Surat Al-Mu’min Ayat 11

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

قَالُوا۟ رَبَّنَآ أَمَتَّنَا ٱثْنَتَيْنِ وَأَحْيَيْتَنَا ٱثْنَتَيْنِ فَٱعْتَرَفْنَا بِذُنُوبِنَا فَهَلْ إِلَىٰ خُرُوجٍ مِّن سَبِيلٍ

Arab-Latin: Qālụ rabbanā amattanaṡnataini wa aḥyaitanaṡnataini fa'tarafnā biżunụbinā fa hal ilā khurụjim min sabīl

Artinya: Mereka menjawab: "Ya Tuhan kami Engkau telah mematikan kami dua kali dan telah menghidupkan kami dua kali (pula), lalu kami mengakui dosa-dosa kami. Maka adakah sesuatu jalan (bagi kami) untuk keluar (dari neraka)?"

« Al-Mu'min 10Al-Mu'min 12 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Hikmah Mendalam Terkait Surat Al-Mu’min Ayat 11

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Mu’min Ayat 11 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beraneka hikmah mendalam dari ayat ini. Didapati beraneka penjelasan dari kalangan ulama berkaitan kandungan surat Al-Mu’min ayat 11, sebagiannya sebagaimana berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Orang-orang kafir berkata, Wahai tuhan kami, Engkau telah mematikan kami dua kali, yaitu saat kami masih dalam Rahim ibu kami dalam bentuk setetes air mani sebelum ditiupkannya ruh, dan saat ajal kami di dunia telah habis. Dan Engkau telah menghidupkan kami dua kali, di dunia saat kami lahir dan disaat kami dibangkitkan dari kubur kami. Sekarang kami mengakui kesalahan-kesalahan masa lalu kami. Adakah jalan bagi kami untuk keluar dari api neraka lalu Engkau mengembalikan kami ke dunia agar kami bisa beramal menaatimu?” Akan tetapi alangkah ruginany mereka, karena pengakuan ini sama sekali tidak berguna bagi mereka.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

11. Orang-orang kafir dalam kondisi mengakui dosa-dosa mereka saat pengakuan dan tobat mereka tidak berguna lagi bagi mereka berkata, “Wahai Rabb kami! Engakau telah mematikan Kami dua kali di mana kami tidak ada lalu Engkau mengadakan kami, kemudian Engkau mematikan kami sesudah kehidupan kami, dan Engkau hidupkan kami dua kali dengan menciptakan kami dari ketiadaan dan menghidupkan kami untuk kebangkitan, lalu kami mengakui dosa-dosa yang kami perbuat. Apakah ada jalan keluar dari Neraka yang bisa kami ambil lalu kami kembali ke dunia untuk memperbaiki amal-amal kami sehingga Engkau meridai kami?”


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

11. قَالُوا۟ رَبَّنَآ أَمَتَّنَا اثْنَتَيْنِ وَأَحْيَيْتَنَا اثْنَتَيْنِ (Mereka menjawab: “Ya Tuhan kami Engkau telah mematikan kami dua kali dan telah menghidupkan kami dua kali (pula))
Yang dimaksud dengan mematikan dua kali yakni mereka sebelumnya hanyalah air mani yang mati yang ada di dalam tulang sulbi bapak kalian, kemudian Allah mematikan kamu setelah kalian hidup di dunia.
Dan yang dimaksud dengan menghidupkan dua kali yakni Allah menghidupkan mereka pertama kali di dunia dan menghidupkan mereka ketika hari kebangkitan.
فَاعْتَرَفْنَا بِذُنُوبِنَا (lalu kami mengakui dosa-dosa kami)
Yang telah kami lakukan di dunia dengan mendustakan para rasul, menyekutukan Allah, dan tidak mengesakan-Nya.
Mereka menyatakan pengakuan mereka di saat tidak berguna lagi pengakuan itu, dan menyesal ketika tidak bermanfaat lagi penyesalan.

فَهَلْ إِلَىٰ خُرُوجٍ مِّن سَبِيلٍ(Maka adakah sesuatu jalan (bagi kami) untuk keluar (dari neraka)?”)
Yakni apakah mungkin bagi kami mendapatkan jalan untuk keluar dari neraka dan kembali ke dunia?


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

11. Orang-orang lafir berkata: “Ya Tuhan kami, Engkau telah mematikan kami dua kali, Engkau juga telah menciptakan kami dari tanah. Ketika kami masih dalam sulbi orang tua kami, kemudian Engkau mematikan kami ketika sudah sampai ajal kami, kemudian Engkau menghidupkan kami kembali.” Kehidupan pertama adalah kehidupan di dunia, kehidupan kedua adalah saat dibangkitkan. Maka pada hari ini kami telah mengetahui dan menyadari dosa-dosa yang telah kami perbuat. Seperti menyekutukan-Mu, mendustakan rasul-Mu, dan tidak mengesakan-Mu. Namun pengakuan itu sudah terlambat dan tidak bermanfaat apa-apa. Adakah kemungkinan bagi kami untuk keluar dari azab Jahannam meskipun hanya kecil untuk kemudahan bagi kami?


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Mereka menjawab} orang-orang kafir berkata {“Wahai Tuhan kami, Engkau telah mematikan kami dua kali} Mematikan kami dua kali, taitu ketika kami menjadi sperma dan ketika ajal kami telah selesai di kehidupan dunia {dan telah menghidupkan kami dua kali} dan menghidupkan kami dua kali, yaitu ketika kami dilahirkan dan ketika kami dibangkitkan dari kubur kami {lalu kami mengakui dosa-dosa kami. Maka apakah ada jalan untuk keluar} ada jalan untuk kami keluar dari neraka untuk kembali ke dunia sehingga kami akan memperbaiki amal kami dan mengerjakan ketaatan kepadaMu


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

11. lalu mererka berangan-angan kembali ke dunia dan “mereka berkata, ‘Ya rabb kami. Engkau telah mamatikan kami dua kali.” Yang mereka maksud adalah kematian yang pertama dan kematian yang terjadi antara dua tiupan sangkakala menurut satu pendapat, atau ketiadaan total sebelum mereka diciptakan lalu mereka dimatikan sesudah itu. “dan telah menghidupkan kamu dua kali pula”. Kehidupan dunia dan kehidupan akhirat, “lalu kami mengakui dosa-dosa kami: maka adakah suatu jalan untuk keluar?” maksudnya, mereka mengeluh dan mengatakn perkataan tersebut, namun tidak berguna dan tidak bermanfaat.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 10-14
Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang orang-orang kafir, bahwa pada hari hari kiamat mereka aka diseru, sedangkan mereka di dalam pembakaran api neraka yang membakar tubuh mereka. Saat itu mereka mulai merasakan azab Allah yang tidak bisa dihindari sedikitpun. Maka pada saat itu mereka membenci dan murka kepada diri sendiri karena perbuatan-perbuatan dosa yang dahulu mereka kerjakan yang menyebabkan diri mereka dimasukkan ke dalam neraka. Lalu para malaikat memberitahukan kepada mereka saat itu dengan pemberitahuan yang keras, bahwa kebencian Allah SWT terhadap mereka di dunia saat ditawarkan kepada mereka keimanan, lalu mereka ingkar, jauh lebih hebat daripada kebencian kalian kepada diri sendiri, wahai orang-orang yang diazab, pada hari ini dan dalam keadaan ini.
Qatadah berkata tentang firmanNya: (Sesungguhnya kebencian Allah kepadamu lebih besar daripada kebencianmu kepada dirimu sendiri karena kamu diseru untuk beriman, namun kamu kafir) yaitu sesungguhnya kebencian Allah kepada orang-orang yang tersesat ketika mereka diseru untuk beriman di dunia, namun mereka berpaling darinya dan tidak mau menerimanya itu lebih besar daripada kebencian mereka kepada diri mereka sendiri ketika menyaksikan azab Allah di hari kiamat. Demikian juga dikatakan Hasan Al-Bahsri, Mujahid, As-Suddi, Abdurrahman bin Zaid bin Aslam, dan Ibnu Jarir Ath-Thabari. Semoga rahmat Allah dilimpahkan kepada mereka semua.
Firman Allah: (Mereka menjawab, "Ya Tuhan kami, Engkau telah mematikan kami dua kali dan telah menghidupkan kami dua kali (pula)") diriwayatkan dari Ibnu Mas'ud bahwa ayat ini semakna dengan firmanNya: (Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu, kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali, kemudian kepada-Nyalah kamu dikembalikan? (28)) (Surah Al-Baqarah) Demikian juga dikatakan Adh-Dhahhak, Qatadah, dan Abu Malik. Ini adalah pendapat yang benar dan tidak ada keraguan dan kebimbangan di dalamnya.
As-Suddi berkata berkata bahwa mereka dimatikan di dunia, kemudian dihidupkan dalam kubur mereka lalu mereka diberi pertanyaan. Kemudian mereka dimatikan dan dihidupkan kembali pada hari kiamat.
Ibnu Zaid berkata bahwa mereka dihidupkan ketika diambil perjanjian dari mereka saat mereka masih berada di dalam tulang sulbi nabi Adam. Kemudian Allah menciptakan mereka di dalam rahim, lalu dimatikan, kemudian dihidupkan kembali pada hari kiamat.
Kedua pendapat yang dikatakan As-Suddi dan Ibnu Zaid ini lemah, karena yang tersimpulkan darinya hanyalah tiga kali kehidupan dan tiga kali kematian. Pendapat yang benar adalah pendapat Ibnu Mas'ud, Ibnu Abbas dan orang-orang yang mengikuti pendapat keduanya.
Makna yang dimaksud adalah bahwa orang-orang kafir meminta untuk dikembalikan ke dunia saat mereka berdiri di hadapan Allah SWT di padang mahsyar, sebagaimana Allah berfirman: (Dan (alangkah mengerikannya), jika sekiranya kamu melihat ketika orang-orang yang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Tuhannya, (mereka berkata), "Ya Tuhan kami, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami (ke dunia), kami akan mengerjakan amal saleh, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang yakin” (12)) (Surah As-Sajdah) Maka mereka tidak diperkenankan, kemudian apabila mereka melihat dan menyaksikan neraka serta berdiri di hadapannya, dan menyaksikan azab dan pembalasan Allah yang ada di dalamnya, maka mereka meminta untuk kembali dengan permintaan yang lebih keras daripada permintaan mereka pertama kali, tetapi mereka tidak diperkenankan. Allah SWT berfirman: (Dan jika kamu (Muhammad) melihat ketika mereka dihadapkan ke neraka, lalu mereka berkata, "Kiranya kami dikembalikan (ke dunia) dan tidak mendustakan ayat-ayat Tuhan kami, serta menjadi orang-orang yang beriman," (27) (tentulah kami melihat suatu peristiwa yang mengharukan). Tetapi (sebenarnya) telah nyata bagi mereka kejahatan yang mereka dahulu selalu menyembunyikannya. Sekiranya mereka dikembalikan ke dunia, tentulah mereka kembali kepada apa yang mereka telah dilarang mengerjakannya. Dan sesungguhnya mereka itu adalah pendusta-pendusta belaka (28)) (Surah Al-An'am) Jika mereka masuk neraka dan merasakan sentuhan, luapan, palu-palu, dan belenggu-belenggu api neraka, maka permintaan mereka untuk dapat dikembalikan dengan lebih keras dan lebih besar (Dan mereka berteriak di dalam neraka itu, "Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami, niscaya kami akan mengerjakan amal yang saleh berlainan dengan yang telah kami kerjakan” Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berpikir bagi orang yang mau berpikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan? Maka rasakanlah (azab Kami) dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolong pun (37)) (Surah Fathir) Dan dalam ayat ini, mereka memohon belas kasihan dan mendahului perkataan mereka yang disebutkan, yaitu ucapan mereka: (Ya Tuhan kami, Engkau telah mematikan kami dua kali dan telah menghidupkan kami dua kali) yaitu kekuasaanMu yang Maha Besar, karena sesungguhnya Engkau telah menghidupkan kami setelah kami mati, kemudian Engkau mematikan kami lagi, kemudian Engkau menghidupkan kami lagi. Engkaulah Dzat yang Maha Kuasa atas apa yang Engkau kehendaki. Kami mengakui dosa-dosa kami, dan sesungguhnya kami berbuat zalim terhadap diri sendiri di dunia (Maka adakah suatu jalan (bagi kami) untuk keluar (dari neraka)?) yaitu apakah Engkau memperkenankan kami untuk dapat kembali ke dunia, karena sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas hal itu, agar kami dapat mengerjakan selain dari apa yang pernah kami kerjakan. Jika ternyata kami masih kembali kepada apa yang telah kami lakukan, maka sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zalim. Lalu mereka dijawab, "Tidak ada jalan untuk kembali ke dunia bagi kalian" Kemudian Allah menyebutkan alasan ditolaknya hal itu, "Watak kalian itu tidak mau menerima kebenaran dan kebenaran tidak cocok bagi kalian, bahkan kalian selalu menentang dan mem­bangkang terhadapnya" oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Yang demikian itu adalah karena kamu kafir apabila Allah saja disembah. Dan kamu percaya apabila Allah dipersekutukan) yaitu yang akan kalian lakukan jika kalian dikembalikan ke dunia, sebagaimana Allah berfirman: (Sekiranya mereka dikembalikan ke dunia, tentulah mereka kembali kepada apa yang telah dilarang mereka mengerjakannya. Dan sesungguhnya mereka itu adalah pendusta-pendusta belaka) (Surah Al-An'am: 28)
Firman Allah: (Maka putusan (sekarang ini) adalah pada Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar) yaitu, Dialah Dzat yang memutuskan perkara makhlukNya. Dia Maha Adil dan tidak zalim, maka Dia memberi petunjuk kepada siapa saja yang Dia kehendaki, menyesatkan siapa saja yang Dia kehendaki; merahmati siapa saja yang Dia kehendaki dan mengazab siapa saja yang Dia kehendaki; serta tidak ada Tuhan selain Allah.
Firman Allah: (Dialah Yang memperlihatkan kepadamu tanda-tanda (kekuasaan)-Nya) yaitu menampakkan kekuasaanNya kepada makhlukNya melalui apa yang mereka saksikan pada makhluk lainnya yang ada di atas dan di bawahnya berupa tanda-tanda yang besar yang menunjukkan kesempurnaan Penciptanya yang telah mengadakan dan menjadikannya (dan menurunkan untukmu rezeki dari langit) yaitu hujan yang menjadi penyebab tumbuhnya tumbuhan dan buah-buahan seperti yang dapat disaksikan yang beragam warna, rasa, aroma, dan bentuknya, padahal asalnya dari air yang sama. Maka dengan kekuasaanNya yang Maha Besar, Dia menjadikan masing-masing dari semuanya itu berbeda-beda (Dan tiadalah mendapat pelajaran) yaitu, yang mengambil pelajaran dan memikirkan segala sesuatu itu dan mengambil dalil darinya atas keagungan Penciptanya (kecuali orang-orang yang kembali (kepada Allah)) yaitu orang yang mempunyai pandangan hati dan selalu taat kepada Allah.
Firman Allah: (Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ibadah kepada-Nya, meskipun orang-orang kafir tidak menyukainya) (14)) yaitu, murnikanlah penyembahan dan doa itu hanya kepada Allah saja, dan berbedalah dengan orang-orang musyrik dalam cara dan pendapat mereka.


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Mu’min ayat 11: (Mereka menjawab, "Ya Rabb kami, Engkau telah mematikan kami dua kali) yakni dua kali mati (dan telah menghidupkan kami dua kali pula) yakni dua kali hidup. Karena sesungguhnya sebelum itu mereka berupa mani, dalam keadaan mati, kemudian mereka dijadikan hidup, lalu mereka dimatikan lagi, lalu mereka dihidupkan lagi pada hari berbangkit (lalu kami mengakui dosa-dosa kami) yaitu dosa keingkaran kami terhadap adanya hari berbangkit. (Maka adakah untuk keluar) dari neraka lalu kembali lagi ke dunia, supaya kami dapat menjalani ketaatan kepada Rabb kami (sesuatu jalan") yakni jalan keluar, maka jawaban mereka adalah tidak ada.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Maksud dua kali mati adalah adalah kematian yang pertama dan kematian antara dua tiupan sangkakala. Ada pula yang berpendapat bahwa kematian yang pertama adalah pada saat mereka belum ada dan kematian yang kedua adalah kematian yang terjadi setelah mereka terwujud ke dunia.

Yaitu kehidupan di dunia dan kehidupan di akhirat.

Dan kembali ke dunia untuk menaati Tuhan kami.

Mereka menyesal sekali terhadap langkah mereka yang salah ketika di dunia dan berkata seperti yang disebutkan dalam ayat di atas, padahal kata-kata itu tidak ada faedah dan gunanya sama sekali.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Mu’min Ayat 11

Mereka, orang-orang kafir itu pun menjawab, 'ya tuhan kami, kami sadar bahwa engkau telah mematikan kami dua kali dan telah menghidupkan kami dua kali pula, lalu sekarang kami sadari pula engkau kuasa menghidupkan orang yang sudah mati. Oleh sebab itulah, kami meng-akui dosa-dosa yang telah kami perbuat ketika hidup di dunia. Maka adakah bagi kami ya Allah yang maha pengampun jalan untuk keluar dari neraka ini dan kembali ke kehidupan dunia untuk memperbaiki diri''12. Yang demikian itu tidak bisa terjadi lagi, karena sesungguhnya kamu ketika di kehidupan dunia telah mengingkari seruan apabila kalian diseru untuk menyembah Allah saja tanpa mempersekutukan-Nya. Dan jika Allah dipersekutukan, kamu sangat percaya bahwa Allah itu mempunyai sekutu. Maka keputusan sekarang ini wewenangnya adalah hanya pada Allah yang mahatinggi lagi mahabesar.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Itulah beraneka penafsiran dari berbagai mufassir mengenai kandungan dan arti surat Al-Mu’min ayat 11 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa manfaat bagi ummat. Bantulah syi'ar kami dengan mencantumkan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Yang Paling Banyak Dibaca

Ada ratusan topik yang paling banyak dibaca, seperti surat/ayat: Al-Bayyinah 5, Bersyukur, Al-Hujurat 6, Yunus, Ad-Dhuha 3, Luqman. Termasuk Al-Isra 27, Al-A’raf 26, Yunus 40, Al-‘Ankabut 57, Ali ‘Imran 31, Ali ‘Imran 14.

  1. Al-Bayyinah 5
  2. Bersyukur
  3. Al-Hujurat 6
  4. Yunus
  5. Ad-Dhuha 3
  6. Luqman
  7. Al-Isra 27
  8. Al-A’raf 26
  9. Yunus 40
  10. Al-‘Ankabut 57
  11. Ali ‘Imran 31
  12. Ali ‘Imran 14

Pencarian: surat at-taubah ayat 60 beserta artinya, wa ahsin kamaa ahsanallahu, terjemah surat al adiyat, ayat ibrahim ayat 7, surat at taubah 36

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: