Surat Az-Zumar Ayat 4

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

لَّوْ أَرَادَ ٱللَّهُ أَن يَتَّخِذَ وَلَدًا لَّٱصْطَفَىٰ مِمَّا يَخْلُقُ مَا يَشَآءُ ۚ سُبْحَٰنَهُۥ ۖ هُوَ ٱللَّهُ ٱلْوَٰحِدُ ٱلْقَهَّارُ

Arab-Latin: Lau arādallāhu ay yattakhiża waladal laṣṭafā mimmā yakhluqu mā yasyā`u sub-ḥānah, huwallāhul-wāḥidul-qahhār

Artinya: Kalau sekiranya Allah hendak mengambil anak, tentu Dia akan memilih apa yang dikehendaki-Nya di antara ciptaan-ciptaan yang telah diciptakan-Nya. Maha Suci Allah. Dialah Allah Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan.

« Az-Zumar 3Az-Zumar 5 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Pelajaran Mendalam Berkaitan Dengan Surat Az-Zumar Ayat 4

Paragraf di atas merupakan Surat Az-Zumar Ayat 4 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada kumpulan pelajaran mendalam dari ayat ini. Didapati kumpulan penafsiran dari para ahli tafsir terhadap kandungan surat Az-Zumar ayat 4, di antaranya sebagaimana tercantum:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Sekiranya Allah hendak mengangkat seorang anak, niscaya Dia memilih siapa yang Dia kehendaki dari makhlukNya maha suci Allah lagi maha tinggi dari kepemilikan terahadap anak, karena Dia maha esa lagi maha tunggal, dimana seluruh makhluk bergantung kepadaNya, yang maha perkasa yang menundukan seluruh makhlukNya dengan kuasaNya, maka segala sesuatu tunduk dan patuh kepadaNYa.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

4. Seandainya Allah hendak mengangkat seorang anak, niscaya Allah akan memilihnya dari makhluk-Nya yang Dia kehendaki. Maha Suci Allah dari memiliki anak, karena Dia Maha Esa, Tempat Bergantung, tidak beranak dan tidak diperanakkan; Dia Maha Kuasa atas makhluk-Nya, segala sesuatu tunduk dihadapan-Nya.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

4. Seandainya Allah hendak mengangkat anak, niscaya Allah akan memilih siapa yang Dia kehendaki dari makhluk-Nya, lalu menjadikannya seperti anak. Mahasuci Allah lagi Mahatinggi dari perkataan kaum musyrikin. Allah Maha Esa pada Żat, nama-nama dan sifat-sifat-Nya, tidak ada sekutu bagi Allah, Mahakuat atas segala makhluk-Nya.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

4. لَّوْ أَرَادَ اللهُ أَن يَتَّخِذَ وَلَدًا لَّاصْطَفَىٰ مِمَّا يَخْلُقُ مَا يَشَآءُ ۚ (Kalau sekiranya Allah hendak mengambil anak, tentu Dia akan memilih apa yang dikehendaki-Nya di antara ciptaan-ciptaan-Nya)
Yakni Allah memilih di antara makhluk-makhluk-Nya siapa yang Dia kehendaki sehingga Dia tidak butuh terhadap seorang anak. Dan juga tidak ada sesuatu di dunia ini selain-Nya melainkan ia adalah makhluk-Nya, dan makhluk tidak layak menjadi anak dari Sang Pencipta, sehingga tidaklah Allah memilih seseorang kecuali dia adalah hamba-Nya.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

4. Apabila Allah ingin mengambil anak, sebagaimana yang disangkakan oleh kaum musyrik, maka Allah akan memilih anak dari yang Dia kehendaki dari makhlukNya. Dan mereka semua lainnya bertanya: para malaikat itu adalah anak Allah, Uzairanak Allah, Masih (Isa) anak Allah, menunjukkan bahwa keistimewaan bagi Allah untuk mengambil anak. Dialah Allah yang Maha Esa yang Maha Perkasa Bagi setiap makhluk ciptaanNya. Maksudnya: ketika Allah berkehendak mengambil anak, maka Allah harus lebih Qadim dibanding ayahnya, dan mustahil, makhluk yang diciptakan lebih Qadim dari Penciptanya


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Seandainya Allah hendak mengambil anak, pasti akan memilih} pasti akan memilih {yang Dia kehendaki dari yang Dia ciptakan. Maha suci Dia} Maha suci dan Maha bersih Dia dari anggapan bahwa Dia memiliki anak {Dialah Allah Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

4. “Kalau sekiranya Allah hendak mengambil “anak,” sebagaimana diyakini oleh makhluk-makhluk yang dungu, “tentu Dia akan memilih apa yang dikehendakiNya di antara ciptaanNya.” Maksudnya, niscaya Dia memilih salah satu ciptaanNya yang Dia kehendaki dan Dia istimewakan untuk diriNya dan menjadikannya seperti anak dan tidak perlu mengambil istri.
“Mahasuci Dia” dari apa-apa yang didugakan oleh orang-orang kafir atau dari apa-apa yang dinisbatkan kepadaNya oleh orang-orang yang mulhid.
“Dia-lah Allah, Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan.” Yakni, Yang Esa dalam DzatNya, dalam nama-nama dan sifat-sifatNya serta dalam perbuatanNya, maka tidak ada yang serupa sedikitpun denganNya dalam hal itu dan tidak ada pula yang semisal denganNya. Maka kalau ia mempunyai anak, niscaya ia harus serupa denganNya dalam keesaanNya, karena anak adalah merupakan sebagian dariNya dan bagian dariNya.
Yang Maha Mengalahkan seluruh alam atas (langit) dan alam bawah (bumi). Kalau seandainya Dia punya anak, maka anak itu tidak akan dikalahkan dan sudah tentu ia sangat dimanjakan oleh bapaknya. Padahal keesaan Allah dan kemahatidakterkalahkanNya itu adalah satu kesatuan. Jadi, yang Esa itu tidak mungkin ada kecuali Maha Mengalahkan; dan yang Maha Mengalahkan itu tidak mungkin ada kecuali pasti ESa. Yang demikian ini menafikan persekutuan bagiNYa dari segala sisinya.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 1-4
Allah SWT memberitahukan bahwa penurunan kitab ini, yaitu Al-Qur'an itu dari sisiNya. Al-Qur'an adalah Kitab yang benar yang tidak ada kebimbangan dan keraguan padanya. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan sesungguhnya Al-Qur’an ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan alam semesta (192) dan dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril) (193) ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan (194) dengan bahasa Arab yang jelas (195) (Surah Asy-Syu'ara’) dan (Dan sesungguhnya Al-Qur’an itu adalah kitab yang mulia (41) Yang tidak datang kepadanya (Al-Qur'an) kebatilan, baik dari depan maupun dari belakangnya, yang diturunkan dari Tuhan Yang Maha Bijaksana Lagi Maha Terpuji ((42)) (Surah Fushshilat) dan di sini Allah SWT berfirman: (Kitab (Al-Qur'an ini) diturunkan oleh Allah Yang Maha Perkasa (1)) yaitu Dzat Maha Kuat dari segala sisi (lagi Maha Bijaksana) yaitu dalam semua firman, perbuatan, syariat, dan takdirNya.
(Sesungguhnya Kami menurunkan kepadamu Kitab (Al-Qur'an) dengan (membawa) kebenaran. Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya (2)) yaitu sembahlah Dia semata, tidak ada sekutu bagiNya, dan serulah makhluk untuk menyembahNya, dan beritahukanlah kepada mereka bahwa tidak ada yang patut disembah selain Dia semata. Dan bahwa tidak ada sekutu, dan tandingan bagiNya. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari syirik)) yaitu, tidak ada suatu amal pun yang diterima kecuali yang dikerjakan dengan ikhlas hanya karena Allah, tidak ada sekutu bagiNya.
Qatadah berkata tentang firmanNya: (Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari syirik)) yaitu kesaksian bahwa tidak ada Tuhan selain Allah.
Kemudian Allah memberitahukan tentang alasan orang-orang musyrik yang menyembah berhala-berhala, bahwa mereka mengatakan: (Kami tidak menyembah mereka, melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya) yaitu sesungguhnya hal yang mendorong mereka menyembah berhala-berhala itu hanya karena berhala-berhala itu mereka pahat dengan rupa para malaikat yang terdekat menurut dugaan mereka. Lalu mereka menyembah patung-patung itu, agar malaikat-malaikat itu mau meminta pertolongan bagi mereka di sisi Allah SWT untuk menolong, memberi mereka, dan melepaskan dari mereka perkara dunia yang menimpa mereka. Adapun terhadap hari kebangkitan, maka mereka mengingkarinya.
Qatadah, As-Suddi, dan Malik telah meriwayatkan dari Zaid bin Aslam dan Ibnu Zaid tentang firmanNya: (melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya) yaitu agar sembahan-sembahan itu dapat menolong dan mendekat­kan kami kepada Allah SWT, Oleh karena itu mereka mengatakan dalam mereka jika melakukan ibadah haji di masa Jahiliyah, "Aku penuhi panggilanMu, tidak ada sekutu bagiMu kecuali sekutu yang kepunyaanMu, Engkau memilikinya, sedangkan sekutu-sekutu itu tidak memiliki”
Kekeliruan ini yang sengaja dilakukan oleh orang-orang musyrik di masa lalu dan masa sekarang. Lalu datanglah kepada mereka para rasul yang menolak keyakinan seperti ini, melarangnya, serta menyeru untuk memurnikan penyembahan hanya kepada Allah, tidak ada sekutu bagiNya. Dan bahwa hal ini merupakan sesuatu yang dibuat-buat orang-orang musyrik dari diri mereka sendiri. Allah tidak mengizinkan dan meridhainya, bahkan Dia murka dan melarangnya. (Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan), 'Sembahlah Allah (saja) dan jauhilah thaghut itu”) (Surah An-Nahl:36) dan (Dan Kami tidak mengutus seorang rasul sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya, "Bahwasanya tidak ada tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian kepadaKu (25)) (Surah Al-Anbiya’)
Allah SWT memberitahukan bahwa para malaikat yang ada di langit yaitu para malaikat yang didekatkan dan para malaikat lainnya, semuanya adalah hamba-hamba Allah yang tunduk kepadaNya; mereka tidak meminta syafaat di sisiNya kecuali dengan seizinNya terhadap orang yang Dia ridhai. Para malaikat di sisiNya tidaklah seperti keadaan para pembesar di hadapan raja-raja mereka yang dapat memberikan syafaat di sisi raja-raja mereka tanpa izin raja-raja mereka, dalam hal yang mereka setujui dan tidak disetujui (Maka janganlah kamu membuat perumpamaan-perumpamaan bagi Allah) (Surah An-Nahl: 74) Maha Tinggi Allah dari hal ini.
Firman Allah: (Sesungguhnya Allah akan memutuskan di antara mereka) pada hari kiamat (tentang apa yang mereka berselisih padanya) yaitu Allah akan memutuskan perkara di antara semua makhluk­Nya pada hari mereka dikembalikan, dan Dia akan membalas setiap orang sesuai dengan amal perbuatannya (Dan (ingatlah) hari (yang di waktu itu) Allah mengumpulkan mereka semuanya, kemudian Allah berfirman kepada malaikat, "Apakah mereka ini dahulu menyembahmu?" (40) Malaikat-malaikat itu menjawab, "Maha Suci Engkau. Engkaulah Pelindung kami, bukan mereka; bahkan mereka telah menyembah jin, kebanyakan mereka beriman kepada jin itu” (41)) (Surah Saba’) Adapun firman Allah: (Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang pendusta dan sangat ingkar) yaitu, Allah tidak menunjukkan kepada mereka jalan petunjuk, berupa tujuan kepada kedustaan dan mengada-adakan kebohongan terhadap Allah SWT serta hatinya kafir kepada ayat-ayatNya, ingkar kepada hujjah-hujjah dan bukti-bukti yang jelas.
Kemudian Allah SWT menjelaskan bahwa Dia memiliki anak, tidak seperti yang disangka orang-orang yang bodoh bahwa malaikat-malaikat itu adalah anak-anak perempuan Allah, juga tidak seperti orang-orang yang ingkar dari kalangan orang-orang Yahudi dan Nasrani terhadap Uzair dan nabi Isa. Maka Allah berfirman: (Kalau sekiranya Allah hendak mengambil anak, tentu Dia akan memilih apa yang dikehendaki-Nya di antara ciptaan-ciptaan yang telah diciptakan-Nya) yaitu perkaranya berbeda dengan apa yang mereka sangka. Hal ini semata-mata syarat yang tidak mengharuskan kejadiannya dan tidak pula membolehkannya, bahkan merupakan suatu hal yang mustahil. Dan sesungguhnya tujuan dari hal ini hanya karena kebodohan mereka dalam sangkaan dan perkiraan mereka, sebagaimana Allah berfirman: (Sekiranya Kami hendak membuat suatu permainan (istri dan anak), tentulah Kami membuatnya dari sisi Kami. Jika Kami menghendaki berbuat demikian, (tentulah kami telah melakukannya) (17)) (Surah Al-Anbiya’) dan (Katakanlah, "Jika benar Tuhan Yang Maha Pemurah mempunyai anak, maka akulah (Muhammad) orang yang mula-mula memuliakan (anak itu)” (81)) (Surah Az-Zukhruf) Semua ini termasuk ke dalam ungkapan tentang syarat, dan diperbolehkan menggantungkan syarat dengan hal yang mustahil karena tujuan tertentu dari orang yang berbicara.
Firman Allah: (Maha Suci Allah. Dialah Allah Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan) yaitu Maha Tinggi lagi Maha Suci bahwa Allah mempunyai anak, karena sesungguhnya Dia Maha Esa, Tuhan Yang Tunggal, segala sesuatu bergantung kepadaNya, dan merupakan hamba­Nya dan butuh kepadaNya, sedangkan Dia Maha Kaya dari yang lain­Nya. Segala sesuatu kalah, tunduk, dan hina di hadapanNya serta patuh kepadaNya. Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dari apa yang dikatakan orang-orang zalim dan ingkar dengan ketinggian yang setinggi-tingginya


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Az-Zumar ayat 4: (Kalau sekiranya Allah hendak mengambil anak) seperti apa yang mereka katakan, yaitu sebagaimana yang disitir oleh firman-Nya, "Tuhan Yang Maha Pemurah telah mengambil (mempunyai) anak..." (Q.S. Al-Anbiya, 26) (tentu Dia akan memilih apa yang dikehendaki-Nya di antara ciptaan-ciptaan yang diciptakan-Nya) untuk dijadikan-Nya anak; bukan seperti apa yang telah mereka katakan, bahwa para malaikat itu adalah anak-anak perempuan Allah, Uzair itu putra Allah dan juga Al-Masih adalah putra Allah (Maha Suci Allah) kalimat ini memahasucikan-Nya dari mengambil anak (Dialah Allah Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan) semua makhluk-Nya.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Sebagaimana yang disangka oleh orang-orang yang kurang akal.

Dari mempunyai anak.

Baik zat-Nya, nama-Nya, sifat-Nya maupun perbuatan-Nya. Sehingga tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan-Nya. Sekiranya Dia mempunyai anak, tentu anak itu akan sama dalam keesaannya, karena bagian darinya. Ternyata tidak demikian.

Dia berkuasa terhadap alam semesta, baik alam bagian atas maupun alam bagian bawah, sekiranya Dia mempunyai anak tentu anak tersebut tidak akan terkalahkan. Dengan demikian, Allah Maha Esa, Allah adalah Tuhan yang semua makhluk bergantung kepada-Nya, Dia tidak beranak dan tidak diperanakkan dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Az-Zumar Ayat 4

Sekiranya Allah hendak mengambil anak, sebagaimana anggapan orang-orang musyrik, tentu dia akan memilih apa yang dia kehendaki dari apa yang telah diciptakan-Nya, bukan menuruti apa yang menjadi anggapan orang musyrik. Mahasuci dia dari segala yang menyerupai-Nya. Dialah Allah yang maha esa tanpa sekutu, mahaperkasa dalam menciptakan alam raya. 5. Di antara bukti kuasa Allah menciptakan, mengurus, dan mengatur alam semesta adalah bahwa dia menciptakan langit dan bumi dengan tujuan yang benar. Dia senantiasa memasukkan malam atas siang sehingga gelap berganti terang, dan senantiasa memasukkan siang atas malam sehingga terang berganti gelap, dan menundukkan matahari dan bulan; masing-masing patuh pada hukum Allah, beredar pada porosnya, dan berjalan menurut waktu yang ditentukan. Ingatlah, Allah menyempurnakan dan membaguskan ciptaan-Nya. Dialah yang mahamulia, maha pengampun, lagi maha penyayang.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Itulah beraneka penjelasan dari para pakar tafsir terhadap isi dan arti surat Az-Zumar ayat 4 (arab-latin dan artinya), semoga bermanfaat untuk ummat. Sokong usaha kami dengan memberi tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Halaman Sering Dicari

Tersedia berbagai materi yang sering dicari, seperti surat/ayat: Al-A’raf 26, Ali ‘Imran 31, Al-‘Ankabut 57, Ad-Dhuha 3, Luqman, Al-Hujurat 6. Ada pula Al-Isra 27, Yunus, Yunus 40, Bersyukur, Ali ‘Imran 14, Al-Bayyinah 5.

  1. Al-A’raf 26
  2. Ali ‘Imran 31
  3. Al-‘Ankabut 57
  4. Ad-Dhuha 3
  5. Luqman
  6. Al-Hujurat 6
  7. Al-Isra 27
  8. Yunus
  9. Yunus 40
  10. Bersyukur
  11. Ali ‘Imran 14
  12. Al-Bayyinah 5

Pencarian: ya ayyuhalladzina amanu kutiba alaikum, al alil, sampaikan dariku olehmu meski, teks surat tabarok, ad dhukan

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: