka bertengkar (44)) (Surah Ali Imran) yaitu kamu tidak menghadiri peristiwa itu, tetapi Allahlah yang mewahyukannya kepadamu. Demikian juga ketika beliau memberitahukan tentang nabi Nuh dan kaumnya, serta penyelamatan Allah terhadapnya, penenggelaman kaumnya.
Kemudian Allah SWT berfirman: (Itu adalah di antara berita-berita penting tentang yang gaib yang Kami wahyukan kepadamu (Muhammad); tidak pernah kamu mengetahuinya dan tidak (pula) kaummu sebelum ini. Maka bersabarlah; sesungguhnya akhir yang baik adalah bagi orang-orang yang bertakwa (49) (Surah Hud) dan Allah SWT berfirman di akhir surah: (Itu adalah sebagian dari berita-berita negeri (yang telah dibinasa­kan) yang Kami ceritakan kepadamu (Muhammad)) (Surah Hud: 100) Allah berfirman di sini setelah memberitahukan kisah nabi Musa dari awal sampai akhir, dan bagaimana permulaan wahyu Allah kepada nabi Musa serta pembicaraan­Nya dengan nabi Musa (Dan tiadalah kamu (Muhammad) berada di sisi yang sebelah barat ketika Kami menyampaikan perintah kepada Musa) yaitu, tidaklah kamu, wahai Muhammad sedang berada di sisi bukit yang berada di sebelah barat tempat Allah berbicara langsung kepada nabi Musa, yaitu di pohon yang terletak di sebelah timur lembah itu (dan tiada pula kamu termasuk orang-orang yang menyaksikan) yaitu menyaksikan hal itu, tetapi Allah mewahyukan kepadamu hal itu, untuk menjadi hujjah dan bukti terhadap generasi-generasi berikutnya yang mana mereka telah melupakan hujjah Allah terhadap mereka, dan apa yang telah diwahyukan Allah kepada para nabi terdahulu.
Firman Allah SWT: (dan tidaklah kamu tinggal bersama-sama penduduk Madyan dengan membacakan ayat-ayat Kami kepada mereka) yaitu, tidaklahkamu tinggal bersama penduduk Madyan seraya membacakan kepada mereka ayat-ayat Kami, ketika kamu menceritakan tentang nabi mereka, yaitu nabi Syu'aib dan apa yang dia katakan kepada kaumnya serta apa yang mereka jawab kepadanya (tetapi Kami telah mengutus rasul-rasul) yaitu tetapi Kami mewahyukan hal itu kepadamu dan Kami mengutus kamu kepada manusia sebagai rasul (Dan tiadalah kamu berada di dekat Gunung Thur ketika Kami menyeru (Musa))
Qatadah berkata terkait firmanNya: (Dan tiadalah kamu berada di dekat Gunung Thur ketika Kami menyeru) yaitu, nabi Musa. Pendapat ini (hanya Allah yang lebih Mengetahui) lebih menyerupai firmanNya SWT: (Dan tidaklah kamu (Muhammad) berada di sisi yang sebelah barat ketika Kami menyampaikan perintah kepada Musa) Kemudian Allah memberitahukan di sini dengan ungkapan lain yang lebih khusus dari hal itu, sebagaimana Allah SWT berfirman (Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu menyeru Musa) (Surah Asy-Syu'ara: 10)
Firman Allah SWT: (tetapi (Kami beritahukan itu kepadamu) sebagai rahmat dari Tuhanmu) yaitu kamu tidak menyaksikan sesuatupun dari hal itu, tetapi Allah­ memberikan wahyu dan memberitahukan kepadamu dengan hal itu sebagai rahmat dariNya kepadamu dan semua hamba yang engkau diutus kepada mereka (supaya kamu memberi peringatan kepada kaum (Quraisy) yang sekali-kali belum datang kepada mereka pemberi peringatan sebelum kamu agar mereka ingat) yaitu, agar mereka mendapat petunjuk dari apa yang kamu sampaikan kepada mereka dari Allah SWT (Dan agar mereka tidak mengatakan ketika azab menimpa mereka disebabkan apa yang mereka kerjakan,"Ya Tuhan kami, mengapa Engkau tidak mengutus seorang rasul kepada kami”) yaitu Kami mengutusmu kepada mereka untuk menegakkan hujjah terhadap mereka dan agar terputuslah alasan mereka saat azab Allah datang menimpa mereka karena kekafiran mereka, sehingga mereka berhujjah bahwa belum pernah datang kepada mereka seorang utusan dan pemberi peringatan. Sebagaimana Allah SWT berfirman setelah menyebutkan bahwa Dia telah menurunkan KitabNya yang diberkahi, yaitu Al-Qur'an: ((Kami turunkan Al-Quran itu) agar kamu (tidak) mengatakan, "Kitab itu hanya diturunkan kepada dua golongan sebelum kami (Yahudi dan Nasrani) dan sungguh, kami tidak memperhatikan apa yang mereka baca" (156) atau agar kamu (tidak) mengatakan, "Jikalau Kitab itu diturunkan kepada kami, tentulah kami lebih mendapat petunjuk daripada mereka." Sungguh, telah datang kepadamu penjelasan yang nyata, petunjuk dan rahmat dari Tuhanmu. Siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mendustakan ayat-ayat Allah dan berpaling daripadanya? Kelak, Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang berpaling dari ayat-ayat Kami dengan azab yang keras, karena mereka selalu berpaling (157)) (Surah Al-An’am)


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Qashash ayat 47: Allah berkata kepada kaum musyrik arab (quraisy) : Sekiranya keadaan mereka (tetap demikian), akan turun musibah berupa adzab, sebagai hukuman yang disebabkan atas penyimpangan mereka dari kesyirikan, kekafiran dan keangkuhan yang mereka lakukan, mereka suatu saat akan berkata : Wahai Rabb kami kalau sekiranya engkau turunkan utusan kepada kami sebelumnya, maka kami akan mengikuti ayat-ayat-Mu dengan jujur membenarkan utusan-Mu dan kami akan menjadi orang-orang yang beriman dengan ayat-ayat tersebut dan dengan yang datang (perintah maupun larangan) darinya.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Berupa kekafiran dan kemaksiatan.

Yakni, oleh karena itulah Kami mengutus engkau wahai Muhammad untuk menyingkirkan hujjah mereka dan agar mereka tidak berbicara seperti itu.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Qashash Ayat 47

Dan agar mereka tidak mengatakan ketika azab menimpa mereka yang sebenarnya bukan kami penyebabnya, tetapi disebabkan apa yang me-reka kerjakan, 'ya tuhan kami, mengapa engkau tidak mengutus seorang rasul yang memberi tuntunan dan peringatan kepada kami, agar kami mengikuti ayat-ayat engkau dan termasuk orang mukmin. ' agar mereka tidak beralasan demikian, kami utus engkau kepada mereka dan kepada alam semesta sebagai pembawa berita gembira dan peringatan dari tuhan. 48. Maka ketika rasulullah telah datang kepada mereka dengan membawa kebenaran yang sempurna berupa Al-Qur'an yang berasal dari sisi kami, dengan nada ingkar mereka berkata, 'mengapa tidak diberikan kepadanya, yakni nabi Muhammad, bukti kebenaran risalah dalam bentuk mukjizat inderawi dan kitab suci yang diturunkan sekaligus seperti apa yang telah diberikan kepada musa dahulu, misalnya tongkat yang berubah menjadi ular, atau tangan yang tampak bersinar cemerlang dan lain-lain'' mereka, yakni kaum musyrik mekah, berkata demikian padahal bukankah sebelumnya mereka itu telah ingkar juga kepada apa yang diberikan kepada musa dahulu' mereka dahulu berkata, 'nabi musa dan nabi harun adalah dua pesihir yang bantu-membantu dan saling benar-membenarkan. ' dan mereka juga berkata, 'sesungguhnya kami sama sekali tidak mempercayai masing-masing mereka itu. '.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Demikianlah aneka ragam penjelasan dari berbagai pakar tafsir terkait kandungan dan arti surat Al-Qashash ayat 47 (arab-latin dan artinya), semoga membawa faidah untuk kita semua. Support kemajuan kami dengan mencantumkan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Yang Cukup Sering Dikaji

Ada berbagai topik yang cukup sering dikaji, seperti surat/ayat: Ali ‘Imran 134, Ali ‘Imran 133, Al-Baqarah 30, Al-Jumu’ah 9, Ar-Ra’d, Al-Infithar. Serta Al-Baqarah 186, Al-Baqarah 2, Al-Isra 23-24, Al-Isra 1, Az-Zariyat 56, Al-Ahzab 21.

  1. Ali ‘Imran 134
  2. Ali ‘Imran 133
  3. Al-Baqarah 30
  4. Al-Jumu’ah 9
  5. Ar-Ra’d
  6. Al-Infithar
  7. Al-Baqarah 186
  8. Al-Baqarah 2
  9. Al-Isra 23-24
  10. Al-Isra 1
  11. Az-Zariyat 56
  12. Al-Ahzab 21

Pencarian: surat al imron 159, tulisan surat ar rahman, niat sesudah adzan, surat ida sama, potongan surat alisra ayat 55 tersebut menjelaskan tentang

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: