Surat Qaf Ayat 27

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

۞ قَالَ قَرِينُهُۥ رَبَّنَا مَآ أَطْغَيْتُهُۥ وَلَٰكِن كَانَ فِى ضَلَٰلٍۭ بَعِيدٍ

Arab-Latin: Qāla qarīnuhụ rabbanā mā aṭgaituhụ wa lāking kāna fī ḍalālim ba'īd

Artinya: Yang menyertai dia berkata (pula): "Ya Tuhan kami, aku tidak menyesatkannya tetapi dialah yang berada dalam kesesatan yang jauh".

« Qaf 26Qaf 28 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Tafsir Mendalam Tentang Surat Qaf Ayat 27

Paragraf di atas merupakan Surat Qaf Ayat 27 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada pelbagai tafsir mendalam dari ayat ini. Tersedia pelbagai penjabaran dari para mufassir mengenai makna surat Qaf ayat 27, misalnya seperti berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Setan yang bersamanya di dunia berkata, “Wahai Tuhan kami, bukan aku yang menyesatkannya, akan tetapi dia memang berada di jalan yang jauh dari jalan petunjuk.”


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

27-30. Dia berusaha kabur dari azab itu dengan menyebutkan penyesatan setan yang dilakukan terhadapnya. Maka setan membalas ucapannya: “Ya Tuhan kami, aku tidak menyesatkannya, namun dia memang orang yang sesat dan menentang kebenaran.”

Kemudian Allah menjawab mereka: “Janganlah kalian saling berselisih di hadapan-Ku pada hari ini; sungguh Aku telah memberi peringatan kepada kalian dari azab-Ku melalui lisan para rasul-Ku. Aku tidak mengubah ketetapan-Ku dengan menyiksa kalian, dan Aku tidak melakukan kezaliman dengan menyiksa seseorang tanpa kesalahan.”

Hai Rasulullah, sebutkanlah kepada kaummu kejadian di hari kiamat, pada hari ketika Kami berkata kepada neraka Jahannam: “Apakah kamu telah penuh?” Maka neraka menjawab: “Apakah masih ada jin dan manusia yang akan dimasukkan lagi?”


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

27. Yang menyertainya dari kalangan setan berkata untuk melepaskan diri darinya, “Wahai Rabb kami! Kami tidak menyesatkannya, akan tetapi justru dia yang berada di kesesatan yang jauh dari kebenaran.”


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

27. قَالَ قَرِينُهُۥ رَبَّنَا مَآ أَطْغَيْتُهُۥ (Yang menyertai dia berkata (pula): “Ya Tuhan kami, aku tidak menyesatkannya)
Yang dimaksud dengan orang yang menyertainya adalah setan yang dijadikan pendamping orang kafir tersebut, dia mengelak telah menyesatkannya.

وَلٰكِن كَانَ فِى ضَلٰلٍۭ بَعِيدٍ(tetapi dialah yang berada dalam kesesatan yang jauh)
Yakni jauh dari kebenaran.
Aku mengajaknya kemudian dia menurutiku, seandainya dia adalah hamba-Mu yang tulus dalam imannya niscaya aku tidak akan mampu menyesatkannya.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

27. Setan yang mengiringi dan menyesatkannya berkata: “Wahai Tuhan, Aku tidak membuatnya menjadi zalim, tetapi dia telah berada dalam penyimpangan yang sangat jauh dari kebenaran, maka perkenankanlah aku untuk memilihnya (sebagai teman)”


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Dan yang menyertainya} setan yang mendampinginya di dunia {berkata,“Ya Tuhan kami, aku tidak menyesatkannya} Aku tidak menyesatkannya {tetapi dia sendiri yang berada dalam kesesatan yang jauh”


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

27. “Yang menyertai dia berkata (pula),” yakni setan yang berlepas diri darinya yang membawa dosa-dosanya, “Ya Rabb kami, aku tidak menyesatkannya,” karena aku tidak memiliki kekuasaan, hujjah, dan juga penjelasan atasnya, “tetapi dialah yang berada dalam kesesatan yang jauh,” dia sendirilah yang tersesat dan jauh dari kebenaran berdasarkan pilihannya sendiri, sebagaimana yang disebutkan dalam firman Allah
"Dan berkatalah syaitan tatkala perkara (hisab) telah diselesaikan: “Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan akupun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya. Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku akan tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku sekali-kali tidak dapat menolongmu dan kamupun sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu”. Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu mendapat siksaan yang pedih." –Ibrahim: 22-


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 23-29
Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang malaikat yang ditugaskan untuk mencatat amal perbuatan anak cucu nabi Adam, bahwa malaikat itu pada hari kiamat akan menjadi saksi atas segala perbuatannya (Inilah (catatan amalnya) yang tersedia pada sisiku) yaitu telah tersedia dan tercatat tanpa ditambahi dan dikurangi.
Mujahid mengatakan bahwa ini merupakan perkataan malaikat yang menggiring manusia, dia berkata,"Ini adalah anak cucu nabi Adam yang Engkau tugaskan aku untuk mengawasinya, kini aku hadapkan kepadaMu" Ibnu Jarir memilih pendapat bahwa kalimat ini diucapkan malaikat penggiring dan malaikat yang menjadi saksi. Pendapat Ibnu Jarir cukup beralasan dan kuat. Maka pada saat itulah Allah SWT memutuskan hukum terhadap makhlukNya dengan adil, maka Allah SWT berfirman: (Lemparkanlah olehmu berdua ke dalam neraka semua orang yang sangat ingkar dan keras kepala (24))
Ulama Nahwu berbeda pendapat tentang firman Allah, (Lemparkanlah) Sebagian dari mereka berkata bahwa kalimat ini menurut bahasa sebagian orang Arab yang berbicara kepada isim mufrad dengan memakai tasniyah, sebagaimana yang diriwayatkan dari Al-Hajjaj, bahwa dia berkata,"Wahai algojoku, penggallah lehernya!"
Dikatakan bahwa huruf alifnya merupakan pergantian dari nun taukid, tetapi pendapat ini jauh dari kebenaran, karena sesungguhnya hal seperti ini hanya digunakan saat waqaf. Makna yang jelas bahwa lafaz ini ditujukan kepada malaikat penggiring dan malaikat penyaksi. Malaikat penggiring yang menghadirkannya ke tempat penghisaban; dan setelah malaikat penyaksi mengemukakan persaksian terhadapnya, lalu Allah SWT memerintahkan kepada keduanya agar mencampakkannya ke dalam neraka Jahanam, dan itu adalah seburuk-buruk tempat kembali (Lemparkanlah olehmu berdua ke dalam neraka semua orang yang sangat ingkar dan keras kepala (24)) yaitu sangat kafir dan mendustakan kebenaran, sedangkan “'anid” adalah mengingkari kebenaran dan menentangnya dengan kebathilan, padahal dia mengetahui itu (yang sangat enggan melakukan kebajikan) yaitu, tidak mau menunaikan apa yang ada padanya, tidak berbuat kebaikan, tidak mau menyambung hubungan silaturahmi dan tidak mau bersedekah” (Mu'tadin) yaity melanggar batas dalam membelanjakannya dan juga dalam menggunakannya melampaui batas.
(lagi ragu-ragu) yaitu ragu dalam urusannya dan mencurigakan orang yang melihat urusannya (yang menyembah sembahan yang lain beserta Allah) yaitu menyekutukan Allah dan menyembah selain Allah bersama Dia (maka lemparkanlah dia ke dalam siksaan yang sangat) Telah disebutkan dalam hadits bahwa leher neraka muncul di hadapan semua makhluk, lalu berseru dengan suara yang dapat didengar semua makhluk, "Sesungguhnya aku diperintahkan untuk membakar tiga macam orang, yaitu setiap orang yang sewenang-wenang dan keras kepala, orang yang menyembah tuhan lain beserta Allah, dan para pembuat berhala" lalu neraka Jahanam membelit mereka.
(Yang menyertai dia berkata (pula)) Mujahid, Qatadah, dan lainnya berkata bahwa yang dimaksud adalah setan yang menemaninya (Ya Tuhan kami, aku tidak menyesatkannya) yatu Allah menceritakan tentang manusia yang berada di hari kiamat dalam keadaan kafir. Setan yang selalu menemaninya berkata: (Ya Tuhan kami, aku tidak menyesatkannya) yaitu aku tidak menyesatkannya (tetapi dialah yang berada dalam kesesatan yang jauh) yaitu bahkan dia sendiri yang tersesat dan menerima kebathilan serta menentang kebenaran. Sebagaimana Allah SWT memberitahukan dalam ayat lain: (Dan berkatalah setan tatkala perkara (hisab) telah diselesaikan, "Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan aku pun telah menjanjikan kepadamu, tetapi aku menyalahinya. Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekadar) aku menyeru kamu, lalu kamu mematuhi seruanku. Oleh sebab itu, janganlah kamu mencerca aku, tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku sekali-kali tidak dapat menolongmu dan kamu pun sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu.” Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu mendapat siksaan yang pedih (22)) (Surah Ibrahim)
Firman Allah: (Allah berfirman, "Janganlah kamu bertengkar di hadapan-Ku") Allah SWT berfirman kepada manusia dan temannya dari kalangan jin, karena keduanya bertengkar di hadapan Allah SWT. Manusia itu berkata, "Ya Tuhanku, dia telah menyesatkan aku dari peringatanMu setelah dia datang kepadaku" Dan setan berkata: (Ya Tuhan kami, aku tidak menyesatkannya, tetapi dialah yang berada dalam kesesatan yang jauh) yaitu dari jalan yang benar, maka Allah SWT berfirman kepada keduanya: (Janganlah kamu bertengkar di hadapan-Ku) di hadapanKu (padahal sesungguhnya Aku dahulu telah memberikan ancaman kepadamu) yaitu, Aku telah memperintatkan kalian melalui lisan para rasulKu, dan Aku telah menurunkan kitab-kitab serta menegakkan hujjah, keterangan, dan bukti-bukti kepada kalian.
(Keputusan di sisi-Ku tidak dapat diubah) Mujahid berkata bahwa makna yang dimaksud adalah Aku telah memutuskan apa yang Aku kehendaki (dan Aku sekali-kali tidak menganiaya hamba-hamba-Ku) yaitu Aku tidak mengazab seseorang karena dosa orang lain, kecuali karena dosanya sendiri setelah hujjah ditegakkan terhadapnya


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Qaf ayat 27: Allah menyebutkan keburukan orang-orang kafir dan qarinnya (setan), dimana qorinnya berkata (yang ia menghiasi amalan yang buruk) : Sesungguhnya aku tidak melanggar perintahmu dan aku juga tidak kufur dan bermaksiat, akan tetapi orang kafir tersebutlah yang jauh dari petunjuk dan kebenaran.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Yang menyesatkannya di dunia berlepas diri darinya.

Lalu aku mengajaknya, ternyata dia mau mengikutiku. Hal ini sebagaimana firman Allah Ta’ala, “Dan berkatalah setan ketika perkara (hisab) telah diselesaikan, "Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan akupun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya. sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencela aku akan tetapi celalah dirimu sendiri. aku sekali-kali tidak dapat menolongmu dan kamupun sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu." (Terj. Ibrahim: 22)


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Qaf Ayat 27

Setelah datang perintah untuk memasukkan orang kafir ke dalam neraka, orang kafir itu mengadu bahwa yang menyesatkannya adalah setan. Setan yang menyertainya berkata, 'ya tuhan kami, aku tidak menyesatkannya tetapi dia sendiri yang berada dalam kesesatan yang jauh, sehingga aku mengajaknya berbuat jahat dan dia menerima ajakanku dengan kemauannya. "28. Kepada setan yang menyertainya itu Allah berfirman, 'janganlah kamu bertengkar di hadapan-ku dan sungguh dahulu aku telah memberikan ancaman kepadamu. Tetapi engkau mengabaikan ancamanku, maka berlakulah hukuman-ku kepadamu. ".


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Demikian variasi penjabaran dari berbagai mufassirin berkaitan kandungan dan arti surat Qaf ayat 27 (arab-latin dan artinya), moga-moga bermanfaat untuk kita bersama. Support dakwah kami dengan mencantumkan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Link Banyak Dilihat

Ada berbagai materi yang banyak dilihat, seperti surat/ayat: At-Talaq 3, An-Nahl, Tiga (3) Terakhir al-Baqarah, Yusuf 87, An-Nahl 97, At-Taubah 103. Juga Al-Kautsar 2, Al-Baqarah 255, Al-Baqarah 156, Luqman 12, Az-Zalzalah 7-8, Ali ‘Imran 173.

  1. At-Talaq 3
  2. An-Nahl
  3. Tiga (3) Terakhir al-Baqarah
  4. Yusuf 87
  5. An-Nahl 97
  6. At-Taubah 103
  7. Al-Kautsar 2
  8. Al-Baqarah 255
  9. Al-Baqarah 156
  10. Luqman 12
  11. Az-Zalzalah 7-8
  12. Ali ‘Imran 173

Pencarian: surat al fajr ayat 16, an nisa ayat 147, kandungan surat al anfal ayat 27, surah al-baqarah ayat 208, qs ali imron ayat 190

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: