Surat Fatir Ayat 24

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

إِنَّآ أَرْسَلْنَٰكَ بِٱلْحَقِّ بَشِيرًا وَنَذِيرًا ۚ وَإِن مِّنْ أُمَّةٍ إِلَّا خَلَا فِيهَا نَذِيرٌ

Arab-Latin: Innā arsalnāka bil-ḥaqqi basyīraw wa nażīrā, wa im min ummatin illā khalā fīhā nażīr

Artinya: Sesungguhnya Kami mengutus kamu dengan membawa kebenaran sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan. Dan tidak ada suatu umatpun melainkan telah ada padanya seorang pemberi peringatan.

« Fatir 23Fatir 25 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Tafsir Menarik Berkaitan Dengan Surat Fatir Ayat 24

Paragraf di atas merupakan Surat Fatir Ayat 24 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada sekumpulan tafsir menarik dari ayat ini. Didapati sekumpulan penjelasan dari berbagai ulama terhadap makna surat Fatir ayat 24, misalnya seperti di bawah ini:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

19-24. Tidak sama, orang yang buta terhadap agama Allah dengan orang yang melihat jalan kebenaran dan mengikutinya. Tidak sama, kegelapan-kegelapan kekafiran dengan cahaya iman, Tidak sama juga antara naungan dengan angin yang panas. Tidak sama orang-orang yang hatinya hidup dengan iman dengan orang-orang yang hatinya mati karena kekafiran. Engkau (wahai Rasul) tidak bisa memperdengarkan siapa yang ada dalam kubur. Dan sebagaimana engkau tidak kuasa memperdengarkan orang-orang mati dalam kubur mereka, engkau juga tidak kuasa untuk memperdengarkan orang-orang kafir tersebut karena hati mereka telah mati, engkau hanyalah pemberi peringatan bagi mereka dari hukuman dan azab Allah. Sesungguhnya Kami mengutusmu dengan membawa kebenaran, yaitu iman kepada Allah dan syariat-syariat agama, sebagai penyampai berita gembira dengan surga bagi siapa yang membenarkanmu dan mengamalkan petunjukmu, dan penyampai peringatan kepada siapa yang mendustakanmu dan mendurhakaimu dengan api neraka. Tidak ada satu umat dari umat-umat yang ada kecuali ia telah didatangi oleh rasul yang memperingatkan mereka terhadap akibat dari kekafiran dan kesesatan mereka.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

24. Sesungguhnya Kami mengutusmu -wahai Rasul- dengan membawa kebenaran yang tidak ada keraguan padanya, sebagai pembawa kabar gembira bagi orang-orang Mukmin dengan apa yang telah Allah sediakan bagi mereka berupa pahala yang mulia, sebagai pemberi peringatan bagi orang-orang kafir dengan apa yang telah disiapkan bagi mereka berupa azab yang pedih. Tidak ada satu umat pun dari umat-umat terdahulu kecuali telah diutus kepadanya utusan Allah yang memperingatkannya dari azab Allah.


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

24. إِنَّآ أَرْسَلْنٰكَ بِالْحَقِّ (Sesungguhnya Kami mengutus kamu dengan membawa kebenaran)
Yakni dengan janji yang benar.

بَشِيرًا(sebagai pembawa berita gembira)
Bagi orang yang taat.

وَنَذِيرًا ۚ( dan sebagai pemberi peringatan)
Bagi orang yang bermaksiat.

وَإِن مِّنْ أُمَّةٍ إِلَّا خَلَا فِيهَا نَذِيرٌ(Dan tidak ada suatu umatpun melainkan telah ada padanya seorang pemberi peringatan)
Yakni tidak ada umat terdahulu kecuali telah ada Nabi yang memberi peringatan kepada mereka.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

24. Wahai Nabi, sesungguhnya Kami mengutusmu dengan dibarengi kebenaran yaitu petunjuk dan agama yang haq, sebagai pemberi kabar gembira tentang surga kepada orang yang menaatimu dan pemberi peringatan tentang neraka kepada orang yang bermaksiat kepadamu. Tidak ada perkumpulan kecuali didatangi oleh rasul pemberi peringatan tentang perbuatan maksiat dan pemberi kabar gembira karena peringatan itu berhubungan dengan kabar gembira


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Sesungguhnya Kami mengutusmu dengan membawa kebenaran sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan. Tidak ada satu umat pun, kecuali telah datang} berlalu {kepadanya seorang pemberi peringatan} nabi yang memberi peringatan


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

24. “Sesungguhnya Kami mengutus kamu dengan membawa kebenaran.” Maksudnya, Kami mengutusmu hanya dengan kebenaran. Sebab Allah mengutusmu pada saat kekosongan para rasul dan lenyapnya jalan-jalan (kebenaran), terhapusnya ilmu dan kebutuhan yang sangat mendesak kepada penugasanmu sebagai rasul. Maka Allah mengutusmu sebagai rahmat bagi semesta alam. Demikian pula, apa yang karenanya Kami mengutusmu, yaitu agama yang benar dan jalan yang lurus itu adalah haq, bukan kepalsuan, dan demikian pula apa yang Kami utuskan kepadamu, yaitu al-Quran yang agung dan Dzikir yang penuh hikmah, yang termuat di dalamnya adalah haq dan kebenaran.
Ia merupakan “pembawa berita gembira,” bagi siapa saja yang patuh kepadamu, yaitu kabar gembira dengan pahala dunia dan akhirat dari Allah.
“Dan sebagai pemberi peringatan” bagi siapa saja yang durhaka terhadapmu, yaitu dengan azab Allah di dunia ini dan di akhirat nanti.
Kamu bukanlah hal yang baru dari para rasul. Maka tidaklah ada “suatu umat pun” dari umat-umat yang terdahulu dan dari generasi-generasi yang silam “melainkan telah ada padanya seorang pemberi peringatan,” yang menegakkan hujjah Allah atas mereka, "yaitu agar orang yang binasa itu binasanya dengan keterangan yang nyata dan agar orang yang hidup itu hidupnya dengan keterangan yang nyata (pula)." (Al-Anfal:42).


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 19-26
Allah SWT berfirman,”Sebagaimana tidak sama antara segala sesuatu yang beragam dan bertentangan, seperti buta dan melihat yang keduanya tidak sama, bahkan antara keduanya sangat jelas perbedaannya. Sebagaimana tidak sama antara gelap dan terang, tidak pula antara naungan dan terik matahari, maka tidak sama pula antara orang-orang yang hidup dan orang-orang yang mati. sebagaimana firman Allah SWT: (Dan apakah orang yang sudah mati, kemudian dia Kami hidupkan dan Kami berikan kepadanya cahaya yang terang, yang dengan cahaya itu dia dapat berjalan di tengah-tengah masyarakat manusia, serupa dengan orang yang keadaannya berada dalam gelap gulita yang sekali-kali tidak dapat keluar darinya?) (Surah Al-An'am: 122) dan Allah SWT berfirman: (Perbandingan kedua golongan itu (orang-orang kafir dan orang-orang mukmin), seperti orang buta dan tuli dengan orang yang dapat melihat dan dapat mendengar. Adakah kedua golongan itu sama keadaan dan sifatnya) (Surah Hud: 24)
Orang mukmin adalah orang yang melihat dan mendengar, dia berjalan di bawah cahaya di atas jalan yang lurus di dunia dan akhirat sehingga dalam keadaan menetap di taman-taman surga yang mempunyai naungan dan mata air. Orang kafir adalah orang yang buta dan tuli yang berada di dalam kegelapan, dia berjalan tanpa bisa keluar darinya, bahkan dia tenggelam di dalam kesesatannya di dunia dan akhirat sehingga menjerumuskannya ke dalam siksaan yang panas, angin yang membakar, dan air yang mendidih (dan dalam naungan asap yang hitam (43) tidak sejuk serta tidak menyenangkan (44) (Surah Al-Waqi’ah)
Firman Allah SWT: (Sesungguhnya Allah memberikan pendengaran kepada siapa yang dikehendaki-Nya)
yaitu, Allah memberi mereka petunjuk untuk dapat mendengar hujjah, mau menerimanya, dan mau mengikutinya (dan kamu sekali-kali tiada sanggup menjadikan orang yang di dalam kubur dapat mendengar) yaitu sebagaimana tidak bermanfaat bagi orang-orang mati yang berada di dalam kuburnya sedangkan mereka mati dalam keadaan mengingkari petunjuk dan seruan untuk mengikutinya. Maka demikian juga keadaan orang-orang musyrik yang ditetapkan atas mereka kecelakaan, tidak ada cara bagimu untuk menembus mereka, dan kamu tidak akan mampu memberi petunjuk kepada mereka (Kamu tidak lain hanyalah seorang pemberi peringatan (23)) yaitu sesungguhnya tugasmu hanyalah menyampaikan risalah dan memberi peringatan. Allahlah yang menyesatkan siapa saja yang Dia kehendaki dan memberi petunjuk kepada siapa saja yang Dia kehendaki (Sesungguhnya Kami mengutus kamu dengan membawa kebenaran sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan) yaitu pemberi kabar gembira kepada orang-orang mukmin dan pemberi peringatan kepada orang-orang kafir (Dan tidak ada suatu umat pun melainkan telah ada padanya seorang pemberi peringatan) Tidak ada suatu umat pun dari anak cucu nabi Adam melainkan Allah telah mengutus kepada mereka orang-orang yang memberi peringatan dan melenyapkan semua penyakit dari mereka. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Sesungguhnya kamu hanyalah seorang pemberi peringatan; dan bagi tiap-tiap kaum ada orang yang memberi petunjuk) (Surah Ar-Ra'd: 7)
Firman Allah SWT: (Dan jika mereka mendustakan kamu, maka sesungguhnya orang-orang yang sebelum mereka telah mendustakan (rasul-rasulnya); kepada mereka telah datang rasul-rasulnya dengan membawa mukjizat yang nyata) yaitu mukjizat-mukjizat yang luar biasa dan dalil-dalil yang pasti (dan zabur) yaitu kitab-kitab (dan kitab yang memberi penjelasan yang sempurna) yaiu yang jelas dan terang (Kemudian Aku azab orang-orang yang kafir) yaitu sekalipun demikian mereka tetap mendustakan para rasul mereka dalam apa yang disampaikan oleh mereka. Jadi, Aku mengazab mereka sebagai pembalasan (maka (lihatlah) bagaimana (hebatnya) akibat kemurkaan-Ku) yaitu maka bagaimana kamu akan melihat kemurkaanKu terhadap mereka yang sangat hebat dan keras?


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Fatir ayat 24: Allah berkata kepada Nabi-Nya ﷺ juga : Sungguh Allah mengutusmu wahai Nabi Allah dengan tauhid dan agama yang benar, berilah kabar gembira kepada siapa yang beriman kepada Allah dan mengikutimu dan peringatkan serta waspadai siapa yang kufur kepada Allah dan mendustakanmu. Dan tidaklah umat-umat yang terdahulu kecuali telah di utus para rasul pemberi peringatan, yang mereka memerintahkan untuk beribadah kepada Allah saja dan meninggalkan ibadah kepada selain-Nya.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Yakni dengan membawa petunjuk karena manusia membutuhkannya, dan lagi ketika itu belum ada rasul, pengetahuan agama hilang dan manusia sangat butuh sekali kepada petunjuk, maka Allah mengutus Nabi-Nya Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam sebagai rahmat kepada alam semesta. Allah mengutus Beliau dengan membawa agama yang lurus dan jalan yang lurus, ia merupakan kebenaran dan Allah menurunkan kepada Beliau Al Qur’an juga sebagai kebenaran.

Kepada orang yang mau memenuhi seruan (beriman) dengan pahala segera atau ditunda.

Kepada orang yang tidak mau memenuhi seruan (kafir) dengan azab Allah segera atau ditunda..

Yakni seorang nabi yang memberi peringatan untuk menegakkan hujjah. Oleh karena itu, Beliau bukanlah seorang rasul yang baru.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Fatir Ayat 24

Sungguh, kami mengutus engkau, wahai nabi Muhammad, dengan membawa kebenaran agama tauhid dan hukum-hukumnya, sebagai pembawa berita gembira bahwa orang yang taat akan masuk surga, dan se-bagai pemberi peringatan bahwa orang yang durhaka akan masuk neraka. Dan tidak ada satu pun umat dari umat-umat terdahulu melainkan di sana telah datang seorang pemberi peringatan, yakni nabi atau rasul yang Allah utus untuk mengajak mereka beriman kepada Allah. 25. Dan jika mereka mendustakanmu, wahai nabi Muhammad, maka bersabarlah layaknya rasul-rasul terdahulu bersabar menghadapi penolakan umatnya. Sungguh, orang-orang yang sebelum mereka pun telah mendustakan rasul-rasul; ketika rasul-rasulnya datang dengan membawa keterangan yang nyata, yakni mukjizat yang menjadi bukti benarnya risalah mereka, zubur, dan kitab yang memberi penjelasan yang sempurna. Allah memberi petunjuk kepada orang yang dia kehendaki dengan memberinya kesanggupan untuk mendengarkan dan menerima ke-terangan yang nyata.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Demikian sekumpulan penjelasan dari banyak ulama tafsir mengenai kandungan dan arti surat Fatir ayat 24 (arab-latin dan artinya), semoga berfaidah untuk kita semua. Bantu usaha kami dengan memberi tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Artikel Terbanyak Dicari

Kami memiliki banyak konten yang terbanyak dicari, seperti surat/ayat: Al-Mu’minun, Al-Insyiqaq, Al-Hujurat 10-12, Al-Baqarah 148, At-Taubah 122, Ath-Thalaq 2-3. Ada juga At-Taubah 105, Al-Isra 26-27, Al-Insyirah 8, At-Takwir, Al-Alaq 1-5, At-Tahrim 8.

  1. Al-Mu’minun
  2. Al-Insyiqaq
  3. Al-Hujurat 10-12
  4. Al-Baqarah 148
  5. At-Taubah 122
  6. Ath-Thalaq 2-3
  7. At-Taubah 105
  8. Al-Isra 26-27
  9. Al-Insyirah 8
  10. At-Takwir
  11. Al-Alaq 1-5
  12. At-Tahrim 8

Pencarian: surat yusuf latin dan artinya, tilka ayatul kitabil mubin, surah al hajj ayat 37, surat an nisa 136 dan artinya, surat al insyirah arab

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: