Surat As-Saffat Ayat 91

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

فَرَاغَ إِلَىٰٓ ءَالِهَتِهِمْ فَقَالَ أَلَا تَأْكُلُونَ

Arab-Latin: Fa rāga ilā ālihatihim fa qāla alā ta`kulụn

Artinya: Kemudian ia pergi dengan diam-diam kepada berhala-berhala mereka; lalu ia berkata: "Apakah kamu tidak makan?

« As-Saffat 90As-Saffat 92 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Kandungan Menarik Berkaitan Dengan Surat As-Saffat Ayat 91

Paragraf di atas merupakan Surat As-Saffat Ayat 91 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada pelbagai kandungan menarik dari ayat ini. Diketemukan pelbagai penafsiran dari para mufassir berkaitan makna surat As-Saffat ayat 91, sebagiannya seperti tercantum:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

91-92 Maka Ibrahim segera mendatangi berhala-berhala kaumnya, Ibrahim berkata menghinanya “mengapa kalian tidak makan makanan-makanan yang disuguhkan oleh penjaga-penjaga kalian? mengapa kalian diam saja dan tidak menjawab orang yang bertanya kepada kalian?”


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

91. Maka Ibrahim mendatangi berhala-berhala yang mereka sembah selain Allah. Dia mencibir berhala-berhala tersebut, “Mengapa kalian tidak menyantap makanan yang dibuat oleh para pemuja kalian?


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

91. فَرَاغَ إِلَىٰٓ ءَالِهَتِهِمْ (Kemudian ia pergi dengan diam-diam kepada berhala-berhala mereka)
Ia berbelok untuk menuju berhala-berhala itu.

فَقَالَ أَلَا تَأْكُلُونَ (lalu ia berkata: “Apakah kamu tidak makan?)
Yakni Ibrahim berkata kepada berhala-berhala yang dia tuju itu untuk mengolok-olok mereka: “tidakkah kalian makan?” yakni makanan yang biasa kaumnya berikan untuk berhala-berhala.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

90-91. Lalu mereka meninggalkannya dan pergi untuk merayakan hari raya mereka. Kemudian dengan sembunyi-sembunyi, dia menghampiri berhala-berhala mereka yang di sisinya telah disediakan makanan. Lalu dia berkata sembari mengejek dan mengolok-olok: “Apakah kalian tidak memakan makanan yang telah disediakan untuk kalian ini?” Namun mereka tidak berkata apapun


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Kemudian dia menuju ke tuhan-tuhan mereka} lalu dia pergi bergegas dengan diam-diam menuju berhala-berhala mereka {lalu berkata,“Apakah kalian tidak makan


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

88-93. Lalu, Nabi Ibrahim hendak menghancurkan patung-patung mereka, dan beliau mampu menghabisinya. Maka beliau pun mengambil kesempatan pada saat mereka lalai, tatkala mereka pergi menuju salah satu hari raya mereka, dan Ibrahim pun turut keluar bersama mereka, “Lalu ia memandang sekali pandang ke bintang-bintang, kemudian ia berkata, ‘Sesungguhnya aku sakit’.” Di dalam sebuah hadits shahih disebutkan, “Ibrahim tidak pernah berdusta kecuali tiga kali dusta saja, yaitu: ketika berkata, ‘SEsungguhnya aku sakit’, ketika berkata, ‘SEsungguhnya itu dilakukan oleh patung yang paling besar ini’, dan ketika berkata tentang istrinya, “Dia adalah saudara perempuanku’.”
Maksudnya adalah bahwa Nabi Ibrahim tidak ikut serta bersama mereka dengan maksud supaya bisa menghancurkan berhala-berhala mereka.
Maka dari itu, “mereka berpaling dari padanya dengan membelakang.” Dan tatkala beliau menemukan kesempatan, “ia pergi dengan diam-diam kepada berhala-berhala mereka,” maksudnya, segera pergi kepadanya secara sembunyi-bunyi dan penuh kehati-hatian, “Lalu ia berkata” dengan nada mengejeknya, “Apakah kamu tidak makan? Kenapa kamu tidak berbicara?” artinya, bagaimana ia layak disembah padahal ia lebih lemah daripada hewan-hewan yang bisa makan dan berbicara; sedangkan berhala-berhala ini adalah benda mati yang tidak makan dan tidak pula bisa berbicara? “Lalu dihadapinya berhala-berhala itu sambil memukul-mukulnya dengan kuat dank eras hingga menjadi hancur, kecuali berhala yang terbesar milik mereka (dibiarkannya) agar mereka kembali kepadanya.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 88-98
Sesungguhnya nabi Ibrahim berkata demikian kepada kaumnya agar dia tetap berada di negeri itu apabila kaumnya pergi ke tempat perayaan mereka, karena sesungguhnya saat itu mereka hampir saja keluar menuju tempat perayaan mereka, maka nabi Ibrahim menginginkan agar dia dapat menyendiri dengan sembahan-sembahan mereka agar dia menghancurkannya. Jadi nabi Ibrahim berkata kepada mereka suatu alasan yang pada hakikatnya benar, tetapi mereka mengira bahwa dia benar-benar sedang sakit (Lalu mereka berpaling darinya dengan membelakanginya (90))
Qatadah berkata bahwa orang-orang Arab menganggap orang yang berpikir itu memandang ke arah bintang. Yang dimaksud Qatadah adalah bahwa dia memandang langit untuk mengalihkan perhatian mereka terhadap dirinya. Lalu ia berkata: (Sesungguhnya aku sakit) yaitu lemah.
Sufyan berkata tentang firmanNya: (Sesungguhnya aku sakit) yaitu terkena penyakit tha’un. dia berkata demikian karena kaumnya takut terhadap orang yang menderita penya tha’un, Jadi mereka lari meninggalkannya sendirian bersama berhala-berhala mereka.
Qatadah meriwayatkan dari Sa'id bin Al-Musayyib, bahwa nabi Ibrahim melihat bintang terbit, lalu berkata: (Sesungguhnya aku sakit) dia bermaksud membela agama Allah, (maka dia berkata,”Sesungguhnya aku sakit (89))
Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Lalu mereka berpaling darinya dengan membelakanginya (90)) yaitu menuju perayaan mereka (Kemudian dia (Ibrahim) pergi dengan diam-diam kepada berhala-berhala mereka) yaitu pergi ke tempat sembahan-sembahan mereka setelah mereka keluar, maka dengan cepat dan sembunyi-sembunyi (lalu ia berkata, "Apakah kamu tidak makan?") Demikian itu karena mereka meletakkan di hadapan berhala-berhala itu makanan dan kurban dengan tujuan untuk mendapatkan berkah dari berhala-berhala itu.
Firman Allah SWT: (Lalu dihadapinya berhala-berhala itu sambil memukulinya dengan tangan kanannya (dengan kuat) (93)) Al-Farra’ berkata bahwa maknannya nabi Ibrahim menghadapinya sambil memukulnya dengan tangan kanannya. Qatadah dan Al-Jauhari berkata bahwa nabi Ibrahim menghadapi mereka sambil memukulnya dengan tangan kanan.
Sesungguhnya dia memukul mereka dengan tangan kanan karena pukulan tangan kanannya lebih kuat. Setelah itu dia meninggalkan berhala itu hancur ber­keping-keping, kecuali yang paling besar barangkali menunggu mereka kembali. Sebagaimana yang telah disebutkan tafsir tentang itu dalam surah Al-Anbiya.
Firman Allah SWT di sini: (Kemudian kaumnya datang kepadanya dengan bergegas (94)) Mujahid dan lainnya berkata bahwa maknanya adalah bergegas. Kisah ini disini diringkas, sedangkan dalam surah Al-Anbiya panjang lebar. Ketika mereka kembali, pada awal mulanya mereka tidak mengetahui siapa yang melakukan itu, sampai mereka menyelidiki dan mencari berita, lalu mereka mengetahui bahwa nabi Ibrahim yang melakukan hal itu. Ketika mereka datang ke untuk mencaci maki perbuatannya itu, maka nabi Ibrahim mengambil persiapan untuk mengecam dan mencela perbuatan mereka. Jadi dia berkata: (Apakah kamu menyembah patung-patung yang kamu pahat itu?), yaitu apakah kalian menyembah berhala-berhala yang kalian pahat dan kalian buat dengan tangan kalian itu selain Allah (Padahal Allah-lah Yang menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat itu (96)) Bisa juga bahwa huruf “maa” di sini adalah “maa mashdariyah”, sehingga bentuknya adalah “Allah adalah Dzat yang menciptakan dan mengetahui apa yang kalian lakukan” Bisa juga bahwa huruf “maa” itu bermakna “alladzi” yang bentuknya adalah Allah adalah Dzat yang menciptakan kalian dan yang mengetahui apa yang kalian lakukan kepadaNya” Kedua pendapat itu saling berkaitan dan pendapat yang pertama adalah yang lebih jelas, berdasarkan apa yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam kitab “Af’a Al-Ibad”
Diriwayatkan dari Hudzaifah secara marfu’:,”Sesungguhnya Allah SWT yang menciptakan semua pekerja dan hasil kerjanya” Sebagian mereka membacanya: (Padahal Allahlah Yang menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat itu (96)) Ketika itu saat hujjah ditegakkan kepada mereka, mereka menyerangnya dengan tangan dan kekuatan, lalu mereka berkata: (Dirikanlah suatu bangunan untuk (membakar) Ibrahim: lalu lemparkanlah dia ke dalam api yang menyala-nyala itu) Perkara mereka telah disebutkan di dalam surah Al-Anbiya’. Allah menyelamatkan nabi Ibrahim dari api itu dan memenangkannya atas mereka, menolongnya, dan meninggikan hujjahnya. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Mereka hendak melakukan tipu muslihat kepadanya, maka Kami jadikan mereka orang-orang yang hina (98))


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat As-Saffat ayat 91: Kemudian Ibrahim mengambil kampak dan kemudian bergegas keluar menuju sesembahan-sesembahan dan tuhan-tuhan mereka dan mengambil mereka seraya berkata : Apakah kalian tidak makan wahai berhala-berhala, dengan makanan ini.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Maksud Ibrahim dengan perkataan itu, ialah mengejek berhala-berhala itu, karena di dekat berhala itu banyak diletakkan makanan-makanan yang enak sebagai sajian-sajian (sesajen).


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat As-Saffat Ayat 91

Tidak lama kemudian dia, yakni nabi ibrahim, pergi dengan diam-diam kepada berhala-berhala mereka; lalu dia berkata kepadanya dengan nada mengejek 'mengapa kamu tidak makan sajian yang mereka sediakan untukmu'92. Mengapa kamu tidak menjawab sepatah kata pun''.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Demikianlah beberapa penafsiran dari banyak pakar tafsir berkaitan isi dan arti surat As-Saffat ayat 91 (arab-latin dan artinya), moga-moga bermanfaat bagi kita. Dukunglah kemajuan kami dengan memberikan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Bacaan Paling Banyak Dikunjungi

Telaah ratusan konten yang paling banyak dikunjungi, seperti surat/ayat: Al-Mu’minun, Al-Baqarah 148, At-Tahrim 8, Al-Hujurat 10-12, At-Takwir, Al-Isra 26-27. Serta At-Taubah 122, Al-Insyiqaq, At-Taubah 105, Ath-Thalaq 2-3, Al-Insyirah 8, Al-Alaq 1-5.

  1. Al-Mu’minun
  2. Al-Baqarah 148
  3. At-Tahrim 8
  4. Al-Hujurat 10-12
  5. At-Takwir
  6. Al-Isra 26-27
  7. At-Taubah 122
  8. Al-Insyiqaq
  9. At-Taubah 105
  10. Ath-Thalaq 2-3
  11. Al-Insyirah 8
  12. Al-Alaq 1-5

Pencarian: qs at thaha ayat 132, surat al maidah ayat 8 beserta artinya, surat al waqiah beserta latinnya, surat an nisa ayat 58-59, arti wamakaru wamakarallah

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: