Surat Al-Mu’min Ayat 83

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

فَلَمَّا جَآءَتْهُمْ رُسُلُهُم بِٱلْبَيِّنَٰتِ فَرِحُوا۟ بِمَا عِندَهُم مِّنَ ٱلْعِلْمِ وَحَاقَ بِهِم مَّا كَانُوا۟ بِهِۦ يَسْتَهْزِءُونَ

Arab-Latin: Fa lammā jā`at-hum rusuluhum bil-bayyināti fariḥụ bimā 'indahum minal-'ilmi wa ḥāqa bihim mā kānụ bihī yastahzi`ụn

Artinya: Maka tatkala datang kepada mereka rasul-rasul (yang diutus kepada) mereka dengan membawa ketarangan-keterangan, mereka merasa senang dengan pengetahuan yang ada pada mereka dan mereka dikepung oleh azab Allah yang selalu mereka perolok-olokkan itu.

« Al-Mu'min 82Al-Mu'min 84 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Pelajaran Menarik Terkait Dengan Surat Al-Mu’min Ayat 83

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Mu’min Ayat 83 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada berbagai pelajaran menarik dari ayat ini. Ditemukan berbagai penafsiran dari banyak ahli tafsir mengenai isi surat Al-Mu’min ayat 83, antara lain sebagaimana tercantum:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Manakala umat-umat yang mendustakan itu didatangi para rasul mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berbahagia dengan ilmu yang mereka miliki yang bertentangan dengan apa yang dibawa oleh utusan-utusan mereka, karena kebodohan mereka. Azab pun menimpa mereka, padahal sebelumnya mereka menghina dan mengejek para utusan untuk segera mendatangkan azab tersebut.
Ayat ini mengandung dalil bahwa setiap ilmu yang bertentangan dengan Islam atau mencederai Islam atau meragukan kebenaran Islam, ilmu tersebut adalah ilmu yang tercela dan dibenci, serta orang yang meyakininya bukan termasuk diantara para pengikut Muhammad.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

83. Ketika para rasul datang kepada mereka dengan bukti-bukti yang nyata dan mukjizat-mukjizat yang mengagumkan, mereka mendustakannya. Mereka rela berpegang kepada ilmu mereka yang bertentangan dengan apa yang dibawa oleh para rasul mereka, maka turunlah kepada mereka apa yang mereka remehkan sebelumnya, yaitu azab yang telah diperingatkan oleh para rasul mereka.


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

83. فَلَمَّا جَآءَتْهُمْ رُسُلُهُم بِالْبَيِّنٰتِ (Maka tatkala datang kepada mereka rasul-rasul (yang diutus kepada) mereka dengan membawa ketarangan-keterangan)
Yakni dengan hujjah-hujjah yang jelas dan mukjizat-mukjizat yang terang.

فَرِحُوا۟ بِمَا عِندَهُم مِّنَ الْعِلْمِ(mereka merasa senang dengan pengetahuan yang ada pada mereka)
Yakni mereka menampakkan kesenangan atas apa yang mereka miliki yang mereka sebut dengan ilmu, padahal sebenarnya itu hanyalah syubhat dan pengakuan palsu mereka.
Pendapat lain mengatakan yang dimaksud adalah mereka merasa senang dengan ilmu tentang dunia yang mereka miliki, dan bukan ilmu tentang agama, sebagaimana disebutkan dalam firman Allah:
يعلمون ظاهرا من الحياة الدنيا
“Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia.” (ar-Rum: 7)

وَحَاقَ بِهِم مَّا كَانُوا۟ بِهِۦ يَسْتَهْزِءُونَ(dan mereka dikepung oleh azab Allah yang selalu mereka perolok-olokkan itu)
Yakni mereka dikepung oleh balasan olokan mereka.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia

{ جَآءَتْهُمْ رُسُلُهُم } "Maka tatkala datang kepada mereka rasul-rasul (yang diutus kepada) mereka" Penisbatan Rasul kepada mereka, menunjukkan bahwa mereka mengenal mereka (rasul) dan mengetahui kejujuran mereka, Kemudian kata { جَآءَتْهُمْ } menunjukkan bahwa para rasul tersebut tidak berkata apa-apa atas inisiatif mereka sendiri, melainkan mereka membawa apa yang mereka bawa sebagai pembawa risalah dan amanah.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

83. Ketika para rasul datang kepada mereka dengan mukjizat dan dalil untuk mengesakan Allah, mereka lebih memilih akidah menyimpang dan menolak para rasul itu. Lalu turunlah azab yang sering mereka ejek itu kepada mereka. Mereka juga dipertontonkan kepada balasan atas olok-olokan mereka


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Ketika para rasul datang kepada mereka dengan bukti-bukti nyata, mereka merasa senang dengan pengetahuan yang ada pada mereka} akidah yang menyimpang dan keraguan yang bathil {mereka dikepung} dikelilingi {oleh azab yang dahulu mereka olok-olok


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

83. Allah menyebutkan kejahatan besar mereka, seraya berfirman “Maka tatkala datang kepada mereka rosul-rosul mereka dengan membawa keterangan-keterangan,” seperti kitab-kitab ilahi dan mukjizat-mukjizat hebat, ilmu yang bermanfaat yang membedakan antara hidayah dengan kesesatan, yang haq dan yang batil, “mereka justru merasa senang dengan pengetahuan yang ada pada mereka” yang berlawanan dengan agama para rosul itu. Padahal sudah dimaklumi bahwa kesenangan mereka menunjukan kepada betapa sangat rela dan berpegang teguhnya mereka kepadanya, dan betapa mereka menentang kebenaran yang dibawa oleh para rosul itu, serta menjadikan kebatilan mereka sebagai kebenaran.
Ini umum mencakup semua ilmu yang digunakan untuk menentang ajaran yang dibawa oleh para Rosul. Dan yang paling berhak masuk ke dalam kategori ini adalah ilmu filsafat dan mantiq Yunani yang dengannya banyak sekali ayat-ayat Al-quran yang ditolak, dan menyepelekan kedudukannya di dalam hati, dan menjadikan dalil-dalilnya yang pasti lagi meyakinkan itu sebagai dalil-dalil lafdzi belaka, tidak menginformasikan keyakinan sedikitpun. Dan akal orang-orang dungu lagi sesat pun lebih diutamakan atas ayat-ayat Al-Quran. Ini merupakan tindakan kekufuran terbesar terhadap ayat-ayat Allah, perlawanan, dan pembatalan terhadapnya. Hanya kepada Allah-lah kita memohon pertolongan “Dan mereka dikepung” mereka dilandan oleh azab yang dahulu mereka perolok-olokan.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 82-85
Allah SWT memberitahukan tentang umat-umat yang mendustakan para rasulNya di masa lalu, dan apa yang menimpa mereka berupa azab yang keras, padahal mereka adalah orang-orang yang kuat dan berpengaruh di bumi dan mengumpulkan harta. Namun semua itu tidak berguna sedikitpun kepada mereka dan tidak dapat menolak dari mereka bahkan sebesar dzarrah dari azab Allah. Demikian itu karena ketika datang kepada mereka para rasul dengan membawa keterangan-keterangan, hujjah-hujjah yang pasti, dan bukti-bukti yang jelas, mereka tidak mengindahkan seruan para rasul dan tidak mau menerimanya, bahkan mereka merasa cukup dengan pengetahuan yang ada pada mereka dengan anggapan bahwa itu lebih baik daripada apa yang disampaikan para rasul kepada mereka.
Mujahid berkata bahwa mereka berkata,"Kami lebih mengetahui daripada mereka, bahwa kami tidak akan dibangkitkan dan tidak akan diazab"
As-Suddi berkata bahwa mereka merasa senang dengan pengetahuan yang ada pada mereka, karena kebodohan mereka, maka datanglah kepada mereka azab Allah yang belum pernah mereka alami sebelumnya (dan mereka dikepung) yaitu mereka diliputi (oleh azab Allah yang selalu mereka perolok-olokkan itu) yaitu yang mereka dustakan dan mereka anggap mustahil akan terjadi (Maka tatkala mereka melihat azab Kami) yaitu mereka menyaksikan terjadinya azab atas mereka (mereka berkata, "Kami beriman hanya kepada Allah saja dan kami kafir kepada sembahan-sembahan yang telah kami persekutukan dengan Allah”) yaitu mereka mengesakan Allah SWT dan kafir kepada berhala-berhala, tetapi hal itu terjadinya setelah hal itu sudah terlanjur terjadi dan tidak ada gunanya lagi alasan. Sebagaimana Fir'aun berkata pada saat dia ditenggelamkan: (Saya percaya bahwa tiada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil, dan saya termasuk orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)) (Surah Yunus: 90) Allah SWT berfirman: (Apakah sekarang (baru kamu percaya), padahal sesungguhnya kamu telah durhaka sejak dahulu, dan kamu termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan (91)) (Surah Yunus) yaitu Allah tidak menerima imannya karena dia telah dikutuk oleh nabiNya, Musa, saat dia memohon kepada Allah SWT, ketika dia berkata: (dan kunci matilah hati mereka, maka mereka tidak beriman hingga mereka melihat siksaan yang pedih) (Surah Yunus: 88) Demikian juga dikatakan Allah SWT di sini: (Maka iman mereka tiada berguna bagi mereka tatkala mereka melihat siksa Kami. Itulah sunnah Allah yang telah berlaku terhadap hamba-hamba-Nya) Demikianlah hukum Allah terhadap semua orang yang bertaubat kepadaNya di saat iad menyaksikan azab, bahwa Allah tidak mau menerimanya. Oleh karena itu disebutkan di dalam hadits:”Sesungguhnya Allah senantiasa menerima taubat hamba selama dia belum sekarat” yaitu apabila dia sekarat dan ruhnya sampai di tenggorokan dan malaikat maut telah dilihat, maka taubat sudah tertutup baginya saat itu. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Dan di waktu itu binasalah orang-orang kafir).


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Mu’min ayat 83: (Maka tatkala datang kepada mereka rasul-rasul mereka dengan membawa keterangan-keterangan) yakni mukjizatmukjizat yang nyata (mereka merasa senang) orang-orang kafir itu (dengan apa yang ada pada mereka) yakni rasul-rasul itu (yaitu pengetahuan mereka) pengertian gembira di sini mengandung makna ejekan dan olok-olokan seraya ingkar kepada apa yang didatangkan oleh para rasul itu (dan menimpalah) maksudnya, turunlah (kepada mereka apa yang selalu mereka perolokolokkan itu) yaitu, azab Allah yang selalu mereka ejek itu.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Selanjutnya Allah menyebutkan kesalahan besar mereka.

Yaitu dengan kitab-kitab samawi, mukjizat, ilmu yang bermanfaat yang menerangkan petunjuk daripada kesesatan, yang hak dari yang batil.

Mereka merasa senang dengan pengetahuan yang ada pada mereka maksudnya ialah bahwa mereka sudah merasa cukup dengan ilmu pengetahuan yang ada pada mereka dan tidak merasa perlu lagi dengan ilmu pengetahuan yang diajarkan oleh rasul-rasul mereka, malah mereka memandang enteng dan memperolok-olokkan keterangan yang dibawa rasul-rasul itu. Sudah menjadi maklum, bahwa kegembiraan mereka menunjukkan ridhanya mereka terhadapnya dan berpegangnya mereka kepadanya serta menentang kebenaran yang dibawa para rasul. Termasuk ke dalam contoh ilmu yang biasanya manusia berbangga dengannya adalah ilmu Filsafat dan ilmu Mantiq Yunani, dimana dengan ilmu itu mereka bantah banyak ayat-ayat Al Qur’an, mengurangi keagungannya di hati manusia, serta menjadikan dalil-dalilnya yang yakin dan qath’i (pasti) sebagai dalil-dalil lafzhi yang tidak membuahkan sedikit pun keyakinan, mereka dahulukan akal orang-orang yang bodoh dan batil daripada dalil-dalil tersebut. Ini termasuk sikap menyimpang dalam ayat-ayat Allah dan menentangnya, wallahul musta’aan.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Mu’min Ayat 83

Mengapa peradaban umat-umat terdahulu itu hancur dan hanya tinggal sejarahnya saja berupa fosil atau tinggalan lainnya' itu semua tidak lain karena disebabkan oleh kedustaan dan olok-olokan mereka terhadap para rasul yang diutus dari kalangan mereka sendiri. 'maka ketika para rasul yang berasal dari kalangan mereka sendiri, datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata berupa petunjuk dari Allah, mereka membelakangi petunjuk Allah yang dibawa oleh para rasul itu, karena congkak dan sombong, merasa lebih senang dan lebih hebat dengan ilmu yang ada pada mereka, dan karena itu, mereka dikepung oleh azab yang dahulu mereka memperolok-olokkannya. 84. Maka ketika mereka umat terdahulu itu melihat betapa berat dan mengerikan azab kami itu, mereka pun berkata dengan nada bermohon, 'kami hanya beriman kepada Allah yang maha esa saja, dan kami ingkar kepada sembahan-sembahan yang dahulu kami sembah dan yang telah kami persekutukan dengan Allah. '.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Itulah pelbagai penjelasan dari banyak mufassirun berkaitan isi dan arti surat Al-Mu’min ayat 83 (arab-latin dan artinya), semoga berfaidah bagi kita semua. Dukunglah kemajuan kami dengan memberi link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Konten Terbanyak Dilihat

Baca ratusan topik yang terbanyak dilihat, seperti surat/ayat: Ali ‘Imran 31, Al-‘Ankabut 57, Bersyukur, Al-A’raf 26, Al-Isra 27, Yunus. Juga Luqman, Ad-Dhuha 3, Al-Hujurat 6, Yunus 40, Al-Bayyinah 5, Ali ‘Imran 14.

  1. Ali ‘Imran 31
  2. Al-‘Ankabut 57
  3. Bersyukur
  4. Al-A’raf 26
  5. Al-Isra 27
  6. Yunus
  7. Luqman
  8. Ad-Dhuha 3
  9. Al-Hujurat 6
  10. Yunus 40
  11. Al-Bayyinah 5
  12. Ali ‘Imran 14

Pencarian: an nahl 68-69, surah al zalzalah artinya, alkahfi artinya, al baqarah ayat 1 sampai 30, kelebihan surah an naba ayat 38

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: